Henut Taui: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib) Henut Taui |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
||
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
'''Henut Taui''', atau '''Henuttaui''', '''Henuttawy''' (''skt.'' 1000 SM) merupakan seorang imam [[Mesir Kuno]] selama [[Dinasti kedua puluh satu Mesir|dinasti ke-21]] yang jenazahnya [[Mumi|dimumikan]]. Ia terutama dikenal sebagai salah satu dari apa yang disebut "mumi kokaina".
== Latar belakang ==
Tidak banyak yang diketahui tentang hidupnya. Ia adalah seorang imam dan penyanyi di [[Kuil Amun]], [[Thebes, Mesir|Thebes]], dan setelah kematiannya jenazahnya dibalsem dan dimakamkan di nekropolis [[Deir el-Bahari]].<br>
Setelah penemuan makamnya, muminya menjadi milik [[Raja Bayern]] (seperti [[Ludwig I dari Bayern|Ludwig I]]), yang kemudian disumbangkannya ke [[Staatliche Sammlung für Ägyptische Kunst]]
== Penemuan kembali ==
Pada tahun 1992, [[Toksikologi]] Jerman Svetlana Balabanova menemukan jejak-jejak [[Kokaina]], [[Hasis]] dan [[Nikotina]] di rambut Henut Taui juga di rambut beberapa mumi museum lainnya<ref>Balabanova, S. et al. (1992), "First Identification of Drugs in Egyptian Mummies", ''Naturwissenschaften'' 79, p. 358.</ref> yang penting,<ref name=rice/> bahwa satu-satunya sumber kokaina dan nikotin telah dianggap sebagai tanaman [[coca]] dan [[Tembakau]] asli Amerika, dan diperkirakan tidak hadir di Afrika sampai setelah [[Kristoforus Kolumbus|Kolumbus]] berkelana ke Amerika.<ref name="Curseof">"Curse of the Cocaine Mummies" written and directed by Sarah Marris. (Producers: Hilary Lawson, Maureen Lemire and narrated by Hilary Kilberg). A TVF Production for Channel Four in association with the Discovery Channel, 1997.</ref><br>
Hasil ini ditafsirkan oleh para ahli teori dan pendukung kontak di antara orang-orang [[era pra-kolumbus]] dan Mesir kuno, sebagai bukti pernyataan mereka. Namun demikian, dua analisis berturut-turut pada kelompok mumi dan jenazah Mesir lainnya, gagal sepenuhnya [[Reprodusibilitas|mereproduksi]] Balabanova, yang menunjukkan hasil positif hanya untuk nikotin.<ref name="Curseof"/><ref name=Rosalie>Counsell, David J. "Intoxicants in Ancient Egypt? Opium, nymphea, coca, and tobacco", in David, Rosalie (ed), ''Egyptian mummies and modern science'', Cambridge University Press 2008, pp. 211-15. {{ISBN|978-0-511-37705-1}}</ref
Setelah percobaan ini, bahkan dengan anggapan bahwa kokaina sebenarnya ditemukan di mumi, mungkin saja ini [[kontaminasi]] terjadi setelah penemuan. Argumen yang sama dapat diterapkan di nikotin namun, selain itu, berbagai tanaman selain tembakau adalah sumber nikotin dan dua di antaranya, ''[[Withania somnifera]]'' dan ''[[Seledri]]'', diketahui dan digunakan oleh orang Mesir kuno.<ref name=Rosalie/>
|