Theodore Beza

(Dialihkan dari Théodore de Bèze)

Theodore Beza (bahasa Latin: Theodorus Beza; bahasa Prancis: Théodore de Bèze atau Théodore de Besze; 24 Juni 1519 – 13 Oktober 1605) adalah seorang teolog Kristen Protestan Prancis dan sarjana yang memainkan peran penting dalam Reformasi awal. Seorang anggota gerakan monarchomaque yang menentang monarki absolut, ia adalah murid dari Yohanes Calvin dan menghabiskan sebagian besar hidupnya tinggal di Jenewa, Swiss.

Theodore Beza
LahirThéodore de Bèze atau de Besze
(1519-06-24)24 Juni 1519
Vezelay, Burgundy, France
Meninggal13 Oktober 1605(1605-10-13) (umur 86)
Geneva, Republic of Geneva
PekerjaanPastor, penulis, teolog
Karya terkenalSumma totius Christianismi
Kiprah di bidang teologi
Tradisi atau gerakanReformed, Calvinist
Musicbrainz: 87c04abc-6a74-49b7-9242-542dcad5cbe7 Discogs: 1105487 IMSLP: Category:Bèze,_Théodore_de Modifica els identificadors a Wikidata
Theodore Beza

Biografi

sunting

Masa muda

sunting

Theodore Beza lahir di Vézelay, dalam wilayah Burgundy, Prancis. Ayahnya, Pierre de Beze, royal governor Vézelay, adalah keturunan keluarga Burgundian yang terpandang; ibunya, Marie Bourdelot, terkenal karena kedermawanannya. Ayah Beza mempunyai dua saudara laki-laki; Nicholas, seorang anggota Parliament di Paris; dan Claude, seorang abbott monastery Sisterian Froimont dalam diokese Beauvais.

Nicholas, yang tidak menikah, dalam suatu kunjungan ke Vézelay sangat menyukai Theodore sehingga, dengan persetujuan orangtuanya, membawa anak itu ke Paris untuk dididik di sana. Dari Paris, Theodore dikirim ke Orléans pada bulan Desember 1528 untuk menerima pendidikan dari guru Jerman terkenal Melchior Wolmar. Ia diterima ke dalam keluarga Wolmar, dan hari peristiwa itu diperingati sebagai "hari kelahiran kedua" baginya.

Beza muda lalu mengikuti gurunya ke Bourges, karena gurunya itu diundang oleh duchess Margaret di Angoulême, saudara perempuan Francis I. Pada waktu itu, Bourges merupakan pusat gerakan Reformasi di Prancis. Pada tahun 1534, setelah Francis I mengeluarkan dekritnya melawan inovasi gerejawi, Wolmar pulang ke Jerman. Beza, menuruti keinginan ayahnya, kembali ke Orléans untuk belajar ilmu hukum, menghabiskan empat tahun di sana (1535–39). Belajar hukum kurang menarik baginya; ia lebih suka membaca karya klasik kuno, terutama Ovid, Catullus, dan Tibullus.

Ia meraih gelar licentiate in law pada tanggal 11 Agustus 1539, dan, seperti diinginkan ayahnya, pergi ke Paris, di mana ia mulai praktik ilmu hukum. Untuk mendukungnya, kerabatnya telah mendapatkan baginya dua benefices, hasilnya mencapai 700 golden crown per tahun; dan pamannya telah berjanji untuk menjadikannya penerusnya.

Beza tinggal dua tahun di Paris dan memperoleh posisi terkemuka di kalangan sastrawan. Untuk menghindari banyak pengobatan yang menggodanya, dengan sepengetahuan dua sahabat, ia bertunangan pada tahun 1544 dengandseorang gadis dari keluarga sederhana, Claudine Denoese, berjanji akan menikahi di depan umum segera setelah situasi mengizinkan.

Pada tahun 1548 Beza menerbitkan sebuah koleksi puisi bahasa Latin, Juvenilia, yang membuatnya terkenal, dan ia dikenal luas sebagai salah seorang penulis puisi Latin terbaik pada zamannya. Para sarjana berhati-hati untuk tidak mencari-cari detail biografi dalam tulisan-tulisannya. Philip Schaff berargumen bahwa merupakan kesalahan untuk "membaca di antara baris-baris apa yang tidak pernah dimaksudkan untuk ditaruhnya di sana" atau untuk membayangkan "pelanggaran-pelanggaran yang tidak dilakukannya sekalipun dalam pikiran."[1]

Segeta setelah penerbitan bukunya, ia jatuh sakit dan penyakit itu menyatakan kepadanya akan kebutuhan spiritualnya. Perlahan-lahan ia sadar untuk menerima keselamatan dalam Kristus, yang membangkitkan semangatnya. Ia kemudian memutuskan untuk memutuskan hubungan-hubungan saat itu, dan berangkat ke Jenewa, kota suaka Prancis untuk kaum Evangelikal (pengikut gerakan Reformasi), dan tiba bersama Claudine pada tanggal 23 Oktober 1548.

Guru di Lausanne

sunting

Ia diterima oleh John Calvin, yang pernah bertemu dengannya di rumah Wolmar, dan menikah dengan Claudine di gereja Calvin. Beza tidak bisa segera mendapatkan pekerjaan sehingga ia pergi ke Tübingen menemui mantan gurunya, Wolmar. Dalam perjalanan pulang, ia mengunjungi Pierre Viret di Lausanne, yang membantunya mendapat jabatan profesor bahasa Yunani di akademi di sana pada bulan November 1549.[2]

Beza mendapat waktu menulis suatu drama alkitabiah, Abraham Sacrifiant ,[3] di mana ia membandingkan Katolikisme dengan Protestantisme, dan karya ini diterima baik. Teks sejumlah ayat memuat petunjuk penampilan musik, tetapi musiknya tidak terlestarikan.[4]

Setelah kematian Clément Marot pada tahun 1544, John Calvin meminta Beza melengkapi terjemahan metrik bahasa Prancisnya untuk Kitab Mazmur. Tiga puluh empat terjemahannya diterbitkan dalam edisi tahun 1551 "Mamur Jenewa (Genevan Psalter)", dan enam lagi ditambahkan pada edisi-edisi berikutnya.[4]

Pada saat yang bersamaan ia menerbitkan Passavantius, [5] suatu satire yang ditujukan melawan Pierre Lizet, mantan presiden Parliament of Paris, dan penyulut utama "kamar berapi" ("fiery chamber";chambre ardente), yang waktu itu (1551) menjabat sebagai abbot di St. Victor dekat Paris dan menerbitkan sejumlah tulisan polemik.

Beza terlibat dalam dua kontroversi serius pada masa itu. Yang pertama mengenai doktrin predestinasi dan yang kedua, kontroversi Calvin dengan Jerome Hermes Bolsec, terkait pembakaran Michael Servetus di Jenewa pada tanggal 27 Oktober 1553. Untuk membela Calvin dan para magistrat Jenewa, Beza menerbitkan karya pada tahun 1554 berjudul De haereticis a civili magistratu puniendis (diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis tahun 1560).[2]

Perjalanan demi orang-orang Protestan

sunting
 
Théodore De Beza oleh artis tak dikenal, tahun 1605

Pada tahun 1557, Beza menaruh minat khusus pada nasib orang-orang Waldens di Piemonte, Italia, yang dianiaya oleh pemerintah Prancis. Untuk membantu mereka, ia pergi bersama William Farel ke Bern, Zürich, Basel, dan Schaffhausen, Kemudian ke Strasburg, Mömpelgard, Baden, dan Göppingen. Di Baden dan Göppingen, Beza dan Farel membuat deklarasi mengenai pandangan kaum Waldens terhadap sakramen pada tanggal 14 Mei 1557. Deklarasi tertulis itu jelas menyatakan posisi mereka dan diterima baik oleh para teolog Lutheran, ditentang keras di Bern dan Zurich.

Pada musim gugur tahun 1558, Beza melakukan perjalanan kedua bersama Farel ke Worms lewat Strasburg dengan harapan mengupayakan campur tangan para pangeran Evangelikal di dalam kekaisaran untuk membela saudara-saudara yang dianiaya di Paris. Bersama Melanchthon dan para teolog lain yang waktu itu berkumpul di Colloquy di Worms, Beza mengusulkan persatuan semua orang Kristen Protestan, tetapi usul itu dipastikan ditolak oleh jemaat di Zurich dan Bern.

Laporan-laporan palsu sampai ke tangan para pangeran Jerman bahwa permusuhan terhadap kaum Huguenot di Prancis sudah dihentikan dan tidak ada duta yang dikirimkan ke istana Prancis. Akibatnya, Beza melakukan perjalanan lagi bersama Farel, Johannes Buddaeus, dan Gaspard Carmel ke Strasburg dan Frankfort, di mana akhirnya pengutusan duta ke Paris dapat diselesaikan.

Menetap di Jenewa

sunting

Sekembalinya ke Lausanne, Beza terganggu pikirannya. Dalam persatuan dengan banyak pendeta dan profesor di Jenewa dan negara, Viret akhirnya berpikir untuk mendirikan consistory dan memasukkan disiplin gereja yang menerapkan ekskomunikasi terutama pada perayaan komuni. Tetapi orang-orang Bern, yang waktu itu mengontrol Lausanne, tidak menghendaki pemerintahan gereja Calvinis. Hal ini mengakibatkan banyak kesulitan, dan Beza berpikir pada tahun 1558 lebih baik menetap di Jenewa. Di kota itu ia diberi jabatan untuk bidang bahasa Yunani pada akademi yang baru didirikan,[2] dan setelah kematian Calvin juga jabatan bidang teologi. Ia juga wajib untuk berkhotbah.

Ia menyelesaikan revisi terjemahan Perjanjian Baru karya Pierre Olivetan yang dimulai beberapa tahun sebelumnya.

Pada tahun 1559, ia melakukan perjalanan lagi demi kepentingan kaum Huguenot, Kali ini ke Heidelberg. Pada sekitar waktu yang sama, ia harus membela Calvin melawan Joachim Westphal di Hamburg dan Tilemann Heshusius.

Lebih penting dari aktivitas polemik ini adalah pernyataan pengakuan iman Beza sendiri. Asalnya disiapkan untuk ayahnya sebagai pembenaran tindakan-tindakannya dan diterbitkan dalam bentuk direvisi untuk meningkatkan pengetahuan Evangelikal di antara orang-orang sebangsanya. Dicetak dalam bahasa Latin pada tahun 1560 dengan sebuah dedikasi kepada Wolmar. Terjemahan bahasa Inggris diterbitkan di London pada tahun 1563, 1572, dan 1585. Terjemahan ke dalam bahasa Jerman, Belanda dan Italia juga diterbitkan.

Tahun 1560–1563

sunting

Pada waktu itu keadaan di Prancis semakin buruk buat masa depan Protestantisme. Raja Antoine dari Navarre, mengalah kepada desakan kuat para bangsawan Evangelikal, menyatakan kesediaannya untuk mendengarkan penjelasan seorang guru terkemuka dari Gereja. Beza, yang termasuk bangsawan Prancis dan kepala akademi di ibu kota Protestantisme Prancis, diundang ke Castle Nerac, tetapi ia tidak dapat menanamkan benih iman Evangelikal ke dalam hati raja.

Pada tahun berikutnya, 1561, Beza mewakili kaum Evangelikal pada Colloquy di Poissy, dan dengan fasih membela prinsip-prinsip iman Evangelikal.[2] Colloquy itu tidak menghasilkan apa-apa, tetapi Beza sebagai kepala dan advokat seluruh jemaat Reformasi di Prancis menjadi dihormati dan sekaligus dibenci.

Ratu memaksa mengadakan colloquy lain, yang dibuka di St. Germain pada tanggal 28 Januari 1562, sebelas hari setelah proklamasi dekrit Januari yang terkenal, yang memberikan hak kebebasan penting bagi para penganut iman Reformasi. Namun,colloquy itu terpecah setelah terbukti bahwa pihak Katolik telah mempersiapkan (setelah Pembantaian Vassy, pada tanggal 1 Maret 1562) untuk menggulingkan Protestantisme.

Beza dengan buru-buru menerbitkan suatu surat untuk dibaca berkeliling (25 Maret 1562) kepada seluruh jemaat Reformasi di kekaisaran, dan pergi ke Orléans bersama pemimpin Huguenot Conde dan tentaranya. Penting untuk maju secepatnya dan dengan bersemangat, tetapi tidak ada tentara maupun uang. Atas permintaan Conde, Beza mengunjungi semua kota kaum Huguenot untuk memperoleh tentara dan uang. Ia juga menulis suatu manifesto di mana ia berargumen bagi keadilan untuk kepentingan Reformasi. Sebagai salah seorang utusan untuk mengumpulkan tentara dan uang di antara kaum coreligionists, Beza ditunjuk untuk mengunjungi Inggris, Jerman, dan Swiss. Ia pergi ke Strasburg dan Basel, tetapi mengalami kegagalan. Ia lalu pulang ke Jenewa, tiba tanggal 4 September. Belum sampai 14 hari di sana, ia sekali lagi dipanggil ke Orléans oleh D'Andelot. Kampanyenya lama lain lebih sukses; tetapi publikasi dekrit perdamaian yang kurang menguntungkan yang diterima oleh Conde (12 Maret 1563) menyebabkan Beza dan semua orang Protestan Prancis dipenuhi rasa kaget yang negatif.

Penerus Calvin

sunting
 
Tembok Reformasi di Jenewa. Dari kiri: William Farel, John Calvin, Beza, dan John Knox

Selama 22 bulan Beza telah pergi dari Jenewa, dan urusan sekolah maupun Gereja di sana, terutama kondisi kesehatan Calvin membuatnya harus kembali karena tidak ada orang lain yang bisa menggantikan Calvin, yang sakit-sakitan dan tidak bisa bekerja penuh. Calvin dan Beza mengatur melaksanakan tugas bersama pada minggu-minggu berselingan. Setelah kematian Calvin pada tanggal 27 Mei 1564, Beza menjadi penerusnya.[6]

Sampai tahun 1580, Beza bukan hanya menjabat moderator Company of Pastors, tetapi juga jiwa sejati bagi institusi agung pembelajaran di Jenewa yang didirikan oleh Calvin pada tahun 1559, yang terdiri dari satu gymnasium dan satu akademi. Seumur hidupnya, Beza menaruh minat pada pendidikan tinggi. Selama hampir 40 tahun orang-orang muda Protestan memenuhi ruang kuliahnya untuk mendengar kuliah teologinya, yang memaparkan ortodoksi murni Calvinisme. Sebagai seorang penasihat, pendapatnya didengarkan oleh para magistrat dan pastor. Ia mendirikan suatu sekolah hukum di Jenewa di mana François Hotman, Jules Pacius, dan Denys Godefroy, para ahli hukum terkemuka abad itu, memberikan kuliah secara bergantian (cf. Charles Borgeaud, L'Academie de Calvin, Geneva, 1900).

Setelah tahun 1564

sunting
 
Pahatan kayu Theodore Beza

Beza berhasil menjadi pengganti Calvin, bukan hanya meneruskan pekerjaannya tetapi juga memberikan damai pada Gereja di Jenewa. Para magistrat sepenuhnya menerima ide-ide Calvin, dan pengarahan urusan rohani, badan yang terdiri dari "ministers of the word" (=pelayan Firman) dan "consistory", ditetapkan dengan dasar kuat. Tidak ada kontroversi doktrin yang muncul setelah tahun 1564. Diskusi berkisar pertanyaan terkait hal-hal praktis, sosial atau gerejawi, seperti kepangkatan magistrat di atas para pastor, kebebasan berkotbah, dan kewajiban para pastor untuk tunduk pada mayoritas Company of Pastors.

Beza tidak memaksakan kehendaknya pada para sejawatnya, dan tidak mengambil tindakan keras terhadap rekan-rekan yang tidak adil atau pemarah, meskipun kadang kala ia mengambil alih kasus mereka dan bertindak sebagai mediator/penengah; tetapi ia sering mengalami perlawanan yang sangat ekstrim sehingga mengancam untuk mengundurkan diri. Meskipun ia cenderung berpihak kepada para magistrat, ia tahu bagaimana membela hak dan kebebasan kuasa rohani jika diperlukan, tanpa mengurangi kewibawaan sebagaimana halnya Calvin.

Menurut Beza tidaklah bijaksana Company of Pastors mempunyai ketua tetap. Ia meyakinkan Company untuk menyampaikan petisi kepada Small Council agar masa jabatan moderator dibatasi waktunya. Pada tahun 1580 Council menyetujui perputaran jabatan kepresidenan mingguan.[7]

Aktivitasnya semakin meningkat, terutama menjadi penengah antara compagnie dan magistrasi, di mana magistrasi terus-menerus meminta nasihatnya bahkan untuk urusan politik. Ia berkomunikasi dengan seluruh pemimpin kelompok-kelompok Reformasi di Eropa. Setelah Pembantaian Hari Santo Bartolomeus (1572), ia menggunakan pengaruhnya agar para pengungsi diterima dengan baik di Jenewa.

Pada tahun 1574, ia menulis De jure magistratuum (Hak Magistrat) di mana ia secara tegas memprotes tirani dalam hal-hal agamawi, dan menegaskan bahwa sah bagi umat untuk menentang magistrasi yang tidak berharga dalam urusan praktis dan jika perlu menggunakan senjata dalam menggulingkannya.

Tanpa menjadi dogmatis besar seperti Calvin, juga bukan jenius kreatif dalam dunia keagamaan, Beza memiliki kualitas-kualitas yang membuatnya terkenal sebagai humanis, penafsir Alkitab, orator, dan pemimpin dalam urusan agama dan politik, serta berkompeten menjadi pemandu kaum Calvinis di seluruh Eropa.

Beza terus membina hubungan erat dengan kaum Reformasi Prancis. Ia menjadi moderator sinode am yang bertemu pada bulan April 1571 di La Rochelle. Sidang itu memutuskan tidak menghapuskan disiplin gereja atau mengakui pemerintah sipil sebagai kepala Gereja, seperti yang dituntut oleh pendeta Paris, Jean Morel, dan filsuf Pierre Ramus; sementara memutuskan menegaskan kembali doktrin Calvinistik mengenai Perjamuan Kudus (dengan pernyataan: "substansi tubuh Kristus"/"substance of the body of Christ") bertentangan dengan Zwinglianisme, yang menyebabkan pertikaian antara Beza dan Ramus dan Heinrich Bullinger.

Pada tahun berikutnya (Mei 1572) Beza berperan penting dalam sinode nasional di Nîmes. Ia juga tertarik pada kontroversi yang terkait Pengakuan Iman Augsburg di Jerman, khususnya setelah tahun 1564, mengenai doktrin Pribadi Kristus dan sakramen, serta menerbitkan beberapa karya menentang Westphal, Hesshusen, Selnecker, Johannes Brenz, dan Jakob Andrea. Ini menyebabkan dia dibenci oleh semua orang yang melekat pada Lutheranisme yang berlawanan dengan Melanchthon, terutama setelah tahun 1571.

Colloquy di Montbéliard

sunting

Konflik polemik terakhir penting yang dijumpai oleh Beza dari kaum Lutheran adalah pada Colloquy Montbéliard, 14-27 Maret 1586, di mana ia diundang oleh Lutheran Count, Frederick dari Württemberg, atas permintaan penduduk berbahasa Prancis dan kaum Reformasi saerta para bangsawan Prancis yang telah melarikan diri ke Montbéliard. Tujuan pertemuan colloquy itu sendiri tidak diajukan, namun mengakibatkan perkembangan serius dalam Gereja Reformasi.

Ketika edisi tindakan-tindakan colloquy, yang disiapkan oleh Jakob Andrea, diterbitkan, Samuel Huber, dari Burg dekat Bern, yang merupakan anggota faksi Lutheranizing dalam Swiss clergy, merasa sangat terluka terhadap doktrin supralapsarian mengenai predestinasi yang diajukan di Montbéliard oleh Beza dan Musculus sehingga ia merasa sebagai kewajibannya untuk menolak Musculus sebagai magistrat Bern karena merupakan seorang inovator doktrin tersebut. Untuk menyesuaikan hal itu, para magistrat mengatur suatu colloquy antara Huber dan Musculus (2 September 1587), di mana Huber menyampaikan universalisme, sedangkan Musculus partikularisme, dari anugerah.

Karena colloquy itu tidak membuahkan hasil, suatu debat diselenggarakan di Bern, 15-18 April 1588, di mana pembelaan sistem doktrin yang diterima pada awalnya diletakkan di tangan Beza. Tiga delegasi kanton Helvetika yang memimpin debat itu akhirnya menyatakan bahwa Beza telah mensubstantiasi ajaran yang diajukan di Montbéliard sebagai ajaran ortodoks, dan Huber was diberhentikan dari jabatannya.

Masa tua

sunting

Setelah waktu itu aktivitas Beza lebih terbatas pada urusan di rumah tangganya. Istrinya, Claudine, meninggal tanpa anak pada tahun 1588 setelah menikah 40 tahun, beberapa hari sebelum ia berangkat ke Bern Disputation. Atas nasihat sahabat-sahabatnya, ia menikah lagi dengan Catharina del Piano, seorang janda asal Jenewa, supaya mempunyai rekan pembantu dalam tahun-tahun terakhirnya. Sampai usia 65 tahun ia sangat sehat, tetapi setelahnya vitalitasnya perlahan menurun. Ia aktif mengajar sampai Januari 1597.

Pengalaman paling sedih pada usia tuanya adalah kembalinya Raja Henry IV menganut Katolikisme, meskipun Beza telah berusaha menasihatinya dengan serius (1593). Pada tahun 1596 suatu laporan palsu diedarkan oleh kaum Yesuit di Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia bahwa Beza dan Gereja Jenewa telah kembali ke lingkungan Gereja Roma, dan Beza menanggapi dengan suatu satire yang menunjukkan bahwa ia masih memiliki api kehidupan dalam pikiran dan ekspresi sastranya. Beza meninggal di Jenewa pada tahun 1605. Ia tidak dimakamkan seperti Calvin di makam umum Plain-Palais (karena kaum Savoyards pernah mengancam akan menculik mayatnya dan membawanya ke Roma), tetapi atas arahan para magistrat, dalam biara St. Pierre.

Karya tulis

sunting

Tulisan humanistik dan sejarah

sunting

Aktivitas sastar Beza sebagaimana hidupnya, harus dibedakan antara periode humanis (yang berakhir dengan publikasi Juvenilia) dan periode gerejawi. Dengan gabungan bakat pastoral dan sastra, Beza menulis drama pertama dalam bahasa Prancis, Abrahm Sacrifiant; suatu drama yang merupakan antecedent karya Racine dan kadang kala masih diproduksi saat ini. Produksi berikutnya yang humanistik, menggigit dan satiris seperti Passavantius dan Complainte de Messire Pierre Lizet... membuktikan bahwa kelak ia masih kembali pada minat semula. Pada usia tua, ia mempublikasikan Cato censorius (1591), dan merevisi Poemata, dari mana ia membuang keeksentrikan masa mudanya.

Di antara karya sejarahnya, selain Icones (1580), yang hanya bernilai dari sisi ikonografi, dapat disebutkan yang terkemuka antara lain: Histoire ecclesiastique des Eglises reformes au Royaume de France (1580), dan biografinya mengenai Calvin, yaitu Epistolae et responsa (1575).

Karya teologi

sunting

Semua studi humanistik dan sejarah ini jauh dilampaui oleh produksi teologinya (di dalam Tractationes theologicae). Di sini Beza tampak sebagai seorang murid yang sempurna atau alter ego (=duplikat pribadi) Calvin. Pandangannya mengenai hidup adalah deterministik dan dasar pemikiran agamawinya adalah pengenalan predestinasi akan kebutuhan semua keberadaan sementara sebagai dampak kehendak Allah yang mutlak, kekal, dan tidak berubah, sehingga kejatuhan manusia baginya merupakan suatu hal esensiel bagi rencana ilahi untuk dunia ini. Beza, dalam bentuk tabel, dengan cermat menguraikan pandangan-pandangan agamawi yang keluar dari gaya pemikiran fundamental supralapsarian. Ini ditambahkannya dalam makalah yang sangat berguna, Summa totius Christianismi.

Karya Beza, De vera excommunicatione et Christiano presbyterio (1590), ditulis sebagai respons terhadap karya Thomas Erastus, Explicatio gravissimae quaestionis utrum excommunicatio (1589), berkontribusi sebagai pembelaan penting bagi hak otoritas gerejawi (bukan otoritas sipil) untuk ekskomunikasi.

Perjanjian Baru Bahasa Yunani karya Beza

sunting

Salah satu nilai pentingnya adalah kontribusi terhadap kesarjanaan Alkitab. Pada tahun 1565 ia menerbitkan suatu edisi Perjanjian Baru, dilampiri dengan suatu kolom paralel teks Vulgata dan suatu terjemahannya sendiri (yang sudah dipublikasikan sedini tahun 1556). Anotasi atau catatan ditambahkan, juga telah dipublikasikan sebelumnya, tetapi lebih diperkaya dan diperluas.

Dalam persiapan edisi bahasa Yunani ini, dan lebih lagi untuk edisi kedua yang diterbitkan pada tahun 1582, Beza menggunakan bantuan dua naskah sangat berharga, yaitu yang pertama: Codex Bezae atau Cantabrigensis, yang kemudian dihadiahkan oleh Beza kepada Universitas Cambridge, dan tetap disimpan di Cambridge University Library; yang kedua: Codex Claromontanus, yang ditemukan oleh Beza di Clermont (sekarang disimpan di Bibliothèque Nationale de France di Paris).

Namun, sumber-sumber ini bukanlah yang utama bagi Beza, melainkan ia mendasarinya pada karya Robert Estienne (1550), yang berdasarkan pada edisi-edisi terakhir Erasmus. Pekerjaan Beza dalam bidang ini sangat membantu para peneliti selanjutnya. Demikian pula karyanya dalam versi bahasa Latin dan catatan-catatan yang menyertainya, di mana akhirnya semua karya ini dicetak ulang beratus-ratus kali.

Meskipun ada yang melihat pandangan Beza mengenai doktrin predestinasi terlalu berpengaruh dominan dalam penafsiran alkitabiahnya, tidak ada keraguan bahwa Beza telah memberikan tambahan pemahaman jelas mengenai Perjanjian Baru.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ History of the Christian Church vol. viii, sec. 167
  2. ^ a b c d Chisholm 1911.
  3. ^ published at Geneva, 1550; Eng. transl. by Arthur Golding, London, 1577, ed., with introduction, notes, and the French text of the original, M. W. Wallace, Toronto, 1906
  4. ^ a b Paul-André Gaillard & Richard Freedman. "Bèze, Théodore de". In L. Root, Deane. Grove Music Online. Oxford Music Online. Oxford University Press.  (perlu berlangganan)
  5. ^ https://archive.org/details/lepassavantdeth00bzuoft.
  6. ^ Farthing, John L. (2007). "Beza, Theodore". Dalam McKim, Donald K. Dictionary of major biblical interpreters (edisi ke-2nd). Downers Grove, Ill.: IVP Academic. hlm. 193. ISBN 978-0-8308-2927-9. 
  7. ^ Manetsch, Scott M. Calvin's Company of Pastors. hlm. 65. 

Pustaka

sunting

Pranala luar

sunting
Jabatan keagamaan
Didahului oleh:
John Calvin
Moderator Perkumpulan Pastor Jenewa
1564–1580
Lowong
Digantikan oleh kepresidenan tiap minggu
Selanjutnya dijabat oleh
Simon Goulart
Jabatan akademik
Didahului oleh:
John Calvin
Ketua jurusan teologi pada Akademi Jenewa
1564–1599
Diteruskan oleh:
Giovanni Diodati