Abdulaziz bin Mut'ib ar-Rasyid: Perbedaan antara revisi

'''Abdulaziz bin Mut'ib ar-Rasyid''' ({{Lang-ar|عبد العزيز بن متعب الرشيد}}; 1870-12 April 1906) atau '''Abdulaziz bin Mutaib''' atau '''Ibn Rasyid''' adalah Emir [[Emirat Jabal Shammar|Jabal Shammar]] keenam dari tahun 1897 hingga 1906.<ref name="ckmel">{{cite websfn|author=Christopher Keesee Mellon|date=May 2015|title=Resiliency of the Saudi Monarchy: 1745-1975|url=https://scholarworks.aub.edu.lb/bitstream/handle/10938/10663/pj-1848.pdf?sequence=1|work=The American University of Beirut|location=Beirut|format=Master's Project|access-date=12 November 2021|pagep=48}}</ref><ref>{{cite thesissfn|author=Frederick Fallowfield Anscombe|title=The Ottoman Gulf and the Creation of Kuwayt, Sa'udi Arabia and Qatar, 1871-19141994|url=https://www.proquest.com/docview/304117067?pq-origsite=gscholar&fromopenview=true|access-date=12 November 2021|location=Princeton University|pagep=256|degree=PhD|date=1994}}</ref>

Abdulaziz bin Mut'ib lahir pada tahun 1870,<ref name=":0">{{cite thesissfn|author=DhaifallahAl AlotaibiUtaibi|title=Ibn Sa’ud and Britain: Early changing relationship and pre-state formation 1902-19142017|url=https://research.bangor.ac.uk/portal/files/20572121/null |access-date=12 November 2021|location=Bangor University|pagep=7|format=PhD|date=2017}}</ref> merupakan putra dari [[Mut'ib bin Abdullah ar-Rasyid|Mut'ib bin Abdullah]] penguasa Jabal Shammar ketiga. Dia adopsi oleh pamannya [[Muhammad ar-Rasyid]], emir kelima yang membawanya menjadi ahli warisnya.<ref>{{cite websfn|author=Roby C. BarrettBarret|title=Saudi Arabia: Modernity, Stability, and the Twenty-First Century Monarchy|url=https://apps.dtic.mil/sti/pdfs/ADA620023.pdf|publisher=Joint Special Operations University|access-date=12 November 2021|format=Report|date=June 2015|pagep=30}}</ref> Setelah Muhammad meninggal karena sebab alami pada tahun 1897, Abdulaziz menggantikannya tanpa perlawanan. Namun, pemerintahan Abdulaziz bin Mut'ib tidak aman, disebabkan melemahnya pengaruh [[Utsmaniyah]] yang menjadi sekutu [[Wangsa Rasyid]] di [[Nejd]] dan meletusnya perang Saudi-Rasyidi (1903–1907). Mulanya pada tahun 1902, Raja [[Abdul Aziz bin Saud|Abdulaziz bin Saud]], pendiri [[Arab Saudi|Arab Saudi,]], kembali dari [[Kuwait]] dengan kekuatan kecil dan merebut kembali [[Riyadh]]. Abdulaziz bin Mut'ib gugur dalam pertempuran [[Rawdat Muhanna]] pada tahun 1906 setelah beberapa pertempuran lain dengan [[Abdul Aziz bin Saud|Abdulaziz bin Saud]] seperti pertempuran [[Pertempuran Bekeriyah|Bukairiyah]] dan [[Pertempuran Shinanah|Shinanah]].<ref name=talal>{{cite thesissfn|author=Talal Sha'yfan Muslat Al Azma|title=The role of the Ikhwan under 'Abdul'Aziz Al Sa'ud 1916-1934|url=http://etheses.dur.ac.uk/1472/1/1472.pdf|location=Durham University|accessdate=12 November 2021|degree=PhD|date=1999|pagep=49}}</ref>

Pertempuran Dilam ini terjadi pada 27 Januari 1903 di kota Dilam, selatan [[Riyadh]] ibu kota Arab Saudi saat ini. Setahun setelah [[Pertempuran Riyadh]] dimana Riyadh berhasil direbut kembali oleh Ibn Saud. Ibn Saud berusaha mengusir Wangsa Rasyid menjauh dari Riyadh dengan informasi kampanye militer yang salah. Ketika rencananya berhasil, Ibn Saud mengerahkan 1.000 prajurit di Riyadh sebelum meninggalkan kota itu dengan 3.500 prajurit lainnya untuk merebut Dilam. Pasukan Rasyidi mengikuti Ibn Saud ke hingga ke Dilam, selama pertempuran, Rasyidi kehilangan 250 korban dan kehilangan kendali atas Nejd selatan.<ref{{sfn|Al nameUtaibi|2017|p=":0" />7}}

Pertempuran Bukairiyah adalah pertempuran besar dalam [[Perang Saudi–Rasyidi]], selama kampanye [[Unifikasi Arab Saudi]]. Pihak Wangsa Rasyidi dan sekutunya Utsmaniyah melawan pemberontak Saudi. Pertempuran terjadi pada 15 Juni hingga Juli 1904 di kota Bukairiyah, [[Provinsi Qasim|Provinsi Qassim]] saat ini. Setelah kemenangan Ibn Saud dalam [[Pertempuran Dilam]], Ibn Saud mencoba memperluas kekuasaannya dengan menguasai Qassim, melemahkan pihak Rasyidi dan sekutunya Utsmaniyah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan Saudi dengan banyak korban di kedua belah pihak.<ref>{{Cite booksfn|last=Mikaberidze|first=Alexander|url=https://books.google.com/books?id=jBBYD2J2oE4C&q=battles+over+qasim+saudi&pg=PA807|title=Conflict and Conquest in the Islamic World: A Historical Encyclopedia [2 volumes]: A Historical Encyclopedia|date=2011-07-22|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-59884-337-8|language=en|pagep=807}}</ref>

Pertempuran Shinanah terjadi pada 29 September 1904, di kota Shinanah, Provinsi Qassim. Setelah kemenangan Ibn Saud dalam Pertempuran Bukairiyah, Ibn Saud berencana untuk menaklukkan seluruh wilayah Qassim. Wangsa Rasyid juga berencana untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayah tersebut. Pertempuran berakhir dengan kemenangan Saudi, Ibn Saud memperoleh ribuan sisa logistik yang ditinggalkan di kota tersebut dan memaksa Wangsa Rasyid dan sekutunya Utsmaniyah untuk pindah kembali ke ''Rawdat Muhanna''.<ref>{{Cite websfn|title=Al Moqatel - الدولة السعودية الثالثة (تأسيس المملكة العربية السعودية)|url=http://www.moqatel.com/openshare/behoth/atrikia51/saudia3/sec02.doc_cvt.htm|website=www.moqatel.com2020|access-dateloc=2021-11-136}}</ref>

Pertempuran Rawdat Muhanna dimulai pada 12 April 1906, di Taman Muhanna, Provinsi Qassim, Setelah kekalahan dari Ibn Saud dalam pertempuran sebelumnya, Abdulaziz bin Mut'ib yang lebih dikenal sebagai Ibn Rasyid, berencana untuk membangun aliansi baru dengan para pemimpin Qassimi, Ibn Saud mengirim pasukannya dengan perintah Ibrahim Ibn Aqil untuk menghancurkan aliansi ini sebelum menjadi ancaman. Pasukan Ibn Aqil berhasil membunuh Ibn Rasyid dalam pertempuran ini bersama ratusan sekutu Qassimi dan Utsmaniyah. Kemenangan Ibn Saud dalam pertempuran ini mengakhiri pengaruh Utsmaniyah di Najd dan Qassim pada akhir Oktober 1906.<ref>{{cite booksfn|author=Saud bin Hathlol Al Saud|titlep=The History of Kings of Al Saud79|edition=1|language=Arabic|page=79}}</ref>

== ReferensiCatatan ==