Konten dihapus Konten ditambahkan
Bhayu MH (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k sekedar → sekadar
 
(22 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
{{Pengguna Firefox}}
{{userboxbottom}}
{{babel-6|id|jv|en-5|ar-3|su-21|de-1}}
 
'''Bhayu MH'''
Baris 25:
'''Bhayu MH''' lahir di [[Jakarta]], 7 Februari, merupakan anak tunggal keluarga H. Soediro. Pendidikan menengah pertamanya dijalani di SMPN 49, [[Jakarta Timur]], sebelum melanjutkan ke SMAN 62, [[Jakarta Timur]]. Sementara untuk kuliah ia pernah tiga kali tercatat sebagai mahasiswa [[Universitas Indonesia]] ([[UI]]). Yang pertama adalah di Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra, kemudian di Jurusan Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), namun akhirnya lulus dari Jurusan Ilmu Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB). Kini, ia sedang dalam tahap penyelesaian tesis untuk meraih gelar ganda (''double degree'') dari Islamic College for Advanced Studies (ICAS), [[London]] dan [[Universitas Paramadina]], [[Jakarta]] dalam bidang Islamic Philosophy.
 
Ayahnya adalah wartawan sekaligus pengusaha dan politikus yang pernah menjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] ([[MPR]]). Sementara ibunya yang alumni Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]] memilih tidak bekerja. Pilihan ini cukup bijak karena posisi Bhayu yang anak tunggal memang membutuhkan perhatian ekstra dari sang Ibu mengingat kesibukan ayahnya yang lebih darimelebihi kebanyakan orang lain.
 
Sejak kecil, Bhayu dikenal teman-temannya sebagai pribadi kuat yang hampir selalu tampil sebagai pemimpin. Mulai sekedarsekadar sebagai Ketua Kelas hingga menjadi salah satu pimpinan [[Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998]] saat [[Reformasi]] di [[Universitas Indonesia]]. Daftar aktivitas organisasinya dapat dibaca di bagian berikut.
 
== Aktivitas Organisasi ==
Baris 33:
Aktivitas organisasinya dimulai dari 'hal biasa', yaitu aktif sebagai anggota [[Pramuka]] sebagai kegiatan wajib sewaktu Sekolah Dasar (SD). Karena lebih berkonsentrasi pada upaya mempertahankan Juara Umum di SD-nya, kegiatan [[Pramuka]] dijalani sambil lalu saja meski sempat mendapatkan sejumlah TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Pernah pula menjadi Ketua Kelas, namun secara umum sewaktu SD aktivitas organisasinya tidaklah menonjol.
 
Barulah ketika Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 49 Jakarta Timur Bhayu menemukan 'dunia'-nya. SMPN 49 ketika itu merupakan SMP dengan NEM tertinggi se-Indonesia dengan aktivitas ekstra kurikuler yang beragam. Sempat sebentar mencoba aktif di [[Pramuka]] (Pramuka SMPN 49 terkenal karena kontingen Indonesia ke Jambore Internasional hampir pasti selalu mengikutsertakan anggota [[Pramuka]] dari [[Gugus DepanGugusdepan]] SMP ini), namun Bhayu kemudian memilih menjadi anggota [[Patroli Keamanan Sekolah]] ([[PKS]]). Ternyata pilihannya tidaklah salah karena di sini ia mencapai puncak sebagai Ketua, bahkan mendapatkan medali penghargaan sebagai Teladan dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PKS di [[Polda]] Metro Jaya tahun 1991. Medali itu disematkan langsung oleh Kapolda Metro Jaya saat itu, Mayjen (Pol.) M.H. Ritonga. Tentu saja selain PKS Bhayu juga aktif di [[OSIS]] meski cuma jadi pengurus biasa.
 
Sewaktu Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 49 Jakarta Timur, Bhayu sempat meneruskan sebagai Ketua PKS selama dua periode. Namun aktivitas yang paling menyita waktunya adalah sebagai anggota [[Pasukan Pengibar Bendera]] ([[Paskibra]]). Ia meniti karirkarier berjenjang hingga terpilih sebagai anggota [[Pasukan Pengibar Bendera Pusaka]] ([[Paskibraka]]) wilayah Jakarta Timur. Dalam struktur OSIS Bhayu hanya menjadi pengurus biasa, namun dalam kepengurusan Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) Bhayu sempat menjadi Ketua sekaligus Ketua Panitia Pemilihan Calon Pengurus OSIS.
 
Aktivitas organisasi Bhayu makin membludak sewaktu berkuliah di [[Universitas Indonesia]] ([[UI]]). Sewaktu masuk, ia segera menjadi Ketua Angkatan di jurusan dan fakultasnya. Kemudian berkecimpung di Senat Mahasiswa Fakultas dan Universitas serta mengenyam berbagai posisi di kepanitiaan. Bhayu juga sempat mengikuti latihan dasar anggota [[Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia]] ([[GMNI]]) dan menjadi Ketua Seksie Pengembangan Potensi Daerah [[Himpunan Mahasiswa Islam]] ([[HMI]]) cabang Depok. Namun karirkarier paling mencorongnya di organisasi kampus adalah di pers mahasiswa. Bermula dari Fotografer, Koordinator Fotografer, ia kemudian menjadi Pemimpin Umum Suara Mahasiswa Universitas Indonesia. Akan tetapi yang paling monumental baginya adalah keikutsertaannya dalam [[Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998]] yang melancarkan [[Reformasi]] menggulingkan [[Soeharto]] dengan [[Orde Baru]]-nya. Bhayu bersama sejumlah rekannya mendirikan buletin ''[[Bergerak!]]'' yang cukup signifikan perannnyaperannya terutama bagi dinamika pergerakan kemahasiswaan di [[UI]]. Buletin yang terbit harian ini pada 1998 sempat diliput oleh media besar dalam negeri seperti [[Kompas]] dan [[Media Indonesia]] serta dari luar negeri seperti [[Newsweek]] dan [[Time]]. Dengan posisinya di ''[[Bergerak!]]'' ini, Bhayu kemudian menjadi salah satu dari 8 orang Presidium Ketua Kesatuan Aksi Keluarga Besar Universitas Indonesia (KA-KBUI). Ini adalah organisasi payung berbagai elemen organisasi kemahasiswaan di [[UI]] yang bertanggung jawab atas ribuan mahasiswa [[UI]] saat pendudukan gedung MPR-DPR RI oleh mahasiswa, 18-22 Mei 1998.
 
Di lingkungan, Bhayu aktif pula di Karang Taruna dan Remaja Masjid. Bahkan sempat menjadi Ketua Panitia Amil Zakat, Infak dan Sodaqoh Masjid di lingkungan tempat tinggalnya. Dalam bidang keagamaan selain di lingkungan Bhayu juga aktif pula di sekolah dan kampus dalam Kerohanian Islam (Rohis) SMA-nya, Forum Amal dan Studi Islam (Formasi) FSUI dan Forum Studi Islam (FSI) FISIP UI meski cuma jadi anggota biasa.
 
Sementara dalam bidang politik, Bhayu pernah menjadi anggota Departemen Pemuda dan Mahasiswa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) [[Partai Demokrasi Indonesia]] ([[PDI]]) 1995-1999 dan sempat pula menjadi Calon Anggota Tetap [[Dewan Perwakilan Rakyat]] [[Republik Indonesia]] ([[DPR-RI]]) termuda dari [[PDI]] pada [[Pemilihan Umum]] ([[Pemilu]]) 1997. Pada Pilpres 2004 Bhayu menjadi Pemimpin Redaksi Tabloid Suksesi yang rencananya diterbitkan oleh Blora Centre -salah satu pusat pemenangan [[Pemilu]] [[SBY]]-, sementara pada Pilpres 2009 ia dipercaya menjadi Kepala Sekertariat Chemistry Media Centre Jusuf Kalla-Wiranto, sekaligus sebagai salah satu humas/juru bicara pasangan tersebut dan menjadi Web Master blog-site resminya (http://www.jk-wiranto-2009.com).
 
== Pekerjaan Profesional ==
 
Secara umum, pekerjaan Bhayu MH berkisar di bidang [[komunikasi]] --dengan pengkhususan [[jurnalistik]]-- serta [[pemasaran]]. Sejak akhir masa SMA, ia sudah bekerja di penerbitan milik ayahnya bernama ''[[Swadesi]]''. Ini adalah sebuah koran mingguan yang semula berformat [[broadsheet]] namun kemudian berubah menjadi [[tabloid]] pada tahun 1996. Posisi terakhirnya adalah sebagai Redaktur Bidang Kemahasiswaan. Setelah tabloid ini terpaksa tutup pada tahun 1999, Bhayu bekerja untuk berbagai penerbitan internal sejumlah perusahaan. Ia tercatat pernah membantu penerbitan media internal milik Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, Lippo Bukit Sentul, dan Primelink. Nama terakhir ini adalah broker properti yang beroperasi di Jakarta Barat, dimana Bhayu sekaligus juga berperan sebagai marketing executive. Semua pekerjaan itu dijalaninya sebelum lulus kuliah.
 
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya di [[Universitas Indonesia]], Bhayu sempat sebentar menjadi Marketing Support Division Manager G-2 Communication sebelum beralih menjadi redaktur majalah [[''Men's Health]] Indonesia''. Ini adalah majalah franchise dari Amerika Serikat yang di Indonesia haknya dipegang oleh group [[femina]]. Saat sedang bekerja di majalah inilah Bhayu berkesempatan bergabung sebagai bagian kecil dari tim sukses [[Susilo Bambang Yudhoyono]] ([[SBY]]). Tanpa nepotisme, ia bergabung di Blora Centre salah satu pusat pemenangan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2004 bagi SBY yang dikelola Blora Institute. Ia bekerja sebagai profesional di sana dan ditunjuk menjadi Pemimpin Redaksi bakal Tabloid Suksesi. Walau akhirnya dibatalkan penerbitannya, tim yang dipimpin Bhayu sudah bekerja mempersiapkan segala sesuatunya selama beberapa bulan.
 
Meski mendapat kepercayaan dan prestasi di majalah ''Men's Health Indonesia'', yang dibuktikan dengan tanggung-jawab memegang banyak rubrik dan pernah pula mendapatkan juara lomba penulisan "Emotional Intelligence" untuk tulisannya di sana, Bhayu memutuskan meninggalkan media tersebut ketika mendapat tawaran sebagai Redaktur Pelaksana Majalah ''Terbang''. Akan tetapi, majalah ini tak berumur panjang sehingga Bhayu memutuskan pindah menjadi Marketing & Promotion Manager Giovanni Interior. Ini adalah sebuah perusahaan produsen furniture mewah dalam negeri. Tak lama, perusahaan yang dulu pernah mempekerjakan Bhayu di berbagai penerbitan internal memanggilnya. Mereka mempercayakannya menjadi Marketing & Communication Manager. Dari sinilah kemudian terbuka jalan menjadi usahawan karena ia kemudian ditawari posisi sebagai partner di perusahaan tempatnya bekerja itu. Dan mulai saat itu hingga kini, Bhayu beralih kuadran (merujuk pada [[Robert Kiyosaki]]) dari Employee menjadi Self Employee kemudian Business Owner.
 
== Buku & Karya Tulis Lain ==
 
Sebagai wartawan, Bhayu MH menghasilkan banyak tulisan. Bahkan hingga kini ia terus menulis terutama di media internet. Selain di blog tulisan harian pribadinya di http://www.lifeschool.wordpress.com, ia juga menjadi kontributor tulisan di Kompasiana, Politikana serta blogdetik. Buku karyanya yang pernah diterbitkan adalah ''Sang Pejalan: Kumpulan Puisi'' (Jakarta: Pustaka Merah Putih, 2007) dan ''GapaiMenjadi ImpianKaryawan SebagaiYang KaryawanBerhasil'' yang ditulisnya bersama Yoice Pauline P.(Jakarta: Pustaka Merah Putih, 2008).
 
Selain itu ia menjadi salah satu penulis (kontributor) dalam antologi tulisan berjudul ''Suara Mahasiswa, Suara Rakyat'' (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998) bersama sejumlah tokoh reformis seperti Amien Rais dan Rama Pratama. Serta menjadi Editor bagi buku berjudul ''Reformasi Ever Onward Never Retreat'' karya Harsoko Soediro (Jakarta: Pustaka Merah Putih, 2000), ''Menyembuhkan Luka Bangsa, Adili Soeharto'' karya Harsoko Soediro (Jakarta: Pustaka Merah Putih, 2000), ''Bagong for Presiden'' karya Harsoko Soediro (Jakarta: Pustaka Merah Putih, 2004). Dalam katalog pameran foto berjudul ''Saksi Seputar Aksi ‘98: Bidikan Aseli Mahasiswa Indonesia''. (Jakarta: Suara Mahasiswa Universitas Indonesia, 1998) ia tidak hanya berperan sebagai Editor dan Kurator sekaligus menyumbangkan beberapa fotonya, melainkan juga memberi kata pengantar sebagai Pemimpin Redaksi [[''[[Bergerak!'']]''.
 
Sementara buku yang memuat nama dan kiprahnya atau kiprah lembaga yang pernah dipimpinnya adalah adalah ''Bergerak! Peran Pers Mahasiswa Menumbangkan Rezim Soeharto'' karya Satrio Arismunandar (Yogyakarta: Genta Press, 2005), dan ''Kronologis Situasi Penggulingan Soeharto: Reportase Jurnalistik 72 Jam yang Menegangkan'' karya S. Sinansari Ecip (Bandung: Mizan, 1998), dan ''Matahari Merah Bulan Mei'' karya Ali Akbar (Jakarta: Maju Mbojo, 2008).
 
== Aktivitas Terkini ==
Baris 83:
|
|
| [[Event Organizerorganizer]]
| [[Filsafat]]
|
Baris 89:
|
|
| [[Sumber Dayadaya Manusiamanusia]]
| [[Gerakan Mahasiswamahasiswa Indonesia 1998]]
|
|-
Baris 97:
| [[Motivator]]
| [[Muhammad Jusuf Kalla]]
|
|-
|
|
| [[Mario Teguh]]
| [[Bantuan:Mencari gambar]]
|
|-
|
|
| [[James Gwee]]
| [[Femina]]
|
|-
|
|
|
| [[Kelompok Kompas Gramedia]]
|
|-
|
|
|
| [[Ary Ginanjar Agustian]]
|
|-
|
|
|
| [[Peristiwa 27 Juli]]
|
|-