Top End merupakan salah satu wilayah di Australia yang membentang di wilayah paling utara Northern Territory dan merupakan wilayah paling utara di benua Australia selain Semenanjung Tanjung York. Wilayah Top End ini melingkupi hamparan daratan seluas kurang lebih 245.000 km² yang membentang dari ibu kota Teritori Utara yaitu Darwin hingga wilayah Arnhem Land. Wilayah ini dikelilingi oleh beberapa wilayah perairan, yaitu Samudra Hindia di sebelah barat, Laut Arafura di sisi utara, dan Teluk Carpentaria di sebelah timur. Di sisi selatan wilayah ini, terdapat hamparan daratan kering nan luas di pedalaman wilayah Australia.[1]
Bentang alam wilayah Top End ini sendiri cenderung datar dengan beberapa daerah aliran sungai dan padang rumput yang ditumbuhi dengan Pohon Eukaliptus. Selain itu, wilayah ini juga memiliki daerah bebatuan dan beberapa petak kawasan hutan hujan tropis. Di sebelah barat wilayah ini yakni di Arnhem Land, terdapat pula bentang alam berupa perbukitan bebatuan yang terjal dengan ngarai-ngarai yang banyak ditemukan di wilayah Taman Nasional Kakadu. Terdapat beberapa sungai yang mengalir di wilayah ini yang kemudian membentuk daerah-daerah berlahan basah, sungai-sungai tersebut meliputi Sungai Aligator timur dan selatan, Sungai Mary, dan Sungai Glyde.
Wilayah Top End memiliki beberapa kota-kota besar di wilayah Northern Territory seperti Kota Darwin yang merupakan ibu kota serta pusat perekonomian wilayah tersebut, Kota Palmerston, serta Kota Katherine. Selain itu, terdapat pula gugusan pulau di pesisir utara dan timur laut wilayah ini. Gugusan kepulauan tersebut meliputi Kepulauan Tiwi, Pulau Groote Eylandt, serta beberapa pulau kecil lainnya.
Padang sabana merupakan bioma yang mendominasi wilayah Top End. Tidak seperti padang sabana di wilayah lain di Australia, padang sabana di wilayah Top End masih dalam kondisi alami dan tidak digunakan sebagai lahan peternakan.[2] Selain bioma padang sabana, terdapat juga bioma lahan bersemak, stepa, dan gumuk pasir yang utamanya dijumpai di daerah selatan wilayah Top End. Flora asli dari wilayah ini adalah jenis-jenis pohon eukaliptus dan pohon akasia aneura.[3]
Wilayah Top End pun menjadi habitat bagi beragam jenis kehidupan satwa liar yang unik. Sungai-sungai dan muaranya menjadi habitat bagi banyak buaya muara dan jenis buaya air tawar, hiu banteng, dan dugong. Lahan-lahan basah di wilayah Top End menjadi habitat bagi beberapa jenis unggas seperti angsa murai serta beberapa jenis hewan pengerat dan beberapa jenis ular.[4] Beberapa fauna endemik wilayah Top End meliputi beberapa jenis kadal dan bengkarung, beberapa jenis walaru, jenis tikus Arnhem-rock, beberapa jenis ular seperti beludak australia, beberapa spesies sanca atau piton, dan mulga. Selain itu, terdapat pula beberapa jenis serangga seperti ratusan spesies semut, beberapa jenis kodok, serta hewan invertebrata lainnya.
Wilayah Top End, Australia sebagian besar beriklim tropis dengan suhu yang cenderung hangat hingga panas sepanjang tahun. Pada klasifikasi iklim Koppen, wilayah ini sebagian besar beriklim sabana tropis (Aw) dengan dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angin monsun, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Musim penghujan di wilayah ini biasanya berlangsung seperti di wilayah selatan Indonesia yaitu berlangsung pada periode Desember hingga April dengan puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari dan musim penghujan dipengaruhi oleh angin monsun barat laut yang banyak mengandung awan hujan, uap air, dan bersifat lembap.[5] Pada musim penghujan, daerah ini pun biasanya sering mengalami terjangan badai siklon tropis yang menyebabkan angin kencang dan curah hujan yang tinggi hingga mengakibatkan kerusakan infrastruktur di wilayah ini.[6]
Musim kemarau di wilayah Top End biasanya berlangsung pada periode Mei hingga Oktober. Musim kemarau di wilayah ini terbagi lagi ke dalam dua kategori, yaitu kategori kemarau sejuk yang berlangsung pada periode pertengahan Mei hingga awal Agustus dan kategori kemarau panas yang biasa disebut "build-up season" dan biasanya berlangsung pada periode September hingga November. Curah hujan tahunan di wilayah ini berkisar antara 800 hingga 1700 mm per tahun. Suhu udara rata-rata di wilayah ini cenderung hangat hingga panas sepanjang tahun dengan rentang suhu antara 13 °C hingga 38 °C. Berikut merupakan tabel iklim beberapa kota di wilayah Top End.
^Leseberg, Nick; Campbell, Iain (2005). Birds and Animals of Australia's Top End: Darwin, Kakadu, Katherine, and Kununurra. Princeton, New Jersey: Princeton University Press. hlm. 17. ISBN9780691161464.