Yeh Pulu

pura di Indonesia

Yeh Pulu adalah situs purbakala yang berada di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Provinsi Bali. Situs ini berlokasi 500 meter dari arah tenggara Gua Gajah.[butuh rujukan]

Infotaula de geografia políticaYeh Pulu
situs arkeologi Edit nilai pada Wikidata

Tempat
Negara berdaulatIndonesia
Provinsi di IndonesiaBali
Kabupaten di IndonesiaGianyar
KecamatanBlahbatuh
DesaBedulu Edit nilai pada Wikidata
NegaraIndonesia Edit nilai pada Wikidata
Penduduk
AgamaHinduisme Edit nilai pada Wikidata
Geografi
Luas wilayah400 m² Edit nilai pada Wikidata[convert: unit tak dikenal]
Pengukuran10 m Edit nilai pada Wikidata (Amplada) × 40 m Edit nilai pada Wikidata  (Llargada) km
Ketinggian175 m Edit nilai pada Wikidata
Sejarah
Pembuatan15 abad Edit nilai pada Wikidata

Yeh Pulu pertama kali ditemukan pada 1925 oleh Punggawa Ubud. Sang penemu kemudian melaporkannya kepada Belanda. Tak lama setelah itu Nieuwendkamp memberitakannya dalam laporan resmi Oudheidkundig Dienst. Dalam laporan tersebut dikabarkan bahwa situs purbakala Yeh Pulu mengalami kerusakan karena terkena air sawah dari atas.[butuh rujukan]

Situs Yeh Pulu memiliki berbagai relief. Kempers, seorang ahli sejarah menjelaskan bahwa relief-relief tersebut dibaca dari utara ke selatan. Urutannya dari utara ke selatan adalah sebagai berikut:

  1. Terdapat relief berupa seorang laki-laki berdiri. Tangan kanan laki-laki itu diangkat ke atas sementara telapak tangan kirinya diletakkan pada bagian pinggul.
  2. Terdapat relief berupa seorang perempuan memakai pakaian. Ia berjalan di depan seorang laki-laki yang sedang memikul dua buah periuk. Mereka berjalan menuju sebuah rumah yang pintunya terbuka.
  3. Terdapat relief berupa seorang laki-laki membawa cangkul. Ia berdiri di depan seorang perempuan yang duduk di atas batu. Adapun di sampingnya ada seorang perempuan sedang berdiri dengan posisi membelakangi seorang pertapa. Sang pertapa memakai sorban ikat kepala.
  4. Terdapat relief berupa seorang laki-laki yang sedang menunggang kuda. Di depannya terdapat dua orang laki-laki yang diserang seekor harimau. Tangan kanan salah satu dari mereka digigit harimau dan kakinya berusaha menghalau harimau.
  5. Terdapat relief berupa dua orang laki-laki sedang memikul dua ekor binatang hasil buruan. Di sisi yang lain digambarkan pula seorang perempuan sedang memegangi ekor kuda yang ditunggangi seorang laki-laki.
  6. Relief terakhir menggambarkan sosok Ganesha yang sedang duduk di dalam relung.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Utomo, Bambang Budi (2010). Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik (Hindu-Buddha). Jakarta: Direktorat Geografi Sejarah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. hlm. 157–158. ISBN 978-979-18033-4-2.