Warisan Ingatan Dunia
Program Warisan Ingatan Dunia adalah salah satu bagian dari kegiatan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).[1] Unit ini bertugas untuk menjaga ingatan sejarah dalam bentuk dokumen/naskah tertulis maupun multimedia. Program ini berfokus pada aktivitas kearsipan dan perpustakaan.[2]
Program UNESCO yang dimulai 1992 ini[1] mendorong pentingnya perawatan dan penyimpanan dokumen-dokumen bernilai sejarah.[2]
Dewan Penasihat Internasional
suntingProgram ini dikelola oleh sebuah badan yang dikenal sebagai Dewan Penasihat Internasional (IAC). Terdapat 14 anggota Dewan Penasihat Internasional yang masing-masing ditunjuk oleh Direktur Jenderal UNESCO.[3]
Warisan Ingatan Dunia yang terdaftar
suntingWarisan Ingatan Dunia yang terdaftar adalah ringkasan warisan dokumenter dunia seperti manuskrip, tradisi lisan, materi audio-visual, serta perpustakaan dan arsip.[4] Ini mengkatalogkan warisan dokumenter yang telah direkomendasikan oleh Komite Penasihat Internasional, dan didukung oleh Direktur Jenderal UNESCO, sesuai dengan kriteria seleksi mengenai "signifikansi dunia dan nilai universal yang luar biasa."
Warisan Ingatan Dunia pertama UNESCO dibuat pada tahun 1997. Menyusul keberhasilan pembentukan Daftar tersebut, UNESCO dan Program Warisan Ingatan Dunia telah mendorong pembentukan organisasi nasional dan regional, mungkin sebagian untuk menyederhanakan pendaftaran dan penggalangan dana, serta pendaftaran nasional dan regional, yang berfokus pada warisan dokumenter.[4]
Wilayah | Jumlah inskripsi yang terdaftar | Jumlah negara/organisasi |
---|---|---|
Afrika | 24 | |
Arab | 13 | |
Asia Pasifik | 116 | |
Eropa dan Amerika Utara | 274 | |
Amerika Latin dan Karibia | 93 | |
Yang lainnya | 7 | |
Jumlah | 429 utama + 3 tambahan | 523 utama (Sebagian merupakan pengajuan bersama) + 4 tambahan |
Warisan Ingatan Dunia dari Indonesia
sunting- Arsip Perusahaan Hindia Timur Belanda. Nominasi bersama: India, Indonesia, Belanda, Afrika Selatan, Sri Lanka (2003).
- Naskah I La Galigo. Nominasi bersama: Indonesia dan Belanda (2011)
- Babad Diponegoro. Nominasi bersama: Indonesia dan Belanda (2013)
- Naskah Negeri Nagarakretagama (2013)
- Arsip Konferensi Asia-Afrika. (2015)
- Arsip Konservasi Borobudur (2017)
- Naskah Panji. Nominasi bersama: Indonesia, Belanda, Kamboja, Malaysia, dan Inggris (2017)
- Arsip Tsunami Samudera Hindia. Nominasi bersama: Indonesia dan Srilanka (2017)
- Naskah Hikayat Aceh. Nominasi bersama: Indonesia dan Belanda (2023)
- Arsip Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama Gerakan Non-Blok. Nominasi bersama Algeria, Mesir, India, Indonesia, dan Serbia. (2023)
- Pidato Presiden Soekarno: Membangun Dunia Kembali (2023)
Anugerah Jikji
suntingAnugerah Jikji disumbang oleh pemerintah Korea Selatan. Besar hadiah adalah USD30.000 dan semua pembiayaan terkait pemberian anugerah didanai oleh pemerintah Korea Selatan.[5]
Penerima
sunting- 2005: Czech National Library (Prague)[6]
- 2007: Austrian Academy of Sciences, Phonogrammarchiv (Vienna)[7]
- 2009: National Archives of Malaysia (Kuala Lumpur)[8]
- 2011: National Archives of Australia, Canberra.[9]
- 2013: Apoyo al Desarrollo de Archivos y Bibliotecas (Mexico City)
- 2016: Iberarchivos Programme for the Development of Ibero-Ameran Archives
- 2018: SAVAMA-DCI (Mali)
- 2020: Tuol Sleng Genocide Museum (Cambodia)[10]
- 2022: American University in Cairo’s Libraries and Learning Technologies, Rare Books and Special Collection Library in Egypt[11]
Rujukan
sunting- ^ a b Programme background; retrieved 2011-11-20.
- ^ a b Programme objectives; retrieved 2011-11-20.
- ^ International Advisory Committee (IAC); retrieved 2011-11-20.
- ^ a b "Memory of the World". Diakses tanggal 2023-10-21.
- ^ UNESCO/Jikji Memory of the World Prize
- ^ 2005 - The National Library of the Czech Republic; retrieved 2011-11-20.
- ^ 2007 - Phonogrammarchiv, Austrian Academy of Sciences; retrieved 2011-11-20.
- ^ 2009 - National Archives of Malaysia; retrieved 2011-11-20.
- ^ 2011 - National Archives of Australia; retrieved 2011-11-20.
- ^ "UNESCO / Jikji Memory of the World Prize 2020 awarded to the Tuol Sleng Genocide Museum (Cambodia)". UNESCO. April 9, 2020. Diakses tanggal May 26, 2022.
- ^ "The American University in Cairo to receive 2022 UNESCO/Jikji Memory of the World Prize | UNESCO". www.unesco.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-09.