Wijaya Karya Realty

perusahaan asal Indonesia
(Dialihkan dari Wika Realty)

PT Wijaya Karya Realty atau biasa disingkat menjadi WIKA Realty, adalah anak usaha dari Wijaya Karya yang berbisnis di bidang pengembangan properti. Pada bulan Desember 2020, perusahaan ini ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai induk holding kepemilikan hotel BUMN.[3]

PT Wijaya Karya Realty
Anak perusahaan BUMN
IndustriProperti
Didirikan20 Januari 2000; 24 tahun lalu (2000-01-20)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Koko Cahyo Kuncoro[1]
(Direktur Utama)
Mursyid[1]
(Komisaris Utama)
Produk
MerekTamansari
JasaManajemen properti
PendapatanRp 533,05 milyar (2020)[2]
Rp 394,812 milyar (2020)[2]
Total asetRp 13,493 triliun (2020)[2]
Total ekuitasRp 3,569 triliun (2020)[2]
PemilikPT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Karyawan
353 (temasuk pegawai kontrak, Desember 2020)
Anak usahaPT Kurnia Realty Jaya
PT Makassar Coastal City
PT Hotel Indonesia Properti
Situs webwww.wikarealty.co.id

Sejarah

sunting

Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai Divisi Sarana Papan dari Wijaya Karya. Pada bulan Januari 2000, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Wijaya Karya Realty". Pada tahun 2005, perusahaan ini mengadakan Kerjasama Operasi (KSO) pertamanya, yakni dengan PT Bumi Makmur Lestari untuk mengembangkan perumahan Ciomas Hill di Bogor. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mulai mengembangkan perumahan pertamanya, yakni perumahan Tamansari Grand Samarinda seluas 100 hektar.

Pada tahun 2008, perusahaan ini mulai mengembangkan gedung pertamanya, yakni Tamansari Sudirman Executive Residence. Pada tahun 2011, perusahaan ini mulai mengembangkan perumahan pertamanya di Pulau Sumatera, yakni Debang Tamansari Medan. Pada tahun 2014, perusahaan ini mulai mengoperasikan hotel pertamanya, yakni Puspamaya Hotel di Tangerang. Pada tahun 2017, perusahaan ini mengakuisisi anak usaha Wijaya Karya yang lain, yakni PT Wijaya Karya Industri Energi.[2]

Pada bulan Juni 2021, perusahaan ini mengambil alih sebelas hotel milik Hotel Indonesia Natour, sembilan hotel milik Pesonna Indonesia Jaya, dan satu hotel milik Aerowisata. Perusahaan ini juga mengakuisisi 49% saham PT Hotel Indonesia Group, anak usaha dari PT Hotel Indonesia Natour yang akan menjadi operator dari hotel-hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke perusahaan ini.[4] Pada tahun 2021 juga, perusahaan ini melepas 60% saham Wijaya Karya Industri Energi ke Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi.

Kinerja

sunting

Pada tahun 2012, segmen bisnis lahan yasan dari perusahaan ini berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp 1,46 triliun. Secara keseluruhan, jumlah nilai kontrak yang didapat oleh bisnis lahan yasan dari perusahaan ini pada tahun 2012 adalah sebesar Rp1,83 triliun, atau 72,64% lebih tinggi dari jumlah kontrak yang didapat pada tahun 2011, yakni hanya Rp1,06 triliun.

Jumlah penjualan bersih segmen lahan yasan mengalami peningkatan yang signifikan menjadi Rp842,04 miliar pada tahun 2012, atau naik sebesar 61,10% dibandingkan penjualan bersih tahun 2011 sebesar Rp522,69 miliar.

Penghargaan

sunting

Perusahaan ini telah meraih beberapa penghargaan untuk kesuksesannya dalam pengembangan properti, baik dalam skala regional maupun nasional, antara lain The Winner of Ecologically Environment Real Estate in West Java pada tahun 1993, The Winner of Enchantment Tour in Bekasi Region pada tahun 1995, The Winner of Wirastana Adistana Environmental Design of REI National Grade 1995, The Winner of Nusa Adikualita, National Application Award pada tahun 1997, dan The Winner of Environmental Garden Estate in Bandung Region pada tahun 1997.

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". Wijaya Karya Realty. Diakses tanggal 24 September 2021. 
  2. ^ a b c d e "Laporan Tahunan 2020" (PDF). Wijaya Karya Realty. Diakses tanggal 26 Agustus 2021. 
  3. ^ Wareza, Monica. "Sah! Wika Realty Jadi Holding Hotel BUMN, Kelola 22 Hotel". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 26 Agustus 2021. 
  4. ^ Pratomo, M. Nurhadi (13 Juni 2021). "Holding Hotel BUMN Makin Dekat, Inbreng 11 Hotel Diteken". bisnis.com. Bisnis.com. Diakses tanggal 27 Juli 2021.