Ulugh Khan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib) Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Ulugh Khan" |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa) |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Almas Beg''' (meninggal pada sekitar tahun 1301-1302), lebih dikenal dengan gelarnya '''Ulugh Khan''', merupakan seorang kakak dan seorang jenderal dari penguasa
Ulugh Khan memainkan peran penting dalam kenaikan Alauddin ke tahta Delhi pada 1296. Dia menjebak Sultan Jalaluddin ke Kara, tempat Alauddin membunuh Jalaluddin. Dia berhasil mengepung Multan, dan menundukkan anggota keluarga Jalaluddin yang masih hidup.
Pada tahun 1298, Ulugh Khan memukul mundur serangan Mongol dari [[Kekhanan Chagatai]], yang sangat meningkatkan prestise Alauddin. Tahun berikutnya, ia dan Nusrat Khan menggerebek provinsi Gujarat yang kaya, memperoleh sejumlah besar kekayaan untuk perbendaharaan Alauddin.
== Kehidupan awal ==
Baris 11:
== Peran dalam kenaikan takhta Alauddin ==
Pada 1291, Jalaluddin mengangkat Alauddin sebagai gubernur provinsi
Ketika Alauddin menjadi Sultan Delhi pada tahun 1296, ia menjadikan saudaranya barbeg dengan gelar Ulugh Khan (" [[Khan (gelar)|Khan]] Agung".{{Sfn|Sunil Kumar|2013|p=61}}).
Baris 24:
=== Kemenangan tahun 1298 atas Mongol ===
Pada musim dingin tahun 1297, orang-orang Mongol yang dipimpin oleh seorang noyan dari [[Kekhanan Chagatai]] menyerbu [[Punjab (region)|Punjab]], maju sejauh Kasur. Alauddin mengirim Ulugh Khan
=== Gujarat ===
Pada awal 1299, Alauddin mengirim pasukan yang dipimpin oleh Ulugh Khan dan
Tentara Delhi meninggalkan Gujarat dengan sejumlah besar kekayaan dan beberapa tahanan. Selama berhenti di dekat Jalore, Ulugh Khan dan Nusrat Khan menghukum beberapa prajurit karena tidak menyerahkan ''[[khumus]]'' (satu per lima bagian dari harta rampasan) ke perbendaharaan kekaisaran. Ini menghasilkan pemberontakan, terutama oleh tentara Mongol (Mughal), yang telah masuk Islam baru-baru ini. Para pemberontak membunuh sekretaris Ulugh Khan dan saudara Nusrat Khan, Malik A'izzudin.{{Sfn|Kishori Saran Lal|1950|p=87}} Keesokan harinya, sekitar 2000-3000 dari mereka menyerang kamp Ulugh Khan. Para penyerang salah mengidentifikasi keponakan Alauddin sebagai Ulugh Khan, dan membunuhnya. Ulugh Khan, yang berada di kamar kecil pada saat serangan itu, melarikan diri ke tenda Nusrat Khan, di mana tentara yang setia berkumpul dan memaksa pemberontak untuk mundur.{{Sfn|Kishori Saran Lal|1950|p=87}} Setelah tentara tiba di Delhi, hukuman berat dijatuhkan kepada anggota keluarga para pemberontak.{{Sfn|Kishori Saran Lal|1950|p=88}}{{Sfn|Banarsi Prasad Saksena|1992|p=335}}
Baris 37:
=== Pengepungan Ranthambhore ===
Pada tahun 1299, Hammira, penguasa
Ulugh Khan bergerak ke sungai Banas, di mana ia mengalahkan dan membunuh jenderal Hammira, Bhimasimha.{{Sfn|Dasharatha Sharma|1959|pp=109-110}} Selanjutnya, tentara Delhi mengalami kekalahan di melewati gunung yang disebut Hinduvata.{{Sfn|Dasharatha Sharma|1959|p=111}} Alauddin mengirim Nusrat Khan untuk mendukung Ulugh Khan, dan pasukan Delhi yang diperkuat sekali lagi berbaris menuju Ranthambore. Menurut ''Hammira Mahakavya'', kali ini, Ulugh Khan berpura-pura bahwa dia datang untuk merundingkan gencatan senjata dengan Hammira, dan karena itu, Hammira memungkinkan dia untuk menyeberangi lulus gunung Hinduvata.{{Sfn|Dasharatha Sharma|1959|p=112}} Tentara Delhi menangkap Jhain, dan kemudian mencapai Ranthambore, di mana Nusrat Khan terbunuh selama pengepungan. Mengambil keuntungan dari berkabung di kamp penjajah, pasukan Hammira menyerang mereka, dan memaksa Ulugh Khan mundur ke Jhain.{{Sfn|Banarsi Prasad Saksena|1992|p=342}}
Baris 46:
== Hari-hari terakhir ==
Setelah penaklukan Ranthambore pada tahun 1301, Alauddin memerintahkan Ulugh Khan untuk mempersiapkan pawai ke
Menurut penulis kronik abad ke-14, Ziauddin Barani, kematiannya sangat menekan Alauddin, yang memberi banyak uang untuk amal demi keselamatan jiwanya.{{Sfn|Banarsi Prasad Saksena|1992|p=348}} Namun, penulis sejarah kontemporer Barani, Isami menyatakan bahwa Alauddin telah memerintahkan pembunuhan Ulugh Khan dengan meracuni. Selama pawai Alauddin ke Ranthambore, keponakannya, Akat Khan, berupaya untuk membunuhnya. Ketika Alauddin jatuh pingsan, Akat Khan salah percaya dia mati, dan menyebarkan berita. Menurut catatan Isami, seorang pelayan Alauddin mengatakan kepada Sultan bahwa ketika mendengar berita ini, Ulugh Khan telah mengatakan bahwa dia siap untuk mengisi takhta kosong. Hal ini membuat Alauddin curiga terhadap Ulugh Khan, yang menyebabkan pembunuhan Ulugh Khan. Kronologis abad ke-16, Husam Khan, dalam Tabaqat-i-Bahadur Shahi, juga mengaitkan kematian Ulugh Khan dengan keracunan, pernyataan yang diulang oleh penulis riwayat lanjut Haji-ud-dabir.{{Sfn|Kishori Saran Lal|1950|p=114}}
Baris 52:
Sejarawan Banarsi Prasad Saksena mengesampingkan kisah Isami sebagai salah.{{Sfn|Banarsi Prasad Saksena|1992|p=348}} Namun, Kishori Saran Lal percaya bahwa karena temperamen Alauddin, bukan tidak mungkin dia membunuh saudaranya.{{Sfn|Kishori Saran Lal|1950|p=114}}
Pada 1304, Alauddin mengirim pasukan lain ke Gujarat, dan mencaploknya ke Kesultanan Delhi. Menurut ''Ashiqa ''karya Amir Khusrau, yang memiliki nilai sejarah kecil, Ulugh Khan memimpin invasi ini. Namun, mernyataan ini memiliki akurasi yang diragukan, dan tidak didukung oleh sumber lain. Isami menamai komandan kampanye Gujarat kedua sebagai Malik Jhitam, bukan Ulugh Khan. Sejarawan abad ke-16 Firishta juga menyatakan bahwa Ulugh Khan sudah mati pada saat ini.{{Sfn|Asoke Kumar Majumdar|1956|p=191}} Teks abad 18th Mirat-i-Ahmadi mengklaim bahwa Ulugh Khan memerintah Gujarat selama 20 tahun, dan kemudian dieksekusi sebagai akibat dari konspirasi oleh
== Referensi ==
Baris 58:
=== Daftar pustaka ===
{{ref begin}}
* {{cite book |author=Asoke Kumar Majumdar |title=Chaulukyas of Gujarat |url=https://books.google.ca/books?id=ffAdAAAAMAAJ |publisher=Bharatiya Vidya Bhavan |year=1956 |oclc=4413150 |ref=harv }}
* {{cite book |author=Banarsi Prasad Saksena |author-link=Banarsi Prasad Saksena |chapter=The Khaljis: Alauddin Khalji |editor=Mohammad Habib and Khaliq Ahmad Nizami |title=A Comprehensive History of India: The Delhi Sultanat (A.D. 1206-1526) |volume=5 |edition=Second |year=1992 |publisher=The Indian History Congress / People's Publishing House |url=https://books.google.com/books?id=_9cmAQAAMAAJ |oclc=31870180 |ref=harv }}
* {{cite book |author=Edward Clive Bayley |author-link=Edward Clive Bayley |title=The Local Muhammadan Dynasties - Gujarát |series=The History of India as Told by Its Own Historians |url=https://books.google.com/books?id=OVoOAAAAQAAJ&pg=PA39 |year=1886 |publisher=W.H. Allen and Co. |ref=harv }}
* {{cite book |author=Dasharatha Sharma |author-link=Dasharatha Sharma |title=Early Chauhān Dynasties |publisher=S. Chand / Motilal Banarsidass |year=1959 |isbn=9780842606189 |url=https://books.google.com/books?id=n4gcAAAAMAAJ |ref=harv }}
* {{cite book |author=Kishori Saran Lal |author-link=K. S. Lal |title=History of the Khaljis (1290-1320) |year=1950 |publisher=The Indian Press |location=Allahabad |url=https://books.google.com/books?id=2XXqAQAACAAJ |oclc=685167335 |ref=harv }}
* {{cite book |author=Peter Jackson |author-link=Peter Jackson (historian) |title=The Delhi Sultanate: A Political and Military History |url=https://books.google.com/books?id=lt2tqOpVRKgC&pg=PA221 |year=2003 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-54329-3 |ref=harv}}
* {{cite book |author=Sunil Kumar |chapter=The Ignored Elites: Turks, Mongols and a Persian Secretarial Class in the Early Delhi Sultanate |editor=Richard M. Eaton |title=Expanding Frontiers in South Asian and World History |url=https://books.google.com/books?id=h0_xhdCScQkC&pg=PA61 |year=2013 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-1-107-03428-0 |ref=harv }}
{{ref end}}
[[Kategori:Kelahiran abad ke-13]]
[[Kategori:Kematian abad ke-14]]
[[Kategori:Jenderal India]]
|