Terminal Larangan
Terminal Larangan merupakan nama sebuah prasarana umum berupa terminal penumpang tipe B yang berada pada kawasan ibukota Kabupaten Sidoarjo.[1][2] Penjenamaan terminal ini beserta pasar induk disebelahnya sama-sama menggunakan nama desa tempat bangunan tersebut berdiri, yaitu Desa Larangan, yang berada pada perbatasan ibukota kabupaten dengan Kecamatan Candi.[3] Banyak jalur trayek moda angkutan umum seperti angkutan pedesaan, MPU antarkota dan bus aglomerasi mempunyai titik lintasan yang terpusat dari terminal ini.[4] Hal tersebut dikarenakan terminal seluas 9.700 m2 ini berada pada kawasan central business district (CBD), yang berdekatan dengan banyak fasilitas umum di Kecamatan Sidoarjo seperti pasar induk, pusat perbelanjaan, RSUD, stasiun kereta api, permukiman penduduk, kawasan industri, dsb.[5][6]
Terminal Larangan | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Terminal penumpang tipe B | |||||||||||
Nama lain | Terminal Sidoarjo | ||||||||||
Lokasi |
| ||||||||||
Koordinat | 7°27′59″S 112°42′44″E / 7.46639°S 112.71222°E | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Kabupaten Sidoarjo | ||||||||||
Operator | UPT P3 LLAJ Surabaya | ||||||||||
Layanan | angkutan pedesaan, MPU antarkota dan bus aglomerasi | ||||||||||
Operasi layanan | |||||||||||
| |||||||||||
Lokasi pada peta | |||||||||||
Sejak Januari 2017, terminal ini mulai dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (UPT P3 LLAJ) wilayah kerja Surabaya.[7][8][9] Sebelumnya, terminal ini masih dikelola Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo bersama terminal penumpang tipe C lainnya yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Krian, Porong, Taman, Sukodono, Gedangan, dan Wadungasri.[10][11] Sebelum diambilalih, terminal ini hanya mampu memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp107 juta per tahun, yang sebagian besar diperoleh dari hasil retribusi dan tarif sewa 42 kios.[12]
Jaringan trayek MPU non bus
suntingAngkutan pedesaan
suntingTerminal Larangan menjadi titik singgah atau lintasan dari enam belas trayek angkutan pedesaan dengan tujuan ke berbagai kecamatan di sekitar ibukota Kabupaten Sidoarjo. Jenis kendaraan yang digunakan sebagian besar adalah kendaraan bermotor kapasitas dua belas penumpang seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra, sebagian lainnya menggunakan Toyota Kijang.[13][14] Berikut merupakan daftar jaringan trayek angkutan pedesaan yang beroperasi di terminal ini pada tahun 2006 dan 2020.[15][16]
No | Kode warna/ alfabet trayek |
Rute trayek (PP) | Jumlah unit per jalur | |
---|---|---|---|---|
2006 | 2020 | |||
1 | Larangan–Sukodono–Taman | 51 | 2 | |
2 | Larangan–Pilang–Tulangan–Krembung | 62 | 8 | |
3 | Larangan–Wonoayu–Krian | 103 | 85 | |
4 | Larangan–Tanggulangin–Tulangan–Prambon | 57 | 25 | |
5 | Larangan–Balongdowo–Porong | 12 | 0 | |
6 | Larangan–Ganggang Panjang–Porong | 7 | 0 | |
7 | Larangan–Kali Sampurno–Porong | 10 | 0 | |
8 | HP | Larangan–Sedati | 27 | 2 |
9 | HR | Larangan–Becirongengor | 10 | 0 |
10 | HU | Larangan–Bohar–Taman | 23 | 0 |
11 | LS | Larangan–Suko | 8 | 0 |
12 | LP | Larangan–Pulungan | 7 | 0 |
13 | LK | Larangan–Kedungpeluk | 3 | 0 |
14 | LG | Larangan–Gebang | 11 | 2 |
15 | Larangan–Gempolsari–Porong | 7 | 0 | |
16 | MD | Larangan–Durungbedug–Watutulis | 13 | 0 |
Jumlah unit per tahun | 411 | 124 |
Sampai tahun 2022, hanya empat rute trayek angkutan pedesaan yang masih beroperasi dari Terminal Larangan.[17][18][19] Umumnya, angkutan pedesaan tidak masuk ke area dalam terminal ini, tetapi hanya berhenti sejenak pada tepi jalan raya di depan gapura terminal (dekat bekas halte Trans Sidoarjo). [20]
MPU antarkota
suntingKendati tidak dilintasi moda bus antarkota, Terminal Larangan masih menjadi lintasan utama dari beberapa trayek MPU antarkota dengan menggunakan kendaraan Suzuki Carry atau Isuzu Elf (bison). Setidaknya terdapat dua jenis MPU antarkota yang dapat mudah ditemui, yaitu MPU carry trayek relasi Joyoboyo–Sidoarjo–Porong dan MPU elf/bison relasi Malang–Surabaya.[21][22] Kedua trayek ini mempunyai titik lintasan yang berhimpitan pada ruas jalan antara terminal ini sampai dengan Terminal Purabaya, DTC Wonokromo hingga Terminal Joyoboyo.[23][24] Kondisi tersebut seringkali menyebabkan terjadinya penumpukan unit MPU yang melintasi terminal ini pada pada jam-jam sibuk. Lebih lanjut, kondisi ini menjadikan waktu tunggu atau jarak antar pemberangkatan (headway) antar unit MPU antarkota dari terminal ini lebih singkat daripada angkutan pedesaan maupun bus aglomerasi eksisting.[25]
Bus aglomerasi
suntingSebagai terminal penumpang yang terletak di salah satu kawasan terdekat dengan ibukota Provinsi Jawa Timur, Terminal Larangan hanya diperuntukkan sebagai prasarana penunjang aktivitas mobilisasi dengan bus perkotaan pada kawasan aglomerasi saja. Terminal ini menjadi titik halte lintasan dan area parkir kendaraan (APK) dari beberapa rute bus aglomerasi Gerbangkertosusila yang menghubungkan kawasan ibukota Kabupaten Sidoarjo dengan Kota Surabaya dan/atau Kabupaten Gresik. Sedangkan aktivitas bus antarkota sepenuhnya dipusatkan pada Terminal Purabaya, yang terletak tepat di perbatasan antara wilayah administrasi kedua wilayah tersebut.[26][27] Beberapa jenis bus aglomerasi yang beroperasi dari terminal ini antara lain bus kota reguler, Trans Sidoarjo dan Trans Jatim.[28][29][30] Sampai Agustus 2022, terdapat sebelas unit bus kota reguler dan 22 unit bus Trans Jatim yang terjadwal beroperasi dari terminal ini pada rentang waktu antara pukul 05.00–21.00 WIB.[31] Beberapa koridor atau trayek bus aglomerasi yang beroperasi di terminal ini per September 2022 adalah sebagai berikut.[32][33]
No | Operator | Jenis layanan |
Koridor | Rute perjalanan (via Tol) |
Status |
---|---|---|---|---|---|
1 | PO Estraa Mandiri | bus kota | Sidoarjo–JMP | aktif | |
2 | PO Akas NR | ||||
3 | PO Ladju | ||||
4 | Perum DAMRI | bus kota | Sidoarjo–JMP | nonaktif September 2022 | |
Sidoarjo–TOW | inaktif | ||||
Trans Sidoarjo | Porong–Purabaya | nonaktif April 2020 | |||
Trans Jatim | K1 | Porong–Purabaya–Bunder | aktif Agustus 2022 |
Galeri
suntingLihat pula
suntingReferensi
suntingCatatan bawah
sunting- ^ Jalan Sunandar Priyo Sudarmo merupakan ruas jalan arteri satu arah di ibukota Kabupaten Sidoarjo yang membentang dari arah selatan ke utara. Hal tersebut menjadikan seluruh angkutan umum yang mempunyai titik lintasan dari Terminal Larangan akan menyusuri beberapa prasarana umum di sepanjang jalan ini seperti Pasar Larangan, Terminal Larangan, Stasiun Sidoarjo hingga Halte Lemahputro.
Pada arah sebaliknya (utara ke selatan), seluruh angkutan umum harus melintasi Jalan Mojopahit, yang terdapat beberapa prasarana umum seperti Sidoarjo Plaza, RSUD Sidoarjo dan Kampus I Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Beberapa trayek juga tidak memasuki Terminal Larangan lagi pada arah sebaliknya. - ^ Sebelumnya, beberapa unit bus milik perusahaan otobus swasta seperti PO Eka, PO Arjuna Sakti, PO Menggala dan PO Dua Putra pernah dioperasikan sebagai bus kota reguler di Terminal Larangan. Saat ini, trayek dan unit bus milik perusahaan otobus tersebut sudah diakuisisi oleh PO Estraa Mandiri.
Referensi
sunting- ^ Pemerintah Kabupaten Sidoarjo (2009). "Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009 - 2029" (PDF). DPMPTSP Sidoarjokab. hlm. 21. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo (2018). "Fasilitas transportasi Kabupaten Sidoarjo". Sidoarjokab. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-24. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Muammar Fahrul; Adhi Muhtadi; Hendro Sutowijoyo (2021). "Evaluasi kebutuhan ruang parkir di Pasar Larangan Sidoarjo". Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil. 3 (1). doi:10.26740/proteksi.v1n1.p22-29.
- ^ Pemerintah Kabupaten Sidoarjo (2011). "Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dan Retribusi Izin Trayek" (PDF). JDIH Sidoarjokab. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-01-09. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Yordan Azharuly; Nugroho Hari Purnomo (2016). "Pemilihan moda transportasi bagi pekerja yang melakukan mobilitas harian untuk bekerja di central business district (CBD) Kota Kecamatan Sidoarjo". Jurnal Pendidikan Geografi. 3 (3): 300–305.
- ^ Sri Rama Santoso; Amir Mukmin Rachim (2020). "Konsep desain arsitektur Vernakular untuk Terminal Tipe-B di Sidoarjo". Tekstur Jurnal Arsitektur. 1 (1).
- ^ Wahid Wahyudi (12 April 2015). "Permasalahan dan solusi peningkatan pelayanan terminal penumpang dan penimbangan kendaraan bermotor pasca pengalihan P3D berdasarkan amanat UU 23 Tahun 2014". Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
- ^ Sukesi (Agustus 2020). Kualitas pelayanan Publik: Studi kepuasan pengguna Terminal Tipe B di Jatim. Surabaya. CV Revka Prima Media. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Indra Setiawan; Chandra Hamdani Noer (25 Januari 2017). "Pemkab Sidoarjo lepas pengelolaan Terminal Larangan". Jatim AntaraNews. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Aditya Dwi Prakoso; Sri Wibawani (2017). "Dampak peralihan kewenangan terminal tipe B oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Studi pada Terminal Larangan Kabupaten Sidoarjo)". Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
- ^ Grace Kristiani; V. Heru Hariyanto; Listyo Yuwanto (2019). "Hubungan antara organizational trust dengan job performance pada pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur di Terminal Bunder Gresik dan Terminal Larangan Sidoarjo". Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya.
- ^ "Pemprov Jatim ambil alih pengelolaan Terminal Larangan di Sidoarjo". Bisnis. 25 Januari 2017. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Ibnu Sholichin (2010). "Analisa kepuasan penumpang angkutan kota terhadap sistem pelayanan angkutan kota di Kota Sidoarjo". Jurnal APLIKASI. 8 (1).
- ^ Dadang Supriyatno; Ari Widayanti (2015). "Evaluasi kinerja angkutan umum di Kabupaten Sidoarjo". Jurnal Transportasi. 15 (1).
- ^ Nashrul (2014). "Info trayek angkutan di Sidoarjo". Wisata Sidoarjo. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Hammam Rofiqi Agustapraja (2021). "Analisis kinerja angkutan umum di Terminal Larangan, Sidoarjo". Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi. 7 (2): 194–206.
- ^ Ericova (25 Juli 2010). "Membedakan angkot kuning Sidoarjo". Ericova Project. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Miftah Faridl; Parmin (18 September 2015). "Ini empat trayek angkot dan 1 bison yang 'dimakan' BTS". Surabaya TribunNews. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Dwi Muryanto; Rudy Santosa (2018). "Evaluasi kinerja angkutan umum trayek lyn HB1 jurusan Tulangan-terminal Larangan Kabupaten Sidoarjo". Waktu Jurnal Teknik Unipa. 16 (2).
- ^ Joz Rizal; Suryo Eko Prasetyo (6 Maret 2017). "Ngetem di depan Terminal Larangan, nihil tindakan tegas petugas". Jawa Pos. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Masliyah; Ricky Lautfiandana (2019). "Probabilitas pemilihan moda transportasi antara bus Trans Gerbang Kertasusila dengan KA Komuter rute Porong-Waru". Yos Soedarso Civil Engineering Journal. 1 (1).
- ^ Masliyah; Dudung Purwadi; Hera Widyastuti (2019). "Kompetisi pemilihan moda angkutan penumpang antara moda jalan raya (mikrolet/bison) dan moda jalan rel (KA Komuter) rute: Surabaya-Sidoarjo". Jurusan Manajemen Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
- ^ Eddy Prastyo (23 April 2007). "Raya Porong ditutup, sopir bison menjerit". Suara Surabaya. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Hasan Sentot; Winanto Nugroho (31 Desember 2002). "DLLAJ Jatim didemo sopir angkot". Liputan6. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Sub Dinas Teknik Sarana dan Prasarana DLLAJ Provinsi Jawa Timur (2006). "Gambaran problematika transportasi angkutan umum di kawasan Surabaya Metropolitan Area". Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
- ^ Diah Novianti (2013). "Pemberdayaan angkutan umum sebagai salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan" (PDF). Jurnal Cakrawala. 8 (1): 43–50.
- ^ Adhi Nuryadi; Dadang Utomo; Aris Subagiyo (2017). "Kajian pemilihan moda bus dan kereta api pada pergerakan penglaju Sidoarjo-Surabaya". Planning for Urban Region and Environtment. 6 (2): 53–64.
- ^ Nur Hadi; Endri Kurniawati (21 September 2015). "Bus Trans Sidoarjo resmi beroperasi hari ini". Bisnis Tempo. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Rakhmat Hidayat (10 April 2020). "Gegara corona, bus kota Sidoarjo-Surabaya tidak beroperasi". Memorandum. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Deni Ali Setiono (19 Agustus 2022). "Bus Trans Jatim resmi beroperasi di Gresik". BeritaJatim. Diakses tanggal 1 September 2022.
- ^ Muchlis; Pythag Kurniati (19 Agustus 2022). "Resmi, hari ini 22 bus Trans Jatim beroperasi, berikut tarif dan rutenya". Kompas. Diakses tanggal 28 Agustus 2022.
- ^ Rastra Sewa Kotama; Moch. Zainul Arifin (2019). "Analisis Ijarah dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 terhadap standar pelayanan angkutan orang di Terminal Larangan Sidoarjo". Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Jurusan Hukum Perdata Islam, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-31. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2005). "Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2005 tentang Tarif Dasar Angkutan Penumpang Bus Kota Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bus Umum di Propinsi Jawa Timur" (PDF). JDIH MKRI. Diakses tanggal 1 September 2022.