Ukman Sutaryan

birokrat Indonesia

Drs. H. Mohammad Ukman Sutaryan (9 Januari 1937 – 12 Maret 2020) adalah seorang politikus dan birokrat asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat sejak 17 Maret 1993 hingga 13 Juni 1998. Selain itu, ia juga pernah menjadi Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Barat yang menjabat sejak tahun 1996 hingga 2000.

Ukman Sutaryan
Potret sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat (1993)
Wakil Gubernur Jawa Barat
Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 13 Juni 1998
Menjabat bersama M. Sampurna
GubernurNana Nuriana
Sebelum
Pengganti
Husein Jachjasaputra (bidang Pemerintahan)
Dedem Ruchlia (bidang Kesejahteraan Rakyat)
Informasi pribadi
Lahir(1937-01-09)9 Januari 1937
Cibalong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Hindia Belanda
Meninggal12 Maret 2020(2020-03-12) (umur 83)
Baleendah, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
MakamTaman Firdaus Cikalong, Bandung Barat
KebangsaanIndonesia
Orang tuaH. Uhdi Ma'un (ayah)
ProfesiPolitikus
Birokrat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal sunting

 
Potret sebagai Ketua ICMI Jawa Barat (1996–2000)

Kelahiran sunting

Ukman Sutaryan dilahirkan di Kampung Banceuy, Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada 9 Januari 1937. Nama "Ukman" bukan sebuah nama tanpa makna, meski terdengar aneh. Sebab biasanya "Ukman" adalah panggilan akrab dari "Lukman" atau "Rukman". Bagi kedua orang tuanya, nama "Ukman" merupakan sebuah harapan sekaligus doa, agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi sesamanya. Ukman merupakan singkatan dari "Untuk Kemanusiaan". Nama ini ternyata mewarnai perjalanan hidupnya di kemudian hari.[1]

Anak angkat sunting

Ukman sempat menjadi anak angkat dari pasangan keluarga bibi, Hj. Martini dan H. Soerjaatmadja. Pada saat diangkat anak, Ukman sudah tumbuh besar.

Keluarga sunting

Ukman adalah anak pertama dari empat bersaudara. Adiknya yang pertama adalah seorang perempuan yang memiliki jarak kelahiran delapan tahun. Maka, saking lama tidak punya adik, orang tuanya menyangka Ukman adalah anak tunggal. Tetapi delapan tahun kemudian lahir adiknya, Siti Aisyah. Karena lahir ketika kedatangan tentara Dai Nippon, Siti Aisyah memiliki panggilan akrab, yaitu Yeyi. Lalu adik keduanya Subardi, dan ketiganya Barjah Heri Susanto.

Ayahnya, H. Ma'un adalah satu-satunya pengusaha angkatan pribumi di Tasikmalaya. Sedangkan kakeknya, Eyang Suparta adalah seorang birokrat yang menjadi Mantri Garam.

Penghargaan sunting

Ukman memperoleh medali dari Presiden Soeharto, yaitu Satyalancana Karya Satya Kelas I pada 1992, Satyalancana Bidang Koperasi pada 1994, dan Satyalancana Pembangunan Bidang Pertanian pada 1996.[2]

Meninggal dunia sunting

Ukman Sutaryan meninggal dunia pada tanggal 12 Maret 2020 saat menjalani perawatan di RS Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung. Ia meninggal dunia pada malam sekitar pukul 22.30 WIB.[3] Ukman dimakamkan di Taman Firdaus Cikalong, Kabupaten Bandung Barat pada Jumat 13 Maret 2020 pagi.

Referensi sunting

  1. ^ Birokrat Mencari Keadilan: Perjuangan H.M. Ukman Sutaryan Melawan Kezaliman Books.google.co.id. Diakses tanggal 16 Juni 2020
  2. ^ Api Sejarah 2 Books.google.co.id. Diakses tanggal 16 Juni 2020
  3. ^ Mantan Wagub Jabar Ukman Sutaryan Tutup Usia[pranala nonaktif permanen] Detik.com (13/3/2020). Diakses tanggal 16 Juni 2020
Jabatan politik
Didahului oleh:
Soeryatna Soebrata
Wakil Gubernur Jawa Barat Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
1993–1998
Diteruskan oleh:
Husein Jachjasaputra dan Dedem Ruchlia