Henut Taui: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Henut Taui
 
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Hierohiero|Henuttaui<ref>[[Georges Daressy|Daressy, G.]] (1907), “Les cercueils des prètres d'Ammon”, ''ASAE'' 8, p. 13 (see A 136).</ref>|<hiero>W10:t-N17:N16</hiero>|align=right|era=3ipnk}}
'''Henut Taui''', atau '''Henuttaui''', '''Henuttawy''' (''skt.'' 1000 SM) merupakan seorang imam [[Mesir Kuno]] selama [[Dinasti kedua puluh satu Mesir|dinasti ke-21]] yang jenazahnya [[Mumi|dimumikan]]. Ia terutama dikenal sebagai salah satu dari apa yang disebut "mumi kokaina".
 
== Latar belakang ==
Tidak banyak yang diketahui tentang hidupnya. Ia adalah seorang imam dan penyanyi di [[Kuil Amun]], [[Thebes, Mesir|Thebes]], dan setelah kematiannya jenazahnya dibalsem dan dimakamkan di nekropolis [[Deir el-Bahari]].<br>
Setelah penemuan makamnya, muminya menjadi milik [[Raja Bayern]] (seperti [[Ludwig I dari Bayern|Ludwig I]]), yang kemudian disumbangkannya ke [[Staatliche Sammlung für Ägyptische Kunst]] ofdi [[München]], di mana masih berada sampai sekarang di (ÄS 57).<ref name=rice>Rice, M., ''Who is who in Ancient Egypt'', 1999 (2004), Routledge, London, {{ISBN|0-203-44328-4}}, pp. 64-65.</ref> [[Peti mati]]nya pernah berada di [[Museum Arkeologi Nasional (Lisboa)|Museum Arkeologi Lisboa]],<ref>Daressy, G., op. cit., p. 19 (see A 136).</ref> sekarang juga berada di München.<ref>Porter, B. & Moss, R., ''Topographical bibliography of ancient Egyptian hieroglyphic texts, reliefs and paintings. I. The Theban necropolis, part 2''. 2nd edition, Oxford University Press 1964, p. 639.</ref>
 
== Penemuan kembali ==
Pada tahun 1992, [[Toksikologi]] Jerman Svetlana Balabanova menemukan jejak-jejak [[Kokaina]], [[Hasis]] dan [[Nikotina]] di rambut Henut Taui juga di rambut beberapa mumi museum lainnya<ref>Balabanova, S. et al. (1992), "First Identification of Drugs in Egyptian Mummies", ''Naturwissenschaften'' 79, p. 358.</ref> yang penting,<ref name=rice/> bahwa satu-satunya sumber kokaina dan nikotin telah dianggap sebagai tanaman [[coca]] dan [[Tembakau]] asli Amerika, dan diperkirakan tidak hadir di Afrika sampai setelah [[Kristoforus Kolumbus|Kolumbus]] berkelana ke Amerika.<ref name="Curseof">"Curse of the Cocaine Mummies" written and directed by Sarah Marris. (Producers: Hilary Lawson, Maureen Lemire and narrated by Hilary Kilberg). A TVF Production for Channel Four in association with the Discovery Channel, 1997.</ref><br>
Hasil ini ditafsirkan oleh para ahli teori dan pendukung kontak di antara orang-orang [[era pra-kolumbus]] dan Mesir kuno, sebagai bukti pernyataan mereka. Namun demikian, dua analisis berturut-turut pada kelompok mumi dan jenazah Mesir lainnya, gagal sepenuhnya [[Reprodusibilitas|mereproduksi]] Balabanova, yang menunjukkan hasil positif hanya untuk nikotin.<ref name="Curseof"/><ref name=Rosalie>Counsell, David J. "Intoxicants in Ancient Egypt? Opium, nymphea, coca, and tobacco", in David, Rosalie (ed), ''Egyptian mummies and modern science'', Cambridge University Press 2008, pp. 211-15. {{ISBN|978-0-511-37705-1}}</ref><ref name="Curseof"/>
 
Setelah percobaan ini, bahkan dengan anggapan bahwa kokaina sebenarnya ditemukan di mumi, mungkin saja ini [[kontaminasi]] terjadi setelah penemuan. Argumen yang sama dapat diterapkan di nikotin namun, selain itu, berbagai tanaman selain tembakau adalah sumber nikotin dan dua di antaranya, ''[[Withania somnifera]]'' dan ''[[Seledri]]'', diketahui dan digunakan oleh orang Mesir kuno.<ref name=Rosalie/>