Tonsur adalah praktik pemotongan rambut bagi para klerus Katolik sebagai tanda penerimaan golongan mereka pada ordo-ordo tertentu sesuai panggilan masing-masing untuk mengabdi kepada Allah dan gereja.[1] Pada upacara ini para uskup memotong sedikit rambut sebagai lambang meninggalkan dunia profan atau keduniawian.[1] Di beberapa negara, upacara ini dilakukan dengan cara para imam tetap memotong rambut sampai pada ubun-ubun sebesar lingkaran 2 cm atau semuanya.[1] Pada masa sekarang seseorang masuk menjadi klerus dengan menerima tabisan.[1] Tiga varian utama Tonsur dikembangkan menurut berbagai tujuan.[2] Gaya potongan timur menyertakan cara pencukuran rambut kepala keseluruhan, sesuai dengan gaya yang dihubungkan pada St. Paul, sementara model yang lain hanya mencukur bagian mahkota saja, gaya ini dihubungkan dengan St. Peter dan dikenal dengan Tonsur model Roma.[2] Gaya yang ke-3 disebut Celtic yaitu Tonsur dari St. John yang berkembang di kepulauan Inggris Raya.[2] Biarawan Celtic mencukur bagian depan kepala mereka dari telinga yang satu hingga ke telinga yang satunya tetapi menyisakan rambut bagian belakang agak panjang.[2] Beberapa biarawan Celtic menarik rambut mereka memutar menjadi setengah lingkaran dari satu telinga ke teliga satunya.[2]

Tonsur di Roma

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3595
  2. ^ a b c d e (Inggris)Victoria Sherrow., Encyclopedia of Hair: A Cultural History,: Greenwood Publishing Group, 2006. hal. 272