Sejarah Yahudi di Fiji bersamaan dengan kedatangan para penjelajah dan pemukim Eropa di kepulauan Fiji. Kebanyakan pemukim tersebut datang ke Fiji melalui Australia dan Selandia Baru.

Populasi Fiji adalah 905.949 (perkiraan Juli 2006) dengan perkiraan 60 Yahudi. Selain itu, terdapat sekitar 300 orang keturunan Yahudi yang tinggal di Kepulauan Fiji, terutama di ibu kota Suva. Terdapat tiga pemakaman di Fiji, yang terletak di Momi (pemakaman swasta), Pulau Ovalau (Levuka), dan Suva (pemakaman lama) dengan inskripsi-inskripsi Yahudi pada batu nisan, yang bermula dari para pemukim Yahudi pertama pada abad ke-19.

Sejarah

sunting

Abad ke-19

sunting

Salah satu pemukim awal adalah seorang pedagang bernama Alexander Schmerrill Bowman (nama Ibrani: Alexander ben Shmuel) yang lahir pada 9 Januari 1847 di Schneidemuhle, Prusia (sekarang Pila, Polandia) dan wafat pada 1909 di Sydney, New South Wales, Australia. Bowman adalah anggota firma Bowman and Abrahams dari Levuka dan Lomaloma. Saat ia bermukim di Levuka, bekas ibu kota Fiji, ia menikahi Sara Annette Solomon pada 25 Juli 1877 in Levuka, Fiji. Istrinya adalah putri dari pasangan Phillip Solomon dan Catherine Cohen. Istrinya lahir pada 27 September 1857 di Auckland, Selandia Baru, dan wafat pada 1915 di Sydney.[1]

Tokoh terkenal lain adalah Henry Marks yang datang pada 1881 dari Australia. Marks mendirikan apa yang menjadi salah satu wirausaha komersial paling menonjol di Pasifik Barat.

Abad ke-21

sunting

Sampai pendirikan Asosiasi Yahudi Fiji, sangat sedikit kegiatan terorganisir di kalangan penduduk Yahudi. Kegiatan agama di kalangan Yahudi masih terbatas. Kedubes Israel mengadakan Paskah Seder tahunan, yang dihadiri 50 sampai 60 orang. Makanan Kosher diimpor dari Australia.

Israel dan Fiji menjalin hubungan diplomatik penuh. Pada Mei 2002, Perdana Menteri Fiji saat itu, Laisenia Qarase, yang merupakan belasteran Yahudi,[2] bersepakat dengan Dubes Israel, H. E. Ruth Kahanoff agar dua negara tersebut memperkuat hubungan mereka meskipun kedua negara tersebut memiliki jarak geografis yang jauh. Meskipun terdapat sebuah Kedubes Israel di Fiji, Dubes Israel di Canberra, Australia mewakili kepentingan Israel di Fiji.

Referensi

sunting
  1. ^ Trove.nla.gov.au
  2. ^ Vuataki, K. "Chapter 32". Softly Fiji. hlm. 272. Diakses tanggal 4 August 2015. He was from Vanua Balavu in northern Lau and had native Fijian, Tongan, and Jewish ancestry. 

Pranala luar

sunting