Yue Lao
Yue Lao (Hanzi: 月下老人; Pinyin: Yuè Xià Lǎorén; harfiah: 'orang tua di bawah rembulan') adalah dewa perkawinan dan cinta dalam mitologi Tiongkok. Dia muncul sebagai seorang kakek di bawah rembulan.
Dia muncul pada malam hari, dan "menyatukan semua pasangan yang sudah ditakdirkan dengan seutas benang sutra, di mana setelahnya tidak ada yang bisa mencegah penyatuan mereka."[1] Dia adalah dewa[2] dan dikatakan berdiam baik di bulan[1] atau dalam "daerah yang tidak jelas" (Yue ming), padanan dewa Tionghoa untuk Hades,[2] dan Kami ("dewa") Shinto, Musubi-no-Kami, dewa percomblangan, cinta, dan perkawinan.
Legenda
suntingAda sebuah legenda yang mengisahkan tentang orang tua di bawah rembulan.[3] Semasa Dinasti Tang, terdapat seorang pemuda bernama Wei Gu (韋固 Wéi Gù). Suatu ketika dia melewati kota Songcheng, di mana dia melihat seorang kakek bersandar pada ranselnya membaca buku di bawah sinar rembulan. Kagum melihatnya, Wei Gu mendekat dan bertanya apa yang sedang dilakukannya. Sang kakek menjawab, "Saya sedang membaca sebuah buku mengenai perkawinan yang berisi daftar siapa yang akan menikahi siapa. Di dalam ranselku adalah benang merah perkawinan untuk mengikat kaki suami istri." Ketika Wei Gu dan kakek itu datang ke sebuah pasar, mereka melihat seorang wanita tua buta membawa seorang gadis kecil berusia tiga tahun dalam pelukannya. Kakek itu berkata kepada Wei Gu, "Gadis kecil ini kelak akan menjadi istrimu." Wei Gu berpikir ini terlalu aneh untuk dipercaya dan dia memerintahkan pelayannya untuk menikam gadis kecil itu dengan pisaunya.
Empat belas tahun kemudian, Wang Tai, gubernur Xiangzhou menikahkan putrinya dengan Wei Gu. Sang gubernur mengalami kesulitan untuk menemukan pasangan yang cocok dengan kedudukan yang lebih tinggi untuk putrinya meskipun dia adalah seorang wanita muda yang cantik karena mengalami kesulitan berjalan dan memiliki bekas luka yang besar di punggungnya. Ketika Wei Gu bertanya apa yang terjadi, dia diberitahu bahwa dia telah ditikam oleh seorang pria di pasar empat belas tahun sebelumnya.
Setelah sepuluh tahun dan tiga anak kemudian, Wei Gu mencari kakek itu untuk pasangan yang sesuai untuk kedua putra-putrinya yang lebih muda. Kakek itu menolak mencari peminang untuk anak-anaknya. Selama tahun-tahun berikutnya Wei Gu berusaha menemukan jodoh yang mungkin untuk anak-anaknya namun secara kebetulan, tidak ada pernikahan yang terjadi.