Tugu makam atau Cenotaph adalah sebuah monumen yang digunakan untuk menghormati seseorang atau sekelompok orang yang tubuhnya berada di tempat lain.

Infotaula de geografia políticaTugu makam

Tempat

Istilah

sunting

Dalam bahasa Indonesia, makam bersinonim dengan kubur yang bermakna tempat pemakaman jenazah.[1][2] Istilah tugu dapat disamakan dengan arti monument dalam bahasa Inggris yaitu menurut kamus The New Oxford Illustrated Dictionary adalah segala sesuatu yang telah melalui ketahanan yang sangat lama dipakai untuk mengenang seseorang, kegiatan, atau kejadian. Arti kedua yang disebutkan kamus tersebut adalah pekerjaan atau hasil karya yang benilai kekal. Tugu disebut sebagai bangunan atau lokasi alamiah yang dilestarikan oleh karena keindahan atau arti sejarahnya.[3]

Dalam bahasa Inggris, bangunan seperti ini disebut cenotaph. Istilah ini diturunkan dari bahasa Yunani: κενοτάφιον kenotaphion (κενός kenos, bermakna "kosong"; dan τάφος taphos, "makam").[4]

Bentuk

sunting

Tugu makam dapat berupa makam kosong dari seseorang, sedangkan jenazah yang asli berada di tempat lain. Sebagaimana makam pada umumnya, makam kosong juga dijadikan tujuan ziarah dan semacamnya sesuai adat setempat. Beberapa tokoh terkemuka dan dihormati, seperti nabi dan keluarga istana, dibuatkan makam kosong untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap jenazahnya.

Tugu makam juga dapat berupa monumen peringatan untuk mengenang sekelompok orang yang meninggal, biasanya karena suatu peristiwa luar biasa seperti musibah besar, gugur dalam perang, dan lainnya. Contoh monumen peringatan ini antara lain tugu makam pahlawan.

Galeri

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ "Makam". KBBI Daring. 
  2. ^ "Kubur". KBBI Daring. 
  3. ^ Amudi Pasaribu, “Pembangunan Tugu Dari segi sosial-Ekonomi”, B.A Simanjuntak (ed), dalam Pemikiran Tentang Batak, Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak, Universitas HKBP Nomensen: Medan, 1986, 182
  4. ^ Whitney, William Dwight (1914), The Century Dictionary: The Century dictionary, Century Company, hlm. 882 

Bacaan tambahan

sunting

Pranala luar

sunting