Dodo, Pangeran Yu: Perbedaan antara revisi

| father = [[Nurhaci]], Kaisar Gao

| mother = [[LadyNyonya Abahai|Ula -Nara Abahai]], Permaisuri Xiao Lie Wu

| spouse = '''Pasangan utama''':<br>LadyNyonya Borjigit<br>LadyNyonya Borjigit Dazhe<br>LadyNyonya Nara<br>'''Pasangan kedua''':<br>LadyNyonya Tunggiya<br>LadyNyonya Irgen Gioro<br>''unnamedtidak bernama''<br>'''Pasangan Tersier''':<br>LadyNyonya Tunggiya<br>LadyNyonya Nara<br>LadyNyonya Gūwalgiya<br>LadyNyonya Gūwalgiya<br>'''Selir''':<br>LadySelir Nara<br>LadySelir Liang

| posthumous name = Pangeran YutongDe Yu dari Peringkat Pertama<br> (和碩德豫通親王)<br> <br>

'''Dodo''' ([[Bahasa Manchu|Manchu]]: [[Berkas:Prince_dodo.png|24x24px]]; 2 April 1614 &#x2013;– 29 April 1649), secara resmi dikenal sebagai '''Pangeran Yu''', merupakan seorang pangeran  [[Suku Manchu|Manchu]]  dan jenderal militer dari awal [[Dinasti Qing]].

Dodo berasal dari marga  [[Suku Manchu|Manchu]] [[Aisin Gioro]]  sebagai putra ke-15  [[Nurhaci]], pendiri Dinasti Qing. Ibundanya adalah pasangan utama Nurhaci,  [[Nyonya Abahai|Lady Abahai]], yang juga melahirkan saudara kandung Dodo,  [[Ajige]] dan [[Dorgon]].

=== Pemerintahan Huang Taiji  ===

Pada tahun 1620, Dodo dianugerahkan gelar ''ejen''. Dia menjadi ''beile'' pada usia 13 tahun dan ditugaskan ke Panji Putih, dan mulai mengatur urusan di [[Kementerian Ritus]]  dan [[Kementerian Pertahanan (Kekaisaran Tiongkok)|Kementerian Pertahanan]]. Pada tahun 1628, Dodo mengikuti  [[Huang Taiji|Hong Taiji]] (Huangtaiji) pada penaklukan [[Provinsi Chahar|Chahar]], [[Mongolia]], dan diberi gelar  ''eerkechuhuer'' (額爾克楚虎爾) untuk prestasinya. Tahun berikutnya, ia mengikuti Huangtaiji lagi pada penaklukan [[Dinasti Ming]], melintasi [[Tembok Besar Tiongkok|Tembok Besar]] dan mendekati ibukotaibu kota Ming,  [[Beijing]].

Pada tahun 1631, Dodo terlibat dalam mengepung pasukan Ming di [[Pertempuran Dalinghe|Dalinghe]]. Dia kehilangan pijakannya dan jatuh dari kudanya selama pertempuran dan hampir mati di [[Jinzhou]]. Tahun berikutnya ia ikut serta dalam sebuah kampanye melawan [[Ligdan Khan]] dari [[Provinsi Chahar|Chahar]], dan pada tahun 1635 ia ditunjuk sebagai panglima tertinggi untuk pertama kalinya dalam Pertempuran Dalinghe.

Pada tahun 1636, Dodo dipromosikan ke ''qinwang'' dengan gelar "[[Prince Yu (豫)|Pangeran Yu dari Peringkat Pertama]]". Dia mengikuti Huangtaiji pada kampanye melawan [[Dinasti Joseon]] dan mengalahkan musuh di Gunung Nanhan.  Dua tahun kemudian, ia diturunkan pangkatnya ke beile karena membawa prostitusi bersamanya di pasukannya. Pada tahun 1641, Dodo berpartisipasi dalam [[Pertempuran Song-Jin]] dan memimpin pasukan Qing mengepung Jinzhou di bagian pertama pertempuran. Dia memimpin penyergapan untuk memusnahkan sisa-sisa musuh di Gunung Song dalam pertempuran terakhir dan bergabung dengan pasukan [[Hooge, Pangeran Su|Hooge]]  mengepung Gunung Song dan menangkap jenderal Ming,  [[Hong Chengchou]]. Dia dipromosikan satu kelas ke  ''junwang'' untuk prestasinya.

Pada tahun 1644, Dodo memasuki  [[Tiongkok sebenarnya]]  setelah jenderal Ming  [[Wu Sangui]] membuka  [[Shanhaiguan]]  untuk tentara Qing. Mereka mengalahkan pasukan pemberontak di bawah [[Li Zicheng]] di Shanhaiguan dan menduduki ibukotaibu kota Ming,  [[Beijing]], setelah itu Dodo dipulihkan sebagai  ''qinwang'' dan menunjuk "Jenderal Besar yang Menegakkan Negara" (定國大將軍). Bersama dengan [[Kong Youde]] dan Geng Zhongming, Dodo memimpin pasukan sebesar dua ratus ribu orang, terdiri dari baik tentara Manchu dan [[Suku Han|Han]], untuk menyerang sisa-sisa pasukan pemberontak Li Zicheng, mengalahkan dan mengusir musuh dari [[Henan|Henan,]], ke [[Shaanxi]].

Pada bulan pertama tahun 1645, Dodo menaklukkan [[Tongguan]]  dan [[Xi'an]], dan pada bulan kedua ia menyerang [[Dinasti Ming Selatan]]   (sisa-sisa Dinasti Ming yang jatuh). Pada bulan keempat, Dodo merebut kota [[Yangzhou]] dan mengeksekusi pejabat bertahannya  [[Shi Kefa]], setelah itu dia memerintahkan pembantaian  untuk dilakukan. Pada bulan berikutnya, pasukan Dodo telah menyeberangi [[Sungai Panjang|Sungai Yangtze]] dan menduduki ibukotaibu kota Ming Selatan  [[Nanjing]] dan menangkap penguasa Ming Selatan, [[Kaisar Hongguang]]. Pada bulan keenam, Dodo menaklukkan [[Zhejiang]] dan kembali ke Beijing, setelah itu ia menerima gelar "Pangeran Deyu dari Peringkat Pertama" (和碩德豫親王).

Pada tahun 1652, [[Kaisar Shunzhi]]  secara anumerta menurunkan status Dodo ke  ''junwang''  karena afiliasinya dengan [[Dorgon]], yang dianggap oleh kaisar memiliki niat merebut takhta. Pada tahun 1671, pada masa pemerintahan [[Kaisar Kangxi]], Dodo diberi nama anumerta "Tong" (通), sehingga gelarnya menjadi "Pangeran Yutong dari Peringkat Kedua" (多羅豫通郡王). Pada bulan lunar pertama tahun  1778, [[Kaisar Qianlong]]  secara anumerta mengembalikan status Dodo ke  ''qinwang'' dan menciptakan tempat bagi Dodo di kuil leluhur Qing. Tujuh bulan kemudian, sebuah kuil dibangun untuk Dodo di [[Istana Mukden]].

* Ibu: [[Nyonya Abahai|Lady Abahai]], dari marga  Ula Nara.

* Saudara kandung :

* Pasangan utama :

** Lady  [[Borjigin]] (博爾濟吉特氏), putri Ming'antaiji (明安台吉).

** Lady Borjigit, nama pribadi Dazhe (達哲). Ibundanya adalah permaisuri utama Manggusi (莽古斯), Pangeran  [[Mongol Khorchin]]. Namun identitas ayahandanya diperdebatkan karena ibundanya menikah lagi setelah Manggusi meninggal. Dia melahirkan Duoni dan Duo'erbo.

* Pasangan kedua :

** Lady  [[Tunggiya]] (佟佳氏), putri Yakeqin (雅克秦), ''qingche duwei''. Dia melahirkan Chani dan Dong'e.

* Pasangan Tersier :

** Lady  Tunggiya (佟佳氏), putri Sudasai (素達塞), seorang komandan militer. Dia melahirkan Feiyanggu.

** Lady  [[Gūwalgiya]] (瓜爾佳氏), putri Ganchuhan (甘楚漢). Dia melahirkan Bakedu.

* Liu Xiaomeng. "Twelve Princes of the Qing Dynasty" 正說清朝十二王. Zhonghua Publishers, 2006.