Wihara Mahabodhi (Bagan)
Wihara Mahabodhi (bahasa Burma: မဟာဗောဓိကျောင်း [məhà bɔ́dḭ tɕáʊɴ]) adalah sebuah wihara Theravada yang terletak di Bagan, Myanmar. Wihara ini dibangun pada abad ke-13 pada masa pemerintahan Raja Htilominlo, dan meniru model Wihara Mahabodhi, ada di Bihar, India.[1] Wihara ini dibangun dalam gaya arsitektur khas pada masa pemerintahan zaman Gupta, dan memiliki sebuah menara berbentuk piramid yang besar dengan dengan banyak ceruk yang berisi lebih dari 450 arca Buddha. Wihara ini bertahan dari gempa bumi tahun 1975, dan diperbaiki pada tahun berikutnya.
Wihara Mahabodhi (Bagan) | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Theravada |
Lokasi | |
Lokasi | Bagan, Region Mandalay |
Arsitektur | |
Tipe | Wihara |
Gaya arsitektur | Gupta |
Dibangun oleh | Raja Htilominlo |
Rampung | 1215 M |
Bangunan ini adalah satu-satunya bangunan yang arsitekturnya mirip sekali dengan arsitektur bangunan Wihara Mahabodhi yang berada di India.
Bukan hanya mirip, namun bangunan ini memiliki bentuk yang sama persis dengan "saudara kembarnya" di Bodhgaya, India. Wihara ini dibangun oleh raja Zeya Thein Kha pada tahun 1215 M. Pemimpin tertinggi kawasan Bagan tersebut juga terkenal dengan nama panggilan lain yaitu Nantaung Mya dan Htilominlo.
Deskripsi
suntingStruktur bangunan utama bangunan Wihara Mahabodhi di Bagan memiliki 2 kaki yang terdiri dari masing-masing sebuah koridor. Di tembok tebal yang berada di bagian utama bangunan wihara terdapat anak tangga melingkar yang menuju ke bagian atas bangunan ini.
Seperti juga Mahabodhi yang berada di negara India, Wihara Mahabodhi di Bagan dibangun dengan orientasi arah menghadap ke timur. Di lantai dasar nya terdapat sebuah patung Buddha dengan tangan kanan yang menyentuh tanah (bumi). Sebuah patung yang sama juga bisa di saksikan berada di lantai atas bangunan.
Di bagian bangunan yang di sebut "Shikara" terdapat beberapa buah lubang-lubang kecil di mana di dalamnya terdapat beragam patung Buddha dengan berbagai posisi, baik yang berdiri, duduk, sedang beristirahat (menyandar). Total jumlah patung Buddha semacam ini berjumlah 469 buah.
Dikarenakan efek pengapuran dinding yang berlangsung selama bertahun-tahun, banyak item-item dan bagian bangunan yang sudah tertutup oleh lapisan kapur. Gempa bumi yang pernah melanda kawasan Bagan juga berperan serta menghancurkan dan merusak beberapa stupa yang berada di sana.
Stupa yang berada di bangunan yang paling atas kini telah di gantikan oleh stupa sejenis yang merupakan tiruannya. Di koridor bagian barat terdapat sebuah bekas lingkaran di lantai bangunan yang di yakini merupakan tempat tumbuhnya tanaman Pohon Bodhi atau pohon di mana sang Buddha Gautama kerap bersemedi atau beristirahat.
Di lantai dasarnya sendiri juga bisa dinikmati karya seni pahatan yang terukir di tembok bagian atas. Meski lapisan kapur telah banyak merusak dan menutupinya, sebagian karya pahatan yang berbentuk beraneka tanaman dan bunga tersebut masih bisa dilihat.
Seperti juga bangunan wihara yang berada di Bodhgaya, Wihara Mahabodhi di Bagan memiliki tujuh lokasi keramat di sekitar kawasannya. Dengan hanya memiliki perbedaan posisi, lokasi-lokasi tersebut juga dibangun mirip dengan wihara yang berada di India.
Namun, sebuah bangunan berhiaskan berlian yang merupakan penggambaran "Ratanaghara" adalah sebuah bangunan yang dibangun pada awal era kerajaan Bagan (Pagan).
Persisnya, bangunan tersebut di bangun 2 abad sebelum Wihara Mahabodhi sendiri dibangun. Di dalam bangunan yang usianya sudah sangat tua tersebut terdapat sebuah patung Buddha yang sedang berkontemplasi (posisi Abidhamma).
Dulunya, di dalam bangunan ini terdapat sebuah dinding latar belakang ruangan dimana terukir sebuah mosaik indah berwarna hijau, merah kecoklatan dan kuning. Mosaik tersebut di buat dengan menggunakan material tertentu yang telah di sepuh.
Sayangnya, gempa bumi yang pernah terjadi di Bagan pada tahun 1975 meluluhlantakkannya. Yang tersisa hanya sebagian kecil dari mosaik kuno tersebut dan kini tersimpan rapi di Departemen Arkeologi Myanmar. Bila anda berkunjung ke sana, anda akan dapat menyaksikan karya agung Bagan beratus ratus tahun yang lalu yang kini telah berubah menjadi serpihan-serpihan kecilnya.
Dari ke tujuh lokasi bangunan keramat yang juga merupakan penggambaran perjalanan Buddha ke tujuh tempat setelah dirinya mendapatkan pencerahan, danau Muncalinda yang berada di kawasan ini kini berada di bagian barat daya bangunan. Awalnya bangunan yang merupakan penggambaran sebuah danau ini berada di sebelah selatan bangunan.
Pada tembok bagian timur bangunan, atau persisnya di bagian atas koridor, bisa disaksikan kalimat-kalimat yang ditulis dengan tinta. Kalimat-kalimat tersebut menyebutkan bahwa bangunan Wihara Mahabodhi dibangun dan dipersembahkan oleh Nan Taung Mya, putra dari Narapatisithu.
Di sana juga di sebutkan bahwa lahan/ kawasan yang di serahkan untuk kepentingan peribadatan tersebut tercatat dalam sebuah sejarah pemerintahan Bagan, dan terkutuklah barang siapa yang merusaknya. Disebutkan pula bahwa Nan Taung Mya telah berjanji dan berdoa untuk itu semua.
Para penyuka jalan-jalan dan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Wihara Mahabodhi ini juga bisa menikmati desain-desain burung, bunga dan dewa yang terukir di bagian utara, selatan, dan barat bangunan.
Semua ornamen tersebut dibuat dengan mengukir dinding bangunan. Jumlahnya masing-masing adalah 35 dewa dan 15 ekor burung di bagian selatan bangunan. Di bagian baratnya bisa di saksikan ornament 10 dewa. Sementara di bagian utara bangunan terdapat 35 dewa dan 18 ekor burung yang bisa dinikmati para penggunjung.
Referensi
sunting- ^ Coedès, George (1968). Walter F. Vella, ed. The Indianized States of Southeast Asia. trans.Susan Brown Cowing. University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-0368-1.
Sumber lain
sunting- Pictorial Guide to Pagan. Rangoon: Ministry of Culture. 1975 [1955].
- Fiala, Robert D. (2002). "Mahabodhi Paya (c. 1250)". Asian Historical Architecture. Diakses tanggal 2006-08-12.
- http://jalan2.com/city/pagan/mahabodhi-temple/. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan)[pranala nonaktif permanen]