Valerianus (kaisar)
Valerianus, yang memiliki nama lengkap Publius Licinius Valerianus, adalah seorang Kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 253 hingga 260 Masehi. Ia dikenal sebagai salah satu kaisar yang mengalami masa pemerintahan yang penuh dengan tantangan besar, termasuk ancaman dari luar Kekaisaran Romawi serta krisis internal yang melemahkan stabilitas pemerintahan. Valerianus adalah kaisar pertama dalam sejarah Romawi yang ditangkap hidup-hidup oleh musuh, peristiwa yang menjadi simbol kehancuran otoritas Romawi di abad ke-3 Masehi.
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 200 |
Kematian | 260 dekade (59/69 tahun) Bishapur (en) |
Kaisar Romawi | |
Oktober 253 – 260 ← Aemilianus – Gallienus → | |
Ancient Roman senator (en) | |
Data pribadi | |
Agama | Agama di Romawi Kuno |
Kegiatan | |
Pekerjaan | politikus |
Periode | High Roman Empire (en) dan Low Roman Empire (en) |
Keluarga | |
Keluarga | Valerian dynasty (en) |
Pasangan nikah | Egnatia Mariniana (en) Cornelia Gallonia (en) |
Anak | Gallienus ( Egnatia Mariniana (en) ) Licinius Valerianus (en) ( Cornelia Gallonia (en) ) |
Awal Kehidupan
suntingValerianus lahir pada awal abad ke-3 Masehi, sekitar tahun 195 M, dalam keluarga bangsawan Romawi yang memiliki pengaruh besar. Walaupun sedikit yang diketahui tentang masa mudanya, catatan sejarah menunjukkan bahwa ia berasal dari golongan senatorial. Valerianus dikenal sebagai seorang pria yang bijaksana, setia kepada tradisi, dan dihormati oleh rekan-rekannya di Senat Romawi.
Pada masa pemerintahan Kaisar Decius (249–251), Valerianus ditunjuk sebagai gubernur dan dipercaya memegang jabatan penting di Kekaisaran. Kesetiaannya kepada negara terlihat ketika ia mendukung Kaisar Gallus (251–253) dalam menghadapi ancaman Goth dan wabah penyakit yang melanda kekaisaran.
Naik Takhta
suntingSetelah kematian Kaisar Gallus dalam sebuah pemberontakan militer, Valerianus diproklamirkan sebagai kaisar oleh pasukannya di Rhine pada tahun 253. Ia segera diakui oleh Senat Romawi dan menjadi pemimpin sah Kekaisaran. Valerianus menunjuk putranya, Gallienus, sebagai rekan kaisar (Caesar) untuk memerintah wilayah barat Kekaisaran, sementara ia memfokuskan perhatiannya pada wilayah timur yang terancam oleh invasi Persia Sassanid dan kekacauan lainnya.
Pemerintahan dan Tantangan
suntingPemerintahan Valerianus ditandai dengan sejumlah krisis besar:
- Invasi Persia: Valerianus menghadapi ancaman serius dari Kekaisaran Sassaniyah yang dipimpin oleh Raja Shapur I. Pada tahun 256, Shapur menyerang wilayah timur Kekaisaran Romawi, merebut kota-kota penting seperti Antiokhia dan Dura-Europos. Untuk menghadapi ancaman ini, Valerianus memimpin pasukan besar ke Asia Kecil dan Suriah.
- Wabah Penyakit: Masa pemerintahan Valerianus juga dirusak oleh wabah penyakit yang dikenal sebagai Wabah Cyprianus. Wabah ini menghancurkan populasi Kekaisaran dan melemahkan kemampuan militer serta ekonomi.
- Perpecahan Internal: Sementara Valerianus sibuk menghadapi ancaman di timur, kekacauan politik dan militer melanda wilayah barat. Gallienus berjuang mempertahankan kendali atas wilayah yang terancam oleh invasi suku-suku barbar seperti Goth dan Alemanni.
Penangkapan dan Kehinaan
suntingPada tahun 260, Valerianus memimpin pasukannya untuk menghadapi Shapur I dalam pertempuran di dekat Edessa. Namun, akibat strategi yang buruk dan wabah yang melemahkan pasukannya, Valerianus dikalahkan dan ditangkap hidup-hidup oleh Shapur.
Penangkapan ini menjadi tragedi besar bagi Kekaisaran Romawi. Shapur mempermalukan Valerianus dengan menjadikannya simbol kemenangan Persia. Menurut catatan sejarah, Valerianus diperlakukan sebagai tawanan kehormatan tetapi akhirnya dihukum mati. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tubuhnya dikeluarkan dari kulit dan digunakan sebagai trofi.
Warisan dan Dampak
suntingPenangkapan Valerianus merupakan pukulan besar bagi Kekaisaran Romawi. Kejatuhannya menunjukkan kelemahan struktural kekaisaran dan memberikan semangat bagi musuh-musuh Romawi.
Namun, pemerintahannya juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya reformasi militer dan administrasi, yang kemudian dilanjutkan oleh kaisar-kaisar penerusnya. Gallienus, putranya, berjuang keras untuk memulihkan kekaisaran setelah kehancuran ini, meskipun menghadapi tantangan yang tidak kalah besar.[1][2][3]
Kesaksian Sejarah
suntingKisah Valerianus tertulis dalam berbagai sumber kuno, termasuk karya penulis seperti Lactantius dan Historia Augusta. Namun, banyak detail kehidupannya yang masih diperdebatkan oleh sejarawan modern karena kurangnya bukti yang dapat dipercaya.
Penggambaran dalam fiksi pop
suntingValerianus muncul dalam novel sejarah karya Harry Sidebottom berjudul Warrior of Rome. Namanya juga muncul dalam buku puisi Anthony Hecht, The Hard Hours, dalam judul Behold the Lilies of the Field.
Referensi
sunting- ^ Lactantius, De Mortibus Persecutorum, v; Wickert, L., "Licinius (Egnatius) 84" in Pauly-Wissowa, Realencyclopädie 13.1 (1926), 488–495; Parker, H., A History of the Roman World A.D. 138 to 337 (London, 1958), 170. From [1].
- ^ Abdolhossein Zarinkoob "Ruzgaran: tarikh-i Iran az aghz ta saqut saltnat Pahlvi" pp. 195
- ^ Meijer, Fik (2004). Emperors don't die in bed. New York: Routledge. ISBN 0-415-31202-7. Diakses tanggal 2008-02-14.
Sumber
suntingSumber utama
sunting- Aurelius Victor, Epitome de Caesaribus
- Eutropius, Breviarium ab urbe condita
- Historia Augusta, The Two Valerians
- Joannes Zonaras, Compendium of History extract: Zonaras: Alexander Severus to Diocletian: 222–284 Diarsipkan 2008-05-21 di Wayback Machine.
- Zosimus, Historia Nova
Sumber lainnya
sunting- Christian Settipani. Continuité gentilice et continuité sénatoriale dans les familles sénatoriales romaines à l'époque impériale, 2000
- Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.
Pranala luar
sunting- Media tentang Valerian di Wikimedia Commons
- "Valerian and Gallienus", at De Imperatoribus Romanis.
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Aemilianus |
Roman Emperor 253–260 Menjabat bersama dengan: Gallienus |
Diteruskan oleh: Gallienus |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Volusianus, Lucius Valerius Poplicola Balbinus Maximus |
Consul of the Roman Empire 254–255 bersama dengan Gallienus |
Diteruskan oleh: Lucius Valerius Claudius Acilius Priscillianus Maximus, Marcus Acilius Glabrio |
Didahului oleh: Lucius Valerius Claudius Acilius Priscillianus Maximus, Marcus Acilius Glabrio |
Consul of the Roman Empire 257 bersama dengan Gallienus |
Diteruskan oleh: Marcus Nummius Tuscus, Mummius Bassus |