Tulang kering
(Dialihkan dari Tibia)
Tulang kering (bahasa Inggris: shinbone, shankbone) atau disebut juga tibia, adalah satu dari dua tulang yang lebih besar dan lebih kuat yang berada di bawah lutut pada vertebrata (tulang yang satunya lagi adalah fibula), yang menghubungkan lutut dengan tulang pergelangan kaki. Secara umum dikenal sebagai tulang yang paling kuat dalam memikul beban berat,[1] tibia dapat ditemukan di sebelah fibula. Merupakan tulang terbesar kedua dalam tubuh manusia, yang terbesar adalah femur. Dinamai tibia berdasarkan seorang pemain flute Yunani, bernama Aulos yang juga dikenal sebagai Tibia. Tulang kering juga berfungsi sebagai penyambung lengan, tulang kering berisi sumsum merah yang kaya akan darah merah,[2] dan tulangnya berbentuk pipa.
Artikel ini perlu diterjemahkan ke bahasa Indonesia. |
Galeri
sunting-
Tulang kering utuh
-
Lower extremity
-
Knee diagram
-
Bones of the right leg. Anterior surface.
-
Bones of the right leg. Posterior surface.
-
Right knee-joint. Posterior view.
-
Right knee-joint, from the front, showing interior ligaments.
-
Left knee-joint from behind, showing interior ligaments.
-
Sagittal section of right knee-joint.
-
Capsule of right knee-joint (distended). Lateral aspect.
-
Capsule of right knee-joint (distended). Posterior aspect.
-
Capsule of left articulation (distended). Lateral aspect.
-
Coronal section through right talocrural and talocalcaneal joints.
-
Oblique section of left intertarsal and tarsometatarsal articulations, showing the synovial cavities.
-
Cross-section through middle of leg.
-
Spiral fracture of the tibia
-
A lipohemarthrosis due to a subtle tibial plateau fracture
Lihat juga
suntingRujukan
sunting- ^ (Inggris) "Internal loads in the human tibia during gait". Institute of Orthopaedic Research and Biomechanics, University of Ulm; Wehner T, Claes L, Simon U. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-13. Diakses tanggal 2011-09-17.
- ^ (Inggris) "Extraosseous blood supply of the tibia and the effects of different plating techniques: a human cadaveric study". Department of Orthopaedic Surgery, Washington University School of Medicine; Borrelli J Jr, Prickett W, Song E, Becker D, Ricci W. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-31. Diakses tanggal 2011-09-17.