ThyssenKrupp
ThyssenKrupp AG (ISIN: DE0007500001) dahulu bernama Fried Krupp[2] merupakan perusahaan konglomerat terbesar di Jerman yang mempekerjakan 188.000 karyawannya pada tahun 2006. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1860. Perusahaan ini memproduksi besi, teknologi otomotif, dan masih banyak lagi.
Publik (ISIN: DE0007500001, FWB: TKA, LSE: THK) | |
Industri | Perusahaan konglomerat, Elevator |
Didirikan | 1860 |
Kantor pusat | Essen dan Duisburg, Jerman |
Tokoh kunci | Dr. Ekkehard D. Schulz, Chairman of the Executive Board Dr. Gerhard Cromme, Chairman of the Supervisory Board |
Produk | Baja, stainless steel, teknik otomotif, sistem elevator, sistem kelautan, perkapalan, jasa |
Pendapatan | €43.356 milyar (2011)[1] |
€284 juta (2011)[1] | |
€1,783 milyar (2011)[1] | |
Total aset | €43,603 milyar (2011)[1] |
Total ekuitas | €10,382 milyar (2011)[1] |
Karyawan | 180.050 (2011)[1] |
Situs web | www.thyssenkrupp.com |
Sejarah
suntingThyssenKrupp adalah hasil penggabungan dari dua produsen baja asal Jerman, yakni, Thyssen AG dan Krupp. Sejak awal dekade 1980an, kedua perusahaan telah mulai bernegosiasi tentang penggabungan dan mulai bekerja sama di beberapa bidang bisnis. Pada tahun 1997, kedua perusahaan menggabungkan bisnis bajanya, dan pada bulan Maret 1999, kedua perusahaan secara resmi bergabung.[3]
Penggabungan dan Akuisisi
suntingSelama ekspansi pada tahun 1978, Thyssen AG masuk ke industri otomotif Amerika Utara dengan mengakuisisi divisi otomotif milik Budd,[4] beroperasi di Amerika Utara dengan merek Budd Thyssen (lalu ThyssenKrupp Budd Co.). Pada bulan Oktober 2006, ThyssenKrupp menjual divisi chassis dan badan mobil milik ThyssenKrupp Budd ke Martinrea International Inc.[5]
Pada tahun 1988, ThyssenKrupp mengakuisisi produsen peredam kejut asal Jerman, Bilstein, yang menjadi divisi ThyssenKrupp hingga tahun 2005.[6]
Pada tahun 1999, Thyssen (sebelum bergabung dengan Krupp) mengakuisisi Dover Elevator Company asal Amerika Serikat. Empat tahun kemudian, ThyssenKrupp juga mengakuisisi Dongyang Elevator, asal Korea.
Pada tahun 2005, ThyssenKrupp mengakuisisi Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) dari One Equity Partners. HDW bersama Blohm + Voss dan Nordseewerke akhirnya digabung untuk membentuk ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS). TKMS saat ini merupakan salah satu galangan kapal paling penting di Eropa. Sementara itu, One Equity Partners memegang 25% saham di TKMS.
Pada bulan Desember 2005, ThyssenKrupp mengakuisisi 60% saham di Atlas Elektronik dari BAE Systems. Sementara itu, EADS mengakuisisi 40% sisanya.
Pada bulan Agustus 2007, ThyssenKrupp Materials North America mengakuisisi OnlineMetals.com, distributor besi dan plastik yang bermarkas di Seattle, Washington.
Pada awal tahun 2008, ThyssenKrupp Aerospace mengakuisisi Apollo Metals dan Aviation Metals, keduanya adalah pemasok alat-alat dirgantara dan pertahanan yang bermarkas di Kent, Washington.
Pada bulan Juni 2012, ThyssenKrupp menjual ThyssenKrupp Waupaca ke KPS Capital Partners. ThyssenKrupp Waupaca adalah pemasok komponen otomotif, yang bermarkas di Waupaca, Wisconsin.
Pada bulan April 2014, ThyssenKrupp mengumumkan bahwa ia sedang dalam negosiasi untuk menjual divisi pertahanan lautnya ke Saab, setelah gagal bersepakat dengan pemerintah Swedia untuk mengembangkan kapal selam generasi baru.[7]
Bilstein
suntingPada tahun 1954, BILSTEIN adalah perusahaan pertama yang mampu merealisasikan ide dari Prof. Bourcier de Carbon, seorang periset di bidang getaran dari Prancis. Tujuan dari ide ini adalah untuk mengeliminasi kerugian fisik dari peredam kejut teleskopis konvensional, dan pada saat yang sama, membuatnya lebih ringan dan dapat dipasang dengan posisi apapun.
Segala upaya dikerahkan untuk pengembangan teknologi ini. Hingga akhirnya resmi diperkenalkan peredam kejut tunggal bertekanan gas pertama, yang dipasang pada mobil buatan Mercedes-Benz tahun 1957, yang sampai sekarang masih dianggap sebagai kontribusi besar dalam perkembangan mengemudi aman (safety driving).
Teknologi tekanan gas ini sampai sekarang masih digunakan dalam semua jenis peredam kejut teleskopis yang dipakai oleh mobil berperforma tinggi.
Tercatat, semua mobil AMG Mercedes di DTM dan hampir separuh dari seluruh tim di balapan 24-jam Nürburgring, menggunakan suku cadang dari BILSTEIN.[8]
Anak Usaha di Amerika
suntingPada tanggal 11 Mei 2007, ThyssenKrupp AG mengumumkan investasi senilai €3.1 milliar untuk membangun pabrik baja karbon dan baja tahan karat di selatan Alabama, yang akan mempekerjakan 2.700 orang. Proyek ini bersama dengan proyek pembangunan pabrik baja di Brasil, merupakan strategi baru dari ThyssenKrupp untuk mengembangkan bisnisnya secara global di pasar baja karbon Amerika Utara dan NAFTA. Pada tahun 2010, ThyssenKrupp mengumumkan peningkatan investasi di Alabama menjadi US$4.6 milliar. Pada saat itu, proyek ini merupakan investasi swasta terbesar di sepanjang sejarah Alabama dan merupakan investasi terbesar dari perusahaan asal Jerman di Amerika Serikat.[9] Rencana awal dari lokasi pabrik baru ini awalnya ada dua, yakni di Convent, Louisiana (dekat Sungai Mississippi) dan di Calvert, Alabama (dekat Sungai Tombigbee. Lokasi Alabama ini akhirnya dipilih oleh ThyssenKrupp, dan peletakan batu pertama di lokasi Calvert, dilaksanakan pada bulan November 2007. Pabrik baja karbon dan pabrik baja tahan karat ini nantinya beroperasi dibawah manajemen yang berbeda, tetapi dengan lokasinya yang berdekatan, kedua perusahaan ini dapat tetap bekerja sama.
Pabrik baja karbon ini nantinya beroperasi dengan nama 'ThyssenKrupp Steel USA'. Pabrik ini memulai operasi penuh pada akhir tahun 2011 dan mempekerjakan 1.800 orang, pada saat itu. Pada saat beroperasi penuh, ThyssenKrupp Steel USA mampu memproduksi baja karbon sebanyak 4 juta metrik. . Sementara itu, pabrik baja tahan karat beroperasi dengan nama 'ThyssenKrupp Stainless USA', dan mempekerjakan 900 orang, saat mulai beroperasi penuh di akhir tahun 2012.
Pada bulan Juli 2011, ThyssenKrupp Steel USA mendapat penghargaan "Best Greenfield Technology" dari American Metal Market.[10]
Industri baja dunia pun memuncak pada tahun 2007, tepat setelah ThyssenKrupp membuka pabrik Alabama dan Brazilnya. Tetapi pada tahun 2008, dunia mulai mengalami resesi besar-besaran, sehingga harga dan permintaan baja dunia menurun hingga 40%. ThyssenKrupp pun merugi $11 milliar di kedua pabrik bajanya ini. Akhirnya, ThyssenKrupp menjual divisi baja tahan karatnya, Inoxum (termasuk pabrik di Alabama) ke Outokumpu asal Finlandia, pada tahun 2012.[11] Pada tahun 2013, ThyssenKrupp juga menawarkan pabrik baja karbonya dengan harga USS$4 milliar.[12] Akhirnya pada tanggal 26 February 2014, ThyssenKrupp resmi menjual pabrik baja karbonnya ke ArcelorMittal dan Nippon Steel seharga US$1.55 milliar.[13]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f "Annual Report 2010/2011". ThyssenKrupp. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-11-25. Diakses tanggal 2 January 2012.
- ^ "ThyssenKrupp - Wikipedia". Wikipedia. 16 April 2011. Diakses tanggal 18 April 2011.
- ^ "Krupp - Lead up to the merger with Thyssen". thyssenkrupp.com. 30 September 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-28. Diakses tanggal 2015-09-12.
- ^ "Internationalization and further vertical diversification - Bonn Republic - ThyssenKrupp AG". thyssenkrupp.com. 30 September 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-26. Diakses tanggal 2015-09-12.
- ^ "ThyssenKrupp Budd to sell North American automotive body operations". americanmachinist.com.
- ^ History of Bilstein shocks
- ^ Mia Shanley and Bjorn Rundstrom (15 April 2014). "ThyssenKrupp in talks to sell Swedish naval shipyard to Saab". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2015-09-12.
- ^ History of Bilstein
- ^ "Press release - Press releases - ThyssenKrupp AG". thyssenkrupp.com. 3 December 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2022-02-18.
- ^ ^ a b Wilson, A.J. The Pick and The Pen. London: Mining Journal Books Limited, 1979
- ^ "New owners of ThyssenKrupp stainless steel division plan visit in June". Press-Register. May 31, 2012. Diakses tanggal June 15, 2013.
- ^ John W. Miller and Ike Henning, "Thiessen gets offers for mills: Final bids for steel complexes in Alabama, Brazil will likely fall short of the company's hopes," Wall Street Journal March 1, 2013
- ^ "ArcelorMittal, Nippon Steel buy ThyssenKrupp's U.S. factory". Japan Today. Diakses tanggal 1 December 2013.
Pranala luar
sunting- ThyssenKrupp corporate website
- ThyssenKrupp AG on ThyssenKrupp base Diarsipkan 2007-09-06 di Wayback Machine.
- Duisburg Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
- Essen Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
- Düsseldorf Diarsipkan 2007-09-06 di Wayback Machine.
- Bochum Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
- other locations ... Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
- One Equity Partners
- ThyssenKrupp in other countries:
- Brazil: ThyssenKrupp Elevadores Diarsipkan 2008-07-05 di Wayback Machine.
- Poland: ThyssenKrupp GfT Polska Sp. z o.o. Diarsipkan 2016-02-07 di Wayback Machine.
- United Kingdom (Elevators): ThyssenKrupp Elevator UK
- History of the company logo Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.