Trichoplax
Trichoplax | |
---|---|
Trichoplax terlihat dari mikroskop | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Subkerajaan: | |
Filum: | |
Genus: | Trichoplax |
Spesies: | T. adhaerens
|
Nama binomial | |
Trichoplax adhaerens Schultze, 1883
|
Trichoplax adhaerens adalah satu-satunya anggota filum Placozoa. Placozoa sendiri merupakan kelompok hewan multisel paling sederhana (Metazoa). Trichoplax adalah makhluk yang sangat rata dengan lebar sekitar satu milimeter, tidak memiliki organ maupun struktur internal. Trichoplax terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan atas dan bawah, di antara kedua lapisan terdapat benang sinsitium. Trichoplax memiliki silia untuk bergerak.
Trichoplax makan dengan menyerap partikel makanan-terutama mikrob-dengan bagian bawah mereka. Ketika Trichoplax makan bentuk tubuhnya berubah-ubah secara periodik. Trichoplax umumnya bereproduksi secara aseksual, dengan membelah diri atau dengan tunas, tetapi Trichoplax juga dapat bereproduksi secara seksual. Trichoplax mampu menumbuhkan kembali bagian tubuhnya walau sebagian besar tubuhnya diambil.
Penemuan
suntingTrichoplax ditemukan pada tahun 1883 oleh ahli zoologi Jerman Franz Eilhard Schulze, di sebuah akuarium air laut di Institut Zoologi Graz, Austria. Nama genusnya diambil dari bahasa yunani θρίξ (thrix),, "rambut", dan πλάξ (plax), "piringan". Nama speciesnya "adhaerens" diambil dari bahasa latin yang berarti "mudah menempel".
Dari awal penemuannya, para ilmuwan yang telah mempelajari Trichoplax sadar bahwa hewan ini tidak punya hubungan kekerabatan yang dekat dengan hewan lain, tetapi seorang ahli zoologi Thilo Krumbach mempublikasi hipotesis bahwa Trichoplax merupakan larva dari hewan mirip anemon Eleutheria krohni pada tahun 1917. Dan pendapat ini menjadi terkenal dan ditulis di berbagai buku pegangan standar sampai tahun 1960an. Tahun 1960an dan 1970an ilmuwan mulai tertarik mempelajari hewan ini kembali dan Placozoa akhirnya diangkat menjadi filum hewan baru. Penemuan lainnya adalah tentang fase awal perkembangan embrio dan bukti bahwa Trichoplax yang dipelajari oleh para ilmuwan adalah hewan dewasa, bukan larva. Pada tahun ini pula Trichoplax mulai dipelajari di alamnya bukan di akuarium.[2]
Morfologi
suntingTubuh Trichoplax umumnya berbentuk piringan yang rata dan tipis, berukuran satu milimeter, beberapa ada yang sampai dua dan tiga milimeter. Tubuhnya hanya selebar 25 mikrometer. Hewan ini berwarna abu-abu tetapi karena sangat tipis mereka transparan jika disinari, dan dalam beberapa kasus bahkan tidak terlihat dengan mata telanjang. Hewan ini mirip makhluk bersel satu Ameba, di mana mereka dapan berubah bentuk.
Trichoplax tidak punya jaringan dan organ. Trichoplax juga tidak punya kesimetrisan sehingga hampir tidak ada cara membedakan bagian bawah dengan atas, atau kanan dengan kiri. Trichoplax terdiri dari ribuan sel dalam dua lapis: lapisan epitel atas terdiri dari "sel penutup", dan lapisan epitel bawah terdiri dari sel tabung yang memiliki silia untuk bergerak dan sel kelenjar yang tidak mempunyai silia. Jika lapisan bawah yang mempunyai silia terkena substrat, hewan ini tampak bergerak gerak. Trichoplax tidak punya sel saraf dan sel otot, tetapi Trichoplax bisa bergerak dengan silia.[3]
Benang Sinsitium
suntingDi antara kedua lapisan sel terdapat rongga berisi cairan, didalamnya juga terdapat benang sinsitium berbentuk bintang, benang sinsitium sendiri adalah sambungan benang-benang yang terdiri dari sel tunggal tetapi memiliki inti yang banyak, inti ini dipisahkan oleh dinding internal (septa), tetapi tidak ada membran sel. Struktur ini dapat ditemukan pada Spons dan beberapa Fungi (Jamur).
Benang Sinsitium berperan sebagai pengganti sel otot dan sel saraf, selain itu beberapa proses pencernaan juga terjadi disini.
Habitat
suntingSaat pertama kali ditemukan, hewan ini hanya dapat ditemukan di dinding akuarium. Sekarang Trichoplax dapat ditemukan di lautan (terutama di terumbu karang) dan di dekat pantai pada lingkungan beriklim tropis dan subtropis, menempel pada akar pohon bakau, bangunan, atau batu. Trichoplax sensitif akan penurunan kadar garam, jadi diduga mereka tidak dapat ditemukan di sungai atau musiman di daerah yang terkena hujan muson berat.[4]
Reproduksi
suntingTrichoplax dapat bereproduksi dengan pembelahan diri menjadi dua atau tiga, hewan ini juga dapat menyebarkan tunas yang dapat berkembang menjadi Trichoplax muda yang dapat berenang bebas dengan flagelum, dan nantinya menjadi hewan dewasa.
Daur di atas masih belum lengkap, karena ilmuwan menemukan adanya bukti akan adanya reproduksi seksual walaupun belum diamati secara langsung, seperti adanya pembentukan oosit. Analisis genetik dalam populasi mendemonstrasikan variasi alel dan bukti adanya rekombinasi genetik pada Trichoplax di alam liar yang konsisten dengan reproduksi seksual.[5]
Genetik
suntingGenom Trichoplax terdiri dari 98 juta pasangan basa, genom ini merupakan yang terkecil di antara kelompok hewan Metazoa, serta 11.514 gen pengkoda protein. Dari 11.514 gen tersebut yang teridentifikasi di enam kromosom Trichoplax, 87% diantaranya sama dengan gen pada kelompok hewan cnidaria dan bilateria.
Referensi
sunting- ^ M. Eitel (2011). B. Schierwater, M. Eitel & R. DeSalle, ed. "Trichoplax Schultze, 1883". World Placozoa Database. World Register of Marine Species. Diakses tanggal November 25, 2011.
- ^ T. Syed & B. Schierwater (2002). "Trichoplax adhaerens: discovered as a missing link, forgotten as a hydrozoan, re-discovered as a key to metazoan evolution" (PDF). Vie et Milieu 52 (4): 177–187.
- ^ Smith, Carolyn L.; Varoqueaux, Frédérique; Kittelmann, Maike; Azzam, Rita N.; Cooper, Benjamin; Winters, Christine A.; Eitel, Michael; Fasshauer, Dirk; Reese, Thomas S. (2014). "Novel Cell Types, Neurosecretory Cells, and Body Plan of the Early-Diverging Metazoan Trichoplax adhaerens". Current Biology 24 (14): 1565–1572. doi:10.1016/j.cub.2014.05.046.
- ^ "Habitat - Encyclopedia of Life". Encyclopedia of Life. Diakses tanggal 2016-07-20.
- ^ "Reproduction - Encyclopedia of Life". Encyclopedia of Life. Diakses tanggal 2016-07-20.
Bacaan lebih lanjut
sunting- Edward E. Ruppert, R. S. Fox, R. D. Barnes: Invertebrate Zoology–a functional evolutionary approach. ch. 5. Brooks/Cole, London 2004 (7th ed.), p. 94, ISBN 0-03-025982-7
- Richard C. Brusca, G. J. Brusca: Invertebrates. ch. 7. Sinauer Associates, Sunderland Mass 2002 (2nd ed.), p. 210, ISBN 0-87893-097-3
Literatur ilmiah
sunting- Schierwater, B.; Eitel, M.; Jakob, W.; Osigus, J.; Hadrys, H.; Dellaporta, L.; Kolokotronis, O.; Desalle, R. (January 2009). Penny, David, ed. "Concatenated Analysis Sheds Light on Early Metazoan Evolution and Fuels a Modern "Urmetazoon" Hypothesis" (Free full text). PLoS Biology. 7 (1): e20. doi:10.1371/journal.pbio.1000020. ISSN 1544-9173. PMC 2631068 . PMID 19175291.
- V. J. Birstein: "On the Karyotype of Trichoplax sp. (Placozoa)." in: Biologisches Zentralblatt. Fischer, Jena–Stuttgart 108 (1989), p. 63, ISSN 0006-3304
- K. G. Grell, A. Ruthmann: "Placozoa." in: F. W. Harrison, J. A. Westfall (eds.): Microscopic Anatomy of Invertebrates. Vol. 2. Wiley-Liss, New York 1991, p. 13, ISBN 0-471-56224-6
- W. Jakob, S. Sagasser, S. Dellaporta, P. Holland, K. Kuhn, B. Schierwater: "The Trox-2 Hox/Para Hox gene of Trichoplax (Placozoa) marks an epithelial boundary." in: Development Genes and Evolution. Springer, Berlin 214 (2004), p. 170, ISSN 0949-944X
- Y. K. Maruyama: "Occurrence in the Field of a Long-Term, Year-Round Stable Population of Placozoa." in: The Biological Bulletin. Laboratory, Woods Hole Mass 206:1 (2004), p. 55.
- T. Syed, B. Schierwater: "The evolution of the Placozoa–A new morphological model." in: Senckenbergiana Lethaea Schweizerbart, Stuttgart 82:1 (2002), p. 315, ISSN 0037-2110
- P. Schubert: "Trichoplax adhaerens (Phylum Placozoa) has cells that react with antibodies against the neuropeptide RFAmide." in: Acta Zoologica. Blackwell Science, Oxford 74:2, (1993), p. 115, ISSN 0001-7272
- T. Ueda, S. Koga, Y. K. Marayama: "Dynamic patterns in the locomotion and feeding behaviour by the placozoan Trichoplax adhaerens." in: BioSystems. North-Holland Publ., Amsterdam 54 (1999), p. 65, ISSN 0303-2647
Deskripsi pertama
sunting- Placozoa
- K. G. Grell: "Trichoplax adhaerens, F. E. Schulze und die Entstehung der Metazoen." ("Trichoplax adhaerens, F.E. Schulze, and the evolution of the metazoans") in: Naturwissenschaftliche Rundschau. Wiss. Verl.-Ges., Stuttgart 24 (1971), p. 160, ISSN 0028-1050
- Treptoplax reptans
- F. S. Monticelli: "Treptoplax reptans n. g., n. s." in: Rendiconti / Accademia Nazionale dei Lincei, Roma, Classe di Scienze Fisiche, Matematiche e Naturali. Rome 2:5 (1893), p. 39, ISSN 0001-4435
- Trichoplax adhaerens
Pranala luar
sunting- Observation report with image
- Brief description with image
- UPI: "Scientists study genome of the Trichoplax", summary of a report in Nature
- JGI/DOE: "Genome of Simplest Animal Reveals Ancient Lineage, Confounding Array of Complex Capabilities"
- Video of Trichoplax in motion Diarsipkan 2020-09-30 di Wayback Machine.