Warembungan, Pineleng, Minahasa
Warembungan adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia.
Warembungan | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Utara |
Kabupaten | Minahasa |
Kecamatan | Pineleng |
Kode pos | 95361 |
Kode Kemendagri | 71.02.13.2006 |
Jumlah penduduk | 4.466 Jiwa |
Sejarah Desa
suntingNama Warembungan berasal dari bahasa Tombulu yaitu "Pahemungan" yang mengandung arti "tempat pertemuan".
Pada awalnya daerah ini hanyalah sebuah daerah perkebunan dan penduduk asli berasal dari Lota. Sekitar tahun 1834, ketika wabah penyakit malaria dan muntaber melanda Lota, para tonaas/dotu melakukan migrasi ke beberapa daerah seperti Kali dan Pineleng, termasuk ke Warembungan. Para tonaas/dotu yang menetap di daerah ini membentuk suatu perkampungan yang dinamakan "Paemungan" dan seiring perubahan zaman serta perkembangan bahasa kemudian berganti nama menjadi Warembungan.
NAMA-NAMA HUKUM TUA / KEPALA DESA | |||
---|---|---|---|
1. | Perintis 1850 | DOTU RORI | DIAKUI OLEH MASYARAKAT |
2. | Perintis 1850 | DOTU TAMANDATU | DIAKUI OLEH MASYARAKAT |
3. | Perintis 1850 | DOTU MONTORORING | DIAKUI OLEH MASYARAKAT |
4. | Perintis 1850 | DOTU MARAMIS | DIAKUI OLEH MASYARAKAT |
5. |
Demografi
suntingSuku Bangsa
suntingBerdasarkan Suku ,pada umumnya penduduk Desa Warembungan berasal dari Suku Minahasa yang adalah penduduk asli wilayah tersebut, adapula suku pendatang seperti Sangir, Jawa dan Maluku.
Agama
suntingBerdasarkan Data Kementerian Dalam Negeri Tahun 2024 Mayoritas Agama Di Desa Warembungan Adalah Kristen dan sebagian Lagi Beragama Islam dan Hindu dengan persentase beragama Kristen 98,8% (Protestan 57,89% & Katolik 40,91%), Islam 1,16% dan Hindu 0,04%
Kondisi Geografis
suntingBatas Wilayah
- Utara: Pineleng Dua, Sea
- Timur: Pineleng Dua
Potensi Alam
sunting- Pertambangan: Batu
- Mata air,
- Perkebunan.
Objek Wisata
suntingMenara Salib
suntingMenara salib setinggi 40 meter menjulang di Puncak Warembungan, dibangun di atas tanah seluas 2 hektar dan pada ketinggian ? meter di atas permukaan laut.
Menara salib ini awalnya dibangun oleh para pekerja Muslim asal Jawa dan Provinsi Gorontalo. Karena hal itu, menara salib ini disebut-sebut juga sebagai simbol kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara. Pembangunannya memakan biaya mencapai Rp 850 juta.[1]
Air Terjun
suntingReferensi
sunting- ^ Ketika Umat Muslim Mendirikan Menara Salib (2000). http://news.liputan6.com/read/5661/ketika-umat-muslim-mendirikan-menara-salib
Pranala luar
suntinghttp://desawarembungan.url.ph Diarsipkan 2016-02-01 di Wayback Machine.