Tiến Quân Ca

salah satu lagu kebangsaan

Tiến Quân Ca (bahasa Indonesia: Nyanyian Tentara Menuju Medan Pertempuran) adalah lagu kebangsaan Vietnam. Lagu itu ditulis dan digubah oleh Nguyen Van Cao (1923-1995) pada 1944, dan ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Republik Demokratik Vietnam pada tahun 1945. Lagu itu menjadi lagu kebangsaan Republik Sosialis Vietnam pada 1976. Walaupun lagu ini memiliki dua bait, hanya bait pertama yang dinyanyikan karena bait yang kedua tidak sesuai untuk sebuah negara Vietnam yang kini sudah merdeka.

Tiến Quân Ca
B. Indonesia: Nyanyian Tentara Menuju Medan Pertempuran

Lagu kebangsaan Vietnam Vietnam
Vietnam Utara Vietnam Utara
Penulis lirikVan Cao, 1944
KomponisVan Cao, 1944
Penggunaan1945 (Vietnam Utara)
1976 (Vietnam)
Pencabutan1976 (Vietnam Utara)
Sampel audio
Tiến Quân Ca (Instrumental)

Sejarah

sunting

Tien Quan Ca itu ditulis dan disusun oleh Văn Cao pada tahun 1944, dan diadopsi sebagai lagu kebangsaan dari Republik Demokratik Vietnam pada tahun 1945, dan seluruh Perang Vietnam. Ketika Vietnam disatukan setelah berakhirnya Perang Vietnam, Tien Quan Ca menjadi lagu kebangsaan Negara Kesatuan Vietnam pada tahun 1976.

Bahasa Vietnam (Quốc Ngữ) Terjemahan
Stanza 1

Đoàn quân Việt Nam đi
Chung lòng cứu quốc
Bước chân dồn vang trên đường gập ghềnh xa
Cờ in máu chiến thắng mang hồn nước,
Súng ngoài xa chen khúc quân hành ca.
Đường vinh quang xây xác quân thù,
Thắng gian lao cùng nhau lập chiến khu.
Vì nhân dân chiến đấu không ngừng,
Tiến mau ra sa trường,
Tiến lên, cùng tiến lên.
Nước non Việt Nam ta vững bền.

Tentara Vietnam, yang sedang bergerak maju
Bersatu dalam tekad untuk menyelamatkan bangsa,
Langkah bergema melalui jalan yang panjang dan sulit.
Bendera kita, merah dengan darah kemenangan, dan semangat perwira.
Gemuruh senjata berbaur dengan derap langkah.
Jalan menuju kemenangan dibangun di atas tubuh musuh kita.
Mengatasi semua kesulitan, bersama kita melawan.
Tanpa henti kita berjuang demi rakyat,
Bersegeralah menuju medan perang!
Maju, ayo maju!
Untuk Vietnam yang kekal abadi.

Pranala luar

sunting