Keberhasilan terbesarnya adalah medali emas di Kejuaraan Asia Tenggara 1996.
Tim Indonesia merupakan salah satu tim besar di Asia Tenggara. Tim ini finis diantara empat tim teratas di Asia pada Kejuaraan Bola Basket Asia 1967. Pada Kejuaraan SEABA 1996, Indonesia menjadi negara yang dominan dan meraih medali emas.
Pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1997 di Jakarta, Indonesia gagal mendapatkan medali. Kemudian, dua tahun kemudian Indonesia meraih medali perunggu di Pesta Olahraga Asia Tenggara Brunei 1999.[3]
Indonesia juga berpartisipasi dalam Kejuaraan FIBA Asia 2009 yang diadakan 6–16 Agustus 2009, di Tianjin, Tiongkok. Mereka mampu lolos ke turnamen tersebut dengan menempatkan diposisi kedua di Kejuaraan SEABA 2009 yang diadakan dari 6-9 Juni 2009.[4] Di Kejuaraan FIBA Asia, hanya 3 teratas yang lolos ke Kejuaraan Dunia Bola Basket.[5] Untuk acara ini, pelatih kepala tim adalah Rastafari Horongbala.[6]
Pada Kejuaraan FIBA Asia 2009, Indonesia menempati urutan ke-15, meninggalkan Sri Lanka.[7] Pada penampilan individu, Kelly Purwanto dan Isman Thoyib berada diantara top performer turnamen. Purwanto finis disepuluh besar steals per game, Thoyib finis disepuluh besar blocks per game.[8] Ikon bola basket Indonesia Mario Wuysang tidak dapat mewakili negaranya di acara itu karena bentrok jadwal. (final four IBL Indonesia dijadwalkan hampir bersamaan dengan Kejuaraan Asia ini).
Indonesia akan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 bersama dengan Filipina dan Jepang meskipun tim nasionalnya harus finis setidaknya diantara delapan besar di Piala Asia FIBA 2021 untuk lolos.