Ummu Kultsum binti Muhammad

Ummu Kultsum binti Muhammad (bahasa Arab: أم كلثوم بنت محمد) adalah putri nabi Islam Muhammad dan istrinya Khadijah binti Khuwailid, putri ketiga setelah Zainab dan Ruqayyah binti Muhammad. Lahir sebelum diutusnya kenabian Muhammad sekitar 6 tahun, kemudian ia masuk Islam, dan menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab, sedangkan Ruqayyah binti Muhammad menikah dengan 'Utbah bin Abu Lahab, keduanya kemudian bercerai dari kedua anak Abu Lahab setelah turun Surat Al-Lahab. Kemudian, pada tahun ke-3 H, Ummu Kultsum dinikahi Utsman bin Affan setelah Ruqayyah binti Muhammad meninggal sehingga Utsman digelari Dzun-Nurain (pemilik dua cahaya).[2]

Ummu Kultsum
Kaligrafi nama
Ummu Kultsum binti Muhammad
NamaUmmu Kultsum
Nasab
Jalur ayah
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Ismail bin Ibrahim[1]
LahirUmmu Kultsum binti Muhammad
6 tahun sebelum diutusnya kenabian, 19 tahun sebelum H / tahun 604
Mekkah
MeninggalRamadhan 9 H / Maret 630
Madinah
Penyebab kematianSakit
Dimakamkan diJannatul Baqi
KebangsaanIslam (sebagai kerajaan Teokrasi).
EtnisArab, suku Quraisy, bani Hasyimiyah
ZamanPra Hijriah - Abad pertama Hijriah
Wilayah aktifJazirah Arab
Dipengaruhi  oleh
Orang tuaMuhammad
Khadijah binti Khuwailid

Biografi

sunting

Ummu Kultsum lahir di Makkah pada tahun 19 Sebelum Hijriah atau tahun 604 sebelum diutusnya kenabian Muhammad sekitar 6 tahun, pada waktu itu umur Nabi Muhammad 34 tahun. Ummu Kultsum menikah dengan sepupunya Utaibah bin Abi Lahab, adik Utbah bin Abu Lahab, ketika diutusnya kenabian Muhammad, Ummu Kultsum masuk islam sedangkan suaminya tetap pada agamanya, ketika diturunkan surat al-Masad atau al-Lahab yang terdapat celaan bagi Abu Lahab dan istrinya, Abu Lahab memaksa anaknya Utaibah untuk menceraikan Ummu Kultsum dan Utaibah belum menyentuhnya.[3] Kemudian ia hijrah bersama adiknya, Fatimah az-Zahra ke Madinah dan Utsman bin Affan menikahinya pada tahun 4 H.[4]

Kematian

sunting

Ummu Kultsum wafat ketika Nabi Muhammad Saw masih hidup, tepatnya pada bulan Sya'ban tahun ke-9 H/ 630 Masehi dimandikan oleh Asma binti Umays dan Shafiyyah binti Abdil Muthallib dan disaksikan pula Ummu 'Athiyyah al-Anshariyah, Nabi Muhammad ﷺ sendiri yang mensalati dan duduk di atas kuburannya sementara air matanya berlinang. Turun ke liang lahat kuburnya, Ali bin Abi Thalib, Fadhl bin 'Abbas bin Abdil Muthalib dan Usamah bin Zaid.[5] sepertinya simpang siur (Ummu kultsum istri khilafah ketiga Utsman bin Affan) bagaimana bisa Ummu kultsum wafat semasa nabi muhammad masih hidup,sedangkan gelar Khalifah adalah penerus setelah nabi wafat. (Ummu kultsum istri usman bin affan, sebelum menjadi khalifah red)

Referensi

sunting
  1. ^ Siyar Alamin Nubala karya Adz-Dzahabi, Al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir, Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, Zad al-Ma'ad karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah; Quraisy adalah julukan bagi salah satu di antara Fihr atau an-Nadhr (Raudhatul Anwar karya Shafiyyurahman al-Mubarakfuri).
  2. ^ ^^https://ar.wiki-indonesia.club/wiki/%D8%A3%D9%85_%D9%83%D9%84%D8%AB%D9%88%D9%85_%D8%A8%D9%86%D8%AA_%D9%85%D8%AD%D9%85%D8%AF
  3. ^ Al-Mawahib al-Laduniyah bil Minah al-Muhammadiyah, Syihabuddin al-Qasthallani
  4. ^ Al-Isti'ab fi Ma'rifati Ashab, Ibnu Abdil Bar
  5. ^ ^^^ Ibnu Hajar al-Asqalani, al_Ishabah fi Tamyiz as-Shahabah, juz 8, Darul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut.