Urbanisasi di Indonesia

Urbanisasi di Indonesia meningkat pesat mengikuti perkembangan pesat negara ini pada tahun 1970-an.[1] Sejak itu, Indonesia menghadapi tingkat urbanisasi yang tinggi yang didorong oleh migrasi desa-kota. Pada tahun 1950, 15% penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Pada tahun 1990, 40 tahun kemudian, jumlah ini berlipat ganda menjadi 30%.[2] Indonesia hanya membutuhkan waktu 20 tahun lagi untuk meningkatkan populasi perkotaannya menjadi 44% seperti yang dilaporkan pada tahun 2010.[3] Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kepadatan penduduk rata-rata ibu kota Jakarta mencapai lebih dari 14.400 jiwa per kilometer persegi. BPS juga memperkirakan jumlah penduduk di Jakarta akan mencapai 11 juta orang pada tahun 2020 jika tidak dilakukan tindakan pengendalian jumlah penduduk.[4]

Referensi sunting

  1. ^ Resudarmo; Suryadarma. "The Effect of Childhood Migration on Human Capital Accumulation: Evidence from Rural-Urban Migrants in Indonesia" (PDF). Australian National University. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-11-03. Diakses tanggal February 16, 2012. 
  2. ^ Sarosa, Wicaksono (2006). B. Roberts and T. Kanaley, ed. Urbanization and Sustainability in Asia: Case Studies of Good Practice. Chapter 7. Indonesia. Manila: Asian Development Bank. 
  3. ^ "CIA World Factbook on Indonesia". Diakses tanggal February 16, 2012. 
  4. ^ Annez; Buckley (2009). "Chapter 1. Urbanization and Growth: Setting the Context" (PDF). Urbanization and Growth. Commission on Growth and Development. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-11-02. Diakses tanggal February 14, 2012.