Wajanbolic e-goen
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. |
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Wajanbolic e-goen adalah sebuah antena nirkabel yang terbuat dari wajan dan paralon. Antenna Wajan, atau Wajanbolic e-goen merupakan terobosan dalam Teknologi RT/RW-net. diambil dari penciptanya Pak Gunadi antenna Wajanbolic ini dinamakan Wajanbolic e-goen, antena ini banyak digunakan dalam Infrastruktur Jaringan RT/RW-net.
Antena Wi-Fi | |
---|---|
Jarak Jangkauan | |
Cara kerja
suntingPrinsip kerja antena Wajanbolic seperti antena parabola lainnya, yaitu menempatkan bagian sensitif antena pada titik fokus parabola (wajan) sehingga semua gelombang elektromagnet yang mengenai wajan akan terkumpul dan diterima oleh bagian sensitif tersebut. Jangkauan kerja antena ini dapat mencapai hingga 1–2 km bahkan sampai 5 km. Antena Wajanbolic terdiri atas 3 komponen utama, yaitu:
Reflektor yang terbuat dari wajan
- Dapat digunakan wajan yang berdiameter minimal 40cm, semakin besar ukuran wajan akan semakin baik karena semakin banyak frekuensi radio yang dapat ditangkap.
Bagian Sensitif antena berbentuk Tabung berisi USB WLAN
- Sebagai Tabung dapat digunakan Pipa Paralon 3” sepanjang 23cm dan bungkus 16cm dari panjangnya dengan Aluminium foil.
Kabel penghubung antena ke komputer
Kelebihan dan kekurangan
suntingKelebihan
suntingPenggunaan antena Wajanbolic ini memiliki beberapa keuntungan:
- Jaringan lebih cepat daripada modem
- Dapat di pasang dengan cepat dan mudah sehingga tidak menyita waktu terlalu banyak.
- Murah
Kelemahan
sunting- Karena berupa 'solid dish maka pengaruh angin cukup besar sehingga memerlukan mounting ke tower yang cukup kuat
- Level daya yang dipancarkan tidak bisa dikendalikan dengan baik.
- Tidak sesensitif antena parabola asli dalam menangkap gelombang sinyal
- Tidak tahan lama, harus melakukan kalibrasi ulang berkali-kali.
Cuplikan Bahan dan Konstruksi Wajanbolic e-goen
suntingBahan Bahan
sunting- Tutup panci atau Wajan penggorengan
- Paralon 3" buat feeder
- Tutup pralon 3": 2 bh
- Paralon 1", buat support pemasangan USB WiFi
- Tutup pralon 1": 1 bh
- Baut besar: 1 bh
- Baut kecil: 1 bh
- Lakban Aluminum, untuk melapisi pralon 3" yang dipakai buat feeder. Bagi anda yang kesulitan untuk memperoleh lakban aluminium dapat
- menggunakan teknik Wajanbolic Indonesia yang menggunakan aluminium foil dan lem pralon.
- Pipa listrik yang kecil (diameter 1 cm), untuk pelindung sambungan kabel UTP
- Rubber Tape, untuk menutup Pipa listrik
Konstruksi antenna wajanbolic
sunting- membuat dudukan untuk USB WLAN dari pralon 1", yang dilapisi oleh lakban aluminium, sehingga berfungsi seperti antenna kaleng.
- lubangi tengah-tengah wajan
- dudukan pipa pralon dengan USB WLAN di muka wajan.
- perpanjang kabel USB dengan menggunakan kabel UTP.
Sedikit perhitungan posisi lakban aluminium terhadap dasar wajan
sunting- Lokasi fokus wajan adalah f=D^2/(16xd) di mana D adalah diameter wajan, dan d adalah kedalaman wajan.
- Posisi USB wifi adalah 3/4Lg, kira-kira 5.2-5.3cm untuk pralon 3"
Dasar hukum
suntingPenggunaan Wajanbolic ini diatur oleh Keputusan Menteri No.2 Tahun 2005[1] Beberapa hal yang penting dari Keputusan Mentri No.2 Tahun 2005 adalah: tidak memerlukan izin stasiun radio dari pemerintah untuk menjalankan peralatan internet pada frekuensi 2.4GHz, tetapi dibatasi dengan:
- Maksimum daya pemancar ada 100mW (20dBm).
- Effective Isotropic Radiated Power(EIRP) di antenna adalah 36dBm
- Semua peralatan yang digunakan harus disertifikasi oleh POSTEL
Referensi
sunting- ^ Keputusan Menteri No.2 Tahun 2005