Tragedi Mergosono adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang terjadi pada tanggal 31 Juli 1947 di kota Malang tepatnya di daerah Mergosono. Peristiwa ini ditandai dengan ditemukannya 30 mayat orang Tionghoa (laki-laki dan perempuan) di bekas pabrik pembuatan mi di Mergosono. Tanda-tanda penyiksaan yang hebat sangat terlihat, karena semua korban disirami dengan bensin terlebih dahulu, lalu kemudian dibakar. Tuduhan yang dilontarkan kepada para korban adalah karena para korban bekerja sebagai mata-mata Belanda. Jenazah para korban baru dimakamkan secara massal pada tanggal 3 Agustus pada tahun yang sama.

Nama-nama korban berdasarkan catatan resmi Chung Hua Tsung Hui Malang:

  1. Sie Bian Kiet (dikenal dengan nama populer Freddy Sie, atlet sepak bola)
  2. Sie Bian Ien
  3. Tan Soen Seng
  4. Tan Teng San dan nyonya
  5. Koo Pan Tjo
  6. Kwee Giok Tjhoen
  7. Oen Nam Tjing
  8. Koo Siam Tjo
  9. Kwee Keh Tien
  10. Kwee Lian Sie dan nyonya
  11. Nie Swan Hwie
  12. Nyonya Kwee Swan Hwie
  13. Tan Ting Siang
  14. Yap Tian Seng
  15. Yap Kong Ing
  16. Tan Thing Lien
  17. Tan Siang Soen
  18. Yap Khik Hien
  19. Yap Tie Wan
  20. Go Siong Kie
  21. Lay Tjoen Hien
  22. Go Yauw Khing
  23. Identitas korban lainnya tidak dikenal.

Pelaku perbuatan yang sangat keji ini diperkirakan dilakukan oleh pasukan tentara revolusioner. Selain korban jiwa, terdapat juga banyak kerugian materiil akibat penjarahan di kota Malang pada tanggal 22 dan 23 Juli 1947 (beberapa hari sebelum terjadinya tragedi) oleh massa yang sulit sekali untuk dikendalikan.

Referensi sunting

  • Laporan ini kemudian dikirik dalam Inhumanity perpeivated by Indonesian Bands, on Innocent Chinese Before And After The Dutch Police Action Was Enfored on July, 1947
  • Indonesia dalam Api dan Bara, Elkasa 20mkan oleh Chung Hua Tsung Hui Batavia kepada Liga Bangsa-Bangsa, lihat: Memorandum, Outlining A04 hal. 363