Zirah (anatomi)
Pada hewan, zirah merujuk kepada perlidungan baik eksternal maupun superfisial dari serangan predator terbentuk sebagai bagian dari tubuh (bukannya sebuah perilaku menggunakan objek perlindungan), umumnya melalui mengerasnya jaringan tubuh, hasil atau sekresi dari tubuh. Oleh karena itu, adaptasi ini kebanyakan berkembang pada spesies mangsa.
Komposisi
suntingStruktur zirah umumnya terdiri dari deposit mineral, kitin, tulang, atau keratin yang mengeras.
Spesies dengan zirah
suntingZirah dapat ditemukan pada berbagai spesies hewan, baik hidup maupun yang sudah punah. Dinosaurus seperti Ankylosaurus, beserta dengan Thyreopoda (dinosaurus berzirah seperti Ankylosauria dan Stegosauria), menumbuhkan zirah mirip plat pada tubuhnya, beserta dengan alat pelindung ofensif seperti thagomizer atau gada ekor. Zirah tersebut memiliki bentuk yang beragam, seperti osteoderm, duri, tanduk dan pelat. Beberapa dinosaurus lainnya seperti ceratopsia dan beberapa sauropoda seperti Saltasaurus, menumbuhkan zirah untuk melindungi dirinya, meski zirah pada sauropoda tidak lazim ditemui.
Di masa moderen, beberapa jenis moluska menggunakan cangkang sebagai pelindung, sementara digunakan pada semua artropoda dalam wujud eksokeleton kitin. Ikan menggunakan zirah dalam wujud sisik (terdiri dari tiga jenis: kosmoid, ganoid dan placoid), dan bahkan menggunakan duri seperti pada ikan punggung duri. Kebanyakan reptil memiliki kulit bersisik yang melindungi mereka dari predator, sebagai tambahan dari penyimpanan air, sementara Chelonia (kura-kura) memiliki cangkang.
Beragam jenis mamalia menggunakan duri dan zirah tubuh, meski tidak sekuat pelindung reptil, seperti duri pada Landak semut dan landak. Cangkang bertulang dari armadilo dan Glyptodon yang sudah punah mirip seperti zirah Ankylosaurus, dengan tambahan mereka dapat menggulung diri menjadi sebuah bola, menutupi semua bagian tubuh lunaknya. Mirip seperti contoh diatas, sisik berbulu tenggiling digunakan dengan cara yang sama dan terbuat dari keratin.
Penggunaan
suntingZirah, meski semuanya digunakan untuk melindungi diri dari serangan, dapat dibagi menjadi pelindung defensif dan ofensif. Contoh dari zirah ofensif adalah tanduk, tapak, antler, cakar dan paruh, gada dan capitan, seperti yang dapat dilihat pada beberapa mamalia, burung, reptil (termasuk dinosaurus) dan artropoda. Jenis zirah ini umumnya digunakan bersamaan dengan zirah defensif, terkadang membuat hewan yang menggunakannya hampir tidak bisa diserang.