Windusari, Magelang
Windusari (bahasa Jawa: ꦮꦶꦤ꧀ꦢꦸꦱꦫꦶ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 25 Km dari Kota Mungkid, ibu kota Kabupaten Magelang ke arah utara. Pusat pemerintahannya berada di Desa Windusari. Kecamatan Windusari berada di lereng Gunung Sumbing, dengan ketinggian rata-rata wilayahnya 525 mdpl. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, yaitu petani tembakau dan petani sayur-mayur. Dengan posisi kecamatan windusari yang berada dilereng gunung sumbing, mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah tanah yang subur sehingga mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Kerugiannya adalah tanah yang tidak stabil, akibatnya adalah wilayah kecamatan windusari rawan akan tanah longsor.
Windusari | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Magelang | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Edi Purnomo, SH | ||||
Populasi | |||||
• Total | 55,489 jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.08.21 | ||||
Kode BPS | 3308160 | ||||
Luas | 61,65 km² | ||||
Kepadatan | 910 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 20 | ||||
|
Batas wilayah
suntingBatas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung |
Timur laut | Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung |
Timur | Kecamatan Secang |
Tenggara | Kecamatan Bandongan |
Selatan | Kecamatan Bandongan |
Barat daya | Kecamatan Kaliangkrik |
Barat | Kecamatan Kaliangkrik dan Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung |
Barat laut | Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung |
Desa/kelurahan
suntingTradisi
suntingWarga Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang menggelar upacara adat 'Pernikahan Termbakau'/ manten tembakau di Sendang Piwakan.[1] Tradisi yang berlangsung sejak puluhan tahun silam dan dilaksanakan turun menurun oleh warga sebagai perlambang / simbol rasa syukur atas hasil panen tahun lalu, seraya memanjatkan doa kepada Tuhan untuk panen yang melimpah di musim mendatang.
Tokoh desa membacakan mantra dan menaburkan kembang ke dalam air sendang, lalu persembahan tumpeng lengkap dengan ayam ingkung. Kedua tembakau pun dikawinkan, diiringi musik dan tari-tarian tradisional dan sorak gembira dari warga. Doa bersama pun dipanjatkan oleh seluruh warga.[2]
Referensi
sunting- ^ Muharsono (2021-07-26). "STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN (STUDI DI DESA SENDANG KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG)". Publiciana. 14 (1): 188–212. doi:10.36563/publiciana.v14i1.300. ISSN 2502-7336.
- ^ Soleha, Siti; Misnaniarti, Misnaniarti; Windusari, Windusari (2021-08-07). "ANALISIS FAKTOR KINERJA PERAWAT DALAM MENERAPKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT". Jurnal 'Aisyiyah Medika. 6 (2). doi:10.36729/jam.v6i2.664. ISSN 2622-3872.
Pranala luar
sunting- Jumlah Penduduk Kabupaten Magelang menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, 2015[pranala nonaktif permanen]
- Luas Daerah, Jarak Terdekat/Termudah dari Ibu kota Kabupaten ke Kecamatan di Kabupaten Magelang, 2015[pranala nonaktif permanen]