Tindik bibir
Tindik bibir adalah suatu tindik yang terdapat pada bibir seseorang. Tindik ini dapat berada di bibir atas, bibir bawah, atau keduanya. Penempatan tindik ini memiliki nama yang berbeda-beda. Salah satu jenis tindik bibir yang umum ialah labret, yang terdokumentasikan sejak kuno, dan dipraktikkan oleh pribumi di Amerika. Masa penyembuhan tindik bibir sekitar 1 hingga 3 bulan, tetapi ada kemungkinan infeksi apabila tindik yang baru dibuat tidak terawat dengan baik.[1]
Sejarah dan budaya
suntingKebudayaan Pra-Kolumbus di Amerika Selatan (sebelum abad ke-15 Masehi) mengenal adanya suatu tradisi tindik bibir dengan perhiasan yang disebut Tembetá, sejenis plug. Tradisi tindik bibir juga dilakukan oleh kebudayaan lainnya, dengan contoh yang populer berasal dari suku-suku di Afrika, yang memanfaatkan suatu piringan, dikenakan di bibir bawah.
Pada masyarakat kini, tindik bibir termasuk hal yang tidak asing lagi. Dalam suatu penelitian yang menyasar dewasa-muda di Israel, 4,3% sedang atau pernah memiliki tindik tubuh (tidak termasuk tindik telinga, tindik bibir, dan tindik di mulut), sementara 5,7%, 6,2% dan 15,7% sedang atau pernah memiliki tindik bibir, tato, dan tindik mulut.[2]
Jenis
suntingBeberapa tindik bibir dikenal sebagai byte, dan memiliki nama tergantung letaknya.
|
Galeri
sunting-
Seorang wanita suku Yanomami dengan tiga tindik di bibir bawahnya.
-
Raoni Metuktire, kepala suku Kayapo di Brasil, dengan tindik lebar di bibirnya.
-
Wanita dengan labret atau tindik di tengah-tengah bibir bawah.
-
Tindik bibir yang disebut Medusa piercing terletak pada filtrum atau oreng (lekukan di atas bibir).
-
Satu tindik di bibir bagian atas, disebut Monroe piercing.
Referensi
sunting- ^ "Body piercing rules announced". BBC News. 2003-09-02.
- ^ Levin Liran; Zadik Yehuda; Becker Tal (December 2005). "Oral and dental complications of intra-oral piercing". Dent Traumatol. 21 (6): 341–3. doi:10.1111/j.1600-9657.2005.00395.x. PMID 16262620. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-18. Diakses tanggal 2008-07-16.