Yola Yulfianti
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Mei 2016. |
Yola Yulfianti (lahir 21 Juli 1981) adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya berupa koreografi yang dipentaskan di berbagai panggung pertunjukan. Yola Yulfianti merupakan salah satu penerima Penghargaan Pearl dalam ajang Dance Film Internasional di Berlin, Jerman, dan melalui karyanya Dance Film berjudul Suku Yola, dia meraih Hibah Cipta Perempuan Kelola, 2014.[1][2][3]
Latar belakang
suntingYola Yulfianti lahir di Jakarta, 21 juli 1981. Ia dikenal sebagai seorang penari sekaligus koreografer yang giat mengembangkan kemampuannya dengan aktif mengikuti berbagai lokakarya serta kerap bekerja sama dengan sesama koreografer dan sutradara dari dalam maupun luar negeri. Pendidikan formal seni tarinya ia tempuh di Institut Kesenian Jakarta pada jurusan seni tari, yang diselesaikan tahun 2004. Setelah lulus, ia kembali melanjutkan studinya di program pascasarjana Seni Urban dan Industri Budaya pada perguruan tinggi yang sama, tahun 2009, dengan gelar karya Suku Yola. Karya ini juga mendapat penghargaan Pearl (salah satu dance-film terbaik) dalam ajang Dance Film Internasional di Berlin, Jerman. Ia juga mengembangkan minatnya di musik setelah mengikuti workshop soundscape (2001) oleh Piet Hein Van de Poels (Belanda) dan Otto Sidharta (Indonesia). Sejak itu ia kerap menggarap sendiri musik yang digunakannya untuk mengiringi koreografinya.[4]
Karya
sunting- Payau (2004)
- Kupuku Caca (2006)
- Sitilatte (2009)
- Alone (2009)
- Almost can’t Breath (2011)
- My Moonlight (2011)
- Payau #2 Waterproof
- Ruwatan (karya kolaborasi Pascasarjana IKJ dengan OCU Osaka Jepang)
- Salma-A Little Escape (2013), Update Status (2013)
- I Think....Tonk (2014)
Pencapaian
sunting- Penghargaan ‘Pearl’ dalam ajang Dance Film Internasional di Berlin, Jerman.
- Hibah seni dari Yayasan Kelola 2014[5]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Situs resmi Taman Ismail Marzuki[pranala nonaktif permanen], diakses 1 Mei 2015
- ^ Mengatasi Problem Sosial lewat Tarian, diakses 1 Mei 2015
- ^ Pintu tak berjendela[pranala nonaktif permanen], diakses 1 Mei 2015
- ^ Dewi Magazine: Tarian Warna Ketiga, diakses 1 Mei 2015
- ^ Sistus resmi Yayasan Kelola: Tik Tok Tik Tok Menuju "I Think... Tonk"[pranala nonaktif permanen], diakses 1 Mei 2015