Tumiang, Samalantan, Bengkayang
Tumiang adalah desa di kecamatan Samalantan, Bengkayang, Kalimantan Barat, Indonesia. Desa ini merupakan penggabungan empat kampung, yaitu Kampung Sabah, Kampung Padang, Kampung Sakek, dan Kampung Sangkinahu.[butuh rujukan]
Tumiang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Barat | ||||
Kabupaten | Bengkayang | ||||
Kecamatan | Samalantan | ||||
Kode Kemendagri | 61.07.02.2003 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Sejarah
suntingTumiang diambil dari nama bambu lokal yang dinamai "Tumiang", bambu ini berciri khas memiliki ruas yang panjang, berukuran batangnya kecil dengan diameter 10 cm.[butuh rujukan] Bambu Tumiang tumbuh di Bukit Tumiang, bukit ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat, konon di bukit Tumiang terdapat legenda Nek Minta. Tokoh Nek Minta diyakini masyakarat Desa Tumiang bersemayam di bambu Tumiang.[butuh rujukan]
Geografi
suntingDesa Tumiang terletak di bagian selatan Kabupaten Bengkayang. Desa ini mempunyai daerah administratif seluas 50,00 km² atau sekitar 11,89 persen dari luas total kecamatan Samalantan. Desa ini berbatasan dengan Desa Pasti Jaya di sisi utara, Desa Ansolok di sisi timur, Desa Caong di sisi selatan, dan Desa Babane di sisi barat. Wilayah desa ini sebagian besar berupa daerah perbukitan. Desa Tumiang terdiri dari dua dusun, yaitu Dusun Pasrah dan Dusun Sasak.
Desa Tumiang dikelilingi perbukitan. Selain itu, Desa Tumiang juga dilintasi oleh empat sungai utama, yaitu Sungai Tangka'a, Sungai Barabas, Sungai Sanahe, dan Sungai Sakumpit.
Ekonomi
suntingDesa Tumiang mempunyai bentangan alam dan hutan yang luas sehingga mata pencaharian masyarakat desa masih terikat dengan alam, yaitu dengan memanfaatkan berbagai hasil pertanian dan perkebunan, seperti jagung, padi, karet, kelapa sawit, durian, dan langsat.
Perekonomian warga Desa Tumiang sebagian besar bertumpu di sektor pertanian dan perkebunan.