Walther Sommerlath

Pengusaha Jerman (ayah Ratu Silvia dari Swedia) (1901-1990)

Carl August Walther Sommerlath (22 Januari 1901 – 21 Oktober 1990) adalah pebisnis Jerman dan ayah dari Ratu Silvia, permaisuri Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia. Setelah Perang Dunia II, Sommerlath menjabat sebagai presiden dari anak perusahaan asal Brazil dari perusahaan manufaktur baja Uddeholm Tooling.[1]

Walther Sommerlath
LahirCarl August Walther Sommerlath
(1901-01-22)22 Januari 1901
Heidelberg, Kadipaten Agung Baden, Kekaisaran Jerman
Meninggal21 Oktober 1990(1990-10-21) (umur 89)
Heidelberg, Baden-Württemberg, Jerman
Suami/istri
(m. 1925)
AnakRalf Sommerlath
Walther Ludwig Sommerlath
Hans Jörg Somnerlath
Silvia, Ratu Swedia
Orang tua
  • Louis Sommerlath (bapak)
  • Erna Waldau (ibu)
Makam Walther dan Alice Sommerlath

Kehidupan Awal

sunting

Sommerlath lahir dan besar di Heidelberg, Kadipaten Agung Baden di Kekaisaran Jerman (kini Baden-Württemberg, Jerman). Orang tuanya Louis Carl Moritz Sommerlath (1860–1930), yang lahir di Chicago, Amerika Serikat, dan Erna Sophie Christine Waldau (1864–1944). Pada pertengahan 1920-an, Walther Sommerlath hijrah ke São Paulo, Brazil, dimana ia bekerja di perusahaan baja Açus Roechling Boulerus do Brasil, anak perusahaan di grup baja Jerman Röchling.

Pernikahan

sunting

Sommerlath terlibat dengan seorang wanita Brasil, Alice Soares de Toledo (1906–1997). Ia merupakan putri dari Arthur Floriano de Toledo dan istrinya Elisa de Novaes Soares. Pada 10 Desember 1925, di Santa Cecília, São Paulo, pasangan tersebut menikah, kemudian dikaruniai empat orang anak:

Kehidupan di Jerman

sunting

Tahun 1938, Walther Sommerlath meninggalkan Brasil dan kembali ke Heidelberg. Tahun 1939, ia pindah ke ibukota Jerman, Berlin. Antara 1939 dan 1943, Sommerlath menjalankan perusahaan di Berlin yang disita Nazi dari pemiliknya yang Yahudi. Perusahaan ini memproduksi lengan yang digunakan dalam Perang Dunia II. Tahun 1943, Pabrik Sommerlath dihancurkan oleh bom Sekutu. Belakangan tahun itu, keluarga Sommerlath kembali ke Heidelberg.

Setelah perang, tahun 1947 Keluarga Sommerlath kembali ke Brasil, di mana Walther Sommerlath bekerja sebagai presiden Anak perusahaan Brasil dari produsen suku cadang baja Swedia, Uddeholm. Keluarga itu akhirnya pindah kembali ke Heidelberg tahun 1957, dan Sommerlath meninggal di Heidelberg pada Oktober 1990.

Keanggotaan di Partai Nazi

sunting

Tidak banyak yang diketahui publik tentang afiliasi Nazi Sommerlath. Hidup sebagai warga negara Jerman di São Paulo, Brasil, Sommerlath bergabung dengan Partai Pekerja Sosialis Nasional Jerman (NSDAP/AO) sebagai anggota ekspatriat pada 1 Desember 1934. Nomor anggotanya adalah 3592030.[butuh rujukan] Saudaranya Paul Sommerlath bergabung dengan Partai pada tahun 1933.[butuh rujukan] Kebanyakan orang Jerman di Brazil memilih untuk tidak menjadi anggota partai.[butuh rujukan] Oleh karena itu, presiden Brasil, Getúlio Vargas, tidak menemukan perlawanan nyata ketika ia memutuskan untuk melarang partai tersebut pada tahun 1938.[butuh rujukan]Templat:Tone-inline Sommerlath bersaudara tetap menjadi anggota partai Nazi sampai partai tersebut dilarang dan dibubarkan oleh Sekutu pada tahun 1945.[butuh rujukan]

Pada 1976, ketika Silvia akan menikah dengan Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia, harian Swedia Expressen mewawancarai Sommerlath tentang latar belakang Nazi-nya. Dalam wawancara tersebut, Sommerlath membantah bahwa dia memiliki hubungan apapun dengan Partai Nazi, mengatakan bahwa satu-satunya partisipasinya dalam perang adalah pekerjaannya di pabrik senjata di Berlin.

Keluarga Kerajaan Swedia menolak mengomentari peran ayah Ratu dalam perang atau mengungkapkan fakta lain tentang perusahaannya. Namun pada 16 Mei 2011, sebagai reaksi terhadap majalah berita TV Swedia, Ratu Silvia mengumumkan bahwa dia akan menyelidiki dugaan hubungan ayahnya dengan Nazi.[2]

Pada 2020, sekelompok peneliti mengumumkan penemuan buku harian dan catatan baru yang menunjukkan Walther Sommerlath berpartisipasi dalam mengatur penyelamatan Jerman, anggota perlawanan anti-Hitler dan orang-orang Yahudi selama perang. Setelah Claus von Stauffenberg telah gagal dalam usahanya membunuh Hitler pada tanggal 20 Juli 1944, lima belas anggota perlawanan, bersama sejumlah orang Yahudi, diselundupkan ke Swedia dengan kereta api. Nama Walther Sommerlath muncul dalam dokumen yang awalnya dipegang oleh anggota perlawanan Jerman Otto Wegner. Kereta berangkat beberapa ratus kilometer tenggara Berlin berisi perabotan. Ketika tiba di Berlin, perabotannya dilepas, dan orang-orangnya dimasukkan ke dalam, bersama dengan beberapa pilar beton untuk menutupi perbedaan berat.. Kereta tiba di Trelleborg di Swedia selatan dengan selamat. Diplomat Swedia, anggota gereja Swedia di Berlin dan beberapa warga Jerman dikatakan terlibat dalam perencanaan tersebut.[3][4]

Referensi

sunting