Zacarias Kamwenho
Zacarias Kamwenho (lahir 5 September 1934) adalah seorang Uskup agung emeritus dan aktivis perdamaian Angola. Ia memiliki peran penting dalam proses perdamaian yang berujung pada akhir Perang Saudara Angola pada 2002.
Zacarias Kamwenho | |
---|---|
Uskup agung emeritus Lubango | |
Keuskupan agung | Keuskupan Agung Lubango |
Imamat | |
Tahbisan imam | 1961 |
Tahbisan uskup | 23 November 1974 oleh Américo Henriques |
Informasi pribadi | |
Lahir | Chimbundo, Huambo | 5 September 1934
Kewarganegaraan | Angola |
Denominasi | Katolik Roma |
Jabatan sebelumnya | Uskup koadjutor Lubango |
Karier gerejani
suntingIa diangkat menjadi pendeta pada 1961 dan setelah itu dinominasikan sebagai guru di Misi Bela Vista, Nova Lisboa, sekarang Huambo, dimana ia bekerja selama delapan tahun, dinominasikan menjadi wakil rektor pada 1970. Ia setelah itu dinominasikan menjadi rektor Seminari Besari Kristus Raja di Nova Lisboa, mengakumulasikan fungsi-fungsi dengan vikar utama Keuskupan Nova Lisboa, sejak 26 Agustus 1974. Ia menjadi uskup koadjutor Keuskupan Luanda pada 23 November 1974. Ia menjadi uskup titular Keuskupan Novo Redondo, sekarang Sumbe, pada 10 Agustus 1975. Ia dinominasikan menjadi uskup koadjutor, dengan hak suksesi, Uskup agung Lubango pada 12 November 1995, menjadi Uskup agung pada 15 Januari 1997 dan memegang jabatan pada 2 Februari 1997. Ia pensiun setelah mencapai usia 75 tahun pada 5 September 2009.[1]
Kamwenho mengetuai Konferensi Episkopal Angola dan São Tomé (CEAST) dan Komite Perdamaian Ekumenikal di Angola (COIEPA), yang didirikan pada April 2000 dan mengirim Catholic CEAST, Aliansi Evangelikal Angola (AEA) dan Dewan Gereja-Gereja di Angola (DGGA)[2]
Pada 2001, ia bertindak sebagai mediator dalam Perang Saudara Angola antara MPLA dan UNITA. Untuk perannya dalam proses perdamaian, ia diangkat menjadi pemenang Penghargaan Sakharov untuk Kebebasan Berpikir oleh Parlemen Eropa pada 2001.
Referensi
suntingPranala luar
sunting