Tungau bulu unggas

(Dialihkan dari Tungau Bulu Unggas)


Tungau bulu unggas
Dermanyssus gallinae
Tungau yang menghisap darah unggas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Subkelas:

Tungau bulu unggas atau tungau bulu adalah jenis tungau yang hidup pada bulu atau di dalam pangkal bulu unggas.[1] Tungau bulu unggas terbagi menjadi dua kelompok besar dan terdiri dari lebih dari 25 spesies yang tersebar di berbagai negara di dunia.[1][2] Serangan tungau bulu unggas akan menyebabkan batang bulu unggas putus.[3]

Gejala

sunting

Unggas yang dihinggapi oleh tungau biasanya tidak dapat beristirahat atau bersikap tenang baik pada siang maupun malam hari.[4] Meskipun tungau bulu unggas tidak berbahaya bagi keselamatan unggas, unggas yang menjadi inang dari banyak tungau dalam waktu yang panjang dapat kehilangan berat badan dan mengalami penurunan dalam produksi telur.[5]

Tungau bulu unggas terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tungau yang hidup pada kulit atau bulu unggas dan tungau yang hidup dengan membuat lubang pada bagian akar bulu.[2][3] Tungau bulu unggas jenis pertama biasanya tidak membawa penyakit, tetapi dapat menyebabkan iritasi pada kulit unggas dan kerontokan bulu unggas. Contoh dari tungau jenis ini adalah Syringophilus bipectioratus yang sering ditemukan pada unggas liar.[2] Tungau bulu unggas jenis kedua dapat menimbulkan dampak yang lebih parah karena tungau bulu unggas jenis ini membuat lubang pada bagian akar bulu menuju bagian dalam tubuh unggas.[2] Contoh tungau jenis ini adalah Dermoglyphus elongates.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Tabbu, Charles Rangga . 2008 . Penyakit Ayam & Penanggulangannya, Volume 2 . Yogyakarta: Penerbit Kanisius . ISBN 978-979-21-0462-2
  2. ^ a b c d e Vriends, Matthew M. . 1991 . Gouldian Finches: A Complete Pet Owner’s Manual . New York: Barron’s Educational Series, Onc. . ISBN 0-8120-4523-8
  3. ^ a b Turut, Rusli . 2010 . Memelihara Biring Ocehan Populer . Depok: Penebar Swadaya . ISBN 979-002-442-8
  4. ^ "Parasitic Feather Mites in Birds". PETMD. Diakses tanggal 2014-06-12. 
  5. ^ Marquardt, William C. [et al.] . 2005 . Biology of Disease Vectors, Second Edition . London: Elsevier Academic Press . ISBN 0-120-473276-3