Konten dihapus Konten ditambahkan
Bhayu MH (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k sekedar → sekadar
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 27:
Ayahnya adalah wartawan sekaligus pengusaha dan politikus yang pernah menjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] ([[MPR]]). Sementara ibunya yang alumni Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]] memilih tidak bekerja. Pilihan ini cukup bijak karena posisi Bhayu yang anak tunggal memang membutuhkan perhatian ekstra dari sang Ibu mengingat kesibukan ayahnya melebihi kebanyakan orang lain.
 
Sejak kecil, Bhayu dikenal teman-temannya sebagai pribadi kuat yang hampir selalu tampil sebagai pemimpin. Mulai sekedarsekadar sebagai Ketua Kelas hingga menjadi salah satu pimpinan [[Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998]] saat [[Reformasi]] di [[Universitas Indonesia]]. Daftar aktivitas organisasinya dapat dibaca di bagian berikut.
 
== Aktivitas Organisasi ==
Baris 33:
Aktivitas organisasinya dimulai dari 'hal biasa', yaitu aktif sebagai anggota [[Pramuka]] sebagai kegiatan wajib sewaktu Sekolah Dasar (SD). Karena lebih berkonsentrasi pada upaya mempertahankan Juara Umum di SD-nya, kegiatan [[Pramuka]] dijalani sambil lalu saja meski sempat mendapatkan sejumlah TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Pernah pula menjadi Ketua Kelas, namun secara umum sewaktu SD aktivitas organisasinya tidaklah menonjol.
 
Barulah ketika Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 49 Jakarta Timur Bhayu menemukan 'dunia'-nya. SMPN 49 ketika itu merupakan SMP dengan NEM tertinggi se-Indonesia dengan aktivitas ekstra kurikuler yang beragam. Sempat sebentar mencoba aktif di [[Pramuka]] (Pramuka SMPN 49 terkenal karena kontingen Indonesia ke Jambore Internasional hampir pasti selalu mengikutsertakan anggota [[Pramuka]] dari [[Gugusdepan]] SMP ini), namun Bhayu kemudian memilih menjadi anggota [[Patroli Keamanan Sekolah]] ([[PKS]]). Ternyata pilihannya tidaklah salah karena di sini ia mencapai puncak sebagai Ketua, bahkan mendapatkan medali penghargaan sebagai Teladan dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PKS di [[Polda]] Metro Jaya tahun 1991. Medali itu disematkan langsung oleh Kapolda Metro Jaya saat itu, Mayjen (Pol.) M.H. Ritonga. Tentu saja selain PKS Bhayu juga aktif di [[OSIS]] meski cuma jadi pengurus biasa.
 
Sewaktu Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 49 Jakarta Timur, Bhayu sempat meneruskan sebagai Ketua PKS selama dua periode. Namun aktivitas yang paling menyita waktunya adalah sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera ([[Paskibra]]). Ia meniti karirkarier berjenjang hingga terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ([[Paskibraka]]) wilayah Jakarta Timur. Dalam struktur OSIS Bhayu hanya menjadi pengurus biasa, namun dalam kepengurusan Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) Bhayu sempat menjadi Ketua sekaligus Ketua Panitia Pemilihan Calon Pengurus OSIS.
 
Aktivitas organisasi Bhayu makin membludak sewaktu berkuliah di [[Universitas Indonesia]] ([[UI]]). Sewaktu masuk, ia segera menjadi Ketua Angkatan di jurusan dan fakultasnya. Kemudian berkecimpung di Senat Mahasiswa Fakultas dan Universitas serta mengenyam berbagai posisi di kepanitiaan. Bhayu juga sempat mengikuti latihan dasar anggota [[Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia]] ([[GMNI]]) dan menjadi Ketua Seksie Pengembangan Potensi Daerah [[Himpunan Mahasiswa Islam]] ([[HMI]]) cabang Depok. Namun karirkarier paling mencorongnya di organisasi kampus adalah di pers mahasiswa. Bermula dari Fotografer, Koordinator Fotografer, ia kemudian menjadi Pemimpin Umum Suara Mahasiswa Universitas Indonesia. Akan tetapi yang paling monumental baginya adalah keikutsertaannya dalam [[Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998]] yang melancarkan [[Reformasi]] menggulingkan [[Soeharto]] dengan [[Orde Baru]]-nya. Bhayu bersama sejumlah rekannya mendirikan buletin ''[[Bergerak!]]'' yang cukup signifikan perannnyaperannya terutama bagi dinamika pergerakan kemahasiswaan di [[UI]]. Buletin yang terbit harian ini pada 1998 sempat diliput oleh media besar dalam negeri seperti [[Kompas]] dan [[Media Indonesia]] serta dari luar negeri seperti [[Newsweek]] dan [[Time]]. Dengan posisinya di ''[[Bergerak!]]'' ini, Bhayu kemudian menjadi salah satu dari 8 orang Presidium Ketua Kesatuan Aksi Keluarga Besar Universitas Indonesia (KA-KBUI). Ini adalah organisasi payung berbagai elemen organisasi kemahasiswaan di [[UI]] yang bertanggung jawab atas ribuan mahasiswa [[UI]] saat pendudukan gedung MPR-DPR RI oleh mahasiswa, 18-22 Mei 1998.
 
Di lingkungan, Bhayu aktif pula di Karang Taruna dan Remaja Masjid. Bahkan sempat menjadi Ketua Panitia Amil Zakat, Infak dan Sodaqoh Masjid di lingkungan tempat tinggalnya. Dalam bidang keagamaan selain di lingkungan Bhayu juga aktif pula di sekolah dan kampus dalam Kerohanian Islam (Rohis) SMA-nya, Forum Amal dan Studi Islam (Formasi) FSUI dan Forum Studi Islam (FSI) FISIP UI meski cuma jadi anggota biasa.