Insyaallah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Pranala luar: clean up |
||
(29 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''
Salah satu penggunaan Insya Allah adalah untuk mengindikasikan bahwa kesuksesan yang diraih bukanlah semata karena usaha keras dan kehendak seseorang, namun lebih kepada bahwa usaha keras yang dilakukan adalah untuk mendapatkan ridha dari Allah. Dimana ridha Allah dapat diinterprestasikan sebagai hal terbaik untuk Manusia, bumi, dan semua ciptaan ALlah yang lainnya. ~. Istilah ini secara umum sering digunakan oleh Umat Muslim, namun juga sering digunakan oleh kelompok Kristen di daerah timur tengah,n seperti Gereja Koptik Ortodok. Insya ALlah diucapkan bila berbicara mengenai rencana atau kegiatan yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Istilah tersebut juga menunjukkan suatu kepatuhan terhadap Allah, dimana seorang yang mengucapkan hal tersebut berarti menyerahkan segala keputusan di tangan Allah, dan menerima takdir bahwa kadang Allah bertindak tidak sesuai dengan dugaan manusia.▼
▲Salah satu penggunaan
Dalam Al-Qur'an, tertulis bagi Muslim bahwa merupakan hal yang dilarang mengucapkan suatu hal yang akan dilakukan di masa depan (berjanji) tanpa mengucapkan Insya Allah. Penggunaan Insya Allah sesuai dalil pada Al-Qur'an surat Al Kahfi (18)23-24: (23) dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, (24) kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah” dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”.▼
{{Islam-stub}}▼
Dalam Al-Qur'an, tertulis bagi [[Muslim]] bahwa merupakan hal yang dilarang mengucapkan suatu hal yang akan dilakukan pada masa depan (berjanji) tanpa mengucapkan insyaallah. Penggunaan insyaallah sesuai dalil pada Al-Qur'an [[surah Al-Kahf]]:
▲
== Landasan ==
Anjuran pengucapan insya Allah diisyaratkan dalam [[Surah Al-Kahf]] ayat 23–24. Dalam ayat tersebut, Allah melarang manusia untuk berucap terhadap sesuatu dengan didahului oleh ucapan "insya Allah". Ucapan tersebut harus diucapkan ketika membahas sesuatu yang berkaitan dengan [[masa depan]] yang belum diketahui. Unsur yang mewajibkan pengucapannya ada lima, yaitu [[subjek]], [[objek]], [[waktu]] dan tempat kejadian, sebab kejadian dan kemampuan dalam menyelenggarakannya.<ref>{{Cite book|last=asy-Sya'rawi|first=M. Mutawalli|date=2007|title=Anda Bertanya Islam Menjawab|location=Jakarta|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-866-3|editor-last=Basyarahil, U., dan Legita, I. R.|pages=3|translator-last=al-Mansur|translator-first=Abu Abdillah|url-status=live}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Alhamdulillah]]
== Referensi ==
<references />
== Pranala luar ==
* [http://www.dakwatuna.com/2013/10/12/40558/in-syaa-allah-bukan-insya-allah/ In Sya' Allah bukan Insya Allah di Dakwatuna.com]
{{Authority control}}
[[Kategori:Ucapan Islami]]
▲{{Islam-stub}}
▲[[fr:Inch Allah]]
▲[[ms:Insya Allah]]
|