Prasasti Candi Angin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizkydns (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Prasasti candi angin yang di temukan di kompleks candi angin desa tempur, jepara, jawa tengah. Periodesasi prasasti tersebut diprediksi sekitar Abad ke-13 hingga 14 Masehi atau setara masa Kerajaan Majapahit. Prasasti tersebut juga diketahui berbahasa Jawa kuno (jawa kawi) dengan dua sisi, sisi A bagian depan dan sisi B bagian belakang. ==Isi Prasasti== Dalam sisi A tertulis sebagai berikut: {{cquote|...wara kaki minak apur bap(a) secepet (titik) y...'
Tag: tanpa kategori [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
k Isi Prasasti: clean up
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Prasasti candiCandi anginAngin''' yangmerupakan di[[prasasti]] temukanyang ditemukan di kompleks candiCandi anginAngin, desaDesa tempur[[Tempur, Keling, Jepara|Tempur]], Kecamatan [[jeparaKeling]], kabupaten [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[jawa tengah|Provinsi Jawa Tengah]]. Periodesasi prasasti tersebut diprediksi sekitar Abad ke-13 hingga 14 Masehi atau setara masa Kerajaan [[Majapahit]]. Prasasti tersebut juga diketahui berbahasa Jawa kuno (jawa kawi) dengan dua sisi, sisi A bagian depan dan sisi B bagian belakang.<ref>{{Cite web|date=2021-04-25|title=PRASASTI CANDI ANGIN|url=https://sejarahjawaid.wordpress.com/2021/04/25/prasasti-candi-angin/|website=Imperium Sejarah Jawa id|language=id-ID|access-date=2021-12-29}}</ref>
 
==Isi Prasasti==
 
Dalam sisi A tertulis sebagai berikut :
 
{{cquote|''...wara kaki minak apur bap(a) secepet (titik) yen ana (ana)lap-(do) (…..)b(h)arta tan dadiha wwa(n)sa tutus (s)swa (titik),..''}}
 
Artinya :
Baris 11:
''Pada suatu waktu ketika kaki minak mengampuni bapak dari rakaki secepet. Jika ada suami yang mengambil istri kedua, maka tidak akan menjadi atau tidak termasuk keturunan pemuja Siwa''
 
Dalam sisi B tertulis sebagai berikut :
 
{{cquote|''..wara kaki putu buyut gajah lawehah (titik) sirna tus sing praprasi (titik),.''}}
Dalam sisi B tertulis sebagai berikut:
 
{{cquote|..wara kaki putu buyut gajah lawehah (titik) sirna tus sing praprasi (titik),.}}
 
Artinya :
Baris 20 ⟶ 19:
''Rakaki cucu (dari) buyut bernama wira gajah lawehah. Yang artinya hilangnya seluruh keturunan yang praprasi''
 
Merujuk pada hasil pembacaan prasasti dan terjemahan dari kedua sisi prasasti yang terjemahannya berbunyi :
 
''Pada suatu waktu ketika kaki minak mengampuni bapak dari rakaki secepet. Jika ada suami yang mengambil istri kedua, maka tidak akan menjadi atau tidak termasuk keturunan pemuja Siwa, Rakaki cucu (dari) buyut bernama wira gajah lawehah. Yang artinya hilangnya seluruh keturunan yang praprasi.''
 
Dapat di indikasi inkripsi dan terjemahan dalam prasati candi angin ini adalah berisi tentang larangan untuk mengambil istri kedua atau larangan dalam berpoligami dan tidak akan di ikut sertakan sebagai keturunan pemuja dewa [[siwa]].
 
=== Referensi= ==
 
[[Kategori:Prasasti]]
===Referensi===
 
1. https://sejarahjawaid.wordpress.com/2021/04/25/prasasti-candi-angin/