Tari Balanse Madam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Referensi: clean up
Gombang (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah: menyunting agar kalimat lebih efektif
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
Baris 6:
 
== Sejarah ==
Kemunculan Tari Balanse Madam munculdapat dilacak dari tumbuhnya kesenian di Padang ketikakedatangan bangsa [[Portugal|Portugis]] datang ke pantai barat [[Sumatra|Pulau Sumatera]] pada abad ke-16. Pada saat itu bangsa Portugis datang sebagai pedagang dan membawa penduduk imigran dari Nias untuk bekerja sebagai buruh atau pembantu di pelabuhan bagi bangsa Portugis. Penduduk tersebut mayoritas ditempatkan daerah Muara Padang dan di berbagai daerah lain seperti [[Kota Pariaman|Pariaman]], Pasar Usang, dan Muara Sakai [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]].<ref name=":0" />
 
Bekerjanya orang-orang Nias yang berada di Padang oleh Portugis menyebabkan terjadinya relasi sosial budaya antara kedua suku bangsa tersebut. Relasi tersebut turut menularkan suatu bentuk kesenian yakni tari Balanse Madam. Pada awalnya, Tari Balanse Madam muncul karena seringnya terjadi kontak (hubungan) sosial antara bangsa Portugis dengan orang Nias sebagai pekerja. Bangsa Portugis selalu memeperkenalkan tarian dalam bentuk tari pergaulan seperti dansa kepada orang-orang Nias ketika mereka mengadakan pesta. Tidak hanya tarian, bangasa Portugis juga menyebarkan pengaruh kesenian dan musiknya di Kota Padang.<ref name=":0" />
 
Melihat pengaruh seni dari bangsa Portugis, seniman atau masyarakat Nias yang memiliki kemampuan rasa estetis dan jiwa seni, mulai mengembangkan pola-pola gerak tari pergaulan yang dilakukan oleh bangsa Portugis tersebut. Karena kreativitas orang-orang Nias pula lahpulalah muncul tari Balanse Madam yang diadaptasi dari tarian Dansa bangsa Portugis. Konsep gerak tari tersebut berakar sepenuhnya dari dasar gerak tari tradisi di kampung halaman orang Nias, seperti Maena dan Hiwõ. Gerak tari tersebut juga dikombinasikan dengan gerakan tarian Melayu. Tarian Melayu pada masa itu juga sedang berkembang di tengah bangsawan perkotaan atau Bandar di pulau Sumatera.<ref name=":0" />
 
Tari Balanse Madam sudah memiliki generasi penerus lebih dari dua generasi penerusnya. Tari tersebut juga dilestarikan oleh [[Institut Seni Indonesia]] (ISI) [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]] didaftarkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2020 dengan nomor registrasi 202001096.<ref name=":0" />