D.I. Pandjaitan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 27:
=== Kehidupan awal ===
D.I. Pandjaitan lahir pada tanggal 9 Juni 1925 di [[Natolutali, Silaen, Toba|Lumbantor Natolutali]], wilayah yang sekarang termasuk ke dalam Kecamatan [[Silaen, Toba|Silaen]], [[Kabupaten Toba]], [[Sumatera Utara]]. Ia lahir pada pukul 3.30 dini hari dan diberi nama Donald Isac Pandjaitan setelah disambut dengan acara syukuran yang dipimpin oleh kakeknya, Raja Malintang.{{sfn|Tambunan|K.H.|Sriwibawa|1997|p=1-2}} Pendidikan formalnya diawali di sekolah dasar yang dikelola oleh [[Rheinische Missionsgesellschaft|Zending]]. Setelah dua tahun bersekolah di situ, ayahnya mendaftarkannya ke [[Hollandsch-Inlandsche School|Christelijke HIS]] di [[Siantar Narumonda, Toba|Narumonda]]. Setamatnya dari Christelijke HIS, Donald melanjutkan pendidikannya di [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|Christelijke MULO]] di [[Tarutung, Tapanuli Utara|Tarutung]].{{sfn|Tambunan|K.H.|Sriwibawa|1997|p=6-8}}.
Pada tanggal 13 Maret 1942, Pasukan Jepang mendarat di [[Kota Medan|Medan]] dan segera menyebar hingga ke [[Keresidenan Tapanuli|Tapanuli]]. Beberapa hari kemudian, Pasukan Jepang telah menduduki Tarutung. Oleh karena antipati terhadap sekolah yang bernuansa [[Dunia Barat|Barat]], Jepang menutup Christelijke MULO di Tarutung. Pada saat itu, Donald masih menempuh pendidikan di kelas 3. Akibatnya, ia harus putus sekolah dan beralih menjadi pedagang bawang dan lembu asal Tarutung di [[Barus, Tapanuli Tengah|Barus]].{{sfn|Tambunan|K.H.|Sriwibawa|1997|p=9}}.
 
=== Merantau ke Riau ===