Undang-Undang Kewarganegaraan India 2019: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
|||
(13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 14:
| date_signed = {{start date|2019|12|12}}
| signed_by = [[Ram Nath Kovind]]<br/>{{small|[[Presiden India]]}}
| date_effective = {{start date|
| date_commenced =
| bill = Rancangan Undang-Undang Kewarganegaraan (Amandemen), 2019
Baris 30:
| white_paper =
| keywords =
| status =
}}
'''Undang-Undang Kewarganegaraan India 2019''' ({{lang-en|''Citizenship (Amendment) Act, 2019''}}) adalah sebuah Undang-undang yang disahkan oleh [[Parlemen India]] untuk mengamandemen Undang-Undang Kewarganegaraan [[India]] yang lama (''Citizenship Act'') tahun 1955 yang menyediakan jalan menjadi warga negara India bagi imigran 6 agama minoritas dari [[Pakistan]], [[Bangladesh]], dan [[Afganistan|Afghanistan]].<ref name="BBC explained">[https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-india-50670393 Citizenship Amendment Bill: India's new 'anti-Muslim' law explained], BBC News, 11 Desember 2019.</ref> Agama minoritas yang dimaksud secara eksplisit merupakan agama [[Hindu]], [[Sikh]], [[Buddha]], [[Jain]], [[Parsi India|Parsi]] dan [[Kristen]], Imigran harus pernah masuk India pada atau sebelum 31 Desember 2014, dan seharusnya menghadapi "persekusi agama atau takut akan persekusi agama" di negara asal mereka.{{efn|Persyaratan persekusi secara tidak sengaja disebutkan dalam Undang-Undang melalui peraturan disahkan pada tahun 2015.<ref>Shrutisgar Yamunan, [https://scroll.in/article/945900/the-citizenship-amendment-bill-rests-on-shaky-legal-grounds-heres-why The Citizenship Bill rests on shaky legal grounds. Here’s why], Scroll.in, 6 Desember 2019. 'Meskipun RUU tersebut tampaknya tidak memiliki istilah “komunitas minoritas” dan kriteria “persekusi agama” secara langsung, RUU ini mengacu pada aturan-aturan Undang-Undang Asing yang diamandemen pada 2015 dan 2016, yang dengan jelas menyebutkan istilah-istilah ini.'</ref> Sebagian besar laporan berita tidak memperhatikan persyaratan ini.
[[Partai Bharatiya Janata]] yang pada kampanyenya berjanji dalam manifesto [[Pemilihan umum India 2014|pemilu 2014]] untuk menyediakan "rumah alami" bagi para pengungsi Hindu yang dipersekusi. Kerja keras para pengungsi tersebut dilaporkan di berbagai media massa..<ref>[https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-india-34645370 Why Pakistani Hindus leave their homes for India], BBC News, 28 Oktober 2015.</ref><ref>Shreyasee Raj, [https://thediplomat.com/2019/01/safe-but-betrayed-pakistani-hindu-refugees-in-india/ Safe But Betrayed: Pakistani Hindu Refugees in India], The Diplomat, 22 Januari 2019.</ref> Pada tahun 2015, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk melegalkan para pengungsi tersebut terlepas dari dokumen perjalanan mereka dan memberikan mereka visa jangka panjang.<ref name=Daniyal>Shoaib Daniyal, [https://scroll.in/article/946053/four-myths-about-the-citizenship-bill-from-fighting-religious-persecution-to-helping-nrc-excluded Four myths about the Citizenship Bill – from fighting religious persecution to helping NRC-excluded], Scroll.in, 8 Desember 2019.</ref> Lebih dari 30.000 migran, hampir semua beragama Hindu atau Sikh, akan mendapat keuntungan dari Undang-Undang Kewarganegaraan yang diamandemen.<ref name="angry">{{cite news |last1=Saha |first1=Abhishek |title=Explained: Why Assam, Northeast are angry |url=https://indianexpress.com/article/explained/assam-protests-citizenship-amendment-bill-nrc-northeast-bandh-5543785/ |agency=Hindustan Times |date=20 Januari 2019}}</ref>
Baris 49:
RUU tersebut kemudian disahkan oleh [[Rajya Sabha]] pada 11 Desember 2019 dengan 125 suara mendukung dan 105 suara menentangnya.<ref name=":1">{{Cite news |url=https://www.thehindu.com/news/national/parliament-clears-citizenship-amendment-bill/article30279517.ece |title=After a heated debate, Rajya Sabha clears Citizenship (Amendment) Bill |last=Nath |first=Damini |date=11 Desember 2019 |work=The Hindu |access-date=11 Desember 2019 |last2=Singh |first2=Vijaita |issn=0971-751X}}</ref><ref name=":6">{{Cite web |url=https://timesofindia.indiatimes.com/india/cab-set-to-be-law-as-rs-passes-it-125-99-indefinite-curfew-and-army-in-guwahati/articleshow/72481979.cms |title=CAB set to be law as RS passes it 125-105, indefinite curfew and Army in Guwahati |last= |first= |date=12 Desember 2019 |website=[[The Times of India]] |access-date=12 Desember 2019}}</ref> Mereka yang memilih mendukung termasuk partai sekutu BJP seperti [[Janata Dal (United)]], [[All India Anna Dravida Munnetra Kazhagam|AIADMK]], [[Biju Janata Dal]], [[Partai Negeri Telugu|TDP]] dan [[Partai Kongres YSR|YSR-Congress]], selain [[Partai Bharatiya Janata|BJP]] itu sendiri.<ref name=":6" /><ref name=":1" />
Setelah menerima persetujuan dari [[Presiden India]] pada tanggal 12 Desember 2019, RUU tersebut berubah status menjadi [[Undang-undang Parlemen|Undang-undang]].<ref name="assent">{{Cite news |url=https://economictimes.indiatimes.com/news/politics-and-nation/citizenship-amendment-bill-gets-presidents-assent-becomes-act/articleshow/72498176.cms |title=Citizenship (Amendment) Bill gets President's assent, becomes act |date=13 Desember 2019 |work=[[Press Trust of India]] |access-date=13 Desember 2019|via=[[The Economic Times]]}}</ref> Undang-undang ini
== Amandemen ==
Undang-Undang Kewarganegaraan (Amandemen) tahun 2019 mengamandemen Undang-Undang Kewarganegaraan tahun 1955 dengan memasukkan ketentuan berikut dalam pasal 2, ayat (1), huruf (b) yang berbunyi:<ref name=
{{quote |Asalkan orang-orang yang termasuk dalam komunitas minoritas, yaitu, Hindu, Sikh, Buddha, Jain, Parsi dan Kristen dari Afghanistan, Bangladesh dan Pakistan, yang telah dikecualikan oleh Pemerintah Pusat oleh atau di bawah huruf (c) ayat (2) pasal 3 dari "Undang-Undang Paspor (Masuk ke India), 1920" atau dari penerapan ketentuan Undang-Undang Warga Negara Asing, 1946" atau perintah apa pun yang dibuat di bawahnya, tidak akan diperlakukan sebagai migran ilegal untuk tujuan UU itu;<ref name=
}}
Bagian baru, pasal 6B, dimasukkan dengan ketentuan lebih lanjut bahwa:
{{quote |Pada dan sejak tanggal berlakunya [[Undang-Undang]], siapa pun yang disebut dalam ketentuan pertama harus memenuhi syarat untuk mengajukan naturalisasi dan segala proses yang tertunda terhadap orang tersebut sehubungan dengan migrasi ilegal atau kewarganegaraan akan diatasi dengan pemberian kewarganegaraan tersebut kepadanya.<ref name=
}}
Baris 72:
RUU tersebut mengubah Undang-Undang Kewarganegaraan tahun 1955 untuk memberikan kelayakan kewarganegaraan India bagi para imigran ilegal yang beragama Hindu, Sikh, Buddha, Jain, Parsi dan Kristen dari Afghanistan, Bangladesh dan Pakistan, dan yang memasuki India pada atau sebelum 31 Desember 2014. Ketentuan RUU tersebut tidak termasuk Muslim.<ref>{{Cite news|url=https://www.thehindu.com/news/national/nrc-is-anti-indian-citizen/article30053825.ece|title=NRC is anti-Indian citizen|language=en|first=Sobhana K.|last=Nair|date=23 November 2019|via=www.thehindu.com|newspaper=The Hindu}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.thehindu.com/news/national/opposition-to-reach-out-to-people-about-pitfalls-of-citizenship-amendment-bill/article30197219.ece|language=en|title=Opposition to reach out to people about 'pitfalls' of Citizenship Amendment Bill|first=Sobhana K.|last=Nair|date=5 Desember 2019|via=www.thehindu.com|language=en|newspaper=The Hindu}}</ref> Undang-undang kewarganegaraan India sebelumnya, Undang-Undang Kewarganegaraan 1955, tidak menjadikan agama sebagai kriteria kelayakan untuk menjadi warga negara.<ref>{{Cite web |url=https://tirto.id/kontroversi-uu-anti-muslim-cab-di-india-yang-ramai-diprotes-enAu|title=Kontroversi UU Anti-Muslim CAB di India yang Ramai Diprotes|date=17 Desember 2019 |website=Tirto.id |access-date=19 Desember 2019}}</ref>
Di bawah UU tersebut, salah satu persyaratan untuk kewarganegaraan melalui naturalisasi adalah bahwa pemohon harus telah tinggal di India selama 12 bulan terakhir, dan selama 11 dari 14 tahun sebelumnya. RUU ini melonggarkan persyaratan 11 tahun sampai lima tahun bagi orang-orang yang memiliki enam agama dan tiga negara yang sama. RUU itu membebaskan wilayah suku Assam, [[Meghalaya]], dan Tripura dari penerapannya. Ini juga membebaskan area yang diatur melalui Izin Jalur Dalam, yang mencakup [[Arunachal Pradesh]], [[Mizoram]], dan [[Nagaland]].<ref name=":2">{{Cite web |url=http://prsindia.org/node/843781/chapters-at-a-glance |title=The Citizenship (Amendment) Bill, 2019 - Bill Summary |last= |first= |date= |website=PRS Legislative Research |language=en |access-date=10 Desember 2019 |archive-date=2019-12-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191210110416/http://prsindia.org/node/843781/chapters-at-a-glance |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=https://indianexpress.com/article/explained/where-the-citizenship-amendment-bill-does-not-apply-parliament-6157094/ |title=Explained: Where the Citizenship (Amendment) Bill does not apply |last=Saha |first=Abhishek |date=9 Desember 2019 |website=The Indian Express |language=en|access-date=10 Desember 2019}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.indiatoday.in/education-today/gk-current-affairs/story/what-is-citizenship-amendment-bill-2016-1372701-2018-10-22 |title=What is the Citizenship (Amendment) Bill 2016? |website=India Today |language=en|accessdate=26 Januari 2019}}</ref> Pencantuman Manipur dalam Izin Jalur Dalam juga diumumkan pada 9 Desember 2019.<ref name=":3">{{Cite web |url=https://timesofindia.indiatimes.com/india/bringing-ilp-for-manipur-3-ne-states-will-be-out-of-cab/articleshow/72449076.cms |title=Bringing ILP for Manipur, 3 NE states will be out of CAB |last=Jain |first=Bharti |language=en|date=10 Desember 2019 |website=The Times of India |access-date=11 Desember 2019}}</ref>
RUU tersebut mencakup ketentuan baru untuk pembatalan pendaftaran [[Kewarganegaraan Luar Negeri India]] (OCI) seperti pendaftaran melalui penipuan, dalam kasus pemegang OCI dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun atau lebih dalam waktu lima tahun pendaftaran dan yang membutuhkan dalam kepentingan kedaulatan dan keamanan India. Ini juga termasuk ketentuan tentang pelanggaran hukum yang diberitahukan oleh pemerintah pusat. Ini juga menambah peluang bagi pemegang OCI untuk didengar sebelum pembatalan.<ref name="PRS highlights" />
Baris 79:
Warga muslim dari Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan tidak ditawari kewarganegaraan di bawah UU yang baru.<ref>Helen Regan, Swati Gupta and Omar Khan, "[https://www.cnn.com/2019/12/11/asia/india-citizenship-amendment-bill-intl-hnk/index.html India passes controversial citizenship bill that excludes Muslims]," ''[[CNN News]]''.</ref><ref>Sam Gringlas, "[https://www.npr.org/2019/12/11/787220640/india-passes-controversial-citizenship-bill-that-would-exclude-muslims India Passes Controversial Citizenship Bill That Would Exclude Muslims]", ''[[NPR]]''</ref><ref>[https://www.japantimes.co.jp/news/2019/12/12/asia-pacific/social-issues-asia-pacific/indias-parliament-passes-contentious-citizenship-bill-excluding-muslims/#.XfP3sR-YVNB India's Parliament passes contentious citizenship bill excluding Muslims], ''[[Japan Times]]''</ref> Kritikus mempertanyakan hal tersebut. Amandemen membatasinya pada negara tetangga mayoritas Muslim di India dan, kedua, tidak menyadarinya tentang Muslim yang teraniaya di negara-negara itu, seperti [[Ahmadiyah]] di Pakistan dan [[Hazara]] di Afghanistan dan Pakistan. Dikatakan ada pengungsi dari kelompok-kelompok ini di India, yang belum ditawari bantuan.<ref name="Fair Observer">Nafees Ahmad, [https://www.fairobserver.com/region/central_south_asia/refugees-rights-india-south-asian-world-news-headlines-97021/ The Status of Refugees in India], Fair Observer, 12 September 2017.</ref><ref name="IE explained">[https://indianexpress.com/article/explained/explained-how-to-be-a-citizen-of-india-earlier-now-6165960/ Question & Answer: Citizenship amendment law explained], The Indian Express, 14 Desember 2019.</ref>
Pemerintah India mengatakan bahwa Pakistan, Afghanistan dan Bangladesh adalah negara mayoritas Muslim. Mereka telah mengubah Konstitusi mereka dalam beberapa dekade terakhir untuk mendeklarasikan Islam sebagai agama resmi negara mereka, dan karena itu umat Islam di negara-negara Islam ini "tidak mungkin menghadapi persekusi agama". Pemerintah menyatakan bahwa Muslim tidak dapat "diperlakukan sebagai minoritas yang dianiaya" di negara-negara mayoritas Muslim ini.<ref name="NYTLaw">{{Cite news|url=https://www.nytimes.com/reuters/2019/12/13/world/asia/13reuters-india-citizenship-explainer.html|title=What Does India's New Citizenship Law Mean?|date=13 Desember 2019|work=The New York Times|access-date=19 Desember 2019|issn=0362-4331|archive-date=2019-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20191219003915/https://www.nytimes.com/reuters/2019/12/13/world/asia/13reuters-india-citizenship-explainer.html|dead-url=yes}}</ref><ref name="BBCClaim">{{Cite news|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-50720273|title=Is India's claim about minorities true?|date=12 Desember 2019|access-date=19 Desember 2019}}</ref>
=== Pengecualian untuk imigran dari negara non-muslim ===
Baris 98:
Akses internet dibatasi di negara bagian Assam. Jam malam diberlakukan di Assam dan Tripura karena aksi protes.<ref>{{Cite news |url=https://www.bbc.com/news/world-asia-india-50739593 |title='Anti-Muslim' citizenship law challenged in India court |date=12 Desember 2019 |access-date=12 Desember 2019 |language=en-GB}}</ref> Namun, [[Angkatan Darat India|tentara]] harus bergegas untuk mengerahkan pasukan karena para demonstran menentang jam malam itu. Layanan kereta api ditangguhkan dan beberapa maskapai penerbangan mulai menawarkan penggantian biaya penjadwalan atau pembatalan di daerah-daerah tersebut.<ref>{{Cite news |url=https://www.bbc.com/news/world-asia-india-50754065 |title=India calls in army as citizenship protests grow |date=12 Desember 2019 |access-date=12 Desember 2019 |language=en-GB}}</ref> Pejabat melaporkan bahwa setidaknya dua orang tewas setelah bentrokan dengan polisi di Guwahati.<ref>{{Cite news |url=https://www.bbc.com/news/world-asia-india-50754065 |title=Two dead as Indian police clash with protesters |date=12 Desember 2019 |access-date=12 Desember 2019 |language=en-GB}}</ref>
Aksi unjuk besar-besaran terjadi di beberapa kota besar di seluruh India, termasuk [[Kolkata]]
Pada 15 Desember, polisi secara paksa menyerbu kampus Universitas [[Jamia Millia Islamia]], tempat aksi protes terjadi, dan menahan para mahasiswa. Polisi menggunakan pentungan dan gas air mata pada para mahasiswa.<ref>{{
Pada 16 Desember, setelah aksi protes memasuki hari kelima, Perdana Menteri [[Narendra Modi]] meminta semua pihak menahan diri dalam kicauan tweet yang mengatakan "Tidak ada orang India yang khawatir tentang UU ini. UU ini hanya untuk mereka yang telah menghadapi persekusi selama bertahun-tahun di luar negeri dan tidak memiliki tempat lain kecuali India."<ref>{{
=== Dukungan terhadap UU ===
Unjuk rasa mendukung Undang-Undang Amandemen dipimpin oleh para pemimpin BJP di Benggala Barat, yang menuduh bahwa pemerintah negara memblokir mereka. Mereka juga menuduh Ketua Menteri [[Mamata Banerjee]] salah informasi warga negara tentang undang-undang baru.<ref>[https://timesofindia.indiatimes.com/city/kolkata/bjp-takes-out-rallies-in-west-bengal-in-support-of-citizenship-law/articleshow/72841641.cms BJP takes out rallies in West Bengal in support of citizenship Law], The Times of India 17 Desember 2019. Diakses tanggal 21 Desember 2019.</ref>
Pada 21 Desember
=== Pembatalan ===
Tidak ada permainan yang mungkin dilakukan pada hari keempat pertandingan bola [[kriket]] antara Assam dan Services di Piala Ranji 2019-20 karena aksi demonstrasi ini.<ref>{{cite web |url=https://sportstar.thehindu.com/cricket/ranji-trophy-2019-20-day-four-games-in-assam-and-tripura-suspended-due-to-curfew-citizenship-amendment-bill/article30284054.ece |title=Ranji Trophy 2019-20: Day four game in Assam suspended due to curfew over CAB |work=Sport Star |accessdate=12 Desember 2019}}</ref> KTT India-[[Jepang]] di Guwahati, yang seharusnya dihadiri oleh [[Shinzō Abe]] juga dibatalkan.<ref>{{Cite news |url=https://www.thehindu.com/news/international/india-japan-guwahati-summit-cancelled/article30294202.ece |title=India-Japan Guwahati summit cancelled in view of protests |last=Bhattacherjee |first=Kallol |date=13 Desember 2019|work=The Hindu |access-date=13 Desember 2019|issn=0971-751X}}</ref><ref>{{Cite
Akibat dari aksi demonstrasi ini, [[Amerika Serikat]], [[Britania Raya]], [[Israel]], [[Kanada]], [[Prancis]], dan [[Uni Emirat Arab]]<ref>{{Cite web |url=https://internasional.republika.co.id/berita/q2lyrt459/uea-terbitkan-peringatan-perjalanan-ke-india|title=UEA Terbitkan Peringatan Perjalanan ke India |date=16 Desember 2019 |website=Republika Online|access-date=17 Desember 2019}}</ref> mengeluarkan peringatan perjalanan untuk warganya yang mengunjungi wilayah timur laut India, memberitahu warga mereka untuk "berhati-hati".<ref>{{Cite web |url=https://in.usembassy.gov/travel-alert-for-u-s-citizens-protests-in-northeastern-states-121319/ |title=Travel Alert for U.S. Citizens: Protests in Northeastern States |date=13 Desember 2019 |website=Kedubes dan Konsulat AS di India|language=en-US |access-date=14 Desember 2019}}</ref><ref>{{Cite news |url=https://www.thehindu.com/news/national/anti-citizenship-act-protests-us-uk-france-israel-issue-travel-advisories/article30304634.ece |title=Anti-Citizenship Act protests: U.S., U.K., France, Israel issue travel advisories |date=14 Desember 2019 |work=The Hindu |access-date=14 Desember 2019|others=Special Correspondent |language=en|issn=0971-751X}}</ref>
Baris 125:
=== Upaya hukum ===
Sidang pertama oleh [[Mahkamah Agung India]] mengenai 60 petisi yang menentang UU tersebut diselenggarakan pada 18 Desember 2019. Selama sidang pertama, MA menolak untuk membatalkan Undang-Undang Kewarganegaraan yang sudah diamandemen. MA telah menetapkan 22 Januari 2020 sebagai tanggal sidang berikutnya.<ref>{{Cite news
== Reaksi ==
Undang-Undang ini menuai kontroversi yang meluas di India dan luar negeri karena melanggar [[Konstitusi India]] yang sekuler dan janji kesetaraannya atas agama manapun berdasarkan Pasal 14 Konstitusi tersebut.<ref name="BBC secularism">[https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-india-50670393 Citizenship Amendment Bill: India's new 'anti-Muslim' law explained], BBC News, 11 Desember 2019. "Opponents of the bill say it is exclusionary and violates the secular principles enshrined in the constitution. They say faith cannot be made a condition of citizenship."</ref><ref>Sumit Ganguly, [https://foreignpolicy-com.ezproxye.bham.ac.uk/2019/12/11/secularism-is-dying-in-india/ Secularism Is Dying in India] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200413202747/https://login.ezproxye.bham.ac.uk/login?url=https%3A%2F%2Fforeignpolicy.com%2F2019%2F12%2F11%2Fsecularism-is-dying-in-india%2F |date=2020-04-13 }}, Foreign Policy, 11 Desember 2019.</ref><ref name=Ramakrishnan>[https://www.thequint.com/news/politics/nobel-laureate-venkatraman-ramakrishnan-slams-amit-shah-argument-condemns-cab?utm_source=wru&utm_medium=alsoread Nobel Winner Ramakrishnan Slams Amit Shah’s Argument, Condemns CAB], The Quint, 13 Desember 2019.</ref>
=== Domestik ===
Baris 171:
* [https://indianfrro.gov.in/frro/Notifications_dated_7.9.2015.pdf Peraturan Amandemen Paspor (Masuk ke India), 2015 dan Peraturan Warga Negara Asing (Amandemen), 2015], ''The Gazette of India'' No. 553, 8 September 2015.
* [https://www.hrln.org/admin/issue/subpdf/Refugee_populations_in_India.pdf Report of Refugee Populations in India], Human Rights Law Network, November 2007.
* [http://prsindia.org/sites/default/files/bill_files/Citizenship_%28A%29_bill%2C_2016_0.pdf RUU Kewarganegaraan (Amandemen) sebagaimana diperkenalkan di Lok Sabha, 2016] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210114153720/http://prsindia.org/sites/default/files/bill_files/Citizenship_%28A%29_bill%2C_2016_0.pdf |date=2021-01-14 }}, PRS Legislative Research, 2016.
* [http://prsindia.org/sites/default/files/bill_files/Joint%20committee%20report%20on%20citizenship%20%28A%29%20bill.pdf Report of the Joint Parliament Committee] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210124163747/http://prsindia.org/sites/default/files/bill_files/Joint%20committee%20report%20on%20citizenship%20%28A%29%20bill.pdf |date=2021-01-24 }}, Lok Sabha Secretariat, 2019 (via PRS Legislative Research).
* [http://prsindia.org/sites/default/files/bill_files/Citizenship%202019%20Bill%20Text.pdf RUU Kewarganegaraan (Amandemen) sebagaimana diperkenalkan di Lok Sabha, 2019] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191212091630/http://prsindia.org/sites/default/files/bill_files/Citizenship%202019%20Bill%20Text.pdf |date=2019-12-12 }}, PRS Legislative Research, 2019.
* [http://prsindia.org/sites/default/files/bill_files/Citizenship%20%28A%29%20Bill%2C%202019%20as%20passed%20by%20LS.pdf RUU Kewarganegaraan (Amandemen) sebagaimana disahkan oleh Lok Sabha, 2019] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210121101133/http://prsindia.org/sites/default/files/bill_files/Citizenship%20%28A%29%20Bill%2C%202019%20as%20passed%20by%20LS.pdf |date=2021-01-21 }}, PRS Legislative Research, 2019.
[[Kategori:India dalam tahun 2019]]
|