Tekelet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(39 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[ImageBerkas:Tzitzit tchelet.jpg|thumbjmpl|rightka|uprightlurus|Tzitzit (jumbai) dengan ''t'chelet'' (benang biru)]]
 
'''Tekelet''' ({{lang-he|תכלת}}, "turquoise"<ref name="Gutnick Chumash Tchelet">{{cite book|last=Compilation|first=|title=Chumash : the five books of Moses : with Rashi's commentary Targum Onkelos and Haftaros with a commentary anthologized from classic Rabbinic texts and the works of the Lubavitcher Rebge|year=2006|publisher=Kol Menachem|location=New York, N.Y.|isbn=9781934152010|page=967|edition=Synagogue|coauthors=adapted by Rabbi Chaim Miller}}</ref> atau "biru";<ref name=tchelet.chbd>{{cite web
|title=Techelet (Blue Thread)
|url=http://www.chabad.org/library/article_cdo/aid/530127/jewish/Techelet-Blue-Thread.htm
Baris 7:
|publisher=Chabad Media Center
|accessdate=9 April 2013
}}</ref> juga dieja ''techelet'' atau ''techeiles''; {{lang-en|tekhelet}}) adalah sejenis zat pewarna biru (ungu tua) yang dihasilkan oleh suatu kerang yang disebut "''Khilazon''".<ref name=tchelet.chbd /> DisinggungDisebutkan sebanyak 48 kali dalam [[Alkitab Ibrani]] ([[Tanakh]]).<ref name=outekhelet /><ref name=ExaminerTchelet>{{cite web|last=Amir|first=Nina|title=Lost thread of blue, tekhelet color reestablished|url=|work=Religion & Spirituality|publisher=Clarity Digital Group LLC d/b/a Examiner.com|accessdate=9 April 2013}}</ref>. <ref name=outekhelet/><ref name=ExaminerTchelet>{{cite web|last=Amir|first=Nina|title=Lost thread of blue, tekhelet color reestablished|url=|work=Religion & Spirituality|publisher=Clarity Digital Group LLC d/b/a Examiner.com|accessdate=9 April 2013}}</ref>.<ref name="ExaminerTchelet"/> Secara khusus digunakan untuk pakaian [[efod]] [[Imam Besar Yahudi|Imam Besar]], kain tenda di [[Kemah Suci]] dan jumbai ''[[tzitzit]]'' ({{lang-he|ציצית}}, jamak: ''tzitziot'') yang dipasang di punca-punca jubah dari selendang sembahyang ''[[tallit]]'' dari dahulu sampai sekarang.<ref name=outekhelet>{{cite web|last=Zohar|first=Gil|title=Fringe Benefits - Kfar Adumim factory revives the lost commandment of tekhelet|url=http://www.ou.org/ou/print_this/ 50561|publisher=www.ou.org|accessdate=14 March 2013}}</ref>
 
Setelah kehancuran [[Bait Suci Kedua|Bait Allah]] di [[Yerusalem]] oleh tentara Romawi pada abad pertama Masehi, penggunaan pewarna ''tekelet'' hanya untuk ''[[tzitzit]]''. Sebuah ''tzitzit'' dibuat dari empat utas uliran benang, yang harus sengaja dibuat demikian. Benang-benang tersebut kemudian dipintal dan dibiarkan menggantung, dan nampaktampak menjadi delapan helai. Keempat helai benang tersebut dilewatkan sebuah lubang 25 sampai 50&nbsp;mm jauhnya dari punca kain berujung empat. Dalam [[Yudaisme]] terdapat tiga pendapat mengenai berapa helai benang yang berwarna biru:
* 2 helai, menurut rabbi [[Rashi]], [[Tosafot|Tosafos]], Asher ben Jehiel (Rosh)
* 1 helai, menurut [[Raavad]]
* 1 setengah helai, menurut [[Rambam]]
 
"Tekelet" disebut-sebutdisebutkan dalam alinea ketiga pembacaan doa harian [[Shema|Sh'ma Yisrael]] ({{lang-he|שְׁמַע יִשְׂרָאֵל}}; "Dengarlah, hai Israel") yaitu dari [[Kitab Bilangan]] (''Bamidbar'' - ''Parshas Shelach'') {{Ayat|Bilangan|15|37|41|plain=yes}}.
{{Rquote|right|<sup>37</sup> TUHAN berfirman kepada Musa: <sup>38</sup> Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan ({{lang-he|tekelet}}). <sup>39</sup> Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN. <sup>40</sup> Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu. <sup>41</sup> Akulah TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu.|Bamidbar - Parshas Shelach|{{Alkitab|Bilangan 15:37–41}}}}
 
== Etimologi ==
Teklelet, diartikan "turquoise"<ref name="Gutnick Chumash Tchelet">{{cite book|last=Compilation|first=|title=Chumash : the five books of Moses : with Rashi's commentary Targum Onkelos and Haftaros with a commentary anthologized from classic Rabbinic texts and the works of the Lubavitcher Rebge|year=2006|publisher=Kol Menachem|location=New York, N.Y.|isbn=9781934152010|page=967|edition=Synagogue|coauthors=adapted by Rabbi Chaim Miller}}</ref> atau "biru"<ref name=tchelet.chbd/> yang dalam bahasa Yunani di [[Septuaginta]] diterjemahkan sebagai ''hyakinthinos'' (''ὑακίνθινος''), dalam arti "biru", yang merujuk kepada tumbuhan bunga ''Hyacinth'' Romawi (jenis yang berwarna biru ungu).
 
== Catatan Alkitab ==
Terdapat 49 kutipan ''tekelet'' dalam [[Teks Masoret]].<ref name=outekhelet /><ref name=ExaminerTchelet /> Satu kali merujuk kepada seluruh bangsa Israel ({{Alkitab|Bilangan 15:37–41}}), 44 kali merujuk kepada imam atau [[Kemah Suci]]. Sisanya ditemukan dalam [[Kitab Ester]], [[Kitab Yeremia]] dan [[Kitab Yehezkiel]] untuk penggunaan sekuler (tidak berkaitan langsung dengan urusan agama). Dalam [[Kitab Ester]] ditulis bahwa [[Mordekhai]] mengenakan warna pakaian kebesaran bewarna "biru dan putih". Warna ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan warna lain misalnya pada {{Alkitab|2 Tawarikh 3:14}} dimana tirai dari [[Bait Suci Pertama]] yang dibangun pada zaman raja [[Salomo]] dibuat dari warna ungu tua/biru (''tekelet''), ungu muda ({{lang-he|אַרְגָּמָן}}, ''argaman'') dan merah lembayung ({{lang-en|crimson}}, {{Lang-he|כַּרְמִיל}}, ''karmiyl''). Sejumlah kerang telah diusulkan sebagai sumber pewarna ''tekelet''.<ref name="bromiley">The International Standard Bible Encyclopedia - Page 1057 Geoffrey W. Bromiley - 2007 "The most highly prized dye in the ancient world obtained from the secretions of four molluscs native to the eastern Mediterranean: [[helix ianthina]], [[murex brandaris]], [[murex trunculus]], and [[purpura lapillus]]. Various shades could be produced"</ref>{{Alkitab|Yehezkiel 27:7}} nampaknyatampaknya mengindikasikan bahwa sumber ini dari daerah [[Laut Aegea]] (Yunani).<ref>[[Gesenius]] Hebrew lexicon entry for "Isles of Elisha" - more modern source needed</ref>
 
== Catatan Talmud ==
[[FileBerkas:Indigo-Historische Farbstoffsammlung.jpg|thumbjmpl|leftkiri|uprightlurus|Pewarna biru "palsu": [[Indigo]] ([[nila]])<ref>Historical dye collection of the Technical University of Dresden, Germany</ref>]]
[[Talmud]] mengajarkan bahwa sumber pewarna ''tekelet'' adalah makhluk laut yang dikenal sebagai ''khillazon'' ({{lang-he|חילזון}}, ''ḥillazon''), dalam bahasa Ibrani modern diterjemahkan sebagai "siput" ({{lang-en|snail}}). Talmud juga menyebut adanya pewarna tiruan dari sumber tumbuhan yang disebut ''Kela-Ilan'', dikenali sebagai ''[[Indigofera tinctoria]]'', sumber pewarna biru yang populer di dunia purba. Talmud menjelaskan bahwa sama sekali dilarang untuk menggunakan pewarna palsu ini secara sengaja (misalnya, jika seseorang ditipu oleh penjual, maka jumbai-jumbai ''tzitzit'' yang dipakai masih [[kosher]] (tidak haram), tetapi tidak memenuhi persyaratan agamai untuk jumbai-jumbai tekelet).<ref>False Tekhelet http://www.tekhelet.com/pdf/false.pdf</ref> [[Tosefta]] menjelaskan bahwa ''Kela Ilan'' tidak hanya satu-satunya sumber pewarna yang dilarang. Kenyataannya, sumber pewarna lain selain ''khillazon'' tidak diterima untuk membuat pewarna biru.
 
Dalam [[Talmud]], Traktat Kodashim ''Menachot'' 44a, ''khillazon'' diberi pemerian sebagai berikut:<ref>The Hillazon Braita http://www.tekhelet.com/pdf/braita.pdf</ref>
 
# Tubuhnya mirip dengan laut.
# Bentuknya seperti ikan.
# Muncul satu kali setiap 70 tahun,
#Dengan Dari "darah"-nya orang mewarnaimendapatkan warna ''tekelet'',
# Karenanya: mahal nilainya.
 
Ciri-ciri lain (dengan referensi Talmud):
Baris 39:
* Corak warna pewarna ''khillazon'' identik dengan pewarna yang dihasilkan dari tumbuhan ''kela ilan'' (''[[Indigofera tinctoria]]'', sumber pewarna [[indigo]] ([[nila]]), yang dipakai sebagai sumber tiruan palsu pewarna ''tekelet'' ([[Baba Metzia]] 61b)
* Membuka cangkang (katup) kerang ''khillazon'' pada hari [[Sabat]] melanggar peraturan [[Sabat]] (Shabbat 75a)
* Cangkang kerang ''khillazon'' tumbuh bersama-sama dengannya ([[Midrash]] Shir HaShirim (Song of Songs) Rabbah 4:11)
* Merupakan jenis binatang [[invertebrata]] ([[Jerusalem Talmud]] Sabbath 1:38a)
* "''Potzeia''" adalah istilah untuk pekerja yang memecah cangkang khillazon (Shabbat 75a). Rav Herzog menjelaskan bahwa kata kerja "''potzea''" bermakna "membuka dengan memecahkan" - sebagaimana membuka kenari (Herzog, p.&nbsp;57).<ref name=criteria/>
* "''Lo ifrad hazutei''" - Jika warnanya permanen, maka itu sah (Men. 43a) - pewarnaan tekelet dikenal karena keindahan yang tahan lama dan tidak berubah (Rambam, Hil Tzitzit 2:1).<ref name=criteria>{{Cite web |url=http://www.tekhelet.com/criteria.htm |title=Criteria of Tekhelet |access-date=2013-07-08 |archive-date=2013-05-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130528142742/http://www.tekhelet.com/criteria.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
== Sejarah ==
=== Asal mula ===
[[File:Heb cover hi.jpg|thumb|right|200px|Satu set ''tzitzit'' dengan benang biru yang dihasilkan dari ''Murex trunculus'']]
Penelitian arkeologis telah menghasilkan bukti bahwa asal mula industri zat pewarna ungu dan biru dapat ditelusuri berasal dari pulau [[Kreta]] sejak tahun 1750-an SM.<ref name=timeline>{{Cite web |url=http://www.tekhelet.com/timeline.htm |title=Garis waktu Tekelet |access-date=2013-07-08 |archive-date=2013-05-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130514051739/http://www.tekhelet.com/timeline.htm |dead-url=yes }}</ref>
Pada satu ketika setelah pembuangan orang-orang Yahudi dari tanah Israel oleh pemerintah Romawi, identitas asli sumber pewarna ini telah hilang dan akibatnya orang-orang Yahudi hanya memakai jumbai berwarna putih saja.<ref>On History, Mesorah and Nignaz http://www.tekhelet.com/pdf/HistoryMesorahNignaz.pdf</ref> Garis-garis pada kain ''[[tallit]]'', seringkali berwarna hitam, tetapi juga [[biru]] atau [[ungu]] ({{lang-en|purple}}), dipercayai melambangkan hilangnya ''tekelet'' yang dirujuk oleh sejumlah sumber sebagai "hitam seperti tengah malam", "biru seperti langit tengah hari", dan juga "[[ungu]]".<ref>Simmons, Rabbi Shraga. [http://judaism.about.com/library/3_askrabbi_o/bl_simmons_tallit.htm Tallit stripes]</ref> Garis-garis tekelet ini memberikan inspirasi [[bendera Israel]].
 
=== Mesir kuno ===
Di abad-abad terakhir ini, mulai diupayakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber kuno pewarna tersebut dengan membandingkan sumber-sumber [[Talmud]] terhadap bukti-bukti fisik.<ref>The Mystery of Tekhelet http://www.youtube.com/watch?v=8aAJgB4xAIw</ref> Empat spesies [[moluska]] yang berasal dari daerah [[Laut Tengah]] sebelah timur diusulkan sebagai ''khillazon'' yang tidak diketahui lagi identitasnya, yaitu:
Di antara "[[Surat-surat Amarna]]" (ditulis sekitar 1500-1300 SM) ditemukan frasa "''subatu sa takilti''" - pakaian dari ''tekelet'' - dalam daftar barang-barang berharga yang dikirim ke [[Mesir kuno|Mesir]] oleh Dusratta, Raja Mittani, sebagai maskawin kepada pangeran Mesir yang akan menikahi putrinya.<ref name=timeline/>
* [[helix ianthina]]
* [[murex brandaris]]
* [[murex trunculus]], dan
* [[purpura lapillus]].<ref name=bromiley/>
Namun, belum ada yang diterima secara umum, meskipun satu [[spesies]] dari [[genus]] [[Murex]], ''[[Murex trunculus]]'', dikenal dengan nama modern ''[[Hexaplex trunculus]]'' dianggap sebagai yang paling mungkin menjadi sumber pewarna biru ''tekelet''. Kebanyakan orang Yahudi Rabbinik terus memakai hanya warna putih untuk ''tzitziyot'', mengikuti ''[[poskim]]'' (penentu hukum Yahudi) yang mereka anut.
 
=== Perintah penggunaan ===
Menurut profesor bidang [[Kimia]], Zvi Koren, ''tekelet'' mendekati warna "''midnight blue''" ("biru tengah malam").<ref>[http://www.jpost.com/Jewish-World/Jewish-News/The-color-techelet The color techelet]</ref> Kesimpulan ini didasarkan atas analisis kimia sepotong kain berwarna berusia 2000 tahun yang ditemukan di [[Masada]] pada tahun 1960-an.<ref>{{cite news|last=Kraft|first=Dina|title=Rediscovered, Ancient Color is Reclaiming Israeli Interest|url=http://www.nytimes.com/2011/02/28/world/middleeast/28blue.html|newspaper=New York Times|date=2011-02-27}}</ref> Bahan ini mempunyai corak warna ''midnight blue'' dengan sedikit ungu, dan ini konsisten dengan pewarna yang bersumber dari kerang Murex, maupun warna [[nila]] ([[indigo]]) dari ''[[Indigofera tinctoria]]'' yang dikatakan dalam [[Talmud]] sulit dibedakan dari ''tekelet'' asli.
Pada saat bangsa Israel [[keluar dari Mesir]] di bawah pimpinan [[Musa]], setelah diperbudak selama 430 tahun di sana, mereka menerima hukum [[Taurat]] di [[gunung Sinai]] (sekitar 1312 SM menurut perhitungan [[Yudaisme]]; 1446 SM menurut sejarah umum) dan dalam perjalanan mereka selanjutnya ke tanah [[Kanaan]]. Pada waktu itulah bangsa Israel menerima perintah dari Allah mengenai penggunaan pewarna tekelet untuk pembuatan [[Kemah Suci]], baju [[efod]] bagi [[Imam Besar Yahudi|Imam Besar]] dan jumbai [[tzitzit]] untuk semua orang.
 
=== 1200 SM ===
[[FileBerkas:HebTzitzit cover hitchelet.jpg|thumbjmpl|rightka|200px|Satu set ''tzitzit'' dengan benang biru, seperti yang dihasilkan dari ''Murex trunculus'']]
* Dari penggalian arkeologi ditemukan suatu guci yang sekarang dinamai "Tel Shikmona Vat", dibuat sekitar tahun 1200 SM. Analisis kimia dari bekas zat pewarna di guci kuno ini dibuktikan mengandung bahan kimia yang molekulnya sama dengan zat pewarna dari siput laut ''Murex''.
* Guci dari Tel Shikmona tersebut, bersama berbagai penemuan arkeologis lain di beberapa lokasi pada pantai di Israel Utara dan Libanon Selatan, menunjukkan adanya industri pembuatan zat pewarna menggunakan siput laut ''Murex'' yang cukup maju di pantai Kanaan pada periode 1200-900 SM.<ref name=herzog>R. Isaac Herzog, The Royal Purple and The Biblical Blue, Keter, 1987.</ref> Sumber [[Talmud]] mencatat bahwa "para nelayan ''khillazon'' adalah dari [[Haifa]] sampai ke "''Sulamot Shel Tzur'" (tangga-tangga kota [[Tirus]], sekarang di [[Libanon]]; ''the Ladders of Tyre'').<ref>Talmud, Shabbat 26a.</ref>
 
=== Zaman Romawi ===
[[Julius Caesar]] (100-44 SM) dan Kaisar [[Augustus]] (63 SM -14 M) membatasi penggunaan zat pewarna untuk kelas-kelas pejabat pemerintahan. Kaisar [[Nero]] (37-68 M) mengeluarkan suatu dekret (surat perintah) yang memberikan kaisar hak eksklusif untuk memakai pakaian berwarna ungu atau biru.<ref name=timeline/>
 
Di bawah kaisar [[Konstantinus]] (337-362) pembatasan penggunaan ''tekelet'' diterapkan dengan keras. Suatu [[maklumat]] (surat perintah) pada tahun 383 oleh Gratian, Valentinian, dan Theodosius membuat produksi pewarna ungu dan biru berkualitas tinggi menjadi monopoli pemerintah.<ref name=timeline/>
 
=== Zaman Talmud ===
[[Talmud]], yang selesai disusun sekitar tahun 550, mencatat bahwa ''tekelet'' dibawa dari Israel ke Babilon pada masa hidup Rabbi Ahai (tahun 506). Ini merupakan indikasi positif terakhir mengenai penggunaan tekelet. Disimpulkan bahwa tekelet masih tersedia sampai akhir penyuntingan Talmud (tahun 550-an), karena tidak disebutkan mengenai penghentian penggunaannya.<ref name=timeline/>
 
=== Zaman Arab ===
Orang Arab menduduki tanah Israel pada tahun 639, dan hal itu dipercayai mengakhiri industri pembuatan warna dari sumber siput laut di pantai Kanaan.<ref name=timeline/>
 
=== Bukti negatif ===
Pada[[Midrash satuTanhuma]] ketika(ditulis sekitar tahun 750) meratapi “dan sekarang kami tidak mempunyai ''tekelet'', hanya (warna) putih.” Dalam karya halakhik "Sheiltot d’Rav Ahai" (tahun 760) tidak disebutkan sama sekali mengenai ''tekelet''. Jadi setelah sekian lama terjadi pembuangan orang-orang Yahudi dari tanah Israel oleh pemerintah Romawi, identitas asli sumber pewarna ini telah hilang dan akibatnya orang-orang Yahudi hanya memakai jumbai berwarna putih saja.<ref>On History, Mesorah and Nignaz http://www.tekhelet.com/pdf/HistoryMesorahNignaz.pdf</ref> Garis-garis pada kain ''[[tallit]]'', seringkalisering kali berwarna hitam, tetapi juga [[biru]] atau [[ungu]] ({{lang-en|purple}}), dipercayai melambangkan hilangnya ''tekelet'' yang dirujuk oleh sejumlah sumber sebagai "hitam seperti tengah malam", "biru seperti langit tengah hari", dan juga "[[ungu]]".<ref>Simmons, Rabbi Shraga. [http://judaism.about.com/library/3_askrabbi_o/bl_simmons_tallit.htm Tallit stripes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050920005343/http://judaism.about.com/library/3_askrabbi_o/bl_simmons_tallit.htm |date=2005-09-20 }}</ref> Garis-garis tekelet ini memberikan inspirasi [[bendera Israel]]. Kebanyakan orang Yahudi Rabbinik terus memakai hanya warna putih untuk ''tzitziyot'', mengikuti ''[[poskim]]'' (penentu hukum Yahudi) yang mereka anut.
 
=== Abad Pertengahan ===
Guillaum Rondelet (mati tahun 1566) adalah orang pertama yang mengidentifikasi "Pliny’s purpura" ("warna ungu Plinius") dengan spesies kerang siput laut ''Murex brandaris''. Fabius Columna (1616) menyatakan pendapat bahwa ''Murex trunculus'' telah dipakai dalam proses pewarnaan kuno. William Cole (1681) mencatat bahwa cairan tak berwarna dalam kelenjar "hypobranchial" dari [[moluska]] laut ''Purpura lapillus'' yang ditemukan di lepas pantai Inggris akan berubah menjadi warna merah jika terkena cahaya, sehingga mengungkap kepekaan zat pewarna yang berasal dari moluska terhadap cahaya.<ref name=timeline/>
 
=== 1857 ===
Ahli zoologi Prancis, Henri de Lacaze -Duthiers, menemukan tiga jenis siput laut di [[Laut Tengah]] yang dapat menghasilkan zat pewarna, yaitu:
* ''Murex brandaris''
* ''[[Murex trunculus]]'' dan
* ''Thais haemastoma''.<ref name=timeline/>
 
Di abad-abad terakhir ini,Selanjutnya mulai diupayakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber kuno pewarna tersebut dengan membandingkan sumber-sumber [[Talmud]] terhadap bukti-bukti fisik.<ref>The Mystery of Tekhelet http://www.youtube.com/watch?v=8aAJgB4xAIw</ref> Empat spesies [[moluska]] yang berasal dari daerah [[Laut Tengah]] sebelah timur diusulkan sebagai ''khillazon'' yang tidak diketahui lagi identitasnya, yaitu:
* ''[[helix ianthina]]''
* ''[[murex brandaris]]''
* ''[[murex trunculus]]'', dan
* ''[[purpura lapillus]]''.<ref name=bromiley/>
Namun, belum ada yang diterima secara umum, meskipun satu [[spesies]] dari [[genus]] [[Murex]], ''[[Murex trunculus]]'', dikenal dengan nama modern ''[[Hexaplex trunculus]]'' dianggap sebagai yang paling mungkin menjadi sumber pewarna biru ''tekelet''. Kebanyakan orang Yahudi Rabbinik terus memakai hanya warna putih untuk ''tzitziyot'', mengikuti ''[[poskim]]'' (penentu hukum Yahudi) yang mereka anut.
 
=== 1864 ===
Penemuan industri pembuatan zat pewarna kuno – Di [[Sidon]] ditemukan timbunan besar (ratusan meter panjangnya dan beberapa meter dalamnya) cangkang siput laut ''[[Murex trunculus]]''. Cangkang-cangkang ini telah dipecah di titik yang memungkinkan pengambilan kelenjar penghasil zat pewarna. Pada jarak tertentu, juga ditemukan timbunan besar terpisah dari jenis kerang lain ''Murex brandaris'' dan ''Thais haemastoma''. Karena ''Murex brandaris'' dan ''Thais haemastoma'' hanya menghasilkan pewarna ungu-kemerahan, berbeda dengan warna ungu kebiruan dari ''Murex trunculus'', pakar Egyptologis A. Dedekind (1898) melihat fakta ini sebagai bukti yang tidak bisa dibantah bahwa ''Murex trunculus'' adalah kerang yang khusus menghasilkan ''tekelet'' (ungu kebiruan; ''blue''), dan jenis-jenis lain menghasilkan ''argaman'' (ungu muda; ''purple''); hal mana juga disetujui oleh Rav Herzog.<ref name=timeline/>
[[Berkas:Tyrian-Purple.svg|jmpl|ka|150px|Struktur kimia '''6,6′-dibromoindigo''', komponen utama pewarna '''Tekelet''' maupun '''Argaman''' (''[[Ungu Tyre]]'')]]
[[Berkas:Tyrian-Purple-from-xtal-3D-vdW.png|jmpl|ka|150px|Model molekul (''[[space-filling model]]'') 6,6′-dibromoindigo, berdasarkan struktur [[kristal]].]]
 
=== Analisis kimia ===
Menurut profesor bidang [[Kimia]], Zvi Koren, ''tekelet'' mendekati warna "''midnight blue''" ("biru tengah malam").<ref>[http://www.jpost.com/Jewish-World/Jewish-News/The-color-techelet The color techelet]</ref> Kesimpulan ini didasarkan atas analisis kimia sepotong kain berwarna berusia 2000 tahun yang ditemukan di [[Masada]] pada tahun 1960-an.<ref>{{cite news|last=Kraft|first=Dina|title=Rediscovered, Ancient Color is Reclaiming Israeli Interest|url=http://www.nytimes.com/2011/02/28/world/middleeast/28blue.html|newspaper=New York Times|date=2011-02-27}}</ref> Bahan ini mempunyai corak warna ''midnight blue'' dengan sedikit ungu, dan ini konsisten dengan pewarna yang bersumber dari kerang Murex, maupun warna [[nila]] ([[indigo]]) dari ''[[Indigofera tinctoria]]'' yang dikatakan dalam [[Talmud]] sulit dibedakan dari ''tekelet'' asli.
 
Pada tahun 1909 ahli kimia Jerman, Paul Friedlander, mengidentifikasi struktur kimia bahan pewarna ungu dari siput laut ''Murex'' sebagai "6,6’-dibromoindigo".<ref name=timeline/>
 
=== Penemuan instalasi pembuatan utuh ===
Penggalian di [[Tel Dor]] pada tahun 1986 menemukan dalam bentuk utuh sebuah instalasi pembuatan pewarna ungu, berdasarkan pewarna yang diekstraksi dari jenis kerang (siput) laut ''[[murex]]''.<ref>[http://books.google.com/books?id=nYo_O52iijoC&pg=PA80&lpg=PA80&dq=tel+dor+dye+production&source=bl&ots=BkwOhFzQRX&sig=-1sQmEHVRw671y32qQqCdRY5z1I&hl=en&ei=EQoBS67POpCi4QaMnemBDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CBkQ6AEwBQ#v=onepage&q=tel%20dor%20dye%20production&f=false Wisdom as a woman of substance: a socioeconomic reading of Proverbs 1–9, Christine Elizabeth Yoder]</ref>
<!--
==''Sepia officinalis''==
[[Image:Cuttlefish.jpg|thumb|right|150px|Ikan cumi-cumi umum (''[[cuttlefish]]'').]]
[[Image:Prussian blue.jpg|thumb|150px|Contoh biru Prusia (''Prussian blue'')]]
Pada tahun 1887, [[Radzin (Hasidic dynasty)|Grand Rabbi Gershon Henoch Leiner]], the [[Radzin (Hasidic dynasty)|Radziner]] [[Rebbe]], researched the subject and concluded that the ''[[Sepia officinalis]]'' (common [[cuttlefish]]) met many of the criteria. Within a year, [[Radzin (Hasidic dynasty)|Radziner chassidim]] began wearing tzitzit dyed with a colorant produced from this [[cephalopod]]. Some [[Breslov (Hasidic dynasty)|Breslov]] Hasidim also adopted this custom due to Rebbi [[Nachman of Breslov]]'s pronouncement on the great importance of wearing ''tekhelet'' and in emulation of Rabbi [[Avraham ben Nachman]]{{who|date=February 2012}} of [[Tulchyn]], a prominent Breslov teacher who accepted the view of his contemporary, the Radziner Rebbe.{{citation needed|date=February 2012}}
 
== Sumber Tekelet ==
Rabbi [[Yitzhak HaLevi Herzog]] (1889–1959) obtained a sample of this dye and had it chemically analyzed. The chemists concluded that it was a well-known synthetic dye "[[Prussian blue]]" made by reacting [[iron sulfate]]{{disambiguation needed|date=June 2012}} with an organic material. In this case, the cuttlefish only supplied the organic material which could have as easily been supplied from a vast array of organic sources (e.g., ox blood). Rav Herzog thus rejected the cuttlefish as the ''chilazon'' and some suggest that had the [[Radzin (Hasidic dynasty)|Grand Rabbi Gershon Henoch Leiner]] known this fact, he too would have rejected it based on his explicit criterion that the blue color must come from the animal and that all other additives are permitted solely to aid the color in adhering to the wool.<ref>P'til T'khelet, p.168</ref>
Sejumlah binatang laut telah diusulkan sebagai sumber pewarna "Tekelet".
 
=== ''JanthinaSepia officinalis'' ===
[[ImageBerkas:Cuttlefish.jpg|thumbjmpl|rightka|150px|Ikan cumi-cumi umum (''[[cuttlefish]]'').]]
Within his doctoral research on the subject tekhelet, Herzog placed great hopes on demonstrating that the ''[[Hexaplex trunculus|Murex trunculus]]'' was the genuine snail ''khillazon.'' However, having failed to consistently achieve blue dye from the ''Murex trunculus'', he wrote: “If for the present all hope is to be abandoned of rediscovering the hillazon shel tekhelet in some species of the genera ''Murex'' and ''Purpura'' we could do worse than suggest the ''[[Janthina]]'' as a not improbable identification”.<ref>Herzog, p.71</ref> Although blue dye has indeed been obtained from the ''[[Murex trunculus]]'' snail, in 2002 Dr. S. W. Kaplan of [[Rehovot]], Israel, proclaimed that he was able to dye wool with the extract of ''[[Janthina]]''. This claim has to date not been substantiated.
[[ImageBerkas:Prussian blue.jpg|thumbjmpl|150px|Contoh biru Prusia (''Prussian blue'')]]
-->
Pada tahun 1887, Grand Rabbi Gershon Henoch Leiner, ''Radziner Rebbe'', meneliti topik ini dan menyimpulkan bahwa ''[[Sepia officinalis]]'' (ikan cumi-cumi umum; ''cuttlefish'') memenuhi banyak kriteria sebagai sumber Tekelet. Dalam setahun, ''Radziner chassidim'' mulai memakai [[tzitzit]] yang diwarnai dengan zat pewarna yang dihasilkan oleh jenis [[cephalopoda]] ini. Beberapa ''Breslov Hasidim'' juga menerima kebiasaan ini karena Rebbi Nachman dari Breslov menekankan pentingnya pemakaian ''tekelet'' dan mengikuti teladan Rabbi [[Avraham ben Nachman]] dari [[Tulchyn]], seorang guru terkenal Breslov yang menerima pandangan dari sejawatnya, Radziner Rebbe.
 
Rabbi [[Yitzhak HaLevi Herzog]] (1889–1959) menerima contoh zat pewarna ini dan menganalisis komposisi kimianya. Para ahli kimia menyimpulkan bahwa zat pewarna itu adalah pewarna sintetis terkenal "Biru Prusia" ("[[Prussian blue]]") yang dihasilkan dari reaksi antara [[besi sulfat]] dengan suatu bahan organik. Dalam hal ini, cumi-cumi hanya menyediakan bahan organik yang sebenarnya dengan mudah dapat diperoleh dari berbagai sumber organik (misalnya darah sapi). Dengan demikian, Rav Herzog menolak identifikasi cumi-cumi sebagai ''khillazon''. Beberapa orang berpendapat bahwa jika Grand Rabbi Gershon Henoch Leiner mengetahui fakta ini, diapun akan menolak identifikasi ini berdasarkan kriteria eksplisit yang dianutnya bahwa warna biru harus berasal dari binatang dan bahan-bahan tambahan lain hanya diizinkan untuk membantu pelekatan warna pada bahan kain.<ref>P'til T'khelet, p.168</ref>
==''Murex trunculus''==
 
[[Image:wool techelet.jpg|thumb|150px|right|Pemandu dari yayasan "Pt'il Tekhelet Foundation" menunjukkan bagaimana sepotong kain wol, dicelupkan ke cairan pewarna, menjadi biru di bawah sinar matahari.]]
=== ''Janthina'' ===
Dalam penelitian doktoral mengenai ''tekelet'', Herzog meletakkan harapan besar untuk membuktikan bahwa ''[[Hexaplex trunculus|Murex trunculus]]'' adalh siput (laut) ''khillazon'' yang asli. Namun, setelah gagal untuk secara konsisten mendapatkan pewarna biru dari ''Murex trunculus'', ia menulis: “Jika saat ini semua harapan ditinggalkan untuk menemukan kembali ''khillazon shel tekhelet'' pada beberapa [[spesies]] dari [[genus|genera]] ''Murex'' dan ''Purpura'', paling tidak kami dapat mengusulkan ''[[Janthina]]'' sebagai identifikasi yang memungkinkan”.<ref>Herzog, p.71</ref> Meskipun kemudian pewarna biru ternyata dapat diperoleh dari siput ''[[Murex trunculus]]'', pada tahun 2002 DR. S. W. Kaplan dari [[Rehovot]], [[Israel]], menyatakan bahwa ia dapat mewarnai kain wol dengan ekstrak dari ''[[Janthina]]'', tetapi klaim ini sampai sekarang belum dapat dibuktikan.
 
=== ''Murex trunculus'' ===
[[ImageBerkas:wool techelet.jpg|thumbjmpl|150px|rightka|Pemandu dari yayasan "Pt'il Tekhelet Foundation" menunjukkan bagaimana sepotong kain wol, dicelupkan ke cairan pewarna, menjadi biru di bawah sinar matahari.]]
Dalam tesis doktoral pada tahun 1913 tentang subyek ini, Rabbi Herzog menyebut siput/kerang Murex sebagai kandidat paling mungkin sebagai sumber pewarna ''tekelet''. Meskipun jenis Murex ini memenuhi banyak kriteria yang tertulis dalam [[Talmud]], kegagalan Rabbi Herzog untuk menghasilkan warna biru secara konsisten (kadang-kadang yang muncul adalah warna ungu) menghalanginya untuk mengumumkan bahwa sumber pewarna ini telah ditemukan. Pada tahun 1980-an, [[Otto Elsner]], seorang ahli kimia dari Shenkar College of Fibers di Israel menemukan bahwa jika cairan pewarna ini diekspos (dijemur) di bawah sinar matahari, akan menghasilkan warna biru secara konsisten (bukan lagi warna ungu).<ref>O. Elsner, "Solution of the enigmas of dyeing with Tyrian purple and the Biblical tekhelet", ''Dyes in history and Archaeology'' '''10''' (1992) p 14f.</ref> Pada tahun 1988 [[Rabbi Eliyahu Tavger]] mewarnai tekelet dari ''[[Murex trunculus]]'' (nama modern: ''[[Hexaplex trunculus]]'') sesuai ''mitzvah'' (perintah) untuk pembuatan ''tzitzit'' pertama kalinya setelah lebih dari 1300 tahun. Berdasarkan karyanya, empat tahun kemudian, yayasan "Ptil Tekhelet Organization" dibentuk untuk memberikan pendidikan tentang proses pembuatan pewarna serta membuat pewarna ini tersedia untuk semua orang yang ingin menggunakannya. Acara televisi "[[The Naked Archaeologist]]" mewawancarai seorang sarjana Israel yang menyatakan bahwa jenis [[moluska]] inilah binatang yang tepat. Demonstrasi pembuatan pewarna ''tekelet'' dengan sinar ultraviolet matahari untuk menghasilkan warna biru juga ditayangkan.
 
Pengaruh sinar matahari terhadap corak warna yang dihasilkan oleh pewarna jenis ini telah diketahui sejak zaman dahulu, seperti yang ditulis oleh [[Vitruvius]] (abad pertama SM), “Ungu melebihi semua warna dalam hal nilai dan keunggulan efek yang mengagumkan. Diperoleh dari sebuah kerang laut. ... Tidak mempunyai corak yang sama di semua tempat di mana ia ditemukan, tetapi dikualifikasi secara alamiah berdasarkan pengaruh matahari”.<ref>{{ cite book | author = Vitruvius, M. | year = 1960 | title = The Ten Books on Architecture | url = https://archive.org/details/vitruviustenbook00vitr | publisher = Dover Publications | location = New York | pages = 1–331[https://archive.org/details/vitruviustenbook00vitr/page/n18 1]–331 | isbn = 978-0486206455 }}</ref>
 
=== Identifikasi sebagai ''khillazon'' ===
* Dalam [[Talmud]] disebutkan bahwa kerang ''khillazon'' harus dibuka dengan cara dipecah cangkangnya, dengan kata kerja "''potzea''", yaitu sebagaimana membuka kenari (Herzog, p.57). ''Murex'' adalah moluska bercangkang keras, sehingga harus dipecahkan untuk membukanya guna mengambil zat pewarna yang dikandungnya (Royal Purple, p.180; Ziderman, p.430). Cangkang-cangkang siput yang ditemukan dalam penggalian arkeologis dipecah pada titik yang tepat pada kelenjar penghasil zat pewarna. (Ziderman, p.438).<ref name=criteria/>
* Pewarnaan tekelet dikenal karena keindahan yang awet dan tahan lama (Rambam, Hil Tzitzit 2:1), dan nyatanya pewarna dari jenis ''Murex'' melekat sangat kuat pada kain wol, dan merupakan salah satu pewarna paling awet di zaman kuno (Sterman, p.67). Tiga hari direndam dalam cairan pemutih kuat (''strong bleach'') tidak memberi dampak apa-apa terhadap warna biru pada kain. (Twerski, p.91).<ref name="criteria"/>
* Bukti lain yang dikemukakan bahwa ''[[Murex trunculus]]'' adalah ''khillazon'' adalah berdasarkan catatan pada ''[[Talmud]] Yerusalem'' (sebagaimana dikutip oleh Raavyah) yang menerjemahkan ''tekelet'' sebagai ''porphiron'', yaitu nama Latin dan Yunani untuk kerang yang cangkangnya berbentuk ''trunculus''). [[Plinius]] dan [[Aristoteles]] menulis bahwa sumber dari zat pewarna kuno adalah kerang-kerang semacam ini.<ref name=brochure>{{Cite web |url=http://www.tekhelet.com/brochure.htm |title=Brosur mengenai Tekelet |access-date=2013-07-08 |archive-date=2008-09-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080924011437/http://www.tekhelet.com/brochure.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
== Aplikasi lain ==
Baris 78 ⟶ 130:
 
== Lihat pula ==
* ''[[Argaman]]'' (''[[Ungu Tyre]]'')
* [[Biru]]
* [[Warna]]: [[Biru]], [[Nila]], [[Ungu]]
* ''[[Bolinus brandaris]]'' (atau ''[[Murex brandaris]]'')
* ''[[Hexaplex trunculus]]'' (atau ''[[Murex trunculus]]'')
* [[Kemah Suci]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Keluaran 26]], [[Bilangan 15]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* http://www.tekhelet.info
* http://www.tekheletfoundation.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190220063202/http://tekheletfoundation.com/ |date=2019-02-20 }}
* http://www.tekhelet.com
* http://www.tchelet-net.022.co.il
* http://www.nytimes.com/2011/02/28/world/middleeast/28blue.html
 
[[CategoryKategori:Yahudi]]
[[CategoryKategori:Kitab Keluaran]]
[[Kategori:Kitab Bilangan]]
[[Category:Warna]]
[[Kategori:Bahan pewarna]]
 
{{Link GA|ru}}