Walijo Pudjo Atmosukarto

Walidjo Pudjoatmosukartjo adalah seniman wayang yang lahir pada tahun 1915 di Yogyakarta. Dia lebih tertarik pada dunia seni daripada menjadi petani. Maka ia nyantrik, belajar menatah dan menyungging wayang pada seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta, Bekel Pawirowiguno di nDalem Ngabean Yogyakarta. Bakatnya yang luar biasa membuat namanya terkenal sebagai empu wayang. Dialah Walidjo Pudjoatmosukarto.[1]

Pudjoatmosukarto lahir pada 1915 dengan nama kecil Walidjo dari pasangan petani, Naparto dan Wagiyem. Sebagai seorang anak petani, Walidjo bergelut dengan tanah garapan milik orang tuanya maupun menjadi buruh cangkul di perkebunan tebu milik Belanda di desanya. Tapi kehidupan petani terlalu berat untuk kondisi fisiknya yang lemah. Maka ia ngengreng di Keraton Yogyakarta sekira tahun 1940 dan dua tahun berikutnya dia diangkat sebagai abdi dalem Keraton Yogyakarta bersama gurunya, Bekel Pawirowiguno. Selama menjadi abdi dalem, ia melengkapi pengetahuan dan pengalaman tatah sungging dengan seni karawitan dan seni pedalangan.

Referensi

sunting
  1. ^ M. Dahlan, Muhidin (2012). Almanak Seni Rupa Indonesia : Secara Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.