Toyota Avanza

mobil MPV dari Toyota

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia adalah mobil berjenis kendaraan multi-guna (MPV) yang dikembangkan oleh Daihatsu dan dipasarkan oleh Toyota dan Daihatsu, utamanya dijual dengan layout kursi tiga baris. Generasi pertama mobil ini diluncurkan pada tanggal 11 Desember 2003 dan mulai diproduksi sejak Januari 2004.[1]

Toyota Avanza
Toyota Avanza 1.5 G CVT TSS (2021-2023)
Informasi
ProdusenDaihatsu, Toyota
Juga disebut
Masa produksi
  • 18 Januari 2004-sekarang (Avanza)
  • 21 Januari 2004-sekarang (Xenia)
Kesamaan
Bodi & rangka
Kelas
  • Mini MPV (2003-2021)
  • MPV kompak (sejak 2021)
Bentuk kerangka
Tata letak
Mobil terkaitToyota Rush
Penyalur daya
Mesin
  • 1.3 L 1NR-FE I4 DOHC EFI Dual VVT-i (bensin) (2015)
  • 1.5 L 2NR-FE I4 DOHC EFI Dual VVT-i (bensin) (2015)
  • 1.3 L K3-VE I4 DOHC EFI dengan VVT-i sejak 2006 (bensin) (2003-2015)
  • 1.5 L 3SZ-VE I4 DOHC EFI dengan VVT-i sejak 2006 (bensin) (2006-2015) khusus Avanza 1.5
TransmisiManual 5 percepatan
Otomatis 4 percepatan (generasi pertama & kedua)
CVT (generasi ketiga)
Dimensi
Jarak sumbu roda2.655 mm (generasi pertama & kedua)
2,750 mm (generasi ketiga)
Panjang4.120 mm (generasi pertama)
4.140 mm (generasi kedua)
4,190–4,200 mm (generasi kedua facelift)
4,395 mm (generasi ketiga)
4,475 mm (Veloz)
Lebar1.630 mm (generasi pertama)
1.660 mm (generasi kedua)
1,730 mm (generasi ketiga)
1,750 mm (Veloz)
Tinggi1,685–1.695 mm (generasi pertama & kedua)
1,665–1,700 mm (generasi ketiga)
Kapasitas bahan bakar45 liter
Kronologi
PendahuluToyota Kijang (F70) Toyota Kijang LGX (1.8)
PenerusToyota Rumion (Afrika Selatan, Mesir)

Etimologi

sunting

Nama "Avanza" berasal dari bahasa Italia, yaitu "Avanzato" dan bahasa Spanyol, yaitu "Avanza", yang berarti peningkatan. Sedangkan nama "Xenia" diambil dari bahasa Yunani, yaitu "Xenia", sebuah konsep untuk keramahan. Sedangkan nama "Veloz" diambil dari bahasa Inggris, yaitu "Velocity" dan bahasa Spanyol, yaitu "Velocidad", yang berarti kecepatan

Pengembangan

sunting

Avanza dan Xenia mulai digagas oleh Toyota, Daihatsu, dan anak perusahaan mereka di Indonesia di saat terjadinya krisis keuangan Asia pada tahun 1997. Pada waktu itu, harga dari Toyota Kijang yang sangat laris sudah meroket jauh, di saat keadaan ekonomi negara tersebut baru saja membaik dari krisis. Studi kelayakan pun dimulai pada tahun 1999 ketika Toyota Astra Motor mengajukan kendaraan yang lebih terjangkau di bawah Kijang untuk pasar Indonesia. Toyota Motor Corporation memercayakan pengembangan dan produksi kendaraan ini kepada Astra Daihatsu Motor karena kemahirannya dalam membuat kendaraan berbiaya rendah di Indonesia. Toyota dan Daihatsu menginvestasikan biaya total US$90.000.000 untuk proyek ini.

Toyota juga merujuk proyek ini sebagai proyek U-IMV (Under-IMV), sebuah referensi di mana Innova yang memakai platform IMV berada di segmen di atas Avanza. Tidak seperti Kijang dan penerusnya, Kijang Innova yang memakai sasis tangga, dua generasi pertama dari Avanza dan Xenia memakai sasis semi-unibody, di mana setengah dari sasis depan memakai konstruksi bodi dalam rangka, sedangkan setengah sasis belakang memakai konstruksi monokok. Sasis bertipe hybrid ini memungkinkan penggunaan kembali layout penggerak roda belakang dari generasi Kijang sebelumnya, serta kemampuannya untuk membawa beban berat. Menurut para jurnalis, ada beberapa kekurangan seperti limbung di kecepatan tinggi dan kurangnya kekedapan kabin terhadap getaran dan suara dari luar.

Generasi kedua memakai platform yang sama dengan generasi pertamanya dan dikembangkan selama 4 tahun. Toyota dan Daihatsu menginvestasikan biaya total Rp900.000.000.000 untuk proyek ini.

Generasi ketiga memakai sasis DNGA atau Daihatsu New Global Architecture berkonstruksi monokok dengan layout penggerak roda depan. Menurut Toyota dan Daihatsu, mereka melakukannya karena meningkatnya kualitas infrastruktur di Indonesia, selain kelebihan layout tersebut, yaitu efisiensi, performa, dan kenyamanan.

Bensin 1.000cc

sunting
Mesin Bensin
Kode sasis Model Mesin Transmisi Tenaga Torsi Pemakaian
Manual Otomatis
F600/F650 1.0L EJ-DE 989cc 3-segaris, DOHC, 12-katup, EFI 5-percepatan - 42 kW (56 hp; 57 PS) pada 5,200 rpm 90 Nm (66 lb-ft; 9.2 kg-m) pada 3,600 rpm Xenia 1.0 (2003-2006)
EJ-VE 989cc 3-segaris, DOHC, 12-katup, EFI dengan VVT-i 46 kW (62 hp; 63 PS) pada 5,600 rpm Xenia 1.0 (2006-2016)

Bensin 1.300cc

sunting
Mesin Bensin
Kode sasis Model Mesin Transmisi Tenaga Torsi Pemakaian
Manual Otomatis
F601/F651 1.3L K3-DE 1,298cc 4-segaris, DOHC, 16-katup, EFI 5-percepatan - 63 kW (84 hp; 86 PS) pada 6,000 rpm 116 Nm (86 lb-ft; 11.8 kg-m) pada 3,600 rpm Avanza 1.3, Xenia 1.3 (2004-2006)
K3-VE 1,298cc 4-segaris, DOHC, 16-katup, EFI dengan VVT-i 4-percepatan 65.5 kW (88 hp; 89 PS) pada 6,000 rpm (2004-2006)

68 kW (91 hp; 92 PS) pada 6,000 rpm (2006-2015)

119 Nm (89 lb-ft; 12.1 kg-m) pada 3,200 rpm (2004-2006)

119 Nm (89 lb-ft; 12.1 kg-m) pada 4,400 rpm (2006-2015)

Avanza 1.3 (2004-2015),

Xenia 1.3 (2006-2015)

F653 1NR-VE 1,298cc 4-segaris, DOHC, 16-katup, EFI dengan Dual VVT-i 71 kW (95 hp; 97 PS) pada 6,000 rpm 120 Nm (89 lb-ft; 12 kg-m) pada 4,200 rpm Avanza 1.3,

Xenia 1.3 (2015-2021)

W100 CVT 72 kW (97 hp; 98 PS) pada 6,000 rpm 121 Nm (89 lb-ft; 12.3 kg-m) pada 4,200 rpm Avanza 1.3,

Xenia 1.3 (sejak 2021)

Bensin 1.500cc

sunting
Mesin Bensin
Kode sasis Model Mesin Transmisi Tenaga Torsi Pemakaian
Manual Otomatis
F602/F652 1.5L 3SZ-VE 1,495cc 4-segaris, DOHC, 16-katup, EFI dengan VVT-i 5-percepatan 4-percepatan 80 kW (107 hp; 109 PS) pada 6,000 rpm (2006-2011)

76.5 kW (103 hp; 104 PS) pada 6,000 rpm (2011-2015)

141 Nm (104 lb-ft; 14.4 kg-m) pada 3,200 rpm (2006-2011)

136 Nm (100 lb-ft; 13.9 kg-m) pada 4,200 rpm (2006-2015)

Avanza 1.5 (2006-2015),

Xenia 1.5 (Khusus Tiongkok, 2007-2010)

F654 2NR-VE 1,496cc 4-segaris, DOHC, 16-katup, EFI dengan Dual VVT-i 76.5 kW (103 hp; 104 PS) pada 6,000 rpm 136 Nm (100 lb-ft; 13.9 kg-m) pada 4,200 rpm Avanza 1.5 (2015-2021),

Xenia 1.5 (2019-2021)

W101/W151 CVT 78 kW (105 hp; 106 PS) pada 6,000 rpm 137 Nm (101 lb-ft; 14 kg-m) pada 4,200 rpm Avanza 1.5, Veloz 1.5,

Xenia 1.5 (sejak 2021) Alza (sejak 2022)

Generasi pertama (F600;2003)

sunting
Generasi pertama (F600)
 
Toyota Avanza 1.3 G (F601M; pra-facelift, Indonesia)
Informasi
Juga disebut
  • Daihatsu Xenia (Indonesia dan Tiongkok)
  • FAW Senya M80/S80 (Tiongkok)
  • FAW Sirius M80/S80 (Afrika Selatan dan Pakistan)
  • Pyeonghwa Ppeokkuggi 1059 (RDR Korea)
Masa produksi
  • 11 Desember 2003-9 November 2011 (Daihatsu/Toyota)
  • 2007-2016 (FAW/Pyeonghwa)
Perakitan
  • Indonesia: Sunter, Jakarta Utara (ADM); Karawang, Jawa Barat (TMMIN; 2008-2011)
  • Malaysia: Rawang, Selangor (Perodua)
  • Tiongkok: Jilin (FAW Jilin)
Perancang
  • Kenta Shimoguchi
  • Manabu Fukuda dan Takuya Saiwaki (pra-facelift)
  • Nobuhiro Hata, Shingo Sakai, dan Shinichi Nakabayashi (facelift dan Avanza S)
Bodi & rangka
KelasMini MPV
Bentuk kerangka
Tata letak
Mobil terkaitToyota Rush (F700)
Penyalur daya
Mesin
Daya keluar
  • 42 kW (56 hp; 57 PS) (EJ-DE)
  • 46 kW (62 hp; 63 PS) (EJ-VE)
  • 63 kW (84 hp; 86 PS) (K3-DE)
  • 65.5-68 kW (88-91 hp; 89-92 PS) (K3-VE)
  • 71 kW (95 hp; 97 PS) (1NR-VE)
  • 76.5 kW (103 hp; 104 PS) (3SZ-VE)
TransmisiManual 5 percepatan
Otomatis 4 percepatan
Dimensi
Jarak sumbu roda2.655 mm
Panjang4.120 mm
Lebar1.630 mm
Tinggi1,685–1.695 mm
Berat kosong980-1,095 kg (2,161-2,414 lb)

Indonesia

sunting

Avanza diperkenalkan pada tanggal 11 Desember 2003 dan dirilis pada tanggal 15 Januari 2004. Mobil ini merupakan kolaborasi pertama antara Toyota dan Daihatsu di Indonesia di mana pengembangannya dipimpin oleh Kaoru Hosokawa, chief engineer dari Toyota yang juga product planning leader dari Toyota Commercial Vehicle Development Center. Mobil ini diproduksi di pabrik perakitan Astra Daihatsu Motor di Sunter, dengan 61 persen komponen lokal. Saat Toyota menargetkan total penjualan sebanyak 30.000 unit untuk tahun 2004, mobil ini telah dibukukan sebanyak 25.000 unit, yang pada akhirnya meningkatkan kapasitas produksinya. Mobil ini terjual sebanyak 43.936 unit, menjadikannya mobil paling laris ketiga pada tahun itu. Baru pada tahun 2006, Avanza menjadi mobil paling laris, menggantikan Kijang Innova yang memegang titel itu pada tahun 2005.

Saat diluncurkan, awalnya Avanza tersedia dalam dua tipe: 1.3 E dan 1.3 G, yang keduanya ditenagai mesin K3-DE empat-silinder berkapasitas 1,300cc yang dipadukan dengan transmisi manual 5-percepatan. Mulai Juli 2004, tipe 1.3 S dengan transmisi otomatis 4-percepatan tersedia secara terbatas di Indonesia. Layaknya model ekspor, tipe ini ditenagai mesin K3-VE empat-silinder berkapasitas 1.300 cc dengan katup variabel (VVT-i) dan sistem injeksi langsung. Tipe ini juga dilengkapi dengan ABS dan tambahan material peredam. Pada saat yang sama, opsi warna hitam pertama kalinya tersedia untuk model ini.

Pada Juli 2006, model ini mendapat facelift pertama dengan redesain pada grille depan, bumper depan, interior berwarna beige, dan lampu belakang baru. Tipe 1.3 E dan 1.3 G kini ditenagai mesin K3-VE empat-silinder berkapasitas 1,300cc dengan katup variabel (VVT-i) dan telah memenuhi standar emisi Euro 2. Pada Oktober 2006, tipe 1.5 S diluncurkan. Tipe ini ditenagai mesin 3SZ-VE empat-silinder berkapasitas 1.500 cc dengan katup variabel (VVT-i). Tipe ini juga memakai bumper depan yang lebih sporty, garnish untuk sisi samping dan bumper belakang, dan desain grille depan yang berbeda.

Pada tanggal 14 Oktober 2008, Avanza mendapat update dengan atap bergelombang untuk memaksimalkan aliran udara, skema warna baru di interior, dan setir model 4-palang. Di eksterior, Avanza mendapat grille bumper depan model mesh, garnish untuk lampu kabut depan, dan aksen krom di jendela belakang. Pada tanggal 17 November 2009, Avanza 1.3 mendapat opsi transmisi otomatis 4-percepatan.

Malaysia

sunting

Di Malaysia, Avanza diperkenalkan pada tanggal 7 Oktober 2004 dan dirilis pada tanggal 29 Oktober 2004. Dijual melalui jaringan distribusi UMW Toyota, Avanza awalnya hanya tersedia dalam satu tipe: 1.3 G yang bermesin 1.3-liter yang dipadukan dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan atau transmisi otomatis 4-percepatan. Perodua merakit Avanza dengan mengimpor uraian komponen mobil ini dari Indonesia. Pada Oktober 2006, Avanza untuk pasar Malaysia mengalami facelift dengan tambahan dua tipe baru: 1.3 E dan 1.5 G. Pada tahun 2008, Avanza di update kembali dengan kehadiran tipe 1.5 S.

Pada tahun 2006, penjualan Toyota Avanza berkontribusi sebanyak 40 persen dari total penjualan mobil Toyota di Malaysia dan pada tahun 2012, mobil ini terjual sebanyak 140.000 unit.

Filipina

sunting

Di Filipina, Avanza generasi pertama telah dijual sejak tahun 2006. Tersedia dalam dua tipe: 1.3 J bermesin 1.3-liter, tersedia dalam pilihan transmisi manual 5-percepatan atau transmisi otomatis 4-percepatan. Tipe ini tidak dilengkapi dengan fitur power window dan power lock. Tipe 1.5 G bermesin 1.5-liter, tersedia dalam pilihan transmisi manual 5-percepatan atau transmisi otomatis 4-percepatan. Pada tahun 2008, tipe 1.3 J tersedia sebagai varian 5-penumpang, sedangkan tipe 1.5 G tersedia sebagai varian 7-penumpang. Pada tahun yang sama, Avanza juga mendapat update dengan atap bergelombang untuk memaksimalkan aliran udara ke belakang dan skema warna baru di interior.

Thailand

sunting

Di Thailand, Avanza generasi pertama telah dijual sejak pertengahan tahun 2004.

Galeri

sunting

Daihatsu Xenia

sunting

Model kembar yang disebut Daihatsu Xenia juga dijual sebagai alternatif yang lebih terjangkau dari Toyota Avanza di Indonesia. Secara umum, Xenia mendapat lebih sedikit fitur keselamatan daripada Toyota Avanza, tapi mendapat opsi aksesori yang kebanyakan dipasang oleh dealer, seperti pelindung bumper depan, spoiler belakang, ataupun garnish sisi samping untuk menarik konsumennya. Di Indonesia, Xenia tersedia dalam tiga tipe: 1.0 Mi, 1.0 Li, dan 1.3 Xi. Tipe Li dan Xi ditawarkan dengan beberapa paket aksesoris yang berperan sebagai sub-tipe, seperti Plus, Deluxe, Family, dan Sporty. Pada November 2009, tipe 1.3 Xi juga tersedia dengan opsi transmisi otomatis.

Layaknya Avanza, mobil ini ditenagai mesin 1.3-liter 4-silinder, dan Xenia juga tersedia dalam mesin 1.0-liter 3-silinder dengan tenaga 32-46 kW (56-62 hp; 57-62 PS) pada 5,600 rpm dan torsi 90 Nm (67 lb-ft; 9.2 kg-m). Untuk meminimalisasi berat dan kinerja mesin, Xenia 1.0 tidak dilengkapi dengan AC double blower dan dipasangkan set roda berukuran 13-inci. Sepanjang produksinya, Xenia 1.0 hanya tersedia dalam transmisi manual 5-percepatan.

Selain Indonesia, Xenia juga dijual di Tiongkok. Mobil ini dipratinjau oleh prototipe "D-01" crossover di Auto China pada November 2006, dan dijual pada Juni 2007. Tersedia dalam konfigurasi 3 baris (7-penumpang) atau 2 baris (5-penumpang). Bermesin 1.3-liter dan 1.5-liter, keduanya berkonfigurasi 4-silinder. Xenia untuk pasar Tiongkok diproduksi oleh FAW Jilin Auto dan juga dijual sebagai FAW Senya M80. Xenia pun dipensiunkan pada Januari 2010 ketika Daihatsu memilih keluar dari pasar Tiongkok kerja samanya dengan FAW untuk komponen otomotif dibubarkan. Namun, model ini terus diproduksi dan dijual dibawah lisensi dengan menggunakan logo FAW.

Galeri

sunting

FAW Senya Seri 80

sunting

Di Tiongkok, Daihatsu bekerja sama dengan FAW meluncurkan generasi pertama Xenia sebagai FAW Senya M80 (bahasa Tionghoa: 一汽森雅M80; pinyin:Yīqì Sēnyǎ M80) pada tanggal 21 Juni 2007. Awalnya Senya M80 dipanggil secara simple sebagai FAW Senya, tapi kemudian terjadilah pengembangan keseluruhan lini produk berbasis platform Senya dan model ini dinamai ulang sebagai Senya M80. Versi yang bergaya crossover, yaitu Senya S80 diluncurkan kemudian. Produksi mobil ini dilakukan di pabrik FAW Jilin Auto sampai tahun 2010.

Senya S80 diperkenalkan pada Beijing Auto Show ke-26. FAW Jilin pun memulai sub-brand barunya yang bernama Senya (bahasa Tionghoa: 森雅; pinyin: Sēnyǎ) dengan model Senya M80 dan Senya S80. Brand itu kemudian menjadi brand yang berfokus pada kendaraan crossover. Pada facelift yang terjadi kemudian, terjadi perubahan pada bagian depan dan belakang dari Senya S80 yang membedakannya dari desain Daihatsu.

FAW menjual 223.461 unit selama produksinya hingga pada tahun 2016, di mana Senya Seri 80 dihentikan produksi dan penjualannya.

Pyeonghwa Ppeokkuggi 1059

sunting

Di tahun 2013, Pyeonghwa Motors (bahasa Korea: 평화자동차; Pyŏnghwa Chadongch'a) merebadge dan menjual Senya S80 di Republik Rakyat Demokratik Korea sebagai Ppeokkuggi 1059 (bahasa Korea: 뻐꾸기 천오십구; P'ŏk'uki Ch'ŏnosipku).

Galeri

sunting

Generasi kedua (F650; 2011)

sunting
Generasi kedua (F650)
 
Toyota Avanza 1.3 E (F651RM; pra-facelift, Indonesia)
Informasi
Juga disebut
Masa produksiOktober 2011-Februari 2023
Perakitan
  • Indonesia: Sunter, Jakarta Utara (ADM); Karawang, Jawa Barat (ADM; 2013-2023)
Perancang
  • Hiroaki Hakamata dan Yukinobu Morioka (pra-facelift dan facelift 2015)
  • Satoshi Kimura (pra-facelift)
  • Jiro Matsueda dan Satoshi Isayama (facelift 2015)
  • Mark Widjaja (Avanza Veloz dan Facelift 2019)
  • Indra Madyana dan Wahyu Kusuma Danny (Avanza Luxury)
  • Zaki Mubarok dan Donny Adhi Yuwono (facelift 2019)
Bodi & rangka
KelasMini MPV
Bentuk kerangka
Tata letak
Mobil terkaitToyota Rush (F800)
Penyalur daya
Mesin
Daya keluar
  • 46 kW (62 hp; 63 PS) (EJ-VE)
  • 68 kW (91 hp; 92 PS) (K3-VE)
  • 71 kW (95 hp; 97 PS) (1NR-VE)
  • 76.5 kW (103 hp; 104 PS) (3SZ-VE/2NR-VE)
TransmisiManual 5 percepatan
Otomatis 4 percepatan
Dimensi
Jarak sumbu roda2.655 mm
Panjang4.120 mm
Lebar1.630 mm
Tinggi1,685–1.695 mm
Berat kosong980-1,095 kg (2,161-2,414 lb)
Kronologi
PenerusToyota Rumion (Afrika Selatan dan Mesir)

Generasi kedua Avanza diluncurkan di Indonesia pada tanggal 9 November 2011 dimana pengembangannya kembali dipimpin oleh Kaoru Hosokawa, chief engineer dari Toyota. Menurut Toyota di Afrika Selatan, Avanza telah dibuat 20 kg (44 lb) lebih ringan, termasuk penggunaan ban anti-limbung, regulator AC yang disempurnakan dan electric power steering, kendaraan ini dilaporkan memiliki peningkatan besar dalam hal efisiensi bahan bakar.

Generasi kedua Avanza dirancang dengan trek 25 mm (1 in) lebih lebar dan ban yang lebih lebar untuk meningkatkan kestabilannya. Suspensi depan MacPherson Strut dan suspensi belakang multi-link dengan kontrol lateral telah direvisi untuk meningkatkan kualitas mengemudi dan menekan goyangan saat berganti arah. Dalam kabin, generasi kedua Avanza memiliki bagian belakang kursi yang lebih tipis untuk memaksimalkan ruang lutut pada baris kedua dan ketiga. Selain itu, bagasi kini lebih panjang 18 mm (0.7 in) karena bodinya yang lebih panjang.

Indonesia

sunting

Generasi kedua Avanza tersedia dalam empat tipe: 1.3 E, 1.3 G, 1.5 G, dan 1.5 Veloz (menggantikan tipe 1.5 S).

Pada tanggal 15 Mei 2013, Semua tipe Avanza dilengkapi dengan Dual SRS Airbags dan seatbelt dengan pre-tensioner dan force-limiter.

Avanza mengalami facelift pertama pada tanggal 12 Agustus 2015 (dikenal sebagai Grand New Avanza) dimana pengembangan yang dipimpin oleh Kazuhiko Yamashita. Ubahan paling utama yaitu mesin baru, dimana mesin K3-VE sebelumnya diganti dengan mesin 1NR-VE berkapasitas 1.300cc dengan Dual VVT-i, sedangkan mesin 3SZ-VE diganti dengan mesin 2NR-VE berkapasitas 1.500cc dengan Dual VVT-i, keduanya dengan sistem Drive-by-Wire untuk semua tipe). Ubahan lainnya ada pada fascia depan yang berubah total, lampu belakang dan garnish pintu belakang baru, skema warna interior baru, sistem audio baru, dan fitur rem ABS yang kini tersedia sebagai standar untuk semua tipe (sebelumnya hanya tersedia pada tipe 1.5 Veloz). Avanza juga mendapat varian baru, yaitu 1.3 Veloz yang bermesin 1.3-liter yang dipadukan dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan atau transmisi otomatis 4-percepatan. Tipe Veloz sudah tidak memakai nama "Avanza" lagi untuk material pemasaran. tapi nama itu tetap dipakai untuk model yang dijual.

Avanza kembali mendapat facelift kedua pada tanggal 15 Januari 2019 dimana pengembangan yang dipimpin oleh Kazutoshi Sakamoto. Ubahannya ada pada fascia depan dengan lampu utama LED model split untuk semua tipe yang terinspirasi dari Vellfire, bumper dan grille depan baru. Untuk fascia samping, ubahannya ada pada spion samping yang memakai model dari Rush (F800) dan desain pelek baru. Fascia belakang juga mendapat update dengan lampu belakang baru, garnish pintu belakang baru, bumper belakang baru, dan antena model sirip hiu untuk semua tipe. Ubahan pada interior ada pada skema warna baru interior, dashboard tengah model vertikal, sistem audio baru, AC digital, Spion lipat otomatis (mulai tipe G), dan Smart Entry System dengan Smart Ignition (Veloz). Pada kaki-kaki, ubahannya ada pada revisi setelan suspensi.

Pada tanggal 9 Agustus 2021, tipe Veloz digantikan dengan tipe GR Limited. Tipe ini dilengkapi dengan body kit bernuansa sporty dari GR, cover spion dan pelek alloy berwarna hitam. Tidak ada ubahan pada interior dan mesin. Diproduksi terbatas sebanyak 3,700 unit, produksi model ini berakhir pada Oktober 2021, dengan 3,805 unit terjual (105 unit lebih dari target produksi).

Transmover

sunting

Pada November 2016, Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Transmover (atau setara Avanza 1.3 J) untuk penggunaan di pasar komersial, seperti Taksi online. Untuk penggunaan sebagai Taksi, Transmover menggantikan Limo Sedan yang berbasis Vios. Setelah Avanza diberi facelift pada tahun 2019, Avanza Transmover kembali memakai wajah Avanza model 2015, tetapi mengalami perubahan dari Avanza 2019, seperti revisi setelan suspensi, AC digital, dan antena model sirip hiu.

Saat Avanza generasi ketiga dijual pada November 2021, Transmover menjadi satu-satunya generasi kedua Avanza yang dijual, dan khusus untuk pasar Komersial. Produksi dan penjualan Transmover berakhir pada Januari 2023.

Malaysia

sunting

Avanza generasi kedua diluncurkan di Malaysia pada tanggal 11 Januari 2012. Tidak seperti generasi pertama yang dirakit oleh Perodua dengan uraian komponen yang diimpor dari Indonesia, generasi kedua dari mobil ini diimpor secara utuh dari Indonesia, karena pada saat itu, Perodua telah merakit Perodua Alza (M500) yang berbasis dari Daihatsu Boon Luminas. Awalnya mobil ini tersedia dalam empat tipe: 1.3 E, 1.5 E, 1.5 G, dan 1.5 S (di Indonesia, tipe ini dikenal sebagai Veloz). Tipe 1.3 E ditenagai mesin K3-VE berkapasitas 1,300cc dengan VVT-i, yang dipadukan dengan transmisi manual 5-percepatan. Sementara tipe 1.5 E, 1.5 G, dan 1.5 S memakai mesin 3SZ-VE berkapasitas 1,500cc dengan VVT-i yang dipadukan dengan transmisi otomatis 4-percepatan. Pada Januari 2016, Avanza mendapat facelift dengan mesin baru, fascia depan dan belakang baru, skema interior baru, dan penambahan fitur. Pada Februari 2018, UMW Toyota meluncurkan varian baru diatas tipe 1.5 S, yaitu tipe 1.5 X. Tipe ini memiliki add-on yang terinspirasi dari crossover untuk membuat eksteriornya tampil lebih tangguh. Avanza kembali mendapat facelift pada tanggal 17 Mei 2019, dimana semua model mendapat fascia depan dari Veloz untuk pasar Indonesia. Tersedia dalam tiga tipe: 1.5 E, 1.5 S, dan 1.5 S+. Tipe 1.5 S+ dilengkapi dengan Blind Spot Monitor dan Rear-Cross Traffic Alert. Produksi dan penjualan generasi ini berakhir pada tahun 2022, dimana generasi ini digantikan oleh Veloz (W101).

Filipina

sunting

Avanza generasi kedua diluncurkan di Filipina pada tanggal 13 January 2012. Tersedia dalam tiga tipe: 1.3 J, 1.3 E, dan 1.5 G. Model ini mengalami dua kali facelift, yaitu pada September 2015 (facelift pertama) dan Mei 2019 (facelift kedua). Pada Oktober 2017, Toyota Filipina meluncurkan tipe keempat dalam line-up Avanza, yaitu 1.5 Veloz. Pada facelift di tahun 2019, Avanza 1.5 mendapat sistem infotainment layar sentuh berukuran 6.8-inci.

Dibawah tipe 1.3 J, Toyota juga menjual Avanza 1.3 Cargo Van, dimana varian ini hanya dapat menampung 2 penumpang, karena dua baris belakang diubah menjadi ruang untuk mengangkut kargo. Selain itu, tipe ini dilengkapi dengan pelek kaleng, tapi tidak dilengkapi dengan radio dan speaker (varian dengan radio dan 2 speaker dijual sebagai opsi). Tipe ini ditenagai mesin berkapasitas 1,300cc, yang dipadukan dengan transmisi manual 5-percepatan.

Singapura

sunting

Avanza generasi kedua tersedia di Singapura dari November 2013. Model ini mengisi segmen MPV sebagai pilihan yang lebih terjangkau dari Wish. Hanya tersedia dalam tipe 1.5 S bertransmisi otomatis 4-percepatan. Kemudian pada awal tahun 2016, Avanza mengalami facelift, tetapi pada tahun yang sama, model ini digantikan oleh Sienta.

Thailand

sunting

Avanza generasi kedua dijual di Thailand dari 10 Januari 2012 dengan tiga tipe: 1.5 E bertransmisi manual 5-percepatan, 1.5 G dan 1.5 S, keduanya bertransmisi otomatis 4-percepatan. Model ini mengalami dua kali facelift pada tahun 2015 dan 2019, sebelum digantikan oleh Veloz (W101) pada tahun 2022.

Galeri

sunting

Pra-facelift

sunting

Facelift pertama

sunting

Facelift kedua

sunting

Daihatsu Xenia

sunting

Selain Avanza, Daihatsu juga meluncurkan Xenia generasi kedua pada tanggal 9 November 2011 yang kini hanya dijual untuk pasar Indonesia. Xenia tetap menjadi alternatif yang lebih terjangkau dari Avanza.

Awalnya Xenia tersedia dalam empat tipe: 1.0 D, 1.0 M, 1.3 X, dan 1.3 R. Semua tipe tersedia dalam transmisi manual 5-percepatan, sedangkan tipe 1.3 R juga tersedia dalam pilihan transmisi otomatis 4-percepatan. Tipe D dan M memakai mesin EJ-VE berkapasitas 1,000cc 3-silinder, sedangkan tipe X dan R memakai mesin K3-VE berkapasitas 1,300cc 4-silinder. Keduanya memakai sistem EFI dengan VVT-i. Layaknya generasi pertama, generasi ini juga memiliki paket aksesoris yang berperan sebagai sub-tipe, seperti Plus, Deluxe, Family, dan Sporty. Dari tahun 2011 sampai tahun 2014, Daihatsu menjual tipe teratas, yaitu 1.3 R Attivo yang dilengkapi dengan body kit yang terinspirasi dari crossover dan roof rail.

Seperti halnya pada Avanza, pada tanggal 15 Mei 2013, Semua tipe Xenia dilengkapi dengan Dual SRS Airbags dan seatbelt dengan pre-tensioner dan force-limiter.

Xenia mengalami facelift pertama pada tanggal 12 Agustus 2015 (sebagai Great New Xenia). Ubahannya seperti yang ada di Avanza, seperti fascia depan dan belakang baru, lampu utama dan lampu belakang baru, serta skema warna baru untuk interior. Tipe X dan R kini ditenagai mesin 1NR-VE berkapasitas 1.300cc dengan Dual VVT-i.

Pada Agustus 2016, Xenia 1.0 digantikan oleh Sigra yang berpenggerak roda depan.

Pada November 2017, Xenia mendapat varian baru, tipe R Custom yang bernuansa crossover, berbasis dari tipe R.

Xenia mengalami facelift kedua pada tanggal 15 Januari 2019 (sebagai Grand New Xenia). Seperti Avanza, ubahannya seperti fascia depan baru dengan lampu utama LED, fascia belakang dan spion samping dari Terios (F800). Ubahan berikutnya adalah AC digital, Spion lipat otomatis. dam revisi setelan suspensi. Tidak seperti Avanza Veloz, Xenia tidak kedapatan fitur Smart Entry System dengan Smart Ignition. Untuk pertama kalinya, Xenia tersedia dalam pilihan mesin 2NR-VE berkapasitas 1.500cc dengan Dual VVT-i. Opsi mesin ini hanya tersedia dalam tipe 1.5 R Deluxe.

Seperti halnya pada Transmover, 1.3 X bertransmisi manual menjadi satu-satunya generasi kedua Xenia yang dijual bersamaan dengan generasi ketiga dari November 2021 sampai Januari 2023, dimana produksi dan penjualan generasi ini berakhir.

Galeri

sunting

Pra-facelift

sunting

Facelift pertama

sunting

Facelift kedua

sunting

Keselamatan

sunting

Toyota Avanza spek Afrika Selatan tanpa ABS mendapat predikat bintang empat untuk orang dewasa dan bintang dua untuk anak-anak dari hasil pengetesannya di Global NCAP pada tahun 2019. Sedangkan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia model 2013 spek Indonesia dengan ABS mendapat predikat yang sama hasil pengetesannya di ASEAN NCAP.

Generasi ketiga (W100/W150; 2021)

sunting
Generasi ketiga (W100/W150)
 
Toyota Avanza 1.5 G Toyota Safety Sense (W101RE; Indonesia)
Informasi
Juga disebut
Masa produksiSejak November 2021
Perakitan
  • Indonesia: Sunter, Jakarta Utara (ADM) (Avanza/Xenia); Karawang, Jawa Barat (TMMIN) (Avanza/Veloz)
  • Malaysia: Rawang, Selangor (Perodua) (Veloz/Alza)
  • Vietnam: Phúc Yên (TMV, Avanza/Veloz)
Perancang
  • Jiro Matsueda, Katsutaro Kimura, dan Koichi Mizuta (semua model)
  • Antonius Wibowo, Manabu Fukuda, dan Zaki Mubarok (Avanza)
  • Hideyu Honda (Veloz)
  • Jendro Trimaryanto dan Ryoichi Asaumi (Xenia)
  • Ayumi Kadota dan Koji Nagai (interior)
Bodi & rangka
KelasMPV kompak
Bentuk kerangka
Tata letak
PlatformDaihatsu New Global Architecture: DNGA-B
Mobil terkait
Penyalur daya
Mesin1.3 L 1NR-VE I4 (Khusus Avanza (W100))
1.5 L 2NR-VE I4 (W101/W151)
Daya keluar72 kW (97 hp; 98 PS) (1NR-VE)
78 kW (105 hp; 106 PS) (2NR-VE)
TransmisiManual 5 percepatan
CVT
Dimensi
Jarak sumbu roda2.750 mm (108.3 in)
Panjang4.395 mm (173 in) (Avanza/Xenia)
4,475 mm (176.2 in) (Veloz)
4,425 mm (174.2 in) (Alza)
Lebar1.730 mm (68.1 in) (Avanza/Xenia/Alza)
1,750-1,775 mm (68.9-69.9 in) (Veloz)
Tinggi1,665–1.700 mm (65.6-66.9 in) (Avanza/Xenia/Veloz)
1,660-1,670 mm (65.4-65.7 in) (Alza)
Berat kosong1,080-1,185 kg (2,381-2,612 lb)
Kronologi
PendahuluToyota Passo Sette (Avanza, tidak langsung)
Daihatsu Boon Luminas (Xenia, tidak langsung)
Perodua Alza (M500) (Alza)
PenerusToyota Rumion (Afrika Selatan dan Mesir)

Avanza generasi ketiga diluncurkan pada tanggal 10 November 2021. Tidak seperti dua generasi sebelumnya yang memakai sasis U-IMV yang berkonstruksi semi-unibody dengan layout penggerak roda belakang, generasi ketiga ini memakai sasis DNGA (Daihatsu New Global Architecture) berjenis DNGA-B, yang berkonstruksi full-unibody dengan layout penggerak roda depan. Pengembangannya sendiri dipimpin oleh Eiji Fujibayashi, chief engineer dari Daihatsu. Dimensi eksteriornya 205 mm lebih panjang (8.1 in) dan 70 mm (2.8 in) lebih lebar, menciptakan jejak yang jauh lebih besar dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Sumbu rodanya sendiri 95 mm (3.7 in) lebih panjang dan ruang interior dibuat 160 mm (6.3 in) lebih panjang. Meskipun berbodi lebih panjang, tapi radius putarnya hanya mengalami sedikit peningkatan menjadi 4.9 m (16.1 ft) dan beratnya diklaim 45 kg (99 lb) lebih ringan.

Mesin 1NR-VE berkapasitas 1.300cc dan 2NR-VE berkapasitas 1.500cc telah diubah sehingga menghasilkan tenaga 1.5 kW (2 hp; 2 PS) lebih tinggi. Model bertransmisi otomatis telah memakai transmisi baru yang dikembangkan oleh Daihatsu, yaitu D-CVT atau "CVT Mode-Ganda", yaitu sistem CVT dengan split-gear.

Indonesia

sunting

Untuk pasar Indonesia, Avanza dijual dengan merek dagang All New Avanza, tersedia dalam dua tipe: 1.3 E dan 1.5 G, yang keduanya tersedia dalam pilihan transmisi manual 5-percepatan atau transmisi D-CVT. Tipe 1.5 G juga tersedia dengan fitur sistem asisten pengemudi canggih yang bernama Toyota Safety Sense sebagai opsional.

Filipina

sunting

Avanza generasi ketiga diluncurkan di Filipina pada tanggal 7 Maret 2022 dan dijual dalam tiga tipe: 1.3 J bertransmisi manual, 1.3 E bertransmisi manual atau D-CVT, dan 1.5 G bertransmisi D-CVT.

Vietnam

sunting

Avanza generasi ketiga diluncurkan di Vietnam pada tanggal 22 Maret 2022, dan dijual sebagai Avanza Premio untuk membedakannya dari generasi sebelumnya. Hanya tersedia dengan mesin 2NR-VE berkapasitas 1.500cc dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan atau transmisi D-CVT. Varian D-CVT telah dilengkapi dengan enam SRS airbag, Blind Spot Monitoring, dan Rear-Cross Traffic Alert. Awalnya, Avanza Premio diimpor secara utuh dari Indonesia, tapi sejak Desember 2022, model ini diproduksi secara lokal di pabriknya di Phúc Yên, Vietnam.

Amerika

sunting

Meksiko

sunting

Avanza generasi ketiga diluncurkan di Meksiko pada tanggal 14 Maret 2022. Model ini ditenagai mesin 2NR-VE berkapasitas 1,500cc. Model ini dijual dalam dua tipe: LE bertransmisi manual dan XLE bertransmisi D-CVT.

Galeri

sunting

Toyota Veloz

sunting

Nama "Veloz" yang sebelumnya menjadi varian teratas dari Avanza generasi kedua untuk beberapa pasar, kini sudah menjadi satu model terpisah sebagai Toyota Veloz generasi kedua, yang dipasarkan sebagai alternatif kelas-atas dari Avanza. Perbedaan utama antara Veloz dengan Avanza ada pada fascia depan, yaitu bumper depan, kap mesin, lampu utama, fender samping depan, add-on pada fender samping belakang, dan tambahan roof rail warna faux. Di fascia belakang, perbedaan utama antar keduanya terletak pada desain bumper belakang dan lampu belakang dengan desain terintegrasi. Karena semua perbedaan tersebut, Veloz lebih lebar 20 mm (0.79 in) daripada Avanza. Model ini juga memakai rem belakang berjenis cakram, rem parkir elektris, kluster instrumen digital dengan display informasi berukuran 7-inci, selain perlengkapan lainnya. Model ini hanya ditenagai mesin 2NR-VE berkapasitas 1,500cc.

Tidak seperti Avanza dan Xenia yang diproduksi oleh Daihatsu di pabrik ADM di Sunter, Jakarta, Veloz pertama kali di produksi oleh Toyota sendiri di pabrik 2 dari TMMIN di Karawang, Jawa Barat. Sejak tahun 2022, Perodua juga telah memproduksi model ini di pabriknya di Rawang, Selangor untuk dijual ke pasar lokal.

Indonesia

sunting

Untuk pasar Indonesia, Veloz ditawarkan dalam dua tipe: 1.5 G bertransmisi manual atau D-CVT, dan 1.5 Q bertransmisi D-CVT dengan Toyota Safety Sense sebagai opsional.

Thailand

sunting

Toyota Veloz diluncurkan di Thailand pada tanggal 24 Februari 2022. Model ini menggantikan Toyota Avanza berkode F650. Ditawarkan dalam dua tipe: 1.5 Smart dan 1.5 Premium, keduanya hanya tersedia dalam transmisi D-CVT. Tipe 1.5 Premium dilengkapi dengan Toyota Safety Sense sebagai standar.

Vietnam

sunting

Toyota Veloz diluncurkan di Vietnam pada tanggal 22 Maret 2022 dan dipasarkan sebagai Veloz Cross. Model ini dijual dalam dua tipe: 1.5 G dan 1.5 V, keduanya hanya tersedia dalam transmisi D-CVT. Tipe 1.5 V dilengkapi dengan Toyota Safety Sense sebagai standar. Awalnya, Veloz Cross diimpor secara utuh dari Indonesia, tapi sejak Desember 2022, model ini diproduksi secara lokal di pabriknya di Phúc Yên, Vietnam.

Brunei Darussalam

sunting

Toyota Veloz diluncurkan di Brunei Darussalam pada tanggal 24 Maret 2022. Model ini hanya dijual dalam tipe 1.5 Q bertransmisi D-CVT.

Filipina

sunting

Toyota Veloz diluncurkan di Filipina pada tanggal 29 April 2022. Secara lokal, Veloz diposisikan sebagai "SUV sub-kompak 7-penumpang". Model ini dijual dalam dua tipe: 1.5 G dan 1.5 V, keduanya hanya tersedia dalam transmisi D-CVT. Tipe 1.5 V dilengkapi dengan Toyota Safety Sense sebagai standar.

Malaysia

sunting

Toyota Veloz diluncurkan di Malaysia pada tanggal 18 Oktober 2022. Model ini menggantikan Toyota Avanza berkode F650 dan diproduksi secara lokal di pabrik Perodua di Rawang, Selangor. Model ini dilengkapi dengan sepasang DRL, menggantikan lampu kabut halogen. Hanya tersedia dalam tipe 1.5 Q bertransmisi D-CVT dengan Toyota Safety Sense (dengan tambahan Adaptive Cruise Control).

Negara-negara Teluk Arab (GCC)

sunting

Toyota Veloz untuk pasar di negara-negara Teluk Arab diluncurkan di Uni Emirat Arab (UAE) pada tanggal 5 Februari 2023. Model ini menggantikan Toyota Avanza berkode F650 dan secara lokal diposisikan sebagai "SUV". Model ini hanya dijual dalam tipe 1.5 GX bertransmisi D-CVT dengan Toyota Safety Sense sebagai standar.

Galeri

sunting

Daihatsu Xenia

sunting

Xenia generasi ketiga diluncurkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show ke-28 pada tanggal 11 November 2021. Berbeda dengan dua generasi sebelumnya, Xenia memiliki fascia depan yang berbeda dengan Avanza. Xenia dijual dalam empat tipe utama: 1.3 M, 1.3 X, 1.3 R, dan 1.5 R. Semuanya tersedia dalam pilihan transmisi manual atau D-CVT. Tipe R tersedia dalam opsi paket Astra Daihatsu Styling atau disingkat ADS. Paket ini termasuk sepasang aero kit dan ioniser. Sedangkan tipe 1.5 R tersedia dengan fitur sistem asisten pengemudi canggih yang bernama Advanced Safety Assist sebagai opsional.

Galeri

sunting

Perodua Alza (W150)

sunting

Generasi Perodua Alza yang berbasis dari Avanza diperkenalkan pada tanggal 20 Juli 2022. Model ini dijual dalam tiga tipe: 1.5 X, 1.5 H, dan 1.5 AV. Semuanya hanya tersedia dengan mesin 2NR-VE berkapasitas 1.500cc dan transmisi D-CVT. Semua tipe sudah dilengkapi dengan fitur sistem asisten pengemudi canggih yang bernama Advanced Safety Assist 3.0 sebagai standar. Model ini mendapat suspensi yang lebih rendah dan berfokus ke pengemudi, yang membuat Alza lebih rendah 45 mm (1.8 in) daripada Avanza dengan jarak terendah ke tanah yaitu 160 mm (6.3 in). Bersamaan dengan Toyota Veloz spek Malaysia, Alza diproduksi di pabrik Perodua di Rawang, Selangor.

Keselamatan

sunting

Toyota Veloz spek Indonesia dengan 2 airbag mendapat predikat bintang lima untuk orang dewasa dan bintang empat untuk anak-anak, sedangkan Perodua Alza dengan 6 airbag mendapat predikat yang sama. Keduanya berdasarkan hasil pengetesannya di ASEAN NCAP.

Tipe Toyota Avanza

sunting

Tipe Toyota Avanza berdasarkan transmisi.

Mesin 1.3

  • 1.3 E M/T (2004-sekarang)
  • 1.3 E A/T (2009-2021)
  • 1.3 E CVT (2022-sekarang)
  • 1.3 G M/T (2004-2021)
  • 1.3 G A/T (2009-2021)
  • 1.3 S A/T (2004-2006)
  • 1.3 Veloz M/T (2015-2021)
  • 1.3 Veloz A/T (2015-2021)

Mesin 1.5

  • 1.5 G M/T (2011-sekarang)
  • 1.5 G CVT (2021-sekarang)
  • 1.5 G CVT TSS (2021-2023)
  • 1.5 G Luxury M/T (2014-2015)
  • 1.5 S M/T (2006-2011)
  • 1.5 S A/T (2006-2011)
  • 1.5 Veloz M/T (2011-Sekarang)
  • 1.5 Veloz A/T (2011-2021)
  • 1.5 Veloz CVT (2021-Sekarang)
  • 1.5 Veloz Luxury M/T (2014-2015)
  • 1.5 Veloz Luxury A/T (2014-2015)
  • 1.5 Veloz Q CVT (2021-sekarang)
  • 1.5 Veloz Q CVT TSS (2021-sekarang)


Limited

  • 1.5 G Limited Edition M/T (2017)
  • 1.3 Veloz GR Limited A/T dan M/T (2021)
  • 1.5 Veloz GR Limited A/T dan M/T (2021)

Penjualan

sunting

Per Oktober 2011, Avanza/Xenia telah terjual sekitar 1 juta unit, termasuk sekitar 113,000 unit ekspor. Di tahun 2012, Avanza/Xenia menjadi MPV paling laris kedua, setelah Minivan Chrysler.

Per November 2018, Avanza/Xenia telah terjual 2,750,576 unit secara global. Dalam penjualan ini, sebanyak 1,714,196 unit Avanza terjual di Indonesia, 393,380 Avanza diekspor ke luar negeri, dan sekitar 643,000 unit Xenia terjual.

Indonesia

sunting

Dari tahun 2006 sampai 2019 dan 2021, Avanza menjadi mobil penumpang terlaris di Indonesia, sebelum diambil-alih oleh Honda Brio Hatchback pada tahun 2020 dan 2022.

Per Desember 2019, Avanza telah terjual sekitar 1.8 juta unit di Indonesia.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Mobil berpenggerak roda belakang". ototecno. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-28. Diakses tanggal 2022-07-28. 

Pranala luar

sunting