Tikus rumah oriental

Tikus berukuran sedang di atap rumah

Tikus rumah oriental, tikus rumah asia, atau secara umum dikenal sebagai tikus rumah[3]:278 (Rattus tanezumi) adalah sejenis hewan pengerat anggota suku Muridae. Tikus ini menyebar luas di Asia Tenggara dan Asia Timur, ke selatan hingga Kepulauan Nusantara.[4]:831 Tikus rumah yang umum didapati di Indonesia adalah jenis ini, dan bukan R. rattus.[3][5]

Tikus-rumah Oriental
Kepala Rattus tanezumi
dari Nongkojajar, Pasuruan
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Rodentia
Famili: Muridae
Genus: Rattus
Spesies:
R. tanezumi
Nama binomial
Rattus tanezumi
(Temminck, 1944)
Sebaran tikus rumah oriental
Merah=penghuni asli; ungu=pendatang; biru=belum jelas
Sinonim
  • Mus tanezumi Temminck, 1844[2]:51

Pengenalan

sunting

Tikus yang berukuran sedang; panjang kepala dan tubuh (KT) 105-215 mm, dan ekor (E) yang relatif panjang antara 120-230 mm, yakni sekitar 109% KT. Panjang telinga (T) 17-23 mm, dan panjang kaki belakang (KB) 17-23 mm. Berat tubuhnya berkisar antara 100-200 gr.[4]

 
Sisi tubuh tikus rumah
 
Dilihat dari atas

Tubuh tertutupi oleh rambut-rambut yang pendek, licin, namun kasar, dengan campuran rambut-rambut berwarna cokelat pucat dan berujung hitam di seluruh bagiannya. Bagian punggungnya bervariasi dengan warna cokelat dan hitam, kurang beraneka bila dibandingkan dengan R. rattus. Sisi ventral biasanya berwarna putih keabu-abuan (tetapi selalu dengan warna putih), dengan helaian rambut yang berwarna abu-abu di pangkalnya dan putih kekuningan di ujungnya. Tak ada garis batas yang tegas antara kedua warna di punggung dan perut itu. Kaki berwarna cokelat abu-abu gelap dengan sisi dan jari-jari keputihan. Telinga berwarna gelap, dan sebagian besarnya gundul tak berambut. Ekor sewarna cokelat, gundul, sisi bawahnya sedikit pucat.[4]

Hewan betina umumnya memiliki lima pasang puting susu (sepasang puting pektoral, sepasang post-aksilar, sepasang abdominal, dan dua pasang inguinal). Akan tetapi kadang-kadang puting post-aksilar ditemukan ganda (2 pasang; sehingga seluruhnya ada 6 pasang puting), namun jarak antar puting ganda ini relatif berdekatan (yakni kurang dari 1 cm, biasanya sekitar 5 mm saja), tidak seperti pada sebagian populasi R. rattus yang memiliki puting post-aksilar 2 pasang dan berjarak antaranya lebih dari 1 cm.[6]

Sebaran

sunting

Tikus rumah oriental merupakan penghuni asli Benua Asia, mulai dari Afghanistan timur, ke timur ke India utara dan timur laut, Nepal, Bhutan, dan Bangladesh utara, hingga ke wilayah Cina tengah dan selatan (termasuk Hainan), Semenanjung Korea, ke selatan hingga Asia Tenggara daratan. Populasi di Taiwan dan Jepang tidak diketahui asli atau pendatang.[4]

Tikus ini merupakan pendatang di wilayah Semenanjung Malaya, Kepulauan Andaman dan Nikobar, Kepulauan Sunda (dan Indonesia pada umumnya), Papua bagian barat, Filipina, Eniwetok dan Fiji di Kep. Mikronesia, dan juga Palau. Spesimen dari Amerika Selatan dan Kalifornia selatan, terbukti secara genetis termasuk ke dalam jenis ini.[4]

Habitat dan ekologi

sunting

Di wilayah tropika tikus ini menghuni lingkungan permukiman manusia, namun juga menyebar di habitat-habitat primer dan sekunder di sekitarnya. Sementara di wilayah yang lebih dingin, tikus rumah oriental menyebar terbatas di sekitar permukiman, wilayah pertanian, serta lingkungan perkotaan. Tikus ini didapati sejak ketinggian sejajar muka laut hingga lk. 2000 m dpl.[4]

Etimologi

sunting

Nama spesiesnya, tanezumi, berasal dari Bahasa Jepang yang berarti "tikus sawah".[7]:2392

Referensi

sunting
  1. ^ Heaney, L.; Molur, S. (2016). "Rattus tanezumi". The IUCN Red List of Threatened Species. IUCN. 2016: e.T19366A115149780. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T19366A22445589.en . Diakses tanggal 14 Desember 2017. 
  2. ^ Temminck, C.J. (1844). "Aperçu général et spécifique sur les Mammifères qui habitent le Japon et les Iles qui en dépendent": p.51. In Siebold, P.F.v.; Temminck, C.J.; Schlegel, H. (eds.). Fauna Japonica sive Descriptio animalium, quae in itinere per Japoniam, jussu et auspiciis superiorum, qui summum in India Batava imperium tenent, suscepto, annis 1825–1830 collegit, notis, observationibus et adumbrationibus illustravit Ph. Fr. de Siebold. Leiden: Lugduni Batavorum.
  3. ^ a b Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari (2000). Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam. Bogor: Wildlife Conservation Society - IP, The Sabah Society, dan World Wildlife Fund Malaysia.
  4. ^ a b c d e f Wilson, D.E., R.A. Mittermeier & T.E. Lacher, Jr. (2017). "Muridae". Handbook of the Mammals of the World, Vol. 7 Rodents II: 536-884, Barcelona: Lynx Edicions. (hlm. pada Plazi; diakses pada 23 April 2024).
  5. ^ Aplin, K.P., H. Suzuki, A.A. Chinen, R.T. Chesser, et al. (2011). "Multiple geographic origins of commensalism and complex dispersal history of black rats". PLoS ONE 6(11): e26357. DOI: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0026357
  6. ^ Musser, G.G. & M.D. Carleton (2005). "Superfamily Muroidea" (hlm. Rattus tanezumi; diakses pada 23 April 2024).
  7. ^ Dinets, V. & K. Asada (2021). "Noble savages: human-independent Rattus rats in Japan". Journal of Natural History, 54(37-38): 2391-2414. (via Plazi; diakses pada 23 April 2024).

Pranala luar

sunting