Ubikitin atau ubiquitin adalah protein regulator yang ditemukan pada hampir semua jaringan eukariota. Nama protein ini berasal dari kata ubiquitous yang berarti "ditemukan di mana-mana". Protein ini berukuran kecil, sebesar 8,5 kDa. Protein ini ditemukan pertama kali pada tahun 1975 oleh Gideon Goldsteindan kawan-kawan.[1] Walaupun demikian, nama ubikitin dideskripsikan pertama kali oleh Lois T. Hunt dan Margaret O. Dayhoff pada tahun 1977.[2][3]

Ubikitin terlibat dalam modifikasi pasca-translasi. Proses penambahan ubikitin pada substrat protein disebut ubikitinasi. Protein yang telah mengalami ubikitinasi kemudian masuk ke dalam sintas degradasi protein dan dihancurkan.[3] Penemuan sintas degradasi yang melibatkan ubikitin membuat Aaron Ciechanover, Avram Hershko, dan Irwin Rose menerima hadiah Nobel Kimia 2004.[4] Penemuan terbaru menunjukkan bahwa ubikitin tidak hanya terlibat dalam mekanisme proteolitik tetapi juga beberapa fungsi lain seperti mengatur lalu lintas protein dan interaksi protein.[5]

Referensi sunting

  1. ^ Goldstein G, Scheid M, Hammerling U, Schlesinger DH, Niall HD, Boyse EA (1975). "Isolation of a polypeptide that has lymphocyte-differentiating properties and is probably represented universally in living cells". Proc Natl Acad Sci U S A. 72 (1): 11–15. PMC 432229 . PMID 1078892. 
  2. ^ Hunt LT, Dayhoff MO (1977). "Amino-terminal sequence identity of ubiquitin and the nonhistone component of nuclear protein A24". Biochem Biophys Res Commun. 74 (2): 650–5. PMID 836318. 
  3. ^ a b Varshavsky A (2006). "The early history of the ubiquitin field". Protein Sci. 15 (3): 647–54. PMC 2249785 . PMID 16501229. 
  4. ^ The Nobel Prize in Chemistry 2004 - NobelPrize.org
  5. ^ Schnell JD, Hicke L (2003). "Non-traditional functions of ubiquitin and ubiquitin-binding proteins". J Biol Chem. 278 (38): 35857–60. PMID 12860974.