Zahir bin Haram

Sahabat Nabi

Zahir bin Haram Al Ashja'i Al Ghatafani Al Badawi ( Bahasa Arab : زاهر بن حرام ) merupakan Sahabat Nabi dari kalangan Badawi atau Badui cabang kabilah Asja'i yang tinggal di sekitaran Hijaz. Beliau dikenal dekat dengan RasulAllahﷺ. Kedekatan beliau dan RasulAllah dibuktikan dengan kejadian lucu ( karena diketahui bahwa RasulAllahﷺ tertawa di dalam kisah ini ) dan penuh ibrah yang dimana saat beliau tengah berdagang di pasar, RasulAllahﷺ juga berada di pasar dan RasulAllahﷺ melihat beliau tengah berdagang. Langsung saja RasulAllahﷺ memeluk beliau dari belakang seraya berkata "Siapa yang ingin membeli hamba sahayaku ini ?". Mendengar hal tersebut, beliau langsung menjawab : "Siapalah yang ingin membeli dirikku ini, Ya RasulAllahﷺ ?" lalu Rasulﷺ pun menjawab : "Tapi, engkau mahal di hadapan Allah...". Beliau juga diketahui pindah ke kota Kufah setelah RasulAllahﷺ wafat.

Zahir bin Haram
زاهر بن حرام
Zahir bin Haram, Sahabat Nabi dari kalangan Badui yang sangat disayang oleh Rasulullah
LahirNajd, Arab Saudi
PekerjaanPedagang
Dikenal atasSahabat Nabi, Ahlul Badar
Orang tua

Biografi

sunting

Ia dikisahkan berasal dari Bani Ashja'i, sebuah klan di Najd bagian barat ( dekat Hijaz ) yang sampai nasabnya kepada Bani Ghatafan. Ia ikut dalam Perang Badar dan merupakan salah seorang 'Ahlul Badar' (orang yang mengikuti Perang Badar dan menyaksikan keseluruhan kejadian dari awal hingga akhir).

Ia juga disebut-sebut sebagai Sahabat Nabi yang gemar mengukir senyum di wajah Rasulullah karena kesederhanaannya, keluguannya, dan kebersihan hatinya untuk Rabb-Nya, Rasul-Nya dan Agama-Nya.

Dikatakan bahwa rasul gemar bercanda dengan dirinya begitupun sebaliknya sehingga Rasul sangat menyayangi Sahabat Nabi yang satu ini.

Dan tidak lupa, Zahir merupakan seorang yang dermawan, tiada hari menemui Rasul tanpa dirinya memberikan hadiah atau sesuatu kepada Rasulullah. Ahlaknya yang mulia ini yang membuat rasul sungguh sangat kagum dengan Zahir dan sangat menyukai Sahabat Nabi yang satu ini.

Zahir bin Haram juga diketahui sebagai sosok penyayang, rendah hati, lemah lembut dan sosok yang sangat sederhana.[1]

Ia tinggal di hamparan Padang Pasir Hijaz. Rasul mengatakan "Setiap kota memiliki gurun pasir, dan gurun pasirnya keluarga Muhammad ialah Zahir bin Haram" ( maksudnya ialah pujian kepada beliau, Zahir bin Haram ) .[2]

Setelah rasul wafat pada tahun 632 M atau sekitar tahun 10 Hijriah، ia pindah ke kota Kufah dan tinggal di sekitaran wilayah tersebut.

Rasul menyukai humor dan kebaikan dan ketulusan hati Zahir. Tiada seorang Sahabat Nabi yang dapat membuat rasul tertawa dan tersenyum bahagia selayaknya Zahir yang melakukan hal tersebut.

Silsilah

sunting

Nasabnya ialah Zahir bin Haram Al Ashja'i dari klan Ashja'i, sebuah klan keturunan dari Bani Ghatafan, cabang Arab Adnanit ( Adnanite ) atau Adnaniyah.

Karena dia berasal dari Bani Ashja'i, maka laqabnya ialah 'Al-Ashja'i' - ( الأشجعي ).

Tidak diketahui jelas nasab lengkapnya, namun, dapat dipastikan bahwa ia adalah keturunan dari Al Ashja'i bin Rayts bin Ghatafan Al Ghatafani.[3]

Lihat Juga

sunting

Sahabat Nabi

Bani Ghatafan

Badui

Hijaz

Najd

Arab Saudi

Islam

Salaf

Referensi

sunting
  1. ^ [1]"زاهر بن حرام الأشجعي"
  2. ^ [2]"زاهر بن حرام"
  3. ^ [3]"سيرة الصحابي زاهر بن حرام الأشجعي"