Watulimo, Trenggalek

kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

Watulimo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Watulimo berasal dari Bahasa Jawa yaitu Watu yang berarti Batu dan Limo yang berarti Lima. Jadi Watulimo berarti batu yang berjumlah lima, karena menurut kepercayaan dulu ada seorang ksatria mataram yang bernama Raden Kromodiko dengan gelar Raden Tumenggung Yudho Negoro yang melakukan musyawarah untuk melaksanakan babat hutan dengan para kepercayaannya duduk di atas batu yang berjumlah 5(lima) buah. Maka sebagai tetenger pada akhirnya tempat tersebut dinamakan Watulimo. Kecamatan Watulimo terletak di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Sebelah selatan tepatnya sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Munjungan dan Kampak, sebelah utara Kecamatan Kampak dan Gandusari, sebelah timur Kabupaten Tulungagung dan sebelah selatan Samudra Hindia.

Watulimo
Peta lokasi Kecamatan Watulimo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenTrenggalek
Pemerintahan
 • CamatJati Mustika Dani, S.TP
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri35.03.08 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3503030 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Kepadatan- jiwa/km²
Desa/kelurahan12
Peta
PetaKoordinat: 8°16′16″S 111°42′0″E / 8.27111°S 111.70000°E / -8.27111; 111.70000

Kecamatan Watulimo terdiri dari 12 desa, yaitu:

  1. Desa Watuagung
  2. Desa Ngembel
  3. Desa Watulimo
  4. Desa Pakel
  5. Desa Dukuh
  6. Desa Gemaharjo
  7. Desa Slawe
  8. Desa Sawahan
  9. Desa Margomulyo
  10. Desa Prigi
  11. Desa Tasikmadu
  12. Desa Karanggandu

Pariwisata

sunting

Kantor Camat Watulimo terletak di desa prigi tepatnya disamping koramil dan puskesmas prigi, kecamatan watulimo memiliki berbagai objek wisata untuk disinggahi yaitu Pantai Prigi di desa tasikmadu dengan pasir coklatnya, Pantai Pasir Putih di desa Tasikmadu dengan pasir putihnya, gunung sepikul di desa watuagung dengan panjat tebingnya, Guo Lowo di desa watuagung dengan panjang kurang lebih 800 m dan lebar 25 meternya, pantai damas di desa karanggandu dengan suasana sejuknya.

Banyak wisatawan yang datang ke kecamatan watulimo untuk berkunjung kesalah satu objek wisata tersebut, karena tempatnya menarik dan nyaman untuk dikunjungi. Penduduk di kecamatan watulimo sebagian besar bekerja sebagai petani yang bekerja di sawah terutama didaerah dataran rendah yaitu di desa prigi, tasikmadu karena terletak di dekat pantai. Selain petani warga juga banyak yang bekerja sebagai pedagang, pegawai PNS maupun swasta, ada yang berkerja sebagai juru rawat, bidan dan dokter. Puskesmas yang ada di kecamatan watulimo ada 2 yaitu puskesmas Watulimo yang terletak di desa prigi dan puskesmas Slawe yang terletak di desa slawe, sehingga layanan kesehatan warga watulimo dapat terjamin selain itu juga tersedia poliklinik dan polindes di setiap desa.

Ekonomi

sunting

Produk dari kecamatan Watulimo sangat banyak, tetapi mayoritas hasil perikanan dan pertanian, dari hasil perikanan yang diperoleh mulai dari ikan Tuna, Tengiri, Teropong, cumi, udang galah, cumi-cumi, kerang, ikan tongkol dan masih banyak lagi semua itu adalah berkat nelayan yang berkerja keras tanpa kenal waktu untuk mencari nafkah dengan mencari ikan dan hasil pertanian kecamatan watulimo mulai dari buah salak, buah manggis, buah durian, buah rambutan dengan kualitas ekspor, banyak wisatawan yang datang ke kecamatan watulimo hanya untuk membeli buah tersebut karena harga disini cukup murah mulai dari harga salak: hari biasa Rp 2500-Rp 5000 dan hari raya: Rp 5000-7000 tetapi tergantung musim, harga manggis: hari biasa Rp 5000-Rp 10.000 hari raya: Rp 10.000-20.000 tergantung musim, harga durian tidak menentu tergantung musim jika sudah musim harga lebih murah berkisar antara Rp 20.000-Rp 50.000/buah dan kalau tidak musimnya berkisar antara Rp 50.000-Rp 100.000, dan harga rambutan juga bergantung musim harga berkisar antara Rp 3000-Rp 8000.

Pegunungan

sunting

Di Watulimo terdapat banyak gunung. Salah satunya yang menjadi icon adalah Gunung Sepikul yang dijadikan tempat panjat tebing.

Watulimo juga memiliki sebuah telaga di dusun Ngrancah, desa Sawahan. Untuk mencapainya harus mendaki gunung, baik dengan sepeda motor maupun mobil.