Wikipedia

Tim nasional sepak bola Belanda

tim nasional sepak bola
(Dialihkan dari Timnas sepak bola Belanda)

Tim nasional sepak bola Belanda (bahasa Belanda: Nederlands voetbalelftal atau sederhananya Het Nederlands elftal) adalah tim yang mewakili Belanda dalam kompetisi sepak bola internasional senior utama pria sejak tahun 1905. Tim ini dikendalikan oleh Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB), badan pengatur sepak bola di Belanda, yang merupakan bagian dari UEFA, dan di bawah yurisdiksi FIFA. Mereka secara luas dianggap sebagai salah satu tim nasional terbaik di dunia sepak bola, dan secara luas dianggap sebagai salah satu tim nasional terbesar sepanjang masa. Sebagian besar pertandingan kandang Belanda dimainkan di Johan Cruyff Arena, De Kuip, Stadion Philips, dan De Grolsch Veste.

Belanda
Lencana kaos/Lambang Asosiasi
JulukanOranje
Holland
Clockwork Orange
The Flying Dutchmen (Oranye)
AsosiasiKoninklijke Nederlandse Voetbalbond (KNVB)
KonfederasiUEFA (Eropa)
PelatihBelanda Ronald Koeman
KaptenVirgil van Dijk
Penampilan terbanyakWesley Sneijder (134)
Pencetak gol terbanyakRobin van Persie (50)
Stadion kandangJohan Cruyff Arena
De Kuip
Stadion Philips
De Grolsch Veste
Kode FIFANED
Peringkat FIFA
Terkini 8 Penurunan 1 (24 Oktober 2024)[1]
Tertinggi1[2] (Agustus 2011)
Terendah36[3] (Agustus 2017)
Peringkat Elo
Terkini 10 Penurunan 6 (19 Januari 2024)[4]
Warna pertama
Warna kedua
Pertandingan internasional pertama
 Belgia 1–4 Belanda 
(Antwerpen, Belgia; 30 April 1905)
Kemenangan terbesar
 Belanda 11–0 San Marino 
(Eindhoven, Belanda; 2 September 2011)
Kekalahan terbesar
Inggris Inggris Amatir 12–2 Belanda 
(Darlington, Inggris; 21 Desember 1907)
Piala Dunia
Penampilan10 (Pertama kali pada 1934)
Hasil terbaikJuara kedua (1974, 1978, 2010)
Kejuaraan Eropa UEFA
Penampilan10 (Pertama kali pada 1976)
Hasil terbaikJuara (1988)
Liga Negara UEFA
Penampilan1 (Pertama kali pada 2019)
Hasil terbaikJuara kedua (2019)
Rekam medali
Sepak bola Pria
Piala Dunia FIFA
Medali perak – tempat kedua 1974 Jerman Barat Tim
Medali perak – tempat kedua 1978 Argentina Tim
Medali perak – tempat kedua 2010 Afrika Selatan Tim
Medali perunggu – tempat ketiga 2014 Brasil Tim
Kejuaraan Eropa UEFA
Medali emas – tempat pertama 1988 Jerman Barat Tim
Medali perunggu – tempat ketiga 1976 Yugoslavia Tim
Medali perunggu – tempat ketiga 1992 Swedia Tim
Medali perunggu – tempat ketiga 2000 Belgia dan Belanda Tim
Medali perunggu – tempat ketiga 2004 Portugal Tim
Liga Negara UEFA
Medali perak – tempat kedua 2019 Portugal Tim
Permainan Olimpiade
Medali perunggu – tempat ketiga 1908 London Tim
Medali perunggu – tempat ketiga 1912 Stockholm Tim
Medali perunggu – tempat ketiga 1920 Antwerpen Tim
Situs webOnsOranje.nl (dalam bahasa Belanda)

Tim ini dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai Het Nederlands Elftal (The Dutch Eleven) atau Oranje, diambil dari nama House of Orange-Nassau dan seragam oranye khas mereka. Secara informal tim ini seperti negaranya sendiri disebut sebagai Holland. Klub penggemar ini dikenal dengan nama Het Oranje Legioen (The Orange Legion).

Belanda telah berkompetisi di sebelas Piala Dunia FIFA, tampil di final tiga kali (pada tahun 1974, 1978 dan 2010). Mereka menjadi juara kedua pada ketiga kesempatan tersebut. Mereka juga tampil di sepuluh Kejuaraan Eropa UEFA, memenangkan turnamen 1988 di Jerman Barat. Selain itu, tim juga memenangkan medali perunggu di turnamen Sepak bola Olimpiade Musim Panas pada tahun 1908, 1912 dan 1920. Belanda juga memiliki persaingan sepak bola lama dengan tetangganya Belgia dan Jerman.

Mereka terkadang dianggap sebagai tim nasional terhebat di generasinya masing-masing,[5][6][7][8] dan sering dianggap sebagai tim terbaik yang belum pernah memenangkan Piala Dunia FIFA.[9][10][11][12][13]

Sejarah

sunting

Awal: 1905–1969

sunting
 
Timnas Belanda tahun 1905

Belanda bermain pertandingan internasional pertama mereka di Antwerpen melawan Belgia pada 30 April 1905, dengan para pemain yang dipilih oleh komisi lima anggota dari Asosiasi Sepak Bola Belanda. Setelah 90 menit, skor berakhir 1–1. Karena pertandingan itu untuk Coupe van den Abeele, pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu, di mana Eddy de Neve mencetak tiga gol, sehingga skornya menjadi 4–1 untuk Belanda.[14] Beberapa sejarawan mengatribusikan salah satu gol kepada Willem Hesselink.[15]

Pada tahun 1908, Belanda berkompetisi dalam penampilan turnamen resmi pertama mereka di Olimpiade Musim Panas di London. Mereka meraih medali perunggu setelah kalah dari Britania Raya di babak semifinal, sebelum mengalahkan Swedia dalam pertandingan perebutan medali perunggu dengan skor 2–0.[16] Pada Olimpiade tahun 1912 dan 1920, Belanda meraih medali perunggu setelah kalah dari Denmark dan Belgia pada turnamen masing-masing.[17][18]

 
Timnas Belanda bersiap menghadapi Swiss di Piala Dunia 1934

Pada Olimpiade Musim Panas tahun 1924 di Paris, Belanda mencapai babak semifinal setelah mengalahkan Rumania dan Irlandia. Di babak semifinal, mereka kehilangan keunggulan satu gol, yang dicetak oleh Kees Pijl, dan kalah 1–2 dari Uruguay sehingga harus bermain perebutan tempat ketiga untuk kali keempat,[19] dan akhirnya kalah dari Swedia dalam pertandingan ulangan.[20]

Setelah tersingkir di babak pertama pada Olimpiade Musim Panas 1928 di kandang mereka sendiri,[21] mereka melewatkan Piala Dunia pertama pada tahun 1930 karena biaya perjalanan dari Eropa ke Amerika Selatan.[22] Tim nasional sepak bola Belanda membuat penampilan pertama mereka di Piala Dunia FIFA pada tahun 1934, di mana mereka bertanding melawan Swiss. Kick Smit menjadi pencetak gol pertama untuk Belanda di Piala Dunia. Namun, mereka tersingkir di babak pembukaan setelah kalah 2–3 dari Swiss.[23] Penampilan kedua mereka di Piala Dunia 1938 berakhir dengan tersingkir di babak pertama melawan Cekoslowakia.[24]

Setelah Perang Dunia II, Belanda hanya lolos ke dua turnamen internasional sebelum tahun 1970-an: Olimpiade Musim Panas 1948 di Britania Raya dan Olimpiade Musim Panas 1952 di Finlandia. Mereka tersingkir di babak awal, kalah dari tuan rumah pada tahun 1948[25] dan dari Brasil pada tahun 1952.[26]

Total football pada tahun 1970-an dan generasi emas pertama

sunting

Pada tahun 1970-an, total football (bahasa Belanda: Totaalvoetbal) ditemukan, diprakarsai oleh Ajax dan dipimpin oleh gelandang Johan Cruyff serta pelatih kepala timnas nasional Rinus Michels. Belanda membuat kemajuan signifikan, lolos ke dua final Piala Dunia pada dekade tersebut. Carlos Alberto, kapten tim Brasil yang memenangkan Piala Dunia 1970, pernah berkata, "Satu-satunya tim yang saya lihat bermain berbeda adalah Belanda pada Piala Dunia 1974 di Jerman Barat. Sejak saat itu, semuanya terlihat hampir sama bagi saya... Gaya permainan 'karusel' mereka sangat menakjubkan dan luar biasa untuk sepak bola."[27]

 
Timnas Belanda sebelum kalah 1–2 dari Jerman Barat pada final Piala Dunia 1974

Pada tahun 1974, Belanda mengalahkan Brasil dan Argentina di babak grup kedua, mencapai final untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Namun, mereka kalah dari Jerman Barat di final di Munich, meskipun berhasil unggul 1–0 melalui tendangan penalti awal Johan Neeskens sebelum pemain Jerman menyentuh bola. Namun, sepakan penalti yang berhasil dikonversi oleh Paul Breitner dan gol kemenangan dari Gerd Müller membuat Jerman keluar sebagai pemenang.[28]

Kejuaraan Eropa 1976 melihat Belanda berpartisipasi dalam Kejuaraan Eropa pertama mereka. Cekoslowakia berhasil menahan permainan Cruyff dan Van Hanegem dan mengalahkan Belanda pada waktu tambahan.[29] Belanda berhasil meraih tempat ketiga setelah mengalahkan tuan rumah (Yugoslavia) pada waktu tambahan.[30]

Pada tahun 1978, Belanda berhasil lolos ke Piala Dunia di Argentina. Tim nasional kehilangan Johan Cruyff karena percobaan penculikan,[31] dan Willem van Hanegem. Namun, skuad masih memiliki pemain seperti Jan Jongbloed, Wim Suurbier, dan Ruud Krol dari Piala Dunia sebelumnya.[32] Setelah menjadi juara kedua di Grup 4 di belakang Peru, mereka mencatat kemenangan melawan Austria dan Italia untuk melaju ke final melawan Argentina. Setelah dimulai dengan kontroversi, dengan Argentina mempertanyakan gips yang dipakai oleh René van de Kerkhof pada pergelangan tangannya, pertandingan berakhir dengan waktu tambahan di mana Belanda kalah 1–3 setelah dua gol waktu tambahan dari Mario Kempes dan Daniel Bertoni.[33]

1980-an: Kemunduran sebelum menjadi juara Eropa

sunting

Kejuaraan Eropa 1980 menjadi turnamen terakhir bagi tim Total Football untuk lolos. Meskipun format turnamen diperluas tahun itu, mereka tidak berhasil melaju ke babak selanjutnya karena kalah selisih gol dari Cekoslowakia.[34]

Pemain-pemain veteran seperti Krol dan Rensenbrink segera pensiun setelahnya, dan Belanda mengalami masa sulit dalam sejarah mereka: mereka gagal lolos ke Piala Dunia 1982 di Spanyol, Kejuaraan Eropa 1984 di Prancis, dan Piala Dunia 1986 di Meksiko; mereka gagal masuk turnamen di Prancis berdasarkan selisih gol ketika Spanyol mencetak dua belas gol dalam pertandingan terakhir melawan Malta. Meskipun kedua tim memiliki selisih gol yang sama (+16), Spanyol berhasil lolos karena mencetak dua gol lebih banyak dari Belanda.[35] Selama babak kualifikasi Piala Dunia 1986, Belanda berhasil menduduki posisi kedua dan maju ke babak playoff melawan tetangga Belgia. Setelah kalah 0–1 pada leg pertama di Brussel, mereka unggul 2–0 di Rotterdam ketika pertandingan hampir berakhir. Namun, sundulan Georges Grün pada menit ke-84 membuat Belanda tersingkir karena Belgia maju ke Piala Dunia berdasarkan aturan gol tandang.[36][37]

 
Piala Euro tahun 1988 dipamerkan di Amsterdam
 
Rinus Michels

Rinus Michels kembali, dengan asisten teknis Nol de Ruiter, melatih tim untuk Kejuaraan Eropa 1988 di Jerman Barat. Setelah kalah dalam pertandingan grup pertama melawan Uni Soviet 0–1, Belanda berhasil lolos ke babak semifinal dengan mengalahkan Inggris 3–1 (dengan hat-trick oleh Marco van Basten), dan Republik Irlandia 1–0. Van Basten mencetak gol melawan tuan rumah pada menit ke-89 untuk mengalahkan Jerman, sebagai balas dendam atas Piala Dunia 1974.[38] Belanda memenangkan final dengan kemenangan atas Uni Soviet melalui gol tandukan Ruud Gullit dan tendangan volley dari Van Basten. Ini merupakan kemenangan turnamen besar pertama bagi tim nasional.[39]

Belanda menjadi salah satu favorit untuk turnamen Piala Dunia 1990 di Italia,[40] tetapi mereka hanya mencetak dua gol dalam babak grup yang melibatkan Inggris, Mesir, dan Republik Irlandia. Setelah menyelesaikan babak grup dengan rekor yang sama, Belanda dan Republik Irlandia mengundi untuk menentukan tim mana yang akan finis di posisi kedua. Belanda harus menghadapi Jerman Barat, sementara Republik Irlandia menghadapi Rumania.[41] Pertandingan melawan Jerman Barat terkenal karena insiden ludah yang melibatkan Frank Rijkaard dan Rudi Völler, dan Belanda kalah 1–2.[38]

Tim mencapai babak semifinal di Euro 1992 di Swedia, yang dikenal karena munculnya Dennis Bergkamp. Mereka tersingkir oleh juara bertahan Denmark ketika Peter Schmeichel menyelamatkan tendangan Van Basten dalam adu penalti.[42] Ini merupakan turnamen besar terakhir bagi Van Basten karena ia mengalami cedera pergelangan kaki yang serius tak lama setelahnya, dan akhirnya pensiun pada usia 30 tahun pada tahun 1995. Ini juga merupakan perpisahan terakhir untuk Rinus Michels, yang kembali untuk satu kali kepelatihan tim sebelum pensiun selamanya setelah turnamen berakhir.

Dick Advocaat menggantikan Michels dengan kesepakatan bahwa dia akan digantikan oleh Johan Cruyff pada tahun berikutnya.[43] Namun, setelah pembicaraan antara Cruyff dan KNVB gagal, Advocaat tetap menjadi pelatih tim nasional untuk Piala Dunia.[44] Pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, Van Basten dan striker Ruud Gullit mengalami cedera;[45] Dennis Bergkamp memimpin tim dengan tiga gol dan Belanda berhasil mencapai perempat final, di mana mereka kalah 3–2 dari juara bertahan Brazil.[46]

Generasi emas kedua: 1996–2014

sunting
 
Belanda di pertandingan Euro 1996 melawan Skotlandia di stadion Villa Park di Birmingham, Inggris

Setelah finis kedua di grup Euro 1996 mereka, mereka bertanding melawan Prancis di perempat final. Dengan skor 0–0, pertandingan berlanjut ke adu penalti. Tembakan Clarence Seedorf pada babak keempat berhasil dihentikan oleh kiper Prancis Bernard Lama, tetapi gol dari Laurent Blanc mengeliminasi Belanda.[47] Setelah finis di posisi teratas di grup kualifikasi, mereka diundi ke dalam Grup E di Piala Dunia 1998. Dengan tim Belanda yang menampilkan Dennis Bergkamp, Marc Overmars, Phillip Cocu, Edgar Davids, Frank de Boer, Ronald de Boer, dan Patrick Kluivert, mereka mencapai babak semifinal di mana mereka kembali kalah dalam adu penalti, kali ini dari Brasil. Mereka kemudian kalah dalam pertandingan perebutan tempat ketiga dari Kroasia.[48][49] Segera setelah itu, pelatih Guus Hiddink mengundurkan diri dan digantikan oleh Frank Rijkaard. Belanda menjadi tuan rumah bersama Euro 2000 bersama Belgia dan memenangkan tiga pertandingan di babak grup dan kemudian mengalahkan Serbia dan Montenegro 6–1 di perempat final. Di babak semifinal, kiper Italia Francesco Toldo melakukan dua penyelamatan adu penalti untuk mengeliminasi Belanda. Tim gagal lolos ke Piala Dunia 2002 setelah mengalami kekalahan penting dari Portugal dan Republik Irlandia, yang menyebabkan pelatih Louis van Gaal mengundurkan diri.[50]

 
Belanda di Piala Dunia 2006

Dick Advocaat menjadi pelatih nasional Belanda untuk kedua kalinya pada Januari 2002.[51] Pertandingan pertamanya adalah hasil imbang 1–1 melawan Inggris di Rotterdam.[52] Tim nasional finis di posisi kedua dalam grup kualifikasi mereka untuk Euro 2004. Setelah harus bermain di babak play-off setelah kalah dari Republik Ceko, mereka mengalahkan Skotlandia dengan skor 6–0 di leg kedua untuk lolos ke turnamen Euro 2004.[53][54] Di turnamen tersebut, Belanda mencapai babak semifinal di mana mereka kalah dari tuan rumah Portugal.[55] Kritik berat terhadap cara pengelolaannya terhadap tim nasional membuat Advocaat mengundurkan diri.[56]

Belanda lolos ke Piala Dunia 2006 di bawah manajer baru Marco van Basten. Mereka tereliminasi di babak kedua setelah kalah 1–0 dari Portugal. Pertandingan tersebut menghasilkan 16 kartu kuning, menyamai rekor Piala Dunia untuk jumlah peringatan tertinggi dalam satu pertandingan yang ditetapkan pada tahun 2002, dan menetapkan rekor Piala Dunia baru dengan empat kartu merah, dua per tim; pertandingan tersebut dijuluki "the Battle of Nuremberg" oleh pers.[57] Meskipun dikritik karena kebijakan seleksi dan kurangnya permainan menyerang dari timnya, Van Basten ditawari perpanjangan kontrak dua tahun oleh KNVB. Ini memungkinkannya untuk menjadi pelatih nasional selama Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.[58] Belanda lolos ke Euro 2008, di mana mereka diundi ke dalam "Grup Neraka", bersama Prancis, Italia, dan Rumania.[59] Mereka memulai dengan kemenangan 3–0 atas juara dunia Italia di Bern, kemenangan pertama mereka atas Italia sejak 1978. Kemudian mereka mengalahkan Prancis dengan skor 4–1 untuk lolos ke babak kedua, dan berhasil memenangkan grup dengan sembilan poin setelah mengalahkan Rumania 2–0 dengan mayoritas pemain cadangan. Namun, mereka kemudian kalah di perempat final dari Rusia di bawah Guus Hiddink dengan skor 3–1, dengan Ruud van Nistelrooy mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-86 untuk memaksa perpanjangan waktu, di mana Rusia mencetak dua gol. Setelah turnamen tersebut, Van Basten mengundurkan diri setelah menerima peran di Ajax.[60]

Dibawah pelatih baru Bert van Marwijk, Belanda berhasil mencatatkan rekor 100% dalam kampanye kualifikasi Piala Dunia 2010, memenangkan semua delapan pertandingan untuk lolos ke Piala Dunia. Setelah berhasil lolos dengan nyaman dengan meraih poin maksimal di Grup E[61] dan Slovakia[62] di babak 16 besar, mereka menghadapi Brasil di perempat final. Setelah tertinggal 1–0 pada babak pertama, Wesley Sneijder mencetak dua gol di babak kedua untuk mengantarkan tim ke babak semifinal di mana mereka mengalahkan Uruguay 3–2.[63] Mereka maju ke final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1978, namun kalah 1–0 dari Spanyol setelah gelandang Andrés Iniesta mencetak gol di waktu tambahan.[64] Dari Agustus hingga September 2011, tim ini menduduki peringkat pertama dalam FIFA World Ranking,[65] menjadi tim sepak bola nasional kedua, setelah Spanyol, yang pernah menduduki peringkat pertama tanpa sebelumnya memenangkan Piala Dunia.

Untuk Euro 2012, Belanda ditempatkan di Grup B bersama Jerman, Portugal, dan Denmark, yang dijuluki sebagai "Grup Maut" dalam turnamen tersebut.[66] Belanda kalah dalam ketiga pertandingan grup mereka dalam sejarah turnamen mereka untuk pertama kalinya. Legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff, mengkritik para pemain bintang tim tersebut karena permainan membangun serangan yang buruk dan eksekusi yang lengah dalam melepaskan umpan-umpan yang mudah.[67][68] Pelatih Bert van Marwijk mengundurkan diri setelah kekecewaan tersebut.[69]

Louis van Gaal menjadi pelatih untuk kali kedua. Pada babak kualifikasi Piala Dunia 2014 UEFA, Belanda memenangkan sembilan pertandingan dan seri satu kali, menjadi juara grup dan lolos secara otomatis. Mereka ditarik ke dalam Grup B, bersama Spanyol, Chile, dan Australia. Tim berhasil membalas kekalahan pada Piala Dunia 2010 dengan mengalahkan juara bertahan Spanyol dengan skor 5–1 dalam pertandingan pembuka mereka, dengan Robin van Persie mencetak gol header yang mengesankan untuk menyamakan kedudukan di menit ke-44. Van Persie mencetak gol lainnya, Arjen Robben mencetak dua gol, dan Stefan de Vrij mencetak satu gol.[70]

Setelah menjadi juara Grup B, Belanda mengalahkan Meksiko dengan skor 2–1 dalam babak 16 besar, dengan gol penyama kedudukan dari Wesley Sneijder di akhir pertandingan dan gol penalti kontroversial dari Klaas-Jan Huntelaar setelah Arjen Robben dilanggar dalam waktu tambahan.[71] Di perempat final, mereka berhadapan dengan Kosta Rika, Belanda memiliki banyak peluang gol tetapi tidak berhasil mencetak gol; pertandingan berakhir dengan skor 0–0 setelah perpanjangan waktu. Belanda kemudian menang dalam adu penalti dengan skor 4–3. Keberhasilan ini terutama berkat penjaga gawang cadangan Tim Krul yang masuk di akhir waktu tambahan dan berhasil membuat dua penyelamatan. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah Piala Dunia seorang penjaga gawang masuk lapangan hanya untuk mengikuti adu penalti.[72]

Di semifinal melawan Argentina, Belanda memiliki peluang yang cukup baik untuk mencetak gol melalui Arjen Robben sementara berhasil mengandalkan Lionel Messi sehingga skor tetap 0–0 setelah perpanjangan waktu. Namun, dalam adu penalti, Belanda tersingkir dengan skor 4–2, dengan Ron Vlaar dan Wesley Sneijder gagal dalam eksekusi penalti mereka yang berhasil dihadang oleh Sergio Romero.[73] Belanda kemudian memenangkan pertandingan perebutan tempat ketiga melawan tuan rumah Brasil. Van Gaal, yang berhasil memotivasi tim setelah tersingkir di semifinal,[74] mendapat pujian karena dapat mengeluarkan kemampuan maksimal dari skuad Belanda yang muda dan tidak berpengalaman lebih dari yang banyak orang harapkan.[75][76]

Penurunan dan pemulihan: 2014–sekarang

sunting

Guus Hiddink menggantikan Van Gaal sebagai manajer dalam kualifikasi Euro 2016. Pada 29 Juni 2015, Hiddink mengundurkan diri dan digantikan oleh asisten Danny Blind. Belanda finis di peringkat keempat di grup mereka, gagal lolos ke Kejuaraan Eropa untuk pertama kalinya sejak 1984, dan absen dalam turnamen besar untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 2002.[77] Performa tim yang buruk berlanjut dalam kualifikasi Piala Dunia 2018, akhirnya menyebabkan Blind dipecat setelah menderita kekalahan 2–0 dari Bulgaria pada Maret 2017. Setelah kembali ke pelatihannya, Dick Advocaat gagal membawa Belanda lolos ke Piala Dunia FIFA 2018, finis di posisi ketiga di Grup A di belakang Prancis dan Swedia.[78]

Pada bulan Februari 2018, Advocaat digantikan oleh Ronald Koeman, dengan kontrak hingga musim panas 2022.[79][80] Belanda berhasil lolos ke Liga A dalam Liga Negara UEFA yang akhirnya mereka menangkan untuk lolos ke babak empat besar setelah bermain imbang dengan Jerman di hari terakhir pertandingan, mengalahkan Prancis berdasarkan catatan head-to-head.[81] Belanda mengalahkan Inggris di semifinal Liga Negara, tetapi kalah 1–0 dalam pertandingan final melawan Portugal.[82]

Belanda berhasil lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA 2020 pada 16 November 2019 setelah bermain imbang dengan Irlandia Utara,[83] dan ini merupakan partisipasi mereka yang kesepuluh dalam kejuaraan Euro UEFA. Setelah berhasil lolos, Ronald Koeman mengundurkan diri dari tim untuk melatih FC Barcelona, akhirnya digantikan oleh Frank de Boer.

Tanpa kehadiran Ronald Koeman, Belanda mengalami kesulitan dalam musim baru Liga Negara di mana mereka bersama dengan Polandia, Bosnia dan Herzegovina, dan Italia. Belanda menang 1–0 di kandang berkat gol dari Steven Bergwijn setelah pertandingan sulit di mana Polandia bermain sangat defensif melawan Belanda.[84] Namun, juga di kandang sendiri, Belanda kalah dengan skor yang sama dari Italia dan kehilangan posisi terdepan mereka kepada Italia.[85] Pada akhirnya, Belanda memperbaiki performa mereka dan meraih kemenangan penting atas Bosnia di kandang dan Polandia di luar negeri, tetapi hasil imbang yang mengecewakan di laga tandang melawan Bosnia menjadi penting. Meskipun tampil kuat dalam pertandingan terakhir mereka melawan Italia, pertandingan di Bergamo berakhir dengan hasil imbang lagi. Belanda hanya berjarak satu poin dari lolos ke 2021 UEFA Nations League Finals.[86][87][88][89]

Dengan penundaan Covid-19 untuk Euro 2020 hingga 2021, Belanda memainkan pertandingan grup mereka di kandang di Johan Cruijff Arena di Amsterdam, mengalahkan Ukraina 3–2, Austria 2–0, dan Makedonia Utara 3–0. Namun, turnamen berakhir dengan kekecewaan bagi Belanda sekali lagi, karena mereka dikalahkan 2–0 oleh Republik Ceko dalam pertandingan babak 16 besar di Budapest, setelah Matthijs de Ligt mendapatkan kartu merah. Dua hari kemudian, De Boer meninggalkan posisinya sebagai pelatih.[90] Ia digantikan oleh Louis van Gaal, yang keluar dari masa pensiun untuk kembali untuk ketiga kalinya sebagai pelatih tim nasional.[91] Pada 16 November 2021, Belanda berhasil lolos ke Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Norwegia 2–0 dan memuncaki grup kualifikasi mereka pada hari terakhir. Di Piala Dunia 2022, Belanda menjadi juara grup dengan 7 poin. Mereka melaju ke perempat final di mana mereka akhirnya kalah dalam adu penalti dari Argentina.[92]

Stadion kandang

sunting
 
Belanda memainkan sebagian besar pertandingannya di Johan Cruyff Arena.

Timnas Belanda tidak memiliki stadion nasional tetapi kebanyakan pertandingan kandang mereka dimainkan di Johan Cruyff Arena di Amsterdam. Ini menjadi tuan rumah pertandingan internasional pertama Belanda pada tahun 1997, dan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1998 melawan San Marino yang dimenangkan oleh Belanda 4–0.[93] Dulunya Johan Cruyff Arena disebut sebagai Amsterdam Arena hingga pada tahun 2018 ketika diubah namanya untuk mengenang Johan Cruyff.[94]

Selama beberapa tahun terakhir, De Kuip di Rotterdam lebih sering mengadakan pertandingan kandang Belanda, dan beserta dua stadion lainnya, Stadion Philips di Eindhoven, dan De Grolsch Veste di Enschede.[95]

Staf pelatih

sunting
Posisi Nama
Kepala pelatih   Ronald Koeman
Asisten pelatih   Erwin Koeman
  Sipke Hulshoff
Pelatih kiper   Patrick Lodewijks
Pelatih kebugaran   Jan Kluitenberg
  Martin Cruijff
Manajer tim   Cor Asp
Ilmuwan olahraga   David van Maurik
Fisioterapis   Ricardo de Sanders
  Gert-Jan Goudswaard
  Luc van Agt
Dokter   Edwin Goedhart
  Rien Heijboer
Tukang pijat   Rob Koster
Analisis   Cees Lok
  Gert Aandewiel
  Dennis Demmers

Rekor kompetisi

sunting

Piala Dunia FIFA

sunting
Tahun Putaran Posisi Mn M S K GM GK
  1930 Tidak ikut
  1934 Babak 16 besar 9 1 0 0 1 2 3
  1938 Babak 16 besar 14 1 0 0 1 0 3
  1950 Tidak ikut
  1954
  1958 Tidak lolos
  1962
  1966
  1970
  1974 Juara kedua 2 7 5 1 1 15 3
  1978 Juara kedua 2 7 3 2 2 15 10
  1982 Tidak lolos
  1986
  1990 Babak 16 besar 15 4 0 3 1 3 4
  1994 Perempat final 7 5 3 0 2 8 6
  1998 Juara keempat 4 7 3 3 1 13 7
   2002 Tidak lolos
  2006 Babak 16 besar 11 4 2 1 1 3 2
  2010 Juara kedua 2 7 6 0 1 12 6
  2014 Juara ketiga 3 7 5 2 0 15 4
  2018 Tidak lolos
  2022 Perempat final 5 5 3 2 0 10 4
Total Juara kedua 11/22 55 30 14 11 96 52
* Dinyatakan seri termasuk pertandingan babak gugur yang ditentukan dengan adu penalti.

Kejuaraan Eropa UEFA

sunting
Tahun Putaran Posisi Mn M S K GM GK
  1960 Tidak ikut
  1964 Tidak lolos
  1968
  1972
  1976 Juara ketiga 3 2 1 0 1 4 5
  1980 Babak grup 5 3 1 1 1 4 4
  1984 Tidak lolos
  1988 Juara 1 5 4 0 1 8 3
  1992 Semifinal 3 4 2 2 0 6 3
  1996 Perempat final 8 4 1 2 1 3 4
   2000 Semifinal 3 5 4 1 0 13 3
  2004 Semifinal 3 5 1 2 2 7 6
   2008 Perempat final 6 4 3 0 1 10 4
   2012 Babak grup 15 3 0 0 3 2 5
  2016 Tidak lolos
  2020 Babak 16 besar 9 4 3 0 1 8 4
Total 1 Gelar 10/16 38 20 8 11 65 41
* Dinyatakan seri termasuk pertandingan babak gugur yang ditentukan dengan adu penalti.
** Warna emas menunjukkan pemenang pada turnamen tersebut. Kotak berwarna merah menunjukkan tuan rumah pada turnamen tersebut.
*** Kejuaraan Eropa UEFA 2020 diselenggarakan di sebelas negara berbeda di seluruh penjuru Eropa. Termasuk salah satu tuan rumahnya adalah Belanda.

Liga Negara UEFA

sunting
Tahun Divisi Babak Pos Mn M S K GM GK
  2018–2019 A Juara kedua 2 6 3 1 2 11 6
  2020–2021 A Babak grup 6 6 3 2 1 7 4
  2022–2023 A Juara keempat 4 8 5 1 2 18 13
Total Juara kedua 3/3 20 11 4 5 36 23
* Dinyatakan seri termasuk pertandingan babak gugur yang ditentukan dengan adu penalti.
** Pertandingan babak grup dimainkan dengan sistem pertandingan kandang dan tandang. Bendera yang ditampilkan mewakili tuan rumah untuk pertandingan final.

Kehormatan

sunting

Statistik individu

sunting

Catatan pemain

sunting
Per 21 November 2023.[96]
Pemain yang dicetak tebal masih aktif bersama Belanda.

Penampilan terbanyak

sunting
 
Wesley Sneijder adalah pemain Belanda dengan penampilan terbanyak dengan 134 penampilan.
Peringkat Pemain Penampilan Gol Karir
1 Wesley Sneijder 134 31 2003–2018
2 Edwin van der Sar 130 0 1995–2008
3 Frank de Boer 112 13 1990–2004
4 Rafael van der Vaart 109 25 2001–2013
5 Giovanni van Bronckhorst 106 6 1996–2010
6 Daley Blind 104 3 2013–sekarang
Dirk Kuyt 104 24 2004–2014
8 Robin van Persie 102 50 2005–2017
9 Phillip Cocu 101 10 1996–2006
10 Arjen Robben 96 37 2003–2017

Pencetak gol terbanyak

sunting
 
Penyerang Robin van Persie adalah pencetak gol terbanyak Belanda dengan 50 gol.
Peringkat Pemain Gol Penampilan Perbandingan Karir
1 Robin van Persie 50 102 0.49 2005–2017
2 Memphis Depay 44 88 0.5 2013–sekarang
3 Klaas-Jan Huntelaar 42 76 0.55 2006–2015
4 Patrick Kluivert 40 79 0.51 1994–2004
5 Dennis Bergkamp 37 79 0.47 1990–2000
Arjen Robben 37 96 0.39 2003–2017
7 Faas Wilkes 35 38 0.92 1946–1961
Ruud van Nistelrooy 35 70 0.5 1998–2011
9 Abe Lenstra 33 47 0.7 1940–1959
Johan Cruyff 33 48 0.69 1966–1977

Pemain

sunting

Pemain saat ini

sunting

Para pemain berikut dimasukkan dalam skuad untuk pertandingan kualifikasi UEFA Euro 2024 melawan Republik Irlandia dan Gibraltar masing-masing pada tanggal 18 dan 21 November 2023.[97][98][99]

Penampilan dan gol sudah benar pada 21 November 2023, setelah pertandingan melawan Gibraltar.[100]

0#0 Pos. Nama Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Gol Klub
1 1GK Bart Verbruggen 18 Agustus 2002 (umur 22) 4 0   Brighton & Hove Albion
13 1GK Justin Bijlow 22 Januari 1998 (umur 26) 8 0   Feyenoord
23 1GK Mark Flekken 13 Juni 1993 (umur 31) 6 0   Brentford
3 2DF Jordan Teze 30 September 1999 (umur 25) 4 0   PSV
4 2DF Virgil van Dijk   8 Juli 1991 (umur 33) 64 7   Liverpool
5 2DF Jorrel Hato 7 Maret 2006 (umur 18) 1 0   Ajax
6 2DF Stefan de Vrij 5 Februari 1992 (umur 32) 62 3   Inter Milan
12 2DF Quilindschy Hartman 14 November 2001 (umur 23) 4 1   Feyenoord
17 2DF Daley Blind 9 Maret 1990 (umur 34) 104 3   Girona
22 2DF Denzel Dumfries 18 April 1996 (umur 28) 50 6   Inter Milan
7 3MF Mats Wieffer 16 November 1999 (umur 25) 7 1   Feyenoord
10 3MF Xavi Simons 21 April 2003 (umur 21) 11 0   RB Leipzig
11 3MF Calvin Stengs 18 Desember 1998 (umur 25) 8 3   Feyenoord
14 3MF Tijjani Reijnders 29 Juli 1998 (umur 26) 6 0   AC Milan
15 3MF Marten de Roon 29 Maret 1991 (umur 33) 41 1   Atalanta
16 3MF Joey Veerman 19 November 1998 (umur 26) 6 0   PSV
20 3MF Teun Koopmeiners 28 Februari 1998 (umur 26) 20 2   Atalanta
21 3MF Jerdy Schouten 12 Januari 1997 (umur 27) 2 0   PSV
8 4FW Cody Gakpo 7 Mei 1999 (umur 25) 21 9   Liverpool
9 4FW Wout Weghorst 7 Agustus 1992 (umur 32) 29 8   Hoffenheim
18 4FW Donyell Malen 19 Januari 1999 (umur 25) 28 5   Borussia Dortmund
19 4FW Thijs Dallinga 3 Agustus 2000 (umur 24) 1 0   Toulouse

Panggilan baru-baru ini

sunting

Para pemain berikut juga telah dipanggil untuk timnas dalam dua belas bulan terakhir.

Pos. Nama pemain Tanggal lahir (usia) Tampil Gol Klub Panggilan terakhir
GK Nick Olij 1 Agustus 1995 (umur 29) 0 0   Sparta Rotterdam v.   Republik Irlandia, 18 November 2023 PRE
GK Andries Noppert 7 April 1994 (umur 30) 5 0   Heerenveen v.   Yunani, 16 Oktober 2023
GK Jasper Cillessen 22 April 1989 (umur 35) 65 0   NEC Babak final Liga Negara UEFA 2023 PRE
GK Kjell Scherpen 23 Januari 2000 (umur 24) 0 0   Sturm Graz v.   Prancis, 24 Maret 2023
DF Lutsharel Geertruida 18 Juli 2000 (umur 24) 6 0   Feyenoord v.   Republik Irlandia, 18 November 2023 INJ
DF Jeremie Frimpong 10 Desember 2000 (umur 23) 1 0   Bayer Leverkusen v.   Republik Irlandia, 18 November 2023 INJ
DF Nathan Aké 18 Februari 1995 (umur 29) 42 5   Manchester City v.   Republik Irlandia, 18 November 2023 INJ
DF Micky van de Ven 19 April 2001 (umur 23) 2 0   Tottenham Hotspur v.   Republik Irlandia, 18 November 2023 PRE
DF Ian Maatsen 10 Maret 2002 (umur 22) 0 0   Borussia Dortmund v.   Republik Irlandia, 18 November 2023 PRE
DF Matthijs de Ligt 12 Agustus 1999 (umur 25) 43 2   Bayern Munich v.   Republik Irlandia, 18 November 2023 PRE
DF Sven Botman 12 Januari 2000 (umur 24) 0 0   Newcastle United v.   Prancis, 13 Oktober 2023 PRE
DF Jurriën Timber 17 Juni 2001 (umur 23) 15 0   Arsenal Babak final Liga Negara UEFA 2023 INJ
DF Tyrell Malacia 17 Agustus 1999 (umur 25) 9 0   Manchester United Babak final Liga Negara UEFA 2023
DF Kenny Tete 9 Oktober 1995 (umur 29) 14 0   Fulham Babak final Liga Negara UEFA 2023 PRE
DF Owen Wijndal 28 November 1999 (umur 24) 11 0   Antwerp v.   Belgia, 24 Maret 2023 PRE
DF Rick Karsdorp 11 Februari 1995 (umur 29) 3 0   AS Roma v.   Belgia, 24 Maret 2023 PRE
MF Steven Berghuis 19 Desember 1991 (umur 32) 46 2   Ajax v.   Prancis, 13 Oktober 2023 INJ
MF Frenkie de Jong 12 Mei 1997 (umur 27) 54 2   Barcelona v.   Prancis, 13 Oktober 2023 PRE INJ
MF Georginio Wijnaldum 11 November 1990 (umur 34) 90 27   Al-Ettifaq Babak final Liga Negara UEFA 2023
MF Davy Klaassen 21 Februari 1993 (umur 31) 41 10   Inter Milan Babak final Liga Negara UEFA 2023 PRE
MF Ryan Gravenberch 16 Mei 2002 (umur 22) 11 1   Liverpool v.   Gibraltar, 27 Maret 2023
MF Kenneth Taylor 16 Mei 2002 (umur 22) 4 0   Ajax v.   Gibraltar, 27 Maret 2023
MF Jordy Clasie 27 Juni 1991 (umur 33) 17 0   AZ v.   Prancis, 24 Maret 2023 PRE
FW Brian Brobbey 1 Februari 2002 (umur 22) 1 0   Ajax v.   Republik Irlandia, 18 November 2023 INJ
FW Steven Bergwijn 8 Oktober 1997 (umur 27) 32 8   Ajax v.   Republik Irlandia, 18 November 2023 INJ
FW Noa Lang 17 Juni 1999 (umur 25) 10 2   PSV v.   Prancis, 13 Oktober 2023 INJ
FW Memphis Depay 13 Februari 1994 (umur 30) 88 44   Atlético Madrid v.   Yunani, 7 September 2023 PRE INJ
FW Vincent Janssen 15 Juni 1994 (umur 30) 22 7   Antwerp v.   Prancis, 24 Maret 2023 PRE RET

INJ Mengundurkan diri dari skuad karena cedera.
FIT Pemain mengundurkan diri dari skuad karena masalah kebugaran.
PRE Penyisihan.
RET Pemain telah mengumumkan pensiun dari tim nasional.
SUS Pemain sedang menjalani skorsing.
PRI Absen karena keadaan pribadi.

Peringkat FIFA

sunting

Pembaruan terakhir pada 16 November 2021. Sumber:[101] Peringkat Dunia FIFA/Coca-Cola - Asosiasi - Belanda - Putra - FIFA.com   Peringkat terburuk    Peringkat terbaik    Penggerak terburuk    Penggerak terbaik  

Peringkat dunia FIFA Belanda
Peringkat Tahun Permainan
Dimainkan 		Menang Seri Kalah Terbaik Terburuk
Peringkat Bergerak Peringkat Bergerak
7 1993 7 5 1 2 2   5 16   9
6 1994 15 9 3 3 2   9 11   6
6 1995 9 5 0 4 5   12 17   9
9 1996 11 6 3 2 6   7 13   5
22 1997 7 4 1 2 4   4 22   10
  11 1998 15 8 5 2 6   19 25   11
19 1999 9 0 7 2 8   3 19   3
8 2000 14 9 4 1 8   13 21   2
8 2001 10 6 3 1 7   2 10   1
6 2002 7 6 1 0 6   4 15   6
4 2003 11 6 3 2 4   2 7   3
6 2004 17 8 5 4 4   1 6   1
3 2005 11 7 3 1 2   2 7   1
7 2006 14 6 4 4 3   0 6   3
9 2007 12 7 3 2 5   2 9   3
3 2008 15 6 3 6 3   5 10   1
3 2009 11 5 3 3 2   1 3   1
2 2010 17 15 1 1 2   2 4   1
  2 2011 11 6 2 2 1   1 2   1
8 2012 13 7 1 6 2   2 8   4
9 2013 12 7 5 0 5   4 9   4
5 2014 17 9 3 5 3   12 15   4
14 2015 9 4 1 4 5   2 16   7
    22 2016 11 5 3 3 14   4 26   12
20 2017 11 8 0 3 20   9 36   11
14 2018 10 4 4 2 14   2 21   1
14 2019 10 7 1 2 12   1 16   2
14 2020 8 3 3 2 13   1 15   2
10 2021 16 11 3 2 10   1 16   2

Catatan tim

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "The FIFA/Coca-Cola Men's World Ranking". FIFA. 24 Oktober 2024. Diakses tanggal 24 Oktober 2024. 
  2. ^ "The FIFA/Coca-Cola World Ranking - Ranking Table - FIFA.com". www.fifa.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2019. 
  3. ^ "The FIFA/Coca-Cola World Ranking - Ranking Table - FIFA.com". www.fifa.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2019. 
  4. ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024. 
  5. ^ "Football's Greatest International Teams: Netherlands 1988". Bein Sports. 28 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2022. Diakses tanggal 21 July 2022. 
  6. ^ "HOLLAND 1974: THE GREATEST FAILURES IN HISTORY". These Football Times. 10 October 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 August 2022. Diakses tanggal 3 August 2022. 
  7. ^ "'The Dutch team of 1974 is often compared to The Beatles with Johan Cruyff as John Lennon'". The 42. 24 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2021. Diakses tanggal 3 December 2022. 
  8. ^ "Wonder goals and missed chances: The Netherlands at France 98, their last great World Cup squad". 18 December 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 August 2022. Diakses tanggal 3 August 2022. 
  9. ^ "Netherlands headline top 12 countries to never win the World Cup ahead of Qatar". HITC (dalam bahasa Inggris). 2022-10-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-13. 
  10. ^ "Top Ten Countries Who Haven't Won the FIFA World Cup - TheTopTens". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  11. ^ "The best teams never to win the World Cup". Holding Midfield (dalam bahasa Inggris). 2010-07-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 July 2017. Diakses tanggal 2023-06-13. 
  12. ^ "MOTD Top 10: Best teams not to win World Cup". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-13. 
  13. ^ Macfarlane, Andy (2022-10-25). "The Five Finest Teams That Did Not Win The World Cup". History Of Soccer (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-13. 
  14. ^ "Netherlands: Full "A" internationals (1905–1910)". International Federation of Football History & Statistics. Diakses tanggal 15 Mei 2010. 
  15. ^ Joshua, Rick (21 September 2017). "Willem Hesselink: The original "Mr. Bayern"". Diakses tanggal 24 April 2019. 
  16. ^ "The fourth Olympiad London 1908" (PDF). la84foundation.org. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 September 2007. Diakses tanggal 30 Desember 2008. 
  17. ^ Aarhus, Lars (26 Juni 2008). "Games of the V. Olympiad". RSSSF. Diakses tanggal 11 Februari 2019. 
  18. ^ Stokkermans, Karel; Jönsson, Mikael (29 Oktober 2015). "Games of the VII. Olympiad". RSSSF. Diakses tanggal 11 Februari 2019. 
  19. ^ "Netherlands – Uruguay". FIFA. Diakses tanggal 18 Februari 2019. 
  20. ^ Stokkermans, Karel; Jönsson, Mikael (20 Oktober 2015). "Games of the VIII. Olympiad". Diakses tanggal 18 Februari 2019. 
  21. ^ Stokkermans, Karel; Jönsson, Mikael (20 Oktober 2015). "Games of the IX. Olympiad". RSSSF. Diakses tanggal 18 Februari 2019. 
  22. ^ "FIFA World Cup – Classic Moments from FIFA World Cup History". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2006. Diakses tanggal 14 Juni 2009. 
  23. ^ Fielder, Robert (2018). The Complete History of the World Cup. Kindle Edition. 
  24. ^ "Czechoslovakia – Netherlands". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2015. Diakses tanggal 19 Februari 2019. 
  25. ^ Aarhus, Lars (6 April 2011). "Games of the XIV. Olympiad". Diakses tanggal 11 Maret 2019. 
  26. ^ Aarhus, Lars (26 Juli 2012). "Games of the XV. Olympiad". Diakses tanggal 11 Maret 2019. 
  27. ^ "Tactics: Were Holland 1974 the last true innovators?". Football Further. 14 Juli 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juli 2015. 
  28. ^ "The greatest World Cup tragedies: Holland 1974". The Score. 6 Juni 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Juni 2014. Diakses tanggal 6 Juni 2014. 
  29. ^ "Czechoslovakia rain on Dutch parade". UEFA. 3 Oktober 2003. Diakses tanggal 12 Maret 2019. 
  30. ^ "Dutch edge third-place thriller". UEFA. 3 Oktober 2003. Diakses tanggal 12 Maret 2019. 
  31. ^ Doyle, Paul (16 April 2008). "Kidnappers made Cruyff miss World Cup". The Guardian. London. Diakses tanggal 20 Juni 2008. 
  32. ^ "The Squad". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2009. Diakses tanggal 22 Maret 2019. 
  33. ^ Hersey, Will (14 Juni 2018). "Remembering Argentina 1978: The Dirtiest World Cup Of All Time". Diakses tanggal 11 Februari 2019. 
  34. ^ Barreca, Vincenzo (Desember 1999). "La storia degli Europei – 1980 Germania Ovest" [Sejarah Euro Cup – 1980]. Calcio 2000 (dalam bahasa Italia). Action Group. hlm. 54. 
  35. ^ "Spain's top newspaper recalls 12–1 victory over Malta 30 years ago today". Times of Malta. 21 Desember 2013. Diakses tanggal 11 Maret 2019. 
  36. ^ "World Cup 1986 qualifications". RSSSF. Diakses tanggal 11 Maret 2019. 
  37. ^ Pye, Steven (19 November 2013). "How Belgium's last-gasp goal kept Holland out of the 1986 World Cup". The Guardian. Diakses tanggal 11 Maret 2019. 
  38. ^ a b "Cheeseheads vs Krauts": 30 Years of Enmity". Ajax-USA.com. 14 Juni 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Maret 2010. Diakses tanggal 22 Juni 2006. 
  39. ^ "Van Basten ends Dutch wait". UEFA. 5 Oktober 2003. Diakses tanggal 19 Maret 2019. 
  40. ^ "WORLD CUP NOTES". Associated Press. 1 Juni 1990. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2014. Diakses tanggal 24 Maret 2019. 
  41. ^ Belam, Martin (27 Juni 2018). "The six oddest tie-breaking rules in World Cup history". The Guardian. Diakses tanggal 11 Februari 2019. 
  42. ^ "Schmeichel helps Denmark down Netherlands". UEFA.com. 5 Oktober 2003. Diakses tanggal 19 Maret 2019. 
  43. ^ Lovejoy, Joe (9 October 1993). "Football: Dutchman for whom winning is losing: If Dick Advocaat's team beat England in Wednesday's World Cup tie he will still lose his job. Joe Lovejoy met him". The Independent. London. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 18 June 2022. Diakses tanggal 2 May 2019. 
  44. ^ Goff, Steven (24 January 1994). "Some Dutch Unhappy Cruyff Out of Picture". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2012. Diakses tanggal 29 November 2009. 
  45. ^ "Ten international player v manager bust-ups". goal.com. 11 October 2012. Diakses tanggal 24 Maret 2019. 
  46. ^ Bevan, Chris (27 Mei 2010). "The story of the 1994 World Cup". BBC. Diakses tanggal 11 Februari 2019. 
  47. ^ "France reach last four after shoot-out success". uefa.com. 6 Oktober 2003. Diakses tanggal 15 Maret 2019. 
  48. ^ "Orange crushed". Marseille. 7 Juli 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Februari 2002. 
  49. ^ "Croatia goes home satisfied". Marseille. 12 Juli 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2002. 
  50. ^ "The Joy of Six: Republic of Ireland football moments". The Guardian. 18 November 2011. Diakses tanggal 12 Juli 2014. 
  51. ^ Pierson, Mark (26 Januari 2002). "Advocaat stays at Rangers but takes Dutch job". The Independent. London. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 18 Juni 2022. Diakses tanggal 28 Desember 2009. 
  52. ^ "Netherlands » Fixtures & Results 2002". World Football. Diakses tanggal 13 Juli 2016. 
  53. ^ "Poborský sets Prague alight". UEFA. 11 September 2003. Diakses tanggal 16 Maret 2019. 
  54. ^ Sanderson, Pete (20 November 2003). "Dutch find winning formula". UEFA. Amsterdam ArenA. Diakses tanggal 12 Maret 2019. 
  55. ^ Szreter, Adam (1 Juli 2004). "Maniche has final say against Oranje". UEFA. Estádio José Alvalade. Diakses tanggal 12 Maret 2019. 
  56. ^ Groves, Nancy (7 Juli 2004). "Advocaat quits Holland". The Daily Telegraph. London. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 11 Januari 2022. Diakses tanggal 28 Desember 2009. 
  57. ^ "Fair play takes a dive". ABC Sport. 8 Juli 2006. Diakses tanggal 16 Januari 2008. 
  58. ^ "Van Basten on right track". Football.co.uk. 27 Juni 2006. Diakses tanggal 4 Mei 2012. 
  59. ^ "Italy and France in Euro 2008 'group of death'". ESPN Soccernet. ESPN. 2 Desember 2007. Diakses tanggal 3 Maret 2008. 
  60. ^ "Van Basten takes Ajax role". Sky Sports. 22 Februari 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2012. 
  61. ^ "Dutch comfort, Japanese firecrackers". FIFA. 25 Juni 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 April 2019. Diakses tanggal 15 Maret 2019. 
  62. ^ "Returning Robben helps sink Slovakia". FIFA. 28 Juni 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 September 2018. Diakses tanggal 25 Februari 2019. 
  63. ^ "Dutch fightback buries Brazil". FIFA. 2 Juli 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 June 2018. Diakses tanggal 25 Februari 2019. 
  64. ^ "Iniesta puts Spain on top of the world". FIFA. 11 Juli 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 May 2018. Diakses tanggal 25 Februari 2019. 
  65. ^ "FIFA Ranking: Netherlands dethrone Spain". Football-Rankings.info. 12 Agustus 2011. Diakses tanggal 24 Agustus 2011. 
  66. ^ Asante, Angela (2 Desember 2011). "UEFA Euro 2012 Group of Death: Germany with Portugal & Holland. Who'll be doomed?". Livesoccertv. Diakses tanggal 3 Desember 2011. 
  67. ^ Coerts, Stefan (19 Juni 2012). "Cruyff: Star players didn't deliver for Netherlands". Goal.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Juni 2012. Diakses tanggal 18 Juni 2015. 
  68. ^ "Johan Cruyff kritisiert Oranje-Team" [Johan Cruyff criticized Oranje team]. Der Standard (dalam bahasa Jerman). 19 Juni 2012. Diakses tanggal 18 Juni 2015. 
  69. ^ "Euro 2012: Bert van Marwijk quits as Netherlands coach". BBC News. 27 Juni 2012. Diakses tanggal 18 Juni 2015. 
  70. ^ Wilson, Paul (14 Juni 2014). "Spain humiliated as rampant Holland blast five in World Cup shock". The Guardian. Diakses tanggal 11 Maret 2019. 
  71. ^ Lowe, Sid (30 Juni 2014). "Holland come from behind to snatch last-gasp victory against Mexico". The Guardian. Diakses tanggal 11 Maret 2019. 
  72. ^ FIFA. "Tenacity triumphs as last four completed". FIFA.com. FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2014. 
  73. ^ "Oranje ten onder na strafschoppen" [Orange perished after penalties]. NOS.nl (dalam bahasa Belanda). 10 Juli 2014. Diakses tanggal 18 Juni 2015. 
  74. ^ Hayward, Ben (13 Juli 2014). "Van Gaal: We showed how good we are". Goal.com. Diakses tanggal 18 Juni 2015. 
  75. ^ MacAree, Graham (13 Juli 2014). "Brazil Turn Up At Their Own Funeral". SBNation.com. Diakses tanggal 18 Juni 2015. 
  76. ^ Kappel, David (14 Juli 2014). "Mourinho: Van Gaal Best Coach At World Cup". Soccer Laduma. Diakses tanggal 18 Juni 2015. 
  77. ^ "Holland 2 Czech Republic 3". BBC Sport. 13 Oktober 2015. Diakses tanggal 14 Oktober 2015. 
  78. ^ "A win for the Netherlands, but not enough to secure World Cup qualification". Sydney Morning Herald. 11 Oktober 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Oktober 2017. 
  79. ^ Defeated Dutch take stock for future days. "xem bong da". Diakses tanggal 5 Agustus 2023. 
  80. ^ "Ronald Koeman appointed as Netherlands manager". The Guardian. Press Association. 5 Februari 2018. Diakses tanggal 4 Desember 2018. 
  81. ^ "The Dutch Rally to Reach the UEFA Nations League Final Four". The New York Times. 19 November 2018. Diakses tanggal 1 Mei 2019. 
  82. ^ "Portugal 1 Holland 0". BBC Sport. 9 Juni 2019. Diakses tanggal 16 November 2019. 
  83. ^ "Northern Ireland suffer penalty heartbreak as Germany, Netherlands qualify for Euro 2020". 16 November 2019. Diakses tanggal 16 November 2019. 
  84. ^ Atkinson, Guy (5 September 2020). "Netherlands 1-0 Poland: Bergwijn goal kickstarts post-Koeman era". www.mykhel.com. 
  85. ^ "Netherlands 0-1 Italy: Barella sends Azzurri top of Group A1". www.stadiumastro.com. 
  86. ^ "Netherlands held by Bosnia-Herzegovina". BBC Sport. 
  87. ^ "Italy 1-1 Netherlands: Improved Oranje earn point in Bergamo". 14 October 2020. 
  88. ^ "Netherlands 3-1 Bosnia & Herzegovina: Wijnaldum double sets up routine win". 15 November 2020. 
  89. ^ "Wijnaldum winner not enough for Dutch". BBC Sport. 
  90. ^ "Frank de Boer stapt per direct op als bondscoach van het Nederlands elftal". nos.nl. 29 Juni 2021. 
  91. ^ "Louis van Gaal named as Netherlands manager for third time". The Guardian. Reuters. 4 Agustus 2021. Diakses tanggal 24 Agustus 2021. 
  92. ^ "Netherlands vs. Argentina highlights: Argentina wins in dramatic PKs". Fox Sports. 9 Desember 2022. Diakses tanggal 9 Desember 2022. 
  93. ^ "DE HISTORIE VAN DE AMSTERDAM ARENA". johancruijffarena.nl (dalam bahasa Belanda). 13 February 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2019. Diakses tanggal 31 March 2019. 
  94. ^ "Amsterdam ArenA wordt officieel Johan Cruijff ArenA" (dalam bahasa Belanda). Amsterdam Arena. 5 April 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2018. Diakses tanggal 31 March 2019. 
  95. ^ "Venues prepare for summer drama". UEFA.com. Union of European Football Associations. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 August 2001. Diakses tanggal 12 July 2012. 
  96. ^ Stokkermans, Karel. "Netherlands - International Players Records". RSSSF. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 August 2022. Diakses tanggal 2 February 2023. 
  97. ^ "Hato maakt debuut in Oranjeselectie" [Hato debuts in national team squad] (dalam bahasa Dutch). 10 November 2023. Diakses tanggal 10 November 2023. 
  98. ^ "Dallinga erbij, Bergwijn en Brobbey eraf" [Dallinga joins, Bergwijn and Brobbey leave] (dalam bahasa Dutch). 13 November 2023. Diakses tanggal 13 November 2023. 
  99. ^ "Jordan Teze voegt zich bij selectie Oranje na blessure Frimpong" [Jordan Teze joins Netherlands squad after Frimpong Injury] (dalam bahasa Dutch). 16 November 2023. Diakses tanggal 16 November 2023. 
  100. ^ "Most Netherlands Caps". EU-Football.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2022. Diakses tanggal 9 June 2022. 
  101. ^ "FIFA-ranking". Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2015. Diakses tanggal 11 September 2018. 

Pranala luar

sunting
 
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Netherlands national association football team.
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Tim_nasional_sepak_bola_Belanda&oldid=25929772"